Anda di halaman 1dari 32

PERAN PIRACETAM

PADA PENGOBATAN
CEREBRAL PALSY
ANISA PUTRI DHEWANTY
FERONICA RAHMAWATI
TAKBIR RIZKI WAHYU PRAYOGI

ABSTRAK
Istilah cerebral palsy (CP) mengacu pada
gangguan neurologis yang muncul pada masa
bayi atau anak usia dini dan secara permanen
mempengaruhi gerakan tubuh dan koordinasi
otot.
Piracetam adalah senyawa kimia yang
berhubungan dengan asam gammaaminobutyric (GABA).
Penelitian ini menggunakan metode prospektif
untuk mengevaluasi dan membandingkan efek
dari dosis yang berbeda dari Piracetam

Penelitian ini dilakukan pada 40 pasien


cerebral palsy.
Grup A menerima dosis 40mg / kg / hari,
kelompok B menerima dosis 80mg / kg / hari,
kelompok C menerima dosis 120mg / kg /
hari dan kelompok D adalah kelompok
kontrol, tidak menerima Piracetam.
Pasien dirawat dan dimonitoring selama 6
bulan. Pasien dianamnesis lengkap dan
pemeriksaan klinis. Intelijen quotient (IQ)
tes dilakukan untuk setiap pasien untuk
mengevaluasi perkembangan mental
sebelum memulai pengobatan piracetam dan

Dosis 120 mg / kg / hari piracetam ditemukan


menjadi dosis yang paling efektif
Kemajuan terbaik dalam pengembangan
mental dan motorik yang sangat diamati pada
kelompok C.
Dosis 40mg / kg / hari piracetam
menunjukkan efek yg tidak signifi kan pada
peningkatan IQ pasien.
Kata kunci: Cerebral palsy, Intelligence
quotient, Piracetam, Brain, motor
pembangunan.

PENDAHULUAN
CP adalah salah satu kelompok penyakit yang
bermanifestasi pada kelemahan badan dan
posisi tubuh.
Hal ini berhubungan dengankelainan otak
yang mempengaruhi perkembangan otak.
CP bukan penyakit yang progresif karena
perubahan otak, tetapi gejala dapat menjadi
lebih berat karena kerusakan subdural.

Orang yang menderita CP dimungkinan akan


menderita arthritis pada usia yang lebih
muda karena tekanan pada sendi dan akibat
kekakuan otot.
Penyebab CP dapat diakibatkan ketika janin
masih dalam kandungan terpapar radiasi,
infeksi, asfi ksia saat lahir, hipoxia otak,
trauma saat lahir.

Gejala CP
- Ataksia
Spastik
Berjalan dengan satu kaki
Scissored gait
Kesulitan berbicara
dll

Piracetam adalah salah satu jenis obat


nootropic yang dinilai memiliki efek terhadap
pasien dengan kemampuan kognisi yang
kurang (terutama karena hipoksia otak)
Obat tidak memeiliki efek penenang atau
efek stimulasi, dan tidak berpengaruh jika
diberikan pada orang normal

EFEK SAMPING PIRACETAM


Cemas
Insomnia
Mudah marah
Sakit kepala
Agitasi
Gugup
Tremor

MEKANISME KERJA
Bekerja pada kanal ion, sehingga mengarah
pada peningkatan rangsanagna neuron non
spesifi k.
Meningkatkan aliran darah dan konsumsi
oksigen pada otak. Hal ini meningkatkan
fungsi neurotransmitter asetilkolin melalui
reseptor muskarinik, Piracetam juga memiliki
efek pada N-methyl-D-aspartic acid (NMDA)
reseptor glutamat yang berimbas pada proses
belajar dan memori.

Meningkatkan permeabilitas membran sel


sehingga dapat memodulasi ion chanel
seperti natrium dan kalium.
Meningkatan komsumsi O2 di otak sehingga
didapatkan metabolisme ATP yang lebih dan
aktivitas adenylate kinase.
Meningkatkan sintesis cytocrom b%, yang
merupakan mekanisme transport elektron di
mitokondria, sehingga permeabilitas
mitokondria meningkat.

TUJUAN PENELITIAN
Mengevaluasi dan membandingkan efek
perbedaan dosis piracetam secara klinis dan
kekuatan IQ pada pasien CP.

MATERIAL DAN METODE

40 pasien termasuk dalam studi ini; 22


diantaranya adalah perempuan; mereka
diambil dari pasien keluaran dari Beni Suef
University Hospital dengan penyakit cerebral
palsy
Inform consent diberikan kepada orang tua
atau wali nya

Kriteria inklusi:
1. pasien terdiagnosis penyakit cerebral palsy
Kriteria eksklusi:
1. Individu dengan konvulsi, hemostasis,
bedah major, perdarahan berat dan alergi
piracetam

Semua pasien dievaluasi tentang:


1. Detail riwayat dan pemeriksaan klinis, yang
termasuk:
- data demografi k (nama, umur, jenis kelamin)
- riwayat perinatal termasuk riwayat antenatal
(misal: penyakit ibu atau paparan x-ray
selama kehamilan), riwayat natal (misal:
persalinan pervaginam yang normal) dan
riwayat post natal (jaundice +, konvulsi, dan
inkubasi setelah kelahiran)

Riwayat sekarang, dengan konsentrasi pada


perkembangan motorik pada anak-anak
termasuk saat berdiri, duduk, dan berjalan;
perkembangan mental pada anak-anak
termasuk berbicara, dan retardasi mental jika
ada
Riwayat keluarga (misal: keturunan dan
kondisi pada keluarga)

2. Tes IQ dinilai untuk setiap pasien pada awal


dan setiap bulan
Pasien dibagi dalam grup A, B, C, D. Setiap grup
terdiri atas 10 pasien
- Grup A: Pasien yang menerima 40 mg/kg/hari
Piracetam
- Grup B: Pasien yang menerima 80 mg/kg/hari
Piracetam
- Grup C: Pasien yang menerima 120 mg/kg/hari
Piracetam
- Grup D: Pasien yang tidak menerima Piracetam
(kelompok kontrol)

4 grup tsb menjadi sasaran untuk:


1. Pemeriksaan klinis setiap bulan untuk 6
bulan, termasuk:
- Pemeriksaan general: sebelum memulai
terapi dan setelah 6 bulan untuk
mendeteksi apakah ada perbaikan dalam
kecerdasan dan kelenturan
- Pemeriksaan lokal: untuk deteksi
perkembangan motorik dan mental sebelum
memulai dan setelah 6 bulan

ANALISIS STATISTIK
Tes ANOVA dengan koreksi Bonferroni
digunakan untuk membandingkan efek
perbedaan dosis Piracetam pada data klinis
dan tes IQ menggunakan SPSS V15.0

HASIL
40 pasien cerebral palsy; 22 diantaranya
adalah perempuan. Usia pasien dari 1 sampai
4.75 tahun.
Grup A usia 3.131.28 tahun, grup B
2.831.18 tahun, grup C 2.211.27 tahun,
grup D 2.681.12 tahun
Berdasarkan usia dan jenis kelamin, semua
grup homogen

Analisis data 4 grup sebelum studi


menunjukkan perbedaan tidak signifi kan pada
tes IQ, perkembangan motorik (contoh:
duduk, berjalan, dan berdiri) dan
perkembangan mental (contoh: berbicara)

Setelah terapi, perkembangan IQ tidak


signifi kan terlihat selama 5 bulan pertama
Pada 6 bulan pertama terapi, grup B dan C
menunjukkan perbaikan signifi kan pada tes IQ
(p=0.049 dan 0.039) dibandingan grup D
(kontrol). Bagaimanapun, tidak ada hasil
perkembangan signifi kan pada grup A
dibandingan grup D (kontrol)

Pada grup A hasil nya signifi kan setelah


terapi pada duduk, berdiri, dan berjalan, dan
tidak ada hasil signifi kan pada perkembangan
bicara
Pada grup C hasilnya signifi kan setelah terapi
pada duduk, dan tidak ada hasil signifi kan
pada berdiri, berjalan, dan berbicara
Pada grup D, tidak ada pasien yang
mengalami perubahan pada perkembangan
motorik dan mentalnya

Kenaikan dosis menunjukkan hasil lebih


signifi kan perbaikan pada saat duduk, setelah
terapi (p=0.04)
Tidak ada perbedaan signifi kan pada grup A,
B, C, setelah terapi pada berdiri, berjalan,
dan berbicara (p=0,87, 0,32, dan 0,63)

DISKUSI
Hasil menunjukkan bahwa piracetam bisa lebih
menguntungkan untuk pengobatan semua
komplikasi, jika dosisnya disesuaikan dengan
benar.
Piracetam diberikan kepada pasien
mengakibatkan peningkatan yang signifi kan
pada motorik dan perkembangan mental.
Jika menggunakan dosis 120 mg / kg / hari
piracetam menunjukkan efek terbaik. juga dosis
40 mg / kg / hari piracetam sebagai pengobatan
ditemukan tidak berpengaruh pada peningkatan
motorik atau perkembangan mental pasien

Studi yang disajikan di sini setuju dengan


Maritz bahwa penting untuk membantu anakanak dengan cerebral palsy sedini mungkin
untuk memberikan mereka kesempatan untuk
berkembang dengan normal
Dalam studi oleh Maritz tercatat efek samping
seperti mual dan muntah pada 1 pasien yang
menerima piracetam dalam dosis 50
mg/kg/hari. muntah berhenti ketika dosis
diturunkan dan tidak kambuh setelah
berikutnya bertahap meningkat.

Selama penelitian Martiz ini diamati bahwa


frekuensi pemberian piracetam menyebabkan
kejang pada anak. kejang merupakan kriteria
eksklusi untuk piracetam
Studi Chagas menunjukkan hasil yang baik
dalam pengobatan sepuluh minggu.

Studi martiz menunjukkan hasil yang positif


dalam pengobatan enam minggu. Perbaikan
berada di kekakuan umum, gerakan tangan,
fungsi tangan dan kaki. Selama enam bulan
menemukan bahwa beberapa pasien
menunjukkan perbaikan kecil atau tidak
signifi kan selama beberapa minggu pertama.

Perbaikan biasanya dikenali setelah


perawatan 2 minggu dan menyarankan bahwa
studi lanjut untuk jangka waktu lama (lebih
dari 6 bulan) dan lebih banyak jumlah pasien
yang direkomendasikan untuk mendeteksi
penggunaan yang berguna lainnya dari
piracetam

Studi oleh Dimond menunjukkan bahwa


piracetam diuji untuk efek pada manusia
subyek diberi 1200-1600 mg per hari. Setiap
subjek belajar rangkaian kata-kata disajikan
sebagai rangsangan pada drum memori.
Tidak ada efek pada7 hari pertama, tapi
setelah 14 hari terdapat perbaikan verbal

Piracetam memberikan efek yang baik. Dosis


120mg/kg/hari lebih baik dan lebih efektif
dibandingkan dosis 80 mg/kg/hari pada
perbaikan status motorik ataupun mental
pasien.
Pada dosis 40 mg/kg/hari tidak ada efek
signifi kan apapaun

KESIMPULAN
Piracetam memiliki efek yang baik pada IQ,
motorik, perkembangan mental bila
digunakan sebagai pengobatan untuk
cerebral palsy. Dengan dosis 120 mg / kg /
hari piracetam yang ditemukan menjadi dosis
yang paling eff etive di pengobatan penyakit
cerebral palsy. Piracetam yang harus
diberikan kepada pasien dengan dosis yang
lebih tinggi dari 40 mg/kg/hari untuk
meningkatkan motorik dan perkembangan
mental

Anda mungkin juga menyukai