Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN MEDIK

DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 1/7
ANAK/RSTHUR/10

STANDAR Tanggal Berlaku Ditetapkan Oleh Direktur


PROSEDUR
OPERASIONAL 03 – 04 – 2013

d r. Resfaldi Putra
NIP. 021-02-2002
PENGERTIAN A. Definisi
 Demam rematik (DR) adalah sindrom klinik akibat
infeksi kuman Streptococcus beta hemolytikus grup A, dengan
satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliartritis Migrans Akut,
Karditis, Korea Minor, Nodul Subkutan atau Eritema
Marginatum.
 Demam Rematik Akut (DRA) adalah istilah untuk
penderita demam rematik yang terbukti dengan tanda radang
akut.
 Demam rematik inaktif adalah istilah untuk penderita
dengan riwayat demam rematik tetapi tanpa terbukti tanda
radang akut.

 Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah kelainan jantung


yang ditemukan pada DRA atau kelainan jantung yang
merupakan gejala sisa (sekuele) dari DR.

B. Ruang Lingkup
Prosedur ini sebagai pedoman dalam Pelayanan Medik Demam
Rematik dan Penyakit Jantung Rematik pada pasien anak di
RSUD Kecamatan Mandau.
Sebagai acuan penerapan diagnosa dan penatalaksanaan
TUJUAN
penyakit Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik

KEBIJAKAN A. Acuan
1. Kreteria WHO – 2004 : DR dan PJR
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 2/7
ANAK/RSTHUR/10

2. Standar Pelayanan Minimum


3. ISO 9001 klausul 7.5.1
4. Manual Mutu
5. Berdasarkan surat keputusan Direktur RS Thursina
NO.56/KPTS/IV/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit

B. Penanggungjawab

1. Kepala Instalasi bertanggungjawab untuk memastikan bahwa


proses pelaksanaan prosedur dalam menerapkan langkah-
langkah diagnosa dan penatalaksanaan penyakit Demam
Rematik dan Penyakit Jantung Rematik dilakukan sesuai
persyaratan yang ditetapkan untuk mendukung proses
pelayanan di Instalasi .
2. Prosedur ini dilakukan oleh Dokter Spesialis Anak dan dokter
umum serta Paramedis terlatih di rumah sakit sesuai
kompetensi yang dimiliki.

C. Kebijakan

1. Setiap pasien yang datang berobat ke Instalasi Rawat Jalan


dan Gawat Darurat, mendapat pelayanan kesehatan sesuai
dengan Standar Prosedur rumah sakit dan Standar
Pelayanan Medis.
2. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien.

PROSEDUR A. Uraian Prosedur

Tabel 1. Kriteria WHO Tahun 2002-2003 Untuk Diagnosis


Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik
(Berdasarkan Revisi Kriteria Jones)
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 3/7
ANAK/RSTHUR/10

Kategori Diagnostik Kriteria


 Demam rematik  Dua mayor atau satu mayor
serangan pertama dan dua minor ditambah
dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
 Demam rematik  Dua mayor atau satu mayor
serangan rekuren tanpa dan dua minor ditambah
PJR dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
 Demam rematik  Dua minor ditambah dengan
serangan rekuren dengan bukti infeksi SGA sebelumnya
PJR
 Korea Sydenham  Tidak diperlukan kriteria
mayor lainnya atau bukti
infeksi SGA
 PJR (stenosis mitral  Tidak diperlukan kriteria
murni atau kombinasi lainnya untuk mendiagnosis
dengan insufisiensi mitral sebagai PJR
dan/atau gangguan katup
aorta)
Sumber: WHO, 2004.

Manifestasi Mayor Manifestasi Minor


- Karditis  Klinis:
- Poliartritis migrans - Artralgia
- Korea - Demam
- Eritema marginatum  Laboratorium:
- Nodulus subkutan - Peningkatan reaktan fase
akut yaitu: LED dan atau
CRP yang meningkat
- Interval PR yang
memanjang

Diagnosis demam rematik di tegakkan bila terdapat 2 manifestasi


mayor atau 1 manifestasi mayor ditambah 2 manifestasi minor
dan didukung bukti adanya infeksi streptokokkus sebelumnya
yaitu kultur apus tenggorok yang positif atau kenaikan titer
antibodi streptokkus (ASTO) > 200. Terdapat pengecualian untuk
gejala korea minor, diagnosis DR dapat ditegakkan tanpa perlu
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 4/7
ANAK/RSTHUR/10

adanya bukti infeksi streptokokkus


a. Indikasi Rawat
- DRA (Demam Rematik Akut)
- PJR dengan dekompensasio kordis
- PJR yang rekuren

b. Penatalaksanaan
1. Antibiotika
a. Untuk Eradikasi:
Benzatin penisilin : BB <30 kg = 600.000-900.000 unit
BB >30 kg = 1,2 juta unit
Bila tidak ada, dapat diberikan Prokain penisilin 50.000
Iµ/kgBB selama 10 hari

 Alternatif lain:
- Penisilin V oral 3-4 X 250 mg (400.000 unit)
selama 10 hari
- Bila alergi : terhadap penisilin digunakan
Eritromisin 40 mg/kgBB/hari dibagi 2-4 kali sehari
(dosis maksimum 1 g/hari) selama 10 hari

b. Untuk profilaksis sekunder:


 Benzatin penisilin :
BB<30 kg = 600.000-900.000 unit
setiap 3 atau 4 minggu
BB>30 kg = 1,2 juta unit
 Alternatif lain :
- Oral penisilin : 2 X 250 mg
- Bila alergi penisilin : eritromisin 2 X 250 mg
- Sulfadiazin : BB <30 kg 500 mg sekali sehari
BB >30 kg 1000 mg sekali sehari
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 5/7
ANAK/RSTHUR/10

Antibiotika profilaksis sekunder diberikan sampai usia 18


tahun (minimal 5 tahun) apabila tidak ada keterlibatan
jantung. Apabila terdapat keterlibatan jantung antibiotika
diberikan sampai umur 25 tahun atau bahkan dapat seumur
hidup bila keadaan lingkungan buruk.

2. Obat Anti Inflamasi : diberikan untuk DRA atau PJR yang


rekuren

Tabel 2. Rekomendasi Penggunaan Anti Inflamasi

Karditis Karditis Karditis


Hanya Artritis
Ringan Sedang Berat
Prednison - - 2 - 4 minggu * 2 - 6 minggu*
Aspirin a. 100 mg/kg 3-4 6 - 8 minggu 2 - 4 bulan
BB/hari minggu**
dalam 4-6
dosis (2
minggu)
b. Kemudian
dosis
dikurangi
menjadi
60
mg/kg/hari
(4-6 minggu)

Dosis : Prednison 2 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis


Aspirin 100 mg/kgBB/hari dibagi 4-6 dosis
* Dosis Prednison ditappering (dimulai pada minggu
ketiga) dan Aspirin dimulai minggu ketiga kemudian
ditappering.
** Aspirin dapat dikurangi menjadi 60 mg/kgBB setelah 2
minggu pengobatan
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 6/7
ANAK/RSTHUR/10

3 . Istirahat (lihat tabel 3)

Tabel 3. Petunjuk Tirah Baring dan Ambulasi.

Hanya Karditis Karditis Karditis


Artritis Ringan Sedang Berat
Tirah baring 1-2 minggu 3-4 4-6 Selama
minggu minggu masih
terdapat
gagal
jantung
kongestif
Ambulasi 1-2 minggu 3-4 4-6 2-3 bulan
bertahap (boleh minggu minggu
bila tidak
mendapat
steroid)

4. Penanganan gagal jantung kongestif sesuai tatalaksana


gagal jantung kongestif
5. Tatalaksana Korea Sydenham’s:
a. Kurangi aktivitas fisik dan stres
b. Untuk kasus berat dapat digunakan:
- Fenobarbital: 15-30 mg setiap 6-8 jam atau
- Haloperidol dimulai dengan dosis 0,5 mg dan
ditingkatkan setiap 8 jam sampai 2 mg
6. Pasien dengan gejala sisa berupa PJR, memerlukan
tatalaksana tersendiri (akan dirujuk) tergantung pada berat
ringannya penyakit, berupa:
a. Tindakan dilatasi baloon perkutan (balloon mitral
valvulotomy) untuk mitral stenosis
b. Tindakan operasi katup jantung berupa valvuloplasti atau
PELAYANAN MEDIK
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

YANMED- A 7/7
ANAK/RSTHUR/10

penggantian katup

c. Indikasi pulang
 Dekompensasio kordis telah teratasi
 Jadwal tirah baring dan terapi steroid telah selesai

B. Dokumen Terkait
- Rekam Medik Pasien
- Hasil Uji Radiologi
UNIT TERKAIT A. Bagian / Unit terkait

1. Instalasi Rawat Jalan

2. Instalasi Gawat Darurat

3. Instalasi Rawat Inap

B. Distribusi Dokumen
1. MR/ISO Sekretaris Asli
2. Direktur RS Thursina Salinan 1
3. Kabid Pelayanan Salinan 2
4. Kabid Keperawatan Salinan 3
5. Kabid Humas dan Pengembangan SDM Salinan 4
6. Kepala Instalasi Salinan 5
7. Kepala Instalasi Gawat Darurat Salinan 6
8. Ketua Komite Medik Salinan 7
9. Ketua Komite Akreditasi Salinan 8
10. Kepala Ruangan IGD Salinan 9
11. Kepala Ruangan IRJ Salinan 10
12. Penanggungjawab Poli Klinik Anak Salinan 11

Anda mungkin juga menyukai