Anda di halaman 1dari 9

MODUL 4

KARAKTERISTIK DAN PENGUAT FET

Perwira Cahya Dewantara (13116054)


ASISTEN : Retno Aljum’ah Tarihoran (13115029)
TANGGAL PERCOBAAN: 23 OKTOBER 2018
EL3102 PRAKTIKUM ELEKTRONIKA
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO – INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

Abstrak
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa percobaan diataranya mencarihasil berupa kurva
karakterisktik Id – Vgs dan kurva Id – Vds. Dari kurva karakteristik Id-Vgs kita dapat mengetahui
besarnya tegangan threshold transistor. Dari kurva karakteristik Id- Vds kita dapat mengetahui
daerah kerja transistor yaitu daerah triode, daerah saturasi (transistor digunakan sebagai penguat),
dan daerah cut off transistor. Selanjutnya pada percobaan rangkaian bias, dapat diperoleh nilai-nilai
tegangan dan resistansi pada gate, drain dan source yang selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk
menbuat rangkaian amplifier untuk ketiga konfigurasi transistor. Ketiga konfigurasi tersebut yaitu
Common Source (input pada Gate dan output pada drain), Common Gate (input pada Source dan
output pada drain), dan Common Drain (input pada Gate dan output pada Source). Kemudian dilakukan
percobaan untuk menghitung besarnya penguatan, resistansi input, dan resistansi output untuk ketiga
kofigurasi tersebut.
Kata kunci: Transistor, MOSFET, Common Source, Common drain, Common Gate.

A. PENDAHULUAN dan emitor pada BJT. Selain JFET,


semua FET juga mempunyai saluran
Field Effect Transistor (FET) adalah keempan yang dinamakan body.
salah satu jenis transistor yang Saluran keempat ini melayani kegunaan
menggunakan medan listirk untuk teknis dalam pemanjaran transistor
mengendalikan konduktifitas suatu kedalam titik operasi. Terminal ini
kanal dari jenis pembawa muatan sangat jarang digunakan pada desain
tunggal dalam bahan semikonduktor. sirkuit, tetapi keberadaanya sangat
FET terkadang disebut juga sebagai penting saat perancangan penataan IC.
transistor ekakutub untuk Nama-nama saluran FET mengacu pada
membedakan operasi pembawa fungsinya. Saluran gate dapat dianggap
muatan tunggal yang dilakukan pada sebagai pengontrol buka-tutup dari
pembawa muatan Bipolar Transistor gerbang sesungguhnya. Gerbang ini
(BJT). mengizinkan electron untuk mengalir
Semua FET mempunyai sebuah saluran atau mencegahnya dengan membuat
gate (gerbang), drain, dan source yang dan mengikangkan sebuah kanal
kira-kira sama dengan basiss, kolektor, diantara source dan drain. Elektron
mengalir dari source menuju saluran
drain jika ada tegangan yang diberikan. dilakukan oleh tegangan antara Gate
Body merupakan seluruh dan Source (analogy dengan Base dan
semikonduktor dasar dimana gate, Emitter pada BJT). Bandingkan dengan
source dan drain diletakkan. Biasanya arus pada Base yang digunakan untuk
saluran body disambungkan ke menghasilkan arus kolektor pada
tegangan tertinggi atau terendah pada transistor BJT.
rangkaian bergantung pada tipenya.
Saluran body dan saluran source Jadi dapat dikatakan bahwa FET adalah
biasanya disambungkan karena sumber transistor yang berfungsi sebagai
disambungkan ke tegangan tertinggi “converter” tegangan ke arus. Transistor
dari rangkaian, tetapi ada beberapa FET memiliki beberapa keluarga yaitu
penggunaan dari FET yang tidak seperti JFET dan MOSFET. Pada praktikum ini
demikian seperti rangkaian gerbang aan digunakan transistor MOSFET
transmisi dan carcade. walaupun sebenarnya karakteristik
umum dari JFET dan MOSFET adalah
Dari praktikum ini tujuan yang ingin serupa.
dicapai yaitu :
Karakteristik umum dari transistor
a. Mengetahui dan mempelajari MOSFET dapat digambarkan pada kurva
karakteristik transistor FET. yang dibagi menjadi dua, yaitu kurva
b. Memahami penggunaan FET karakteristik ID vs VGS dan kurva
sebagai penguat untuk konfigurasi karakteristik ID vs VDS . Kurva
Common Source, Common Gate, karakteristik ID vs VGS diperlihatkan
dan Common Drain. pada gambar berikut. Pada gambar
c. Memahami resistansi input dan tersebut terlihat bahwa terdapat VGS
output untuk ketiga konfigurasi minimum yang menyebabkan arus
tersebut. mulai mengalir. Tegangan tersebut
dinamakan tegangan threshold, Vt.
Pada MOSFET tipe depletion, Vt adalah
B. S TUDI PUSTAKA negative, sedangkan pada tipe
enhancement, Vt positif.
Transistor FET
Gambar 1 Kurva Id - Vgs
Transistor FET adalah transistor
yang bekerja berdasarkan efek medan
elektrik yang dihasilkan oleh tegangan
yang diberikan pada kedua ujung
terminalnya. Mekanisme kerja
transistor ini berbeda dengan transistor
BJT. Pada transistor ini, arus yang
dihasilkan/dikontrol dari Drain
(analogy dengan kolektor pada BJT),
Pada gambar tersebut terlihat bahwa
terdapat VGS minimum yang
menyebabkan arus mulai mengalir.
Tegangan tersebut dinamakan
tegangan threshold, Vt. Kurva
karakterisitk ID vs VDS ditunjukan oleh
gambar dibawah ini. Pada gambar
C. M ETODOLOGI
tersebut terdapat beberapa kurva
untuk setiap VGS Pada
yangpercobaan 4 ini, alat
berbeda-beda. dan bahan
Gambar ini digunakan untuk m
yang digunakan yaitu :
Gambar 2 Kurva Id – Vds
1. Sumber tegangan DC (2 buah)
2. Generator sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Multimeter (3 buah)
5. Kit Transistor sebagai
switch

penguat adalah dengan


6. Breadboard (1 buah)
menggambarkan garis beban pada 7. RG = Potensiometer 1 MΩ (1 buah)
kurva ID vs VDS . Setelah itu
8. RD = Potensiometer 10 kΩ (1 buah)
ditentukan Q pointnya yang akan
menentukan ID dan VGS yang harus 9. RS = Potensiometer 1 kΩ (1 buah)
dihasilkan pada rangkaian. Setelah
Q point dicapai, maka transistor 10. Resistor (1 buah)
telah dapat digunakan sebagai
penguat, dalam hal ini, sinyal yang 11. Kapasitor 100 µF (3 buah)
diperkuat adalah sinyal kecil 12. Kabel-kabel
(sekitar 40-50 mVpp dengan
13. Peak Atlas DCA Pro
frekuensi 1-10 kHz).
Terdapat 4 konfigurasi panguat pada Memulai percobaan
transistor MOSFET, yaitu Common
Source, Common Source dengan
Dinyalakan komputer dan disambungkan USB
resistansi source, Common Gate, dan
Common Drain. Pada praktikum ini Power Atlas DCA Pro ke komputer
digunakan konfigurasi Common
Source dengan resistansi source dan
Common Gate. Formula parameter Disambungkan kabel Atlas DCA Pro dengna
penguat untuk dua konfigurasi yang kakiMOSFET pada kit Transistor sebagai Switch.
digunakan dijelaskan dalam table
berikut :
Dibuka aplikasi DCA Pro yang tersedia di komputer.

2. Kurva ID dan VDS


Dipastikan DCA Pro Connected pada pojok kiri
bawah layar Diatur tracing , kemudian diklik Start. Ditunggu proces
tracing.

Ditekan tombol test pada DCA Pro maupun pada


Diamati grafik terbentuk. Dicatat di BCL dan dilakukan
jendela Peak DCA Pro analisis

Diperhatikan spesifikasi dan konfigurasi kaki-kaki


Disimpan data tabulasi hasil sampling dengan klikkanan
MOSFET yang terbaca oleh alat Atlas DCA Pro. pada grafik dan pilih Save Data. File yangterbentuk
adalah *.txt. Dibuka file .txt yangterbentuk dan di copy
1. Kurva ID dan VGS seluruh data yang ada didalamfile tersebut dan di
pastekan di spreadsheet.
Dibuka tab MOSFET Id / Vgs pada jendela aplikasi
Dilakukan analisis lebih mendalam pada data ini.
DCA Pro
3. Desain Q point

Diatur pengaturan tracing kemudian klik Start.


Ditentukan nilai Rd yang akan diguanakan pada
Ditunggu proces tracing.
rangkaian penguat

Diamati grafik yang terbentuk. Dicatat pada BCL


dan dilakukan analisis Dengan menggunakan kurva Id vs Vds dan Vdd = 15V,
dibuat garis beban (load line) pada grafik Id vsVds V,
dan ditempatkan titik Q.
Disimpan data tabulasi hasil sampling dengan
Dicatat nilai DC vgs,vds dan id pada titik Q
klikkanan pada grafik dan pilih Save Data. File yang
terbentuk adalah *.txt. Dibuka file .txt yang
terbentuk dan dicopy seluruh data yang ada di
dalam file tersebut dan di paste-kan di
spreadsheet. Dihitung gm dengan terlebih dahulu mencari nilai
Kberdasarkan formula
Dilakukan analisis lebih dalam pada data ini.
Ditentukan tegangan threshold Vt transistor id = K (vgs - Vt)2
MOSFET
gm = 2K (vg s - Vt)
yang digunakan
Dibuka ta MOSFET Id / Vds pada jendela aplikasi Ditentukan nilai gm dengan melihat kemiringan kurva
DCA titik Q point pada kurva karakteristik Id vs
Vgs.Dibadingkan kedua nilai gm yang diperoleh.
Pro
4. Rangkaian penguat D. DATA DAN ANALISIS
 rangkaian bias Kurva Karakteristik Transistor MOSFET
Dibuat rangkaian seperti pada gambar 3.
A. Kurva ID vs. Vgs

Diatur Vdd, potensiometer Rg, Rd, dan Rs


agartransistor berada pada titik operasi yang
diinginkan transistor berada pada titik operasi
yang diinginkan

memperhatikan Vdd.

Dibuat sinyal input sinusoidal sebesar 50 mVpp

dengan frekuensi 10 kHz.


Pada percobaan ini dilakukan
pengamatan kurva karakteristik Id ––
Vgs dari Transistor MOSFET. Pengaturan
yang digunakan yaitu Vgs dari 0 V hingga
7.5 V. Berikut data untuk 2 nilai Vds
yang diperoleh :

Vgs (V) ID (mA)


0 0,000004
1.5 0,022
2 0,182
2.5 0,516
3 1,001
4 2,39
5 4,23
7.5 10,162
Gambar kurva karakteristik yang ID
ID ID ID ID ID ID
dihasilkan adalah sebagai berikut :
(mA) (mA) (mA) (mA) (mA) (mA) (mA)

Vds Vgs= Vgs Vgs Vgs Vgs Vgs Vgs


(V) 2 = 2.5 =3 =4 =5 =7 =9
0
0.2.5
0.5
1
Berdasarkan gambar diatas, dapat
2
terlihat bahwa kurva yang dihasilkan
telah sesuai dengan referensi seperti 3
pada gambar 1. Dari grafik diatas, 4
referensi seperti pada gambar 1. Dari
grafik diatas, dapat ditentukan besarnya 5
tegangan threshold (VTT ). Tegangan 6
threshold yaitu pada saat nilai Vgs
7
mulai naik (>0).
8
B. Kurva ID vs VDS
9
Gambar kurva karakteristik yang transistor yaitu dengan menarik garis
dihasilkan adalah sebagai berikut : bantu mulai dari Vds hingga nilai Id.
Dipilih garis dengan nilai Vgs Perpotongan
garis gantu dengan garis kurva inilah yang
menjadi Q point atau titik kerja transistor.

Gambar kurva diatas telah sesuai dengan


referensi seperti pada gambar 2. Kurva
diatas memetakan nilai Id dan Vds Kemudian dari Q point ini diatarik garis
untuk masing-masing nilai Vgs yaitu lurus menuju sumbu Y (Id). Nilai Id yang
mulai dari Vgs = 0 V hingga Vgs = 9 V. sejajar dengan Q point ini menjadi nilai
Dapat terlihat bahwa semakin besar Id, arus Id, yaitu nilai Vds yang sejajar
maka Vgs nya juga menjadi semakin vertical menjadi nilai Vds.
besar. Pada gambar juga terlihat bahwa Lalu ditentukan nilai gm dari hasil
transistor memasuki keadaan saturasi pengukuran. Caranya yaitu dengan
saat nilai Id untuk setiap Vgs menghitung kemiringan kurva titik Q
menunjukan nilai yang konstan. point dari nilai Id dan Vds pada saat
Sebelum mencapai garis yang konstan Vgs = 4 V (dari data pada table), Nilai
horizontal, terlebih dahulu transistor gm yang diperoleh dari hasil
memasuki daerah trioda yaitu saat perhitungan telah mendekati nilai gm
kurva garis memiliki kemiringan. yang diperoleh dari hasil pengukuran
Kemiringan ini disebabkan sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
karenaadanya faktor modulasi panjang yang diperoleh tersebut valid.
kanal yang serupa dengan Effek Early
yang ada pada transistor Bipolar (BJT).
c. Desain Q point

Selanjutnya dicari Q point dari


E. KESIMPULAN
 Kurva Id Vgs menunjukan bahwa
transistor MOSFET mulai berfungsi
pada saat nilai tegangan gate dan
source pada nilai tertentu. Nilai
tegangan ini dinamakan tegangan
Threshold (VT) . Nilai tegangan
threshold yang didapatkan pada
praktikum ini. Nilai tegangan
threshold sendiri dapat bernilai
negatif (MOSFET tipe depletion)
atau pun positif (MOSFET tipe
enhancement).

 Kurva Id – Vds menunjukan


daerah kerja transoistor yaitu
pertama daerah saturasi (daereah
kerja transistor yang digunakan
sebagai pernguat) saat kurva
bernilai tetap (konsisten)
terhadap perubahan Vds , daerah
triode yaitu saat hubungan Id dan
Vds berbanding lurus (linear), dan
terakhir daerah cut off yaitu saat
transistor tidak aktif.

F. REFERENSI

 Laboratorium Dasar Teknik Elektro


ITERA, Praktikum Elektronika,
Lampung Selatan, Institut Teknologi
Sumatera 2018.
 Mervin T. Hutabarat, Modul Praktikum
Elektronika, Hal. 15-26,Penerbit ITB,
Bandung, 2012
 Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, ed 5, Hal. 236-261,
Oxford University Press, USA, 2004.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai