Anda di halaman 1dari 4

Pasar Persaingan Industri Kecap di Indonesia

Izza Safira R ( 041611133066 )

Kecap merupakan salah satu bahan baku utama masakan yang sering digunakan oleh
masyarakat setiap harinya. Kecap sendiri memiliki beberapa varian, yang terdiri dari kecap
manis, kecap asin, kecap air kelapa, kecap ampas tahu, kecap inggris, dan kecap ikan.
Perbedaan kecap manis dan asin selain pada rasanya yang manis dan asin yaitu memiliki
struktur yang berbeda, kecap manis memiliki struktur yang hitam pekat dan kental sedangkan
kecap asin berstruktur hitam tidak sepekat kecap manis dan tidak terlalu kental (cair). Untuk
kecap inggris, kecap ini merupakan sejenis kecap dengan rasa mustard Inggris yang kuat.
Sedangkan kecap air kelapa, ampas tahu, dan ikan merupakan kecap yang berbahan dasar
seperti nama kecap tersebut. Variasi rasa kecap biasanya disebabkan karena adanya berbagai
metode dan durasi fermentasi, perbandingan air, garam, kedelai yang berbeda-beda, dan juga
dikarenakan bahan tambahan yang dicampurkan ke dalamnya.

Konsumsi kecap dari tahun ke tahun megalami peningkatan. Menurut hasil SUSENAS –
BPS, rata – rata konsumsi kecap pada tahun 2002 – 2015 hanya sebesar 0,66 kg/kapita/tahun.
Pada tahun 2015, konsumsi kecap sebesar 6,98 kg/kapita/tahun. Konsumsi ini mengalami
peningkatan sebesar 0,85 dibandingkan tahun sebelumnya.

a. Structure

Terdapat 100 perusahaan yang tercatat pada Kemeterian Perindustrian, baik perusahaan
sedang hingga besar. Berdasarkan data Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia tahun
2015, terdapat 100 perusahaan yang menghasilkan total produksi sebanyak 7,282,289,038
dan ekspor senilai 8.28. Industri ini menyerap sejumlah 8,208 pekerja.

Terdapat empat pelaku usaha besar dalam industri ini, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk
dengan Kecap Bango, PT ABC-Heinz dengan Kecap ABC, PT Wings Food dengan Kecap
Sedaap, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan merek Kecap Indofood. Masing –
masing perusahaan ini memiliki market share yaitu sebesar.

No Merk Kecap Market Share


1 Kecap Bango 35.10%
2 Kecap ABC 29.27%
Kecap
3 12.98%
Sedaap
4 Kecap Indofood 6.59%

Apabila kecap Bango dan kecap ABC digabungkan, maka kedua produk ini akan menguasai
64,36% pasar kecap di Indonesia. Namun jika kita hanya menghitung 3 pemain besar maka
sebesar 77,34% telah dikuasai. Bergabungnya kecap Indofood menjadikan sebesar 83,93%
pasar kecap dikuasai oleh perusahaan – perusahaan tersebut, dan 16,07% untuk 96
perusahaan yang tersebar luas di Indonesia. Dari perhitungan ini maka akan diketahui industri
kecap di Indonesia termasuk pasar oligopoli. Karena penggabungan ke empat perusahaan
mendapatkan market share diantara 60 – 100% maka industri ini dikatakan sebagai pasar
oligopoli ketat.

Berdasarkan perhitungan Concentration Ratio (CR) ke empat perusahaan, diketahui


sebagai berikut.

CR 2 64.36%
CR 3 77.34%
CR 4 83.93%

Perhitungan CR 2 menunjukkan persaingan agak tinggi, namun masuk pada perhitungan CR


3 dan CR 4 menunjukkan persaingan antar perusahaan sangat ketat. Perusahan yang akan
masuk ke industri ini akan sulit karena tingkat persaingan yang ketat.

Selain perhitungan CR, Herfindahl Hirschman Index (HHI) merupakan salah satu indeks
penting untuk mengukur. Nilai HHI di industri ini sebesar 2,306.04.

b. Performance

Persaingan sangat ketat dari antar perusahaan kecap yang sangat dapat dilihat adalah
antara kecap Bango dan kecap ABC. Varian yang dimiliki keduanya beragam, dan memiliki
banyak strategi dalam menarik perhatian masyarakat. Tidak seperti Indofood dan Sedaap,
kedua kecap ini tidak memiliki banyak ragam varian dan tidak banyak juga strategi yang
dikeluarkan oleh keduanya.

Kecap Bango telah hadir di Indonesia sejak tahun 1928. Perusahan ini awalnya dibawahi
oleh PT. Anugerah Indah Pelangi yang berdomisili di Tangerang. Sejak pertengahan tahun
2000, Unilever mengakusisi dan membawa kecap Bango menjadi kecap yang menguasai
pasar. Bango tetap mengandalkan keunggulannya sebagai kecap yang terbuat dari bahan
alami, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia (MSG). Kecap Bango berpasar dengan sasaran
segmen premium (kelas A dan B) dengan harga di atas rata - rata harga kecap pada
umumnya. Dalam memenuhi kebutuhan pasar, Bango juga menyediakan kemasan kecil yang
juga praktis.

Dalam persaingannya, kecap Bango yang memiliki pangsa pasar terbesar telah
melakukan banyak inovasi. dalam membranding dan mengajak masyarakat merasakan ke
khas an kecap bango dalam berbagai event yang diselenggarakan. Kita dapat merasakan cita
rasa makanan khas nusantara dengan ke khas an cita rasa kecap Bango melalui event Festival
Jajanan Bango yang dilakukan pada kuartal pertama. Pada kuarta kedua tedapat Dapur Lezat
Bango yang dilakukan menjelang Idul Adha, dimana acara ini membagikan setidaknya
sepuluh ribu bingkisan berupa daging kambing kepada kaum dhuafa. Bingkisan tersebut juga
terdapat olahan makanan kambing dari penjaja kuliner. Untuk Festival Jajanan Bango,
Unilever bekerjasama dengan sekitar 10,000 pedagang kaki lima selama dua hari berjalannya
festival. Namun untuk Dapur Lezat Bango, Unilever bekerjasama dengan penjaja kuliner
legendaris dalam mengolah daging kurban untuk dibagikan.

Kecap ABC memiliki varian yang lebih beragam dengan sasaran pasar keluarga.
Kecap ABC telah mengakuisisi beberapa merk lokal namun tetap dengan merk penjualan
lama, seperti kecap Cap Orang Jual Sate (Semarang), kecap Hoki (Sumatera), dan kecap Soto
(Kalimantan). Di bidang promosi ABC juga melakukan komunikasi pemasaran terpadu,
seperti promosi above dan below the line, merambah media digital — Facebook, website,
Twitter — dan menggarap komunitas plus memenetrasi pasar dengan menggencarkan
distribusi produk, baik di gerai modern maupun tradisional. paling sering dilakukan Heinz
ABC adalah membuat aktivasi demo masak di gerai-gerai penjualan produk ABC. Bahkan,
menggelar acara berskala besar: lomba memasak, Masakan Andalanku.
Kecap Indofood memilki segmen keluarga. Branding yang dilakukan mengangkat iklan
dengan tema keluarga. Dari segi harga, kecap Indofood tidak berbeda jauh dengan kecap
ABC, Bango atau pun merek lainnya, meskipun Bango memilki harga sedikit lebih tinggi
dibandingkan kecap lain. Namun kecap Indofood tidak melakukan strategi dengan
mengadakan acara - acara untuk lebih membranding produknya.

Kecap Indofood memilki segmen keluarga. Branding yang dilakukan mengangkat iklan
dengan tema keluarga. Dari segi harga, kecap Indofood tidak berbeda jauh dengan kecap
ABC, Bango atau pun merek lainnya, meskipun Bango memilki harga sedikit lebih tinggi
dibandingkan kecap lain.

Untuk kecap sedap, setiap pembelian produk berkemasan 600 ml akan mendaaptkan
gratis satu piring. Promosi ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk menarik
perhatian ibu - ibu yang suka dengan barang gratis. Dengan harga yang tidak terpaut jauh dari
harga merk lainnya, kecap Sedaap berhasil menjadi salah satu produk yang disukai
masyarakat.

c. Conduct

Dari tahun ke tahun konsumsi kecap mengalami pertumbuhan. Penggunaan kedelai


sebagai bahan utama juga meningkat. Masyarakat sejak lama telah menggunakan kecap
sebagai salah satu bahan masakan. Persaingan di industri ini cukup ketat dimana dikuasai
oleh 4 perusahan besar dengan salah satunya dibawahi oleh perusahaan induk tingkat
internasional. Persaingan cukup ketat dilakukan oleh dua produk unggulan yaitu kecap Bango
dan kecap ABC. Baik kecap Bango dan kecap Sedap masih menjadi pilipiliha utama dari
masyarakat, dan menjadi produsen yang selalu menjaga kualitas dan keunggulan dengan
bersaing secara sehat.

Anda mungkin juga menyukai