Anda di halaman 1dari 21

ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

I. KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mengetahui cara menganalisis mikroorganisme

penghasil antibiotika dan cara pengujian aktivitas antimikrobanya.

II. KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat mengisolasi bakteri penghasil antibiotika yang

terdapat pada usus ayam dan mengujikan aktivitas antimikroba isolate

yang diperoleh terhadap mikroba lain.

III.PRINSIP

Pengujian aktivitas antimikroba pada usus ayam dengan

menggunakan bakteri E.coli dan Shigella disentri sehingga dapat diketahui

sampel tersebut memilik aktivitas antibiotik atau tidak.

IV. LANDASAN TEORI

Dalam kehidupan kita sehari-hari selau kita berhubungan dengan

berbagai macam mikroorganisme, baik bakteri, kapang maupun khamir.

Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat mikroorganisme,

maka mikroorganisme tersebut harus di isolasi dari lingkungan dan

dipelihara pada medium yang sesuai untuk pertumbuhannya (Rusli,2014).

Isolasi adalah merupakan cara untuk memisahkan mikroorganisme

tertentu dari lingkungan, sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya

murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni (Rusli, 2014).

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel.

Unsur tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation garam

anorganik yang jumlahnya berbeda-beda tergantung pada keperluannya.

Beberapa golongan mikroba misalnya diatomae dan alga tertentu

memerlukan silika (Si) yang biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk

menyusun dinding sel. Fungsi dan kebutuhan natrium (Na) untuk

beberapa jasad belum diketahui jumlahnya. Natrium dalam kadar yang

agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu yang hidup di laut, algae hijau

biru, dan bakteri fotosintetik. Natrium tersebut tidak dapat digantikan oleh

kation monovalen yang lain (Sumarsih, 2003).

Mikroorganisme yang sedang dipelihara atau sedang diteliti

biasanya harus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, seperti

biakan murni akan dikembangkan pada tabung yang lain untuk diselidiki

lebih lanjut. Pekejaan tersebut disebut subkultur yang harus dilakukan

secara steril jangan sampai terjadi kemungkinan kontaminasi. Untuk

melakukan pekrjaan kultur tersebut diperlukan alat, seperti ose dan jarum

mikroorganisme (Subandi, 2010).

Beberapa bakteri dapat hidup baik pada medium yang sangat

sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber

karbon oraganik seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu medium

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

yang sangat kompleks yang kepadanya ditambahkan darah atau bahan-

bahan kompleks lain, hampir semua media yang dipakai sehari-hari dapat

dibeli secara kom ersial sebagai tepung kering. Jadi untuk membuat

suatu medium yang harus dilakukan ialah menimbang jumlah tepung

yang diperlukan, menambahkan air, dan mensterilkan sebelum dipakai

(Zaraswati, 2011).

Untuk menumbuhkan bakteri pada permukaan padat 1,5 sampai

2 % agar ditambahkan pada medium yang dipilih, disiapkan dalam

tabung yang kemudian ditutup dan disterilkan. Sesudah disterilisasi dan

selagi campuran itu masih cair, tabung kadang-kadang dimiringkan

setelah menjadi padat akan diperoleh luas permukaan yang besar guna

pertumbuhan bakteri. Ini biasanya disebut miring, sebagai kontras

dengan tabung agak penuh yang telah dibiarkan menjadi padat pada

posisi tegak lurus yang disebut dalam. Yang terakhir ini diinokulasikan

dengan cara tusukan (suatu jarum inokulasi ditusukkan kedalam

medium yanmg setengah padat dalam tabung tegak lurus yang

menghasilkan pertumbuhan organisme sepanjang tusukan itu)

(Zaraswati, 2011).

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau

padat. Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

pertumbuhan tersendiri. Pertumbuhan adalah pertambahan teratur

semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan

ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena deposit lipid

bukan merupakan pertumbuhan sejati. Multiplikasi sel adalah

konsekuensi pertumbuhan. Pada organisme bersel satu, multiplikasi

menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang membentuk

populasi atau kultur (Pratiwi, 2008).

Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk

dapat mengadakan identifikasi, determinasi atau diferensiasi jenis-jenis

yang ditemukan . pertumbuhan ketahanan bakteri tergantung pada

pengaruh luar, seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas,

konsentrasi ion hidrogen, cahaya, dan berbagai zat kimia yang dapat

menghambat atau membunuh (Irianto, 2006).

Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis, sebaiknya biakan

bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan

bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri

koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi

imunologi, dan kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri (Irianto,

2006).

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Mikroorganisme selalu ada dimana-mana, di udara, di permukaan

meja lab, menempel pada peralatan dan lain-lain. Mikroorganisme

tersebut akan menjadi sumber kontaminasi dan akan memengaruhi hasil

penelitian apabila tidak dilakukan teknik khusus selama melakukan sub

kultur. Teknik memindah biakan mikroorganisme harus mengikuti

ketentuan sebagai berikut (Subandi, 2010) :

1. Ose atau jarum inokulasi harus disterilkan setiap kali akan digunakan

dengan cara memijarkan pada bagian api Bunsen atau nyala api

spiritus yang paling panas. Setelah dipijarkan ose atau jarum tidak

boleh disimpan, tetapi tetap di pegang dan dibiarkan mendingin

selama 10 atau 20 detik. Tabung reaksi biakan stok dan tabung reaksi

biakan yang akan diinokulasi dipegang dengan telapak tangan yang

satunya lagi ( tangan kiri). Kedua tabung dipisahkan dengan ibu jari

dengan posisi membentuk huruf V.

2. Tutup kedua tabung dibuka dengan jari tangan kelingking dan jari

manis serta jari telunjuk. Tutup tabung jangan disimpan diatas meja,

tetapi tetap dipegang dengan jari-jari tadi. Begitu tabung dibuka

tutupnya, mulut tabung berada didekat nyala api dan ose atau jarum

didinginkan lebih lanjut dengan menempelkan atau dikenakan pada

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

dinding bagian dalam tabung yang steril sebelum mengambil sampel

atau inokulasi.

3. Penggunaan alat bergantung pada jenis media, ose digunakan untuk

menginokulasi dari kultur cair sedangkan pada kultur padat dapat

dugunakan ose atau jarum. Mengambil sampel mikroorganisme dari

kultur padat harus hati-hati jangan sampai terlalu banyak menggores

agarnya. Jarum inokulasi yang lurus digunakan untuk mengambil

sampel mikroorganisme dari kultur agar dari tabung dalam baik padat

maupun yang cair.

4. Ose atau jarum yang mengandung mikroorganisme atau inokulan

dikocekkan dengan hati-hati pada kultur media cair untuk melepaskan

inokulan. Pada kultur agar miring, ose atau jarum digoreskan pada

permukaan medium dengan goresan garis lurus atau zig-zag. Pada

medium agar dalam, inokulasi dilakukan dengan menancapkan jarum

ke dalam atau tengah ke dasar tabung dengan arah lurus dan cepat-

cepat tarik kembali pada alur yang sama.

5. Setelah inokulasi, mulut tabung dilewatkan kembali pada nyala api dan

tabung di tutup kembali.

6. Ose atau jarum kembali dibakar untuk menghancurkan sisa

organisme.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Jasad hidup dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat

maupun cair (larutan). Jasad yang dapat menggunakan makanan dalam

bentuk padat tergolong tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan

makanan dalam bentuk cair tergolong tipe holofitik. Jasad holofitik dapat

pula menggunakan makanan dalam bentuk padat, tetapi makanan

tersebut harus dicernakan lebih dulu di luar sel dengan pertolongan

enzim ekstraseluler. Pencernaan di luar sel ini dikenal sebagai

extracorporeal digestion (Sumarsih, 2003).

Jika dua atau lebih jasad yang berbeda ditumbuhkan bersama-

sama dalam suatu medium, maka aktivitas metabolismenya secara

kualitatif maupun kuantitatif akan berbeda jika dibandingkan dengan

jumlah aktivitas masing-masing jasad yang ditumbuhkan dalam medium

yang sama tetapi terpisah (Sumarsih, 2003).

Fenomena ini merupakan hasil interaksi metabolisme atau interaksi

dalam penggunaan nutrisi yang dikenal sebagai sintropik atau

sintropisme atau sinergitik. Sebagai contoh ialah bakteri penghasil metan

yang anaerob obligat tidak dapat menggunakan glukosa sebagai

substrat, tetapi bakteri tersebut akan segera tumbuh oleh adanya hasil

metabolisme bakteri anaerob lain yang dapat menggunakan glukosa

(Sumarsih, 2003).

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Contoh lain ialah biakan campuran yang terdiri atas dua jenis

mikroba atau lebih sering tidak memerlukan faktor tumbuh untuk

pertumbuhannya. Mikroba yang dapat mensintesis bahan selnya dari

senyawa organik sederhana dalam medium, akan mengekskresikan

berbagai vitamin atau asam amino yang sangat penting untuk mikroba

lainnya. Adanya ekskresi tersebut memungkinkan tumbuhnya mikroba

lain. Kenyataan ini dapat menimbulkan koloni satelit yang dapat dilihat

pada medium padat ( Sumarsih, 2003).

V. METODE KERJA

1. Alat dan bahan

- Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Cawan

petri, Erlenmeyer, Inkubator, Lampu Spritus, Autoklaf, Pinset,

Spoit, Sendok tanduk besi, Tabung reaksi, Timbangan analitik.

- Bahan

Adapun bahan yang digunkan pada percobaan ini adalah Air

suling, Alkohol, Aluminium foil, Kapas, Karet, Label, Kertas

timbang, Medium Glukosa Nutrien Agar (GNA), Escherichia coli,

Shigella disentri dan usus ayam.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

2. Cara Kerja

- Isolasi Mikroba

Pertama – tama diambil sampel dan diencerkan dengan

pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3. Kemudian sampel tersebut

dimasukan ke dalam vial dan ditambahkan medium NA sebanyak

9 ml. Setelah itu, diinkubasi selama 1 x 24 jam.

- Fermentasi Isolat Murni

Hasil dari Biakan mikroba di medium NA dipindahkan sebanyak

1 ose ke medium MYB pada tabung reaksi kemudian dishaker

dengan kecepatan 200 rpm selama 1 x 24 jam. Setelah itu, dituang

ke dalam vial dan diberi disc blank.

- Pengujian Hasil isolasi

Suspensi mikroba diambil 1 ose dan dimasukan ke dalam vial

yang berisi medium GNA, dihomogenkan kemudian dipindahkan

ke dalam cawan petri steril dan diinkubasi selama 1 x 24 jam dan

3x24 jam.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

VI. HASIL PRAKTIKUM

A. Foto

Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia Zona bening

Paper Disk

Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia


Bakteri :Shigella disentri

Paper disk

Zona bening

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMADBakteri : E. Coli


ISTIQLAL YUNUS
150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

B. Tabel pengamatan

KLP Kode Bakteri Diameter zona hambat Rata-rata

isolat uji I II III

V BAL 1 SD 11 mm 12 mm 12 mm 11, 666 mm

EC 13 mm 13 mm 11 mm 12, 33 mm

BAL 2 SD 12 mm 12b mm 13 mm 12, 33 mm

EC 12 mm 12 mm 12 mm 12 mm

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

VII. PEMBAHASAN

Salah satu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari lingkungan

lamanya ke lingkungan baru untuk mendapatkan kultur murni dikenal

istilah isolasi. Bertujuan untuk menghasilkan suatu antibiotik baru yang

diperoleh dengan cara mengisolasinya dari sampel yang terdapat pada

usus ayam.

Antibiotik adalah bahan atau senyawa yang dihasilkan oleh suatu

mikroorganisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan

mikroorganisme lain. Prinsip dari praktikum isolasi ini adalah untuk

memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari

campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan

menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk

suatu koloni sel.

Isolasi antibiotik merupakan suatu cara untuk memisahkan suatu

mikroorganisme dari lingkungannya. Dimana di sini mikroorganisme

tersebut memiliki suatu senyawa yang dapat menghambat atau

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

membunuh mikroorganisme lain utamanya yang bersifat pathogen

sehingga diperoleh biakan murni dari mikroorganisme tersebut.

Adapun cara kerja yang dilakukan yaitu pertama – tama sampel (usus

ayam) dibersihkan terlebih dahulu lalu dihaluskan. Kemudian disediakan

medium NA dan PDA didalam cawan petri lalu dibiarkan memadat.

Dimasukan sampel tersebut ke dalam cawan petri yang berisi medium NA

dan PDA. Setelah itu, diinkubasi selama 1 x 24 jam dan 3x24 jam.

Selanjutnya tahap akhir adalah pengujian aktivitas antibiotik yang dimana

suspensi bakteri sebanyak 1 ose dicampur dengan medium GNA di dalam

vial dan dihomognkan. Setelah itu, dipindahkan ke dalam cawan petri.

Dimasukkan disc blank ke dalam cawan petri yang telah direndam dengan

isolat murni (BAL) dari usus ayam. Lalu diinkubasi selama 1 x 24 jam dan

3x24 jam untuk diukur zona hambatannya.

Adapun hasil yang diperoleh yaitu BAL 1 untuk bakteri SD rata-rata

zona hambatnya adalah 11, 666 mm dan untuk bakteri EC rata-rata zona

hambatnya adalah 12, 33 mm. Pada BAL 2 untuk bakteri SD rata-rata zona

hambatnya adalah 12, 33 mm dan untuk bakteri EC rata-rata zona

hambatnya 12 mm.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa usus ayam merupakan salah satu bakteri asam

laktat yang memiliki aktivitas sebagai antibiotik.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

IX. DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, (1979),”Farmakope Indonesia”, Edisi III, DepKes RI, Jakarta.


Ditjen POM, (1995),”Farmakope Indonesia”, Edisi IV, DepKes RI, Jakarta.
Dr. H. M. Subandi. 2010. “MikroBiologi Perkembangan, kajian, dan
Pengamatan dalam Persfektif Islam”. PT Remaja Rosdakarya :
Bandung
Dwyana, Zaraswati. 2011., Mikrobiologi Dasar., Universitas Hasanuddin :
Makassar.

Irianto, Koes.2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama


Widya:Bandung.
Pratiwi, T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. PT. Erlangga : Jakarta

Rusli, S.Si, M.Si, Apt.2014. “Tuntunan Praktikum Mikrobiologi Farmasi”.


Universitas Muslim Indonesia : Makassar
Sumarsih, sri. 2003. “Mikrobiologi Dasar”. UPN Veteran : Yogyakarta

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

X. LAMPIRAN

1. URAIAN MIKROORGANISME

a. E.Coli

Klasifikasi (Garritty,2004)

Domain : Bakteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Familia : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

Morfologi (Pelczar, 2005)

Batang lurus, 1,1 – 1,5 μm x 2,0 – 6,0 µm, motil dengan flagelum

peritritikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh dengan mudah pada

medium nutrien sederhana. Laktose difermentasi oleh sebagian besar

galur dengan produksi asam dan gas. Koloninya utamanya pada nutrien

gelatin, buram tidak tembus cahaya sampai sebagian translusent, smooth

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

dan seragam konsistensinya. Jika ditumbuhkan pada medium Eosin

Metilen Biru Agar, koloninya tampak seperti logam kemilau.

b. Shigella dysentriae

Klasifikasi (Garritty,2004)

Domain : Bacteria

Divisi : Proteobacteria

Class : Gamma ProteoBacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Shigella

Spesies : Shigella dysentriae

Morfologi (Pelczar, 2005)

Merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang, non motil,

dan tidak membentuk spora serta anaerobik fakultatif.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

2. SKEMA KERJA

Isolasi Mikroba

Sampel usus ayam ditimbang sebanyak 1 gram

Sampel digerus sampai halus menggunakan lumpang dan alu

Di buat pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3

Sampel dimasukkan ke dalam vial

Di siapkan capet yang berisi medium MRSA


sebanyak 9 mL

Di masukkan sampel ke dalam capet yang telah


memadat

Di inkubasi selama 1x24 jam dan diamati

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Fermentasi Isolat Murni

Diambil 1 ose mikroba yang terdapat pada medium NA dan


dimasukkan kedalam medium MYB pada tabung reaksi

kemudian dishaker dengan kecepatan 200 rpm


selama 1 x 24 jam

Setelah itu, dituang ke dalam capet dan diberi disc


blank
Pengujian Hasil Isolasi

Di ambil 1 ose suspense

bakteri

dimasukan ke dalam vial yang berisi medium


GNA, dihomogenkan

kemudian dipindahkan ke dalam cawan petri


dan diberi paper disk kedalam capet

Di inkubasi selama 1x24 jam dan diamati zona


beningnya

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

3. URAIAN BAHAN

1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 hal: 96)

Nama resmi : Aqua Destillata

Sinonim : Air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Kegunaan :Sebagai sumber nutien mikroba dan pelarut medium.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.

2. Alkohol (Ditjen POM, 1979. hal : 65)

Nama resmi : Aethanolum

Nama lain : Etanol, alkohol

RM / BM : C2H6O / 46,07

RB : CH3-CH2-OH

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan

mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah

terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak

berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P

dan dalam eter P.

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345
ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK DARI ALAM

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Zat tambahan

Kegunaan : Sebagai Antiseptik.

FOTO SAMPEL

SAMPEL USUS AYAM

MUHAMMAD SIBAN PELU MUHAMMAD ISTIQLAL YUNUS


150 2012 0345

Anda mungkin juga menyukai