Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan, tujuan
tersebut dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau perilaku yang diharapkan dimilki
siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pengajaran serta kualitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, perlu
dilakukan suatu usaha penilaian atau evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Sehingga para
pendidik dituntut untuk membuat soal yang bertujuan untuk melihat hasil proses belajar
mengajar. Membuat soal bukanlah hal yang sulit, karena hanya merangkai kata-kata tanya
yang berisi materi pembelajaran sesuai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
ada. Tetapi pada kenyataannya tidak senudah yang dibayankan dalam pembuatan soal
yang baik dan berkualitas. Soal yang kurang baik diantaranya menggunakan tata bahasa
yang kurang jelas, pilihan jawaban panjangnya tidak sama, soal berikutnya bergantung
pada jawaban soal sebelumnya, dan pilihan jawaban yang berupa angka ditulis acak atau
tidak berurutan. Bahkan ada soal yang dibuat terlebih dahulu baru menyusun kisi-kisi
soal.
Bahkan guru yang sudah berpengalaman pun terkadang saat soal yang disusunnya
ditelaah oleh orang lain yang berkompeten masih ditemukan beberapa kesalahan. Masih
ditemukan beberapa soal yang perlu direvisi karena gambar pendukung soal
dipersepsikan berbeda oleh pembaca soal, pilihan jawaban yang menunjukkan ke kunci
jawaban, serta pokok soal yang kurang jelas. Semua dapat dibatasi asalkan guru bisa
melakukan langkah-langkah penyusuna soal dan memenuhi kaidah-kaidah dalam
penyusunan soal yang baik. Langkah penyusunan soal yang baik tersebut yaitu:
menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi soal, Penulisan soal, Penelaahan soal,
melakukan uji coba soal tersebut analisisnya dan membuat skor. Setiap langkah dalam
penyusunan soal tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan cermat mnurut pedoman
yang ditetapkan.
Tahapan dalam pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran adalah penentuan tujuan,
menentukan desain penilaian, pengembangan instrument penilaian, pengumpulan
informasi/data, analisis dan interpretasi dan tidak lanjut. Seorang guru yang baik perlu
memiliki keterampilan untuk mengembangkan berbagai bentuk instrumen guna mengukur
ketercapaian kompetensi siswa dalam proses belajar mengajar.

1
Untuk melakukan evaluasi hasil belajar dan mengajar, seorang guru dapat
menggunakan tes. Tes merupakan suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara
tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes merupakan suatu alat melakukan
pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan
sebagainya. Pada makalah ini penulis akan membahas tentang aturan/kaidah pembuatan
soal yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tes tertulis dan jenisnya?
2. Apa yang dimaksud dengan soal tes pilihan ganda dan soal uraian/essay?
3. Bagaimanakah contoh dari soal tes pilihan ganda dan soal uraian/essay?
4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari soal tes pilihan ganda dan soal
uraian/essay?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian dari tes tertulis dan jenisnya?
2. Mengetahui pengertian dari soal tes pilihan ganda dan soal uraian/essay?
3. Mengetahui contoh dari soal tes pilihan ganda dan soal uraian/essay?
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari soal tes pilihan ganda dan soal
uraian/essay?

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini, yaitu agar dalam
pembuatan soal untuk melaukan tes dapat dibuat sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar
agar tujuan dari dilaksanakannya tes tersebut menjadi terlaksana dengan efektif dan
efisien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tes Tertulis


Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik
secara berupa pilihan maupun isian. Pada tes tertulis, soal-soal tes dituangkan dalam
bentuk tertulis dan jawaban juga terdapat di Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS). Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar
salah, isian, atau uraian/essay.
Ada dua jenis tes yang bisa digunakan sebagai alat ukur hasil beljar peserta didik,
yaitu tes objektif dan tes uraian. Pemilihan jenis tes sangat terkait dengan tujuan
pembelajaran yang akan diangkat. Tes objektif adalah tes yang dibuat dengan sedemikian
rupa sehingga hasil tes itu dapat dinilai secara objektif, yaitu jika dinilai oleh siapapun
akan dapat menghasilkan skor yang sama. Tes objektif merupakan jenis tes yang tepat
digunakan umtuk ujian berskala besar yang hasil harus segera diumumkan, seperti ujian
nasional, ujian akhir program, dan ujian kompetensi profesi. Soal tes objektif bisa diskor
dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi, mengukur berbagai tingkat
kognitif, juga bisa meliputi ruang jarak materi yang luas dalam suatu tes. Tes subjektif
pada umumnya berbentuk uraian/essay. Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan-
pertanyaan tulisan yang memerlukan jawaban yang secara uraian atau dengan kata-kata
yang panjang. Dalam bentuk tesnya diawali dengan kata mengapa, bagaimana dan lain
sebagainya.
Dalam membuat soal ada beberapa kaidah yang harus dipenuhi agar soal yang dibuat
memenuhi standar untuk diujikan kepada peserta didik. Kaidah umum penulisan soal
yaitu sebagai berikut:
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami
2. Jangan mengutip langsung kalimat dari buku
3. Bila merupakan pandangan seseorang, sebutkan tokohnya
4. Tidak memberi isyarat jawaban bagi soal lain
5. Hindarkan hal-hal yang sepele
6. Hindarkan kebergantungan pada soal lain

3
2.1.1 Dasar-dasar Penyusunan Tes Tertulis:
 Dapat mengukur apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan
 Mewakili bahan yang telah dipelajari
 Disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan
 Disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri
 Hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
 Mempertimbangkan proporsi tingkat kesulitan dan kesesuaiannya dengan taraf
kemampuan siswa.
 Soal harus jelas dan sesuai dengan persoalan yang disajikan.
 Disusun dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah penulisan soal
 Menggunakan bahasa yang benar
 Cara Penskoran : Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin
tinggi perolehan skor.

2.1.2 Fungsi Tes Tertulis


1.Tes Formatif di Kelas Classroom Formatif Assessment)
Tes Formatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, guna memperoleh umpan balik dari upaya
pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Tujuan : Sebagai dasar untuk memperbaiki produktifitas belajar
mengajar.
Fungsi : Untuk mengetahui sampai dimana pencapaian hasil belajar murid
dalam penguasaan bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan sesuai dengan
tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan di dalam satuan pelajaran.
Contoh : Tes yang dilakukan setelah pembahasan tiap bab/ KD (Kompetensi
Dasar).

2.Tes Sumatif

Tes Sumatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid
setelah mengikuti program pengajaran tertentu.

4
Tujuan : Menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam program tertentu dalam
wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap akhir program pendidikan dan
pengajaran, mengukur keberhasilan belajar peserta didik secara menyeluruh.

Fungsi : Untuk menilai prestasi siswa, sampai dimana penguasaan siswa terhadap
bahan pelajaran yang telah diajarkan selam jangka waktu tertentu. Kegunaannya yaitu untuk
mengisi rapor, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya siswa pada ujian
akhir sekolah.

Contoh : Tes akhir semester, EBTA.

2.2 Tes Pilihan Ganda


2.2.1 Pengertian Tes Pilihan Ganda
Soal Pilihan Ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan
melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes pilihan ganda yang
dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essay (Arikunto, 2003:164). Tipe soal
pilihan ganda memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Terdiri dari dua bagian yaitu stem dan option
b) Memiliki jumlah alternative jawaban lebih dari Satu
c) Alternatif jawaban Antara dua hingga lima
Kemampuan Yang Diukur Oleh Soal Pilihan Ganda
 Tes yang mengungkap pengetahuan (knowledge)
Tes ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi
siswa hanya di tuntut untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
 Tes yang mengungkap pemahaman (comprehension)
Tes ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari.Dia
tidak sekadar dapat mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat
memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dapat menafsirkan
gambaran, grafik, bagan dan lain lain.
 Tes yang mengungkap penerapan (application)

5
Pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan konsep, prinsip, aturan, hokum,
atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan / soal tes yang diajukan.
 Tes yang mengungkap analisis (analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berfikir secara mendalam, kritis bahkan
menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan / tes analisis, siswa harus
dapat menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mampu mengadakan deduktif (dari
suatu generalisasi hal umum, dari fakta-faktanya, ke hal yang khusus). Oleh karena itu
pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternative.
 Tes yang mengungkap sintesis (synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berfikir orsinil dan kreatif.
Siswa di tuntut berfikir induktif (dari factor, fakta, unsure-unsur yang brsifat khusus,
diambil suatu kesimpulan atau genealisasi).
 Tes yang mengungkap penilaian (pertanyaan yang mengungkap evaluasi)
Tes (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk mengadakan
kegiatan berfikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik.

2.2.2 Jenis-jenis Tes Pilihan Ganda


a. Model melengkapi lima pilihan
Terdiri atas kalimat pokok yang berupa pernyataan yang belum lengkap, disertai oleh
5 kemungkinan jawaban yang dapat melengkapi jawaban tersebut.
b. Model melengkapi berganda
Soal jenis ini pada dasarnya sama dengan multiple choice model melengkapi lima
pilihan, yaitu terdiri atas pernyataan yang belum lengkap, disertai beberapa kemungkinan
jawaban. Perbedaannya adalah, bahwa pada butir soal jenis ini, kemungkinan jawaban
betul bisa satu, dua, tiga, atau empat.
c. Model Asosiasi dengan empat atau lima pilihan
Terdiri dari empat atau lima istilah/pengertian, yang diberi tanda huruf abjad
didepannya, dan diikuti beberapa pernyataan yang diberi nomor urut didepannya.
d. Model analisis hubungan antar hal
Terdiri atas satu kalimat pernyataan yang diikuti oleh kalimat keterangan.

6
e. Model analisis kasus
Pada butir soal jenis ini, seolah-olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus
tersebut, testee ditanya mengenai berbagai hal dan kunci-kunci jawaban itu tergantung
pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus tersebut.
f. Model Hubungan Dinamik
Model tes jenis ini menuntut testee untuk memiliki bekal pengertian/pemahaman
tentang perbandingan kuantitatif dalam hubungn dinamik.
g. Model Hal Kecuali
Pada model tes jenis ini, kolom sebelah kiri dicantumkan 3 macam gejala/kategori (A,
B, atau C), sedangkan pada kolom sebelah kanan ada 5 hal/keadaan (1, 2, 3, 4, 5), dimana
empat diantaranya cocok dengan satu hal yang berada disebelah kiri.
h. Model pemakaian diagram, grafik, peta, atau gambar
Pada tes obyektif model ini, terdapat gambar/diagram/peta/grafik yang diberi tanda
huruf abjad A, B, C, dan sebagainya. Kepada testee ditanyakan tentang hl-hal tertentu
yang berkaitan dengan tanda-tanda tersebut.

2.2.3 Kaidah Pembuatan Soal Tes Pilihan Ganda


Kaidah penulisan soal pilihan ganda dalam menulis soal pilihan ganda harus
memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:
1) Materi
a. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi
Indikator: Menjelaskan Jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah
dan jenis basa nitrogen
Contoh Soal:

b. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari materi


Contoh Soal:

1. Penyebab mutasi sukar untuk diamati karena…

A. Gen yang terkena mutasi memiliki kesamaan dengan gen lainnya.


B. Gen yang mengalami mutasi pada umumnya bersifat letal, sehingga tidak
dapat diamati.
C. Gen mutasi selalu membuat lingkungan sekitarnya terkontaminasi penyakit.
D. Masih jarang alat yang bisa digunakan untuk mengamati gen mutasi.

7
E. Mutasi tidak memiliki ciri khusus.

c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang
paling benar
Contoh Soal:

1. Pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis disebut peristiwa…

A. Tranversi.
B. Transisi.
C. Insersi.
D. Delesi.
E. Euploidi.

d. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tes atau bentuk soal yang
dipergunakan
Contoh Soal:

4. Mutasi yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom disebut ploidi.


Perubahan itu ada beberapa macam, yakni:

A. Eploidi dan Epicentrum.


B. Insersi dan Delesi.
C. Tranversi dan Transisi.
D. Tranparansi dan Mutagen.
E. Euploidi dan Aneuploid.

2) Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas dan tegas
Contoh Soal:

1. Penyebab mutasi sukar untuk diamati karena…

A. Gen yang terkena mutasi memiliki kesamaan dengan gen lainnya.


B. Gen yang mengalami mutasi pada umumnya bersifat letal, sehingga tidak
dapat diamati.
C. Gen mutasi selalu membuat lingkungan sekitarnya terkontaminasi penyakit.
D. Masih jarang alat yang bisa digunakan untuk mengamati gen mutasi.
E. Mutasi tidak memiliki ciri khusus.

8
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja
Contoh Soal:
Mutasi besar memiliki nama lain, yaitu mutasi....
a. Mutasi DNA
b. Mutasi Gen
c. Mutasi Kromosom
d. Mutasi Sel
e. Mutasi Individu

c. Pokok soal jangan memberi putunjuk ke arah jawaban benar


Contoh Soal:
Orang yang memiliki ciri diderita oleh wanita, alat kelamin bagian dalam tidak
berkembang, steril, dan keterbelakangan mental adalah ciri penderita sindrom ....
a. sindrom Turner
b. sindrom Jacobs
c. sindrom Down
d. sindrom Klinefelter
e. sindrom Patau

d. Pokok soal jangan mengandung pertanyaan yang bersifat negatif ganda


Contoh Soal:
Berikut yang bukanmerupakan faktor-faktor penyebab terjadinya mutasi
kromosom adalah
a. depurinasi
b. translokasi
c. delesi
d. inversi
e. duplikasi

e. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama


Contoh Soal:
Sindrom Down terjadi karena kelebihan satu kromosom, tepatnya pada kromosom
nomor....
a. 13
b. 14
c. 15
d. 21
e. 22

9
f. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan
jawaban di atas salah”, atau “semua pilihan jawaban di atas benar”
Contoh Soal:
Jenis mikrobia yang dapat menyebabkan mutasi yaitu . . . .
a. ganggang
b. bakteri
c. algae
d. fungi
e. plankton

g. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun


berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau
kronologisnya
Contoh Soal:
Berikut ini ciri-ciri penderita aneusomik.
1) Laki-laki tetapi memperlihatkan ciri-cirisebagai wanita.
2) Wanita tetapi memperlihatkan ciri-cirisebagai lelaki.
3) Mengalami cacat mental.
4) Bersifat kasar dan agresif.
5) Payudara membesar dan tubuh tinggi.
6) Payudara tidak tumbuh.

Ciri-ciri penderita sindrom Klinefelter yaitu . . . .


a. 1), 3), dan 5)
b. 1), 4), dan 6)
c. 2), 3), dan 6)
d. 2), 4), dan 6)
e. 3), 4), dan 6)

10
h. Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi

Contoh Soal:

1. Mutasi merupakan perubahan bentuk kualitas atau sifat yang terjadi secara mendadak
pada....
a. Dna
b. Gen
c. Kromosom
d. Alel
e. Basa nitrogen

i. Butiran soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya


Contoh Soal:
Yang tidak termasuk mutasi gen adalah...
a. Nonsense Mutations
b. Triplet mutations
c. Mutasi ganda tiga
d. Mutasi ganda dua
e. Frameshift mutations

3) Bahasa
a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
Contoh Soal:

11
Pengaruh rekayasa genetic terhadap sumber daya protein hewani adalah …
a.Meningkatnya biaya pemeliharaan hewan
b. Menurunkan variasi pada hewan
c. Meningkatnya daya tahan hewan terhadap virus
d. Meningkatnya populasi hewan
e. Menurunnya jumlah makanan yang dibutuhkan hewan

(Kaidah 1.c : Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang
paling benar)

b. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan


digunakan untuk daerah lain atau nasional
Contoh Soal:
Berikut ini pemanfaatan rekayasa genetika untuk meningkatkan kualitas kesehatan
manusia,kecuali…
a.Insulin
b.Antibiotic
c. Antibody monoclonal
d.Interferon
e. Terapi gen sel sumsum tulang
(Kaidah 2.b : Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja)

c. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif dan sesuai


dengan jenjang pendidikan siswa
Contoh Soal:
1. Proses manakah yang terjadi di dalam bejana fermentasi sehingga terbentuk zat
antibiotik penisilin?
a. Terjadinya reaksi kimia antara zat makanan dan jamur Penicillium sehingga
terbentuk zat penisilin
b. Zat antibiotic penisilin perlu ditambahkan dalam bejana sehingga dapat
merangsang jamur untuk memproduksi antibiotic
c. Jamur Penicillium tumbuh subur dalam bejana fermentasi sehingga dapat
menghasilkan penisilin

12
d. Bakteri – bakteri tertentu tumbuh subur dalam bejana fermentasi sehingga
menghasilka penisilin
e. Udara dalam bejana fermentasi menyebabkan makanan dalam bejana tersebut
teroksidasi dan membentuk penisilin.

d. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan


merupakan satu-kesatuan pengertian
Contoh Soal:
Terbentuknya berbagai spesies burung finch di Kepulauan Galapagos di sebabkan
oleh....
a. Tersedianya berbagai jenis makanan
b. Lingkungan yang berbatu mendorong lahirnya keturunan yang berubah paruhnya
c. Seluruh populasi mengalami mutasi spontan
d. Terjadinya hibridisasi dengan spesies burung lainnya
e. Spesialisasi dalam menggunakan bahan makanan yang berbeda

Manakah di bawah ini yang termasuk produk dari bioteknologi konvensional?


a.Zat Glutamat
b. Kultur jaringan
c. Autoklaf
d. Cloning
e. Hibridoma

(Kaidah 2.d : Pokok soal jangan mengandung pertanyaan yang bersifat negatif
ganda)

e. Kaliamat pertanyaan harus jelas


Contoh Soal:
2. Siapakah tokoh yang mengemukakan tentang teori seleksi alam?
a. Charles Robert Darwin
b. Jean B Lamarck
c. Aristoteles
d. Count de Buffon
e. George Cuvier
(Kaidah 2.f : Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan
jawaban di atas salah”, atau “semua pilihan jawaban di atas benar”)
f. Pertanyaan harus valid

13
Contoh Soal:
Suatu populasi burung terpisah menjadi dua populasi. Setelah ribuan tahun kedua
populasi burung tersebut bersatu kembali, tetapi gagal melakukan perkawinan.
Berikut ini yang bukan penjelasan untuk hal tersebut adalah …

a. Masa kawin kedua populasi tersebut berubah


b. Populais asal berevolusi menjadi dua spesies berbeda
c. Tidak terjadi isolasi gamet
d. Dua populasi tersebut menjadi terisolasi secra geografis
e. Telah terjadi isolasi gamet

(Kaidah 2.g : Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya)

g. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
Contoh Soal:
Berikut ini pemanfaatan rekayasa genetika untuk meningkatkan kualitas kesehatan
manusia,kecuali…
a.Insulin
b.Antibiotic
c. Antibody monoclonal
d.Interferon
e. Terapi gen sel sumsum tulang
(Kaidah 2.b : Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja)

14
2.2.4 Kelebihan Soal Pilihan Ganda
Adapun kelebihan dari penggunaan tes pilihan ganda sebagai soal adalah
sebagai berikut:
1. Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat rendah
sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian besar materi yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk
setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk
dilakukan analisis butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
7. Dapat mencakup ruang lingkup bahan/materi/pokok bahasan yang luas.
8. Tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak.

2.2.5 Kekurangan Soal Pilihan Ganda


Adapun kelebihan dari pengguanaan tes pilihan ganda sebagai soal adalah
sebagai berikut:
1. Walaupun tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua proses berpikir
dalam ranah kognitif mulai dari jenjang berpikir sederhana (ingatan) sampai
dengan jenjang berpikir tinggi (ingatan) sampai dengan jenjang berpikir tinggi
(kreasi), tetapi pada kenyataannya butir soal yang diujikan kepada siswa atau
mahasiswa kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah.
2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat
pertanyaan tes uraian.
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan
menerka.
4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya
sendiri menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternatif
jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.
5. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya.
6. Sulit untuk membuat pengecoh yang homogen dan berfungs

15
2.3 Soal Uraian/Essay
2.3.1 Pengertian Tes Uraian/Essay
Soal uraian (soal esai) adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
Subino (1987:2), menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang
dimungkinkan dalam tes bentuk uraian, butir-butir soal yang menuntut jawaban bebas.
Umumnya terdapat dua bentuk soal uraian (Soal uraian) yaitu sebagai berikut:
a. Uraian Objektif adalah rumusan soal/pertanyaan yang menuntut sehimpunan
jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat
dilakukan secara objektif.
b. Uraian Nonobjektif adalah rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban
berupa pengertian/konsep menurut pendapat tiap siswa, sehingga penskoran sukar
dilakukan secara objektif.

2.3.2 Jenis-jenis Tes Uraian/Essay

Jenis tes uraian dibedakan menjadi:

a. Uraian Bebas (Free Essay)

Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan
siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum.

b. Uraian Terbatas

Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada
hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang
lingkupnya, sudut padang menjawabnya,serta indikator-indikatonya.

Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan
serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal
yang berstruktur berisi unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub
soal.

Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan
istilah lain, yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO).

16
1. Bentuk Uraian Objektif (BUO)

Bentuk uraian seperti ini memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relati
lebih pasti sehingga dapat dilakukan penskoran secara objektif.

Dalam penskoran bentuk soal uraian objektif, skor hanya dimungkinkan


menggunakan dua kategori, yaitu benar atau salah. Untuk setiap kata kunci yang benar
diberi skor 1 (satu) dan untuk kata kunci yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor
0 (nol).

Adapun langkah-langkah pemberian skor soal bentuk uraian objektif adalah :

a. Tuliskan semua kata kunci atau kemungkinan jawaban benar secara jelas untuk setiap
soal.

b. Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor 1. Tidak ada skor setengah untuk
jawaban yang kurang sempurna. Jawaban yang diberi skor 1 adalah jawaban sempurna,
jawaban lainya adalah 0.

c. Jika satu pertanyaan memiliki beberapa subpetanyaan, perincilah kata kun ci dari
jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kuunci subjawaban dan buatkan skornya.

d. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal tersebut. Jumlah
skor ini disebut skor maksimum.

2. Bentuk Uraian Non-Objektif (BUNO)

Bentuk soal seperti ini memiliki rumusan jawaban yang sama dengan rumusan
jawaban uraian bebas, yaitu menuntut peserta didik untuk mengigat dan
mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan – gagasan pribadi atau hal –
hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan
adanya unsur subjektivitas.

Dalam penskoran soal bentuk uraian nonobjektif,skor di jabarkan dalam rentang.


Besarnya rentang. Besarnya rentang skor ditetapkan oleh kompleksitas jawaban, seperti 0-
1, 0-4, 0-6, 0-8,0-10 dan lain-lain. Skor minimal harus 0, karena peserta didik yang tidak
menjawab pun akan memperoleh skor minimal tersebut, sedangkan skor maksimum
ditentukan oleh penyusunan soal dankeadaan jawaban yang ditentukan dalam soal
tersebut.

17
Adapun langkah-langkah pemberian skor untuk soal bentuk uraian nonobjektif adalah
sebagai berikut:

a. Tulisan garis – garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan
dalam pemberian skor.

b. Tetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban.

c. Pemberian skor pada setiap jawaban bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan
oleh peserta didik

d. Jumlahkan skor-skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban sebagai skor peserta
didik. Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria jawaban disebut skor maksimum dari
suatu soal

e. Periksalah soal dari setiap nomor dari semua peserta didiksebelum pindah ke nomor
soal yang lain. Tujuannya untuk menghidari pemberian skor berbeda terhadap soal
yang sama.

f. Jika setiap butiran soaltelah selesai diskor,hitung jumlah skor perolehan peserta didik
untuk setiap soal. Kemudian hitunglah nilai tiap soal dengan rumus

g. Jumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai
akhir dari suatu perangkat tes yang di berikan.

Untuk meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan jawaban, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :

1. Untuk memperoleh soal bentuk uraian yang baik harus disusun rencana yang baik pula.
Untuk itu , harus diingat kembali prinsip-prinsip penyusunan tes dan langkah-langkah
pengembangan tes secara umum

2. Dalam menulis soal bentuk uraian, guru harus mempunyai gambaran tentang ruang
lingkup materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalam dan
panjang jawaban atau perincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik. Hal
ini dimaksudkan agar dapat menghindari kemungkinan terjadinya keracunan soal dan
dapat mempermudah pembuatan kriteriaatau pedoman penskoran

3. Setelah menulis soal, guru harus menyusun kunci jawaban atau pokok-pokok jawabandan
pedoman penskoran. Pedoman penskoran ini berisi tentang:

a. Batasan atau kata-kata kunci untuk melaksanakan penskoran terhadap soal bentuk
uraian objektif.

18
b. Kriteria jawaban digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian
nonobjektif

4. Semua identitas peserta didik harus disembunyikan agar tidak terlihat sebelum dan selama
memeriksa, Jika memungkinkan, identitas peserta didik cukup diganti dengan kode
tertentu

5. Jauhkanlah hal-hal yang dapat mempengaruhi subjektivitas pemberian skor, seperti bentuk
tulisan/ huruf, ukuran kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapian, dll

2. Metode Pengoreksian Soal Bentuk Uraian

a. Metode per nomor

b. Metode per lembar

c. Metode bersilang

3. Menyusun soal bentuk uraian

Agar diperoleh soal–soal bentuk yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil
belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:

 Dari segi isi yang diukur


 Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya misalnya
pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisi suatau permasalahan, dan aspek
kongnitif lainnya.Setelah abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan materi
yang ditanyakan.
 Dari segi bahasa
 Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang
terkadung dalam rumusan pertanyaan.bahasanya sederhana, singkat tetapi jelas apa
yang ditanyakan. Hindari bahas yang berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh
siswa.
 Dari segi teknis penyajian soal
 Hendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun
untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih
komprehensif dari pada segi ingkup materinya.
 Dari segi jawaban
 Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang jawabnnya belum pasti atau guru
sendiri tidak tahu jawabannya, atau mengharapkan kebenaran jawabannya tersebut
diperoleh dari siswa.

5. Penggunaan Tes Uraian

Tes bentuk uraian digunakan apabila:

1. Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang.
2. Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan
siswadalam bentuk tertulis.

19
3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada
hasil yang telah dicapai.
4. Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes.

2.3.3 Kaidah Pembuatan Soal Uraian/Essay


Kaidah penulisan soal uraian/essay dalam menulis soal uraian/essay harus
memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:
a. Soal harus sesuai dengan indikator soal
Indikator:
Menyebutkan kelainan yang terjadi akibat mutasi dan materi tentang mutasi
serta kromosom

Contoh soal:
Jelaskan perbedaan mutan dan mutagen ?
Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi sedangkan mutagen adalah factor-faktor
penyebab mutasi

b. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai


Contoh Soal:
Mutasi kromosom terbagi menjadi berapa ? Jelaskan !
Mutasi kromosom terbagi menjadi dua, yaitu mutasi karena perubahan jumlah kromosom dan
mutasi karena perubahan struktur kromosom

c. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran


Contoh Soal:
Jelaskan macam mutasi berdasarkan tempat terjadinya pada jaringan tubuh
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (sel-sel tubuh)
Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet

d. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat
kelas
Contoh Soal:

20
Mengapa sindrom cri du chat disebut juga sindrom kucing menangis ?
Karena anak yang menderita sindrom ini memiliki tangisan yang suaranya seperti kucing
yang menderita

e. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban yang


benar
Contoh Soal:
Sebutkan dampak positif dari mutasi ! Jelaskan dengan ringkas dan benar!
1. Berperan dalam meningkatkan hasil panen produksi pangan, seperti semangka dan anggur
tanpa biji, gandum, kol dan kelapa poliploid, serta kacang tanah, dengan perlakuan mutasi
induksi
2. Dapat menambah keanekaragaman
3. Berperan sebagai proses penting untuk evolusi dan variasi genetik
4. Dapat menciptakan biji-biji tanaman padi dan palawija berumur pendek
5. Berperan dalam penghambatan pertumbuhan dan perkembangan penyakit kanker dan AIDS

f. Ada petunjuk yang jelas tantang cara mengerjakan soal


Contoh Soal:
Jelaskan perbedaan mutasi spontan dengan mutasi induksi dalam hal
penyebabnya,frekuensinya,dankegunannya!
Jawaban: Mutasi alami (mutasi spontan) adalah mutasi yang terjadi secara
alami atau dengan sendirinya. Diduga faktor penyebabnya mutasi alami adalah
radiasi sinar kosmis dari angkasa luar, sinar ultraviolet, matahari, dan sinar
radioaktif alam. Sedangkan mutasi buatan adalah mutasi yang sengaja dibuat
oleh manusia. Pada prinsipnya jka terjadi perubahan gen atau kromosom berarti
terjadi mutasi.
g. Ada pedoman penskorannya
Contohnya:
1. Sebutkan berbagai faktor penyebab terjadinya evolusi !
No Kunci Jawaban Skor
1 Seleksi alam dan mutasi 2
2 Seleksi alam, mutasi, dan pergeseran genetic 3
3 Seleksi alam, mutasi, pergeseran genik, dan aliran gen 5

21
Skor maksimum 10

h. Gambar, tabel, peta, grafik atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas
dan terbaca
Contoh Soal:
Perhatikan gambar dibawah inJelaskan letak sentromer dari masing-masing
kromosom berikut!

Jawaban:

1. Bentuk telosentrik, yaitu jika letak sentromer berada di ujung.

2. Bentuk akrosentrik, yaitu jika letak sentromer mendekati ujung.

3. Bentuk submetasentrik, yaitu jika letak sentromer agak jauh dari ujung kromosom dan
biasanya membentuk huruf L atau J.

4. Bentuk metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada di tengah sehingga panjang masing-
masing lengan sama.

i. Rumusan kalimat soal komunikatif


Contoh Soal:
Mengapa mutasi alami disebut sebagai mutasi spontan ?
Karena mutasi alami merupakan mutasi yang terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya

22
j. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
Contoh soal:
Jelaskan pengertian dari mutasi gen!
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada satu atau beberapa nukleotida, apabila nukleotida
pada DNA tersebut mendapatkan deleksi (kehilangan nukleotida akibat terlepas dari
ikatannya), duplikasi (penggandaan), inverse (terbaliknya letak nukleotida), dan insergasi
(penyisipan)

k. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda


atau salah pengertian
Contoh Soal:
Apa yang dimaksud dengan Nondisjunction ?
Nondisjunction adalah peristiwa gagal berpisah pada kromosom homolog yang terjadi pada
saat anaphase meiosis I

l. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu


Contoh Soal:
Mengapa mutasi buatan disebut juga mutasi induksi ?
Karena mutasi yang yang terjadi karena campur tangan manusia

m. Rumusun soal tidak mengadung kata/ungkapan yang dapat menyinggung


perasaan siswa
Cntoh Soal:
Mengapa sindrom cri du chat disebut juga sindrom kucing menangis ?
Karena anak yang menderita sindrom ini memiliki tangisan yang suaranya seperti kucing
yang menderita

2.3.4 Kelebihan Soal Uraian/Essay


Adapun kelebihan dari pengguanaan tes uraian/essay sebagai soal adalah
sebagai berikut:
a. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
b. Murid tidak dapat menerka-nerka jawaban soal.
c. Tes ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses
belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes objektif.

23
d. Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya.
e. Jawaban diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat sendiri, sehingga tes ini
dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik,
benar, dan cepat.
f. Tes ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan
dengan persoalan, dan sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya satu
hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
2.3.5 Kekurangan Soal Uraian/Essay
Adapun kelebihan dari pengguanaan tes pilihan ganda sebagai soal adalah
sebagai berikut:
a. Sukar dinilai secara tepat.
b. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur
penguasaan siswa, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap keseluruhan kurikulu.
c. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
d. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada dua jenis tes tertulis yang dapat dilakukan oleh guru yaitu tes objektif dan tes
subjektif. Dimana tes objektif adalah tes yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga hasil
tes itu dapat dinilai secara objektif, yaitu jika dinilai oleh siapapun akan dapat menghasilkan
skor yang sama. Ada dua macam bentuk tes objektif, yaitu tes pilihan ganda dan tes benar
salah. Sedangkan tes subjektif pada umumnya berbentuk uraian/essay. Tes essay adalah tes
yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan tulisan yang memerlukan jawaban yang secara uraian
atau dengan kata-kata yang panjang. Dalam bentuk tesnya diawali dengan kata mengapa,
bagaimana dan lain sebagainya.

25

Anda mungkin juga menyukai