OPTIMALISASI DOSIS
Efektivitas antimikroba bergantung dari seberapa tinggi kadar obat
dibandingkan MIC kuman pada lokasi infeksi.
Dosis yang sama akan memberikan kadar obat yang berbeda di tempat
infeksi, tergantung:
o Absorpsi dan ekskresi obat
o Ikatan obat dengan protein plasma (albumin)
o Penetrasi obat ke tempat infeksi
Kadar obat relatif lebih rendah di jaringan tertentu tulang, prostat,
SSP: dosis lebih besar.
Eliminasi/ klirens obat: bergantung fungsi organ pemetabolisme obat
hati dan ginjal.
Sepsis dengan kondisi hiperdinamik, kadar obat yang bersifat
hidrofilik relatif lebih rendah akibat volume distribusi yang bertambah
dan eliminasi yang meningkat. Hipoalbumin (<2,5 g/dL) ikatan obat
berkurang sehingga obat lebih cepat dieksresikan.
2. AB concentration-dependent:
Aminoglikosida: diberikan dosis 1 kali sehari secara infus intermiten
selama 1 jam
Fluoroquiolone: diberikan infus intermiten tiap 12-24 jam tergantung
jenis antibiotic
2. Piperacillin – tazobaktam
Penisilin antipseudomonas
Spektrum luas: Gram (+), Gram (-), anaerob, termasuk Pseudomonas sp.
Indikasi:
a. Empirik:
Infeksi berat dan sepsis, Healthcare – associated infections
(HAI)
Pneumonia (HAP/VAP), cIAI (Complicated Intra – abdominal
Infections), SSTI (Skin and Soft Tissue Infections), cUTI
(Complicated Urinary Tract Infection), BSIs (Bloodstream
Infections) dan febril neutropenia
b. Definit : infeksi Pseudomonas sp.
Efektivitas terhadap ESBL lebih rendah dibandingkan
golongan Karbapenem
Dosis 4 x 4.5 g dengan intermitten atau continuous infusion
3. KARBAPENEM GRUP 2 (Meropenem, Imipenem, Doripenem)
Spektrum luas: Gram (+), Gram (-), anaerob, Pseudomonas sp. dan A.
baumanii, kecuali MRSA dan E. fecalis
Indikasi:
a. Empirik:
Infeksi berat dan sepsis karena infeksi nosokomial (HAI)
termasuk HAP, VAP
cIAI, SSTI dan cUTI, BSIs dan febril netropenia
b. Definit: Infeksi yang disebabkan oleh ESBLs, Pseudomonas sp.,
Acinetobacter baumanii.
c. Penanganan MDR Pseudomonas & Acinetobacter sp. dikombinasi
dengan Colistin/Polymixin
d. Untuk infeksi SSP, Meropenem merupakan obat pilihan utama
Dosis :
a. Meropenem 3 x 1 g maksimal 3 x 2 g intermitten infusion atau
prolonged infusion 3 jam
b. Imipenem 4 x 500 mg maksimal 3 x 1 g dengan intermitten infusion
atau prolonged infusion 3 jam
c. Doripenem 3 x 500 mg maksimal 3x1 g dengan intermitten infusion
atau prolonged infusion 4 jam
d. Infeksi MDR atau patogen dgn MIC ≥ 4 ug/L: dosis maksimal +
dengan: Colistin/ Aminoglikosida
4. TIGECYCLINE
Derivat tetrasiklin dengan spektrum luas
Spektrum: kuman Gram (+) termasuk MRSA, Gram (-) termasuk
Acinetobacter sp., Anaerob
Spektrum tidak termasuk Pseudomonas sp.
1. Indikasi :
a. CAP, cIAI, cSSTI yang berasal dari komunitas
b. Jangan diberikan pada cUTI karena kadar dalam urin rendah, BSI
karena kadar dalam serum sangat rendah
c. Hindari monoterapi pada sepsis karena mortalitas tinggi
d. Definitif:
Infeksi karena MRSA pada organ (kulit, paru dan abdomen)
Infeksi karena ESBL
Alternatif pilihan pada Acinetobacter baumanii
Dosis: loading 100 mg iv dilanjutkan 2 x 50 mg iv intermitten infusion
5. AMIKACIN
Aminogliksida
Indikasi:
o Infeksi karena Gram negatif termasuk Pseudomonas, sebagian
infeksi karena Gram positif kecuali MRSA
o Empirik: HAP, VAP kombinasi bersama Carbapenem, Piperacillin-
tazobactam, Antipseudomonal Cephalosporin
o Febril neutropenia, UTI
o Definit : Infeksi karena Pseudomonas aeruginosa
6. POLYMIXIN B
Indikasi: Terapi definitif MDR/PDR Pseudomonas aeruginosa dan
Acinetobacter baumanii dalam kombinasi dengan Karbapenem Grup 2,
Piperacillin-tazobactam, Fosfomycin, Aminoglikosida
Dosis :
o Polymixin B: 0.75-1.25 mg (7,500-12,500 U)/kg/ IV tiap 12 jam
o Dosis untuk 60 kg = 2.5 mg x 60 = 150 mg/hari = 1.500.000
Unit/hari atau 2 x 750.000 Unit
7. CEPHALOSPRIN ANTIPSEUDOMONAS
Ceftazidime (Generasi 3), Cefepime (Generasi 4)
Indikasi :
a. Empirik: HAP kombinasi dengan Aminogliksida
b. Inferior tehadap Carbapenem Grup2
c. Netropenia Febril
d. Definitif: Infeksi Pseudomonas sp.
Dosis :
a. Ceftazidime 3 x 2 g intermitten infusion atau continuos infusion 24
jam.
b. Cefepime 3 x 2 g intermitten infusion atau prolonged infusion 3 jam.
8. AMPISILIN-SULBACTAM
Spektrum: Gram positif, Gram negative non Pseudomonas, non ESBL
Indikasi:
a. Infeksi komunitas : Pneumonia Komunitas, UTI, SSTI
b. Deeskalasi pada infeksi Acinetobacter
Dosis:
3-4 x 1.5 g intermitten infusion (Per vial: Ampisilin 1 gram dan Sulbactam
500 mg)
Pada infeksi Acinetobacter diberikan Sulbactam 3 g/hari dalam dosis
terbagi.
9. FOSFOMYSIN
Spektrum: Gram positif, Gram negatif
Indikasi pada UTI (oral)
Terapi alternatif pada infeksi Acinetobacter
12. LINEZOLIDE
Golongan Oxazolidinone
b. Indikasi:
a. Empirik: infeksi dengan kecurigaan karena MRSA termasuk CAP,
HAP, VAP, cSSTI, infeksi aliran darah (BSI)
b. Definit: infeksi MRSA dibuktikan dari hasil kultur
Dosis : 2 x 600 mg iv. Tidak ada penyesuaian dosis pada gangguan ginjal,
kecuali gangguan fungsi hati berat.
PILIHAN TERAPI MDR BERDASARKAN POLA KUMAN (Antibiotik IV)
MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus)
Kulit dan jaringan lunak komplikata: Vancomycin, Teicoplanin,
Linezolid
BSI: Vancomycin, Linezolid
Paru: Linezolid, Vancomycin
Pseudomonas aeruginosa
Ceftazidime, Cefepime
Piperacillin-tazobactam
Karbapenem Grup2
Amikacin, Levofloxacin, Ciprofloxacin
Pilihan antibiotik untuk Pilihan antibiotik untuk Pilihan untuk Gram Positif
Gram Negatif dengan Beta Gram Negatif dengan non dengan aktivitas terhadap
laktam antipseudomonas Beta laktam MRSA
Lini 1 Lini 2 Lini 3
Antipseudomonas Fluorokuinolon: Glikopeptida:
Penisilin: Ciprofloxacin 400 mg IV Vancomycin 15 mg/ kg IV
Piperacillin – tazobactam 4,5 tiap 8 jam tiap 8 – 12 jam
gram IV tiap 6 jam Levofloxacin 750 mg IV tiap (pertimbangkan loading dose
24 jam 25 – 30 mg/ kgBB 1x pada
kondisi berat)
Atau Atau Atau
Cephalosporin: Aminoglikosida: Oxazolidinone:
Cefepime 2 gram IV tiap 8 Amikasin 15 – 20 mg/ kgBB Linezolid 600 mg IV tiap 12
jam IV tiap 24 jam jam
Ceftazidime 2 gram IV tiap 8 Gentamisin 5 – 7 mg/ kgBB
jam IV tiap 24 jam
Tobramisin 5 – 7 mg/ kgBB
IV tiap 24 jam
Atau Atau Atau
Karbapenem: Polimiksin: untuk Glikopeptida:
Imipenem 500 mg IV tiap 6 pneumonia XDR Vancomycin 15 mg/ kg IV
jam tiap 8 – 12 jam
Meropenem 1 gram IV tiap 8 Colistin 5 mg/ kgBB IV 1x (pertimbangkan loading dose
jam (loading dose), diikuti 2,5 25 – 30 mg/ kgBB 1x pada
mg/ kgBB IV tiap 12 jam kondisi berat)
(maintenance dose)
Polymixin B 2,5 – 3 mg/
kgBB/ hari IV dibagi 2 dosis
Pemberian Polymixin B:
2 x 750.000 unit IV drip
ATAU
Nebulisasi 2 x 500.000 Unit
ATAU
Monobaktam:
Aztreonam 2 gram IV tiap 8
jam
Catatan: Pemberian antibiotik Lini 3 dan Pneumonia MDR/ XDR dengan
persetujuan tim PPRA
1.3. Terapi Antibiotik Empirik untuk Pneumonia didapat di Rumah Sakit
(Non Ventilator – associated Pneumonia)
Bila pasien memiliki alergi penisilin berat maka digunakan Aztreonam (dapat
digunakan pula untuk MSSA) daripada -lactam based antibiotic.
2. INFEKSI INTRAABDOMINAL
2.1. Rekomendasi Terapi Antibiotik Empirik pada Infeksi Bilier Akut
Tipe Infeksi Infeksi Ringan – Sedang Infeksi Berat
Kolesistitis Akut, Cephalosporin based therapy Cefoperazone – sulbactam
Kolangitis Akut pada Ceftriaxone, cefotaxime Ertapenem
Infeksi Komunitas Tygecycline
Piperacillin – tazobactam
Cefepime + Metronidazole
Meropenem, Imipenem,
Doripenem
Infeksi Bilier Piperacillin – tazobactam Imipenem, Meropenem.
Nosokomial atau Doripenem.
Cefepime + Metronidazole, Tygecyline, Piperacillin –
Ciprofloxacin + tazobactam, ATAU
Metronidazole, ATAU Cefepime + Metronidazole,
Moxifloxacin Vancomycin
Vancomycin
Trimetoprim-
sulfametoksazol selama 3
hari
(bila masih sensitif),
hindari pada kehamilan
trimester ketiga
Pielonefritis Sediaan Oral Sediaan Parenteral
Wanita Tidak Hamil Betalaktam:
Atau Ceftriaxone, Cefotaxim, Ampicillin –
Pria Sulbactam (IV)
Fluorokuinolon:
Ciprofloxacin 2 x 400 mg (IV)
Levofloxacin 1 x 500 mg (IV)
Wanita hamil Betalaktam :
Ceftriaxone, Cefotaxim, Ampicillin –
Sulbactam, Amoxicillin – clavulanat (IV)
Urosepsis Ampicillin – sulbactam IV
Ciprofloxacin/ Levofloxacin IV
Ertepenem 1 x 1 gr IV
Meropenem/ Imipinem IV
4. INFEKTIF ENDOKARDITIS
Regimen antibiotik empirik inisial (sebelum identifikasi patogen):
Community acquired native valve atau prostetic valve ≥ 12 bulan setelah
operasi
o Ceftriaxon 2-4 gram IV/hari + gentamicin 3 mg/kg/hari IV dosis
satu kali sehari
o Vancomycin 30-60 mg/kg/hari i.v dalam 2-3 dosis + gentamisin 3
mg/kg/ hari i.v dosis satu kali sehari
Prostetic valve < 12 bulan setelah operasi atau health care associated
endocarditis
o Vancomycin 30 mg/kg/ hari i.v dalam 2 dosis + gentamicin 3
mg/kg/hari i.v dosis tunggal
5. NEUTROPENIA FEBRIL
Regimen antibiotik empirik untuk pasien risiko tinggi
Pasien dengan risiko tinggi (Skor MASCC <21) membutuhkan perawatan
di rumah sakit dan diberikan antibiotik empiric intravena (i.v). Antibiotik
yang direkomendasikan oleh Infectious Disease Society of America
(IDSA) berupa monoterapi dengan β-laktam anti-pseudomonas seperti
cefepime, carbapenem (meropenem atau imipenem – cilastatin), atau
piperacillin – tazobactam. Antimikroba lain yang dapat ditambahkan
(aminoglikosida, florokuionolon, dan/ atau vankomisin) untuk tata
laksana komplikasi (seperti hipotensi dan pneumonia) atau jika terdapat
resistensi antimikroba.
Modifikasi antibiotik empirik inisial dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan risiko infeksi mikroorganisme resisten, khususnya pada kondisi
pasien yang tidak stabil atau jika ditemukan hasil positif pada kultur darah
yang mengarah pada bakteri resisten. Yang termasuk bakteri resisten yaitu
methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA), vancomycin
resistant enterococcus (VRE), bakteri gram negative yang memproduksi
extended - spectrum-β-lactamase (ESBL), dan organisme yang
memproduksi carbapenemase seperti Klebsiella pneumonia
carbapenemase (KPC)
o Pada MRSA pertimbangkan untuk menambahkan vancomycin,
linezolid.
o Pada VRE pertimbangkan untuk menambahkan linezolid.
o Pada ESBL pertimbangkan untuk menambahkan karbapenem.
o Pada KPC pertimbangkan untuk menambahkan polymixin-colistin
atau tigecycline.
Sebagian besar pasien yang alergi penisilin dapat mentoleransi pemberian
sefalosporin, tetapi yang memiliki riwayat hipersensitivitas tipe I
(urtikaria dan bronkospasme) perlu diberikan kombinasi yang tidak
mengandung β-laktam dan karbapenem, seperti ciprofloxacin plus
clindamycin atau aztreonam plus vancomycin
Regimen antibiotik empirik untuk pasien risiko rendah
Pasien dengan risiko rendah dapat diberikan antibiotik inisial oral atau IV.
Kombinasi ciprofloxacin plus amoxicillin-clavulanate direkomendasikan
untuk antibiotik empirik oral.
Profilaksis Antibiotik
Profilaksis dengan florokuinolon perlu dipertimbangkan pada pasien
risiko tinggi dengan neutropenia berkepanjangan (ANC ≤100 sel/ mm3
selama > 7 hari). Levofloxacin dan ciprofloxacin dianggap memiliki
efektivitas yang setara, tetapi levofloxacin lebih disukai pada kondisi
dengan risiko terjadinya mukositis oral yang disebabkan kuman
kelompok Streptococcus viridans.
Penambahan antibiotik yang dapat meliputi bakteri gram positif tidak
direkomendasikan.
Pemberian profilaksis tidak secara rutin direkomendasikan untuk pasien
risiko rendah yang diantisipasi akan mengalami neutropenia < 7 hari.
6. INFEKSI KAKI DIABETES
6.1. Tabel terapi antibiotik empirik pada Infeksi Kaki Diabetes
Tipe Dugaan Patogen Antibiotik Keterangan
Infeksi
7. ARTRITIS SEPTIK
Terapi AB empirik pada arthritis septik
Tidak ada faktor risiko infeksi organisme atipikal
o Cephalosporin generasi ketiga: ceftriaxone IV
Risiko tinggi Sepsis gram-negatif (lanjut usia, ISK berulang & operasi
abdomen)
o Cephalosporin generasi ketiga: ceftriaxone IV, Ampicilin –sulbactam
IV
Risiko MRSA (perawatan di RS dalam waktu dekat, tinggal di rumah
perawatan, ulkus pada tungkai bawah, penggunaan kateter)
o Vancomycin IV + cephalosporin generasi ketiga IV
8. INFEKSI OPORTUNISTIK PADA HIV
8.1. Rekomendasi Terapi Pneumocystis Pneumonia
Tipe Infeksi Pilihan Terapi Terapi Alternatif
Infeksi Ringan- TMP-SMX Primakuin 1 x 30 mg per oral
Sedang (15 – 20 mg TMP dan 75 -100 ditambah Clindamycin 4 x
mg SMX)/ kgBB/ hari 300 mg per oral
pemberian per oral dibagi 3 kali
pemberian
ATAU
TMP –SMX 3 x 160 mg/ 800
mg per oral selama 21 hari
Infeksi Sedang- TMP – SMX Primakuin x 30 mg per oral
Berat (15-20 mg TMP dan 75 – 100 ditambah Clindamycin 4 x
mg SMX)/ kgBB/ hari 600 mg
pemberian tablet dibagi 3 atau 4
kali pemberian.
Lama terapi 21 hari
Terapi TMP – SMX (per oral) Profilaksis sekunder setelah
Profilaksis 1 x 160 mg/ 800 mg terapi komplit PCP (per oral)
1 x 160 mg/ 800 mg (3 kali
seminggu)
8.2. Rekomendasi Terapi Ensefalitis Toxoplasma
Tipe Pilihan Terapi Terapi Alternatif
Infeksi
Infeksi Pirimetamin 200 mg Pirimetamin 200 mg per oral (hari I)
Akut per oral (hari I) + leucovorin 1 x 10 - 25 mg/ per oral
Selanjutnya dosis + Clindamycin 4 x 600 mg IV/ per oral
disesuaikan berat badan Lama terapi 6 minggu
BB < 60 kg:
Pirimetamin 1 x 50 mg
+ Sulfadiazin 1000 mg/
hari + leucovorin 1 x
10 – 25 mg/ per oral
BB > 60 kg :
Pirimetamin 1 x 75 mg
+ Sulfadiazin 1500 mg/
hari + leucovorin 1 x
10 – 25 mg/ per oral
9.1. Pilihan Antibiotika Empiris pada pasien Sepsis dan Syok Sepsis
Dugaan Sumber Infeksi
Paru Abdomen Infeksi Kulit & Saluran Kemih Sumber belum
Jaringan Lunak pasti
Sebagian besar Streptococcus Eschericia coli Streptococcus E. coli
patogen komunitas pneumoniae pyogenes Klebsiella sp
Haemophilus Bacteroides Staphylococcus Enterobacter sp
influenzae fragilis aureus Proteus sp
Legionella Polymicrobial Enterococci
Chlamydia
pneumoniae
Terapi Antibiotik Moxifloxacin/ Infeksi Ampicillin- Ciprofloxacin/ Imipenem/
Empirik Levofloxacin/ Intraabdominal sulbactam, Atau Levofloxacin Meropenem/
Azithromycin + Komplikata: Meropenem/ Atau Doripenem/
Cefotaxim, Ertapenem Atau Imipenem/ Ampicillin- Ertapenem
Ceftriaxone, Tygecylin Atau Ertapenem Sulbactam Atau Vancomycin
Ampicillin Ceftriaxone + Vankomisin Ceftriaxone
Sulbactam Metronidazol Atau Ertapenem
Cefotaxime +
Metronidazol
Bila sumber
infeksi bilier:
Ampicillin-
sulbactam, Atau
Cefoperazone
Sulbactam
Sebagian Besar Basil gram Batang Gram Staphylococcus Batang gram Pertimbangkan
Komensal atau negatif negatif Aureus (MRSA) negatif aerob MDRO pada
Mikroorganisme Aerob Aerob Batang gram Enterococci daerah dgn
Nosokomial Anaerob negatif prevalensi tinggi
Candida spp Aerob
Pertimbangkan
echinocandin
jika neutopenia
atau penggunaan
kateter
intravaskular
(Blood stream
infection)