Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM FISIKA

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAAN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jalan Diponegoro No. 12 Telepon (022) 4231191 Fax. 4207922 Sedec
Bandung 40115

ANGKA PENTING

I. Tujuan
Mempelajari mengenai angka penting dan cara penggunaan angka penting dalam
perhitungan.

II. Landasan Teori


Kita perhatikan kenyataan berikut :
1. benda yang sama diukur oleh orang yang sama, dengan alat ukur yang berbeda
2. benda yang sama diukur oleh orang yang berbeda, dengan alat ukur yang sama,
dapat memberi hasil yang berbeda.
Perbedaan hasil pengukuran itu terletak pada angka terakhir. Sehingga angka terakhir hasil
pengukuran patut diragukan (diperkirakan). Selanjutnya angka terakhir dari hasil
pengukuran disebut angka taksiran/diragukan/diperkirakan.

III. Alat dan Bahan


 Mistar dengan skala terkecil mm
 Mistar dengan skala terkecil cm
 Gelas ukur
 Gelas kimia berisi air 100 cc

IV. Percobaan/Prosedur
1. Teknik membaca alat ukur
a. Ambil gelas ukur, isilah dengan air kira-kira setengahnya, kemudian bacalah
volume air tersebut dengan posisi mata seperti kedudukan A, B, dan C (lihat gambar).
Bagaimana hasilnya ? (yang diamati adalah dasar meniskusnya, yakni titik terendah
lengkungan permukaan air)
A

sedec
Kedudukan mata Terbaca
Di A …….. cc (1)
B …….. cc
C …….. cc

b. Posisi manakah menurut pendapatmu paling


baik ? ................................................ (2)
Berilah alasanmu .......................................................................................................... (3)
Cara ini disebut membaca alat ukur tanpa paralaks.

c. Bagaimana pula jika kamu mengukur panjang buku tulismu dengan mistar ?
dengan kedudukan mata yang bagaimana sebaiknya ?
(4)

2. Pengertian angka penting


Ukurlah diagonal kertas tulis, mula-mula diukur dengan mistar berskala cm, kemudian
dengan mistar yang berskala mm.
Hasil pengamatan :

Angka yang Angka yang melebihi Hasil


terbaca pada skala skala (perkiraan) pengukuran
(a) (b) (c) (5)
Skala cm
Skala mm

Keterangan :
(a) disebut angka pasti
(b) disebut angka taksiran
(c) disebut angka penting yaitu semua hasil pengukuran.

Isilah kolom-kolom yang kosong dari tabel di bawah ini :

Hasil Banyaknya angka Dengan notasi Orde benar


pengukuran penting eksponen (10) n
374 3 3,74 x 10 2 10 2

63,00

00,0021 (6)

5,46 x 10 4

54600

sedec
3. Berhitung dengan angka penting
Pedoman : suatu perhitungan dari hasil pengukuran akan menghasilkan suatu harga yang
mengandung ketidakpastian. Maka hasil dari perhitungan itu haruslah juga
mengandung satu angka (terakhir) yang tak pasti.

a. Penjumlahan dan pengurangan


Misalkan : x = 12,61 cm
y1 = 5,20 cm
y2 = 5,2 cm
angka yang digaris bawahi adalah angka ........................................................ (7)
jadi, sifatnya .................................. (pasti/tidak pasti) (8)
maka berdasarkan persamaan di atas :
x = 12,61 x = 12,61
y1 = 5,20 y2 = 5,2
+ +
x + y = 17,81 x + y = 17,81

= .......... (9) = .......... (10)

x = 12,61 x = 12,61
y1 = 5,20 y2 = 5,2
- -
x + y = .......... x + y = ..........

= .......... (11) = .......... (12)

Hitung pula :
2,13 2,13
0,4463 0,4463 _
+
= .......... (13) = .......... (14)

(2,3 x 103) + 15 = ........................................................................... (15)


15 - (2,3 x 103) = ........................................................................... (16)

b. Perkalian dan pembagian


Perhatikan contoh perkalian di bawah ini :
x = 12,61
y1 = 5,20
x
= 2,522 (semua angka pada baris ini tidak pasti)
63,05
+
= 65,572 yang menurut pedoman tadi haruslah ditulis
sebagai : x X y1 = ................................. (17)

sedec
banyaknya angka penting pada hasil kali ini adalah sama dengan banyaknya angka
penting pada faktor ................................................................... ( x atau y1) (18)
yakni yang mempunyai angka penting ............................................................. (19)
Dari contoh di atas dibuat aturan perkalian dan pembagian sebagai berikut :
Jika z =xy, maka banyaknya angka penting pada z adalah sama dengan
banyaknya angka penting yang paling sedikit antara x dan y. Bagi pembagian
dibuat aturan serupa, yaitu : jika z = x/y, maka banyaknya angka penting pada
z sama dengan banyaknya angka penting yang paling sedikit antara x dan y.

Aturan-aturan ini merupakan cara yang tepat dan mudah untuk menaksir tingkat
kepercayaaan terhadap suatu perhitungan. Tetapi cara ini tidak terlalu teliti. Untuk
bekerja lebih teliti haruslah dipergunakan ”teori kesalahan”.

4. Selesaikan soal-soal berikut ini.


 Sebuah persegi panjang : panjangnya 125,2 cm dan lebarnya 30,2 cm. Luas persegi
panjang tersebut adalah ....................................................................................... (20)

 Sebuah kotak, volumenya 526 cm3 dan luas alasnya 41,2 cm2. tinggi kotak tersebut
adalah .................................................................................................................. (21)

 Jika x = 25,0 ; y = 14,0 dan z = 27,2


Maka x + y = ................................... (22)
z

KELOMPOK : ................................................................................................................................
..........................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
..

sedec

Anda mungkin juga menyukai