Makalah PPB Kel 12
Makalah PPB Kel 12
PENDAHULUAN
1
Untuk melakukan evaluasi hasil belajar dan mengajar, seorang guru dapat
menggunakan tes. Tes merupakan suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara
tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes merupakan suatu alat melakukan
pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan
sebagainya. Pada makalah ini penulis akan membahas tentang aturan/kaidah pembuatan
soal yang baik dan benar.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini, yaitu agar dalam
pembuatan soal untuk melaukan tes dapat dibuat sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar
agar tujuan dari dilaksanakannya tes tersebut menjadi terlaksana dengan efektif dan
efisien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Dasar-dasar Penyusunan Tes Tertulis:
Dapat mengukur apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan
Mewakili bahan yang telah dipelajari
Disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan
Disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri
Hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Mempertimbangkan proporsi tingkat kesulitan dan kesesuaiannya dengan taraf
kemampuan siswa.
Soal harus jelas dan sesuai dengan persoalan yang disajikan.
Disusun dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah penulisan soal
Menggunakan bahasa yang benar
Cara Penskoran : Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin
tinggi perolehan skor.
2.Tes Sumatif
Tes Sumatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid
setelah mengikuti program pengajaran tertentu.
4
Tujuan : Menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam program tertentu dalam
wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap akhir program pendidikan dan
pengajaran, mengukur keberhasilan belajar peserta didik secara menyeluruh.
Fungsi : Untuk menilai prestasi siswa, sampai dimana penguasaan siswa terhadap
bahan pelajaran yang telah diajarkan selam jangka waktu tertentu. Kegunaannya yaitu untuk
mengisi rapor, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya siswa pada ujian
akhir sekolah.
5
Pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan konsep, prinsip, aturan, hokum,
atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan / soal tes yang diajukan.
Tes yang mengungkap analisis (analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berfikir secara mendalam, kritis bahkan
menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan / tes analisis, siswa harus
dapat menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mampu mengadakan deduktif (dari
suatu generalisasi hal umum, dari fakta-faktanya, ke hal yang khusus). Oleh karena itu
pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai
alternative.
Tes yang mengungkap sintesis (synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berfikir orsinil dan kreatif.
Siswa di tuntut berfikir induktif (dari factor, fakta, unsure-unsur yang brsifat khusus,
diambil suatu kesimpulan atau genealisasi).
Tes yang mengungkap penilaian (pertanyaan yang mengungkap evaluasi)
Tes (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk mengadakan
kegiatan berfikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik.
6
e. Model analisis kasus
Pada butir soal jenis ini, seolah-olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus
tersebut, testee ditanya mengenai berbagai hal dan kunci-kunci jawaban itu tergantung
pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus tersebut.
f. Model Hubungan Dinamik
Model tes jenis ini menuntut testee untuk memiliki bekal pengertian/pemahaman
tentang perbandingan kuantitatif dalam hubungn dinamik.
g. Model Hal Kecuali
Pada model tes jenis ini, kolom sebelah kiri dicantumkan 3 macam gejala/kategori (A,
B, atau C), sedangkan pada kolom sebelah kanan ada 5 hal/keadaan (1, 2, 3, 4, 5), dimana
empat diantaranya cocok dengan satu hal yang berada disebelah kiri.
h. Model pemakaian diagram, grafik, peta, atau gambar
Pada tes obyektif model ini, terdapat gambar/diagram/peta/grafik yang diberi tanda
huruf abjad A, B, C, dan sebagainya. Kepada testee ditanyakan tentang hl-hal tertentu
yang berkaitan dengan tanda-tanda tersebut.
7
E. Mutasi tidak memiliki ciri khusus.
c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang
paling benar
Contoh Soal:
A. Tranversi.
B. Transisi.
C. Insersi.
D. Delesi.
E. Euploidi.
d. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tes atau bentuk soal yang
dipergunakan
Contoh Soal:
2) Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas dan tegas
Contoh Soal:
8
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja
Contoh Soal:
Mutasi besar memiliki nama lain, yaitu mutasi....
a. Mutasi DNA
b. Mutasi Gen
c. Mutasi Kromosom
d. Mutasi Sel
e. Mutasi Individu
9
f. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan
jawaban di atas salah”, atau “semua pilihan jawaban di atas benar”
Contoh Soal:
Jenis mikrobia yang dapat menyebabkan mutasi yaitu . . . .
a. ganggang
b. bakteri
c. algae
d. fungi
e. plankton
10
h. Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi
Contoh Soal:
1. Mutasi merupakan perubahan bentuk kualitas atau sifat yang terjadi secara mendadak
pada....
a. Dna
b. Gen
c. Kromosom
d. Alel
e. Basa nitrogen
3) Bahasa
a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
Contoh Soal:
11
Pengaruh rekayasa genetic terhadap sumber daya protein hewani adalah …
a.Meningkatnya biaya pemeliharaan hewan
b. Menurunkan variasi pada hewan
c. Meningkatnya daya tahan hewan terhadap virus
d. Meningkatnya populasi hewan
e. Menurunnya jumlah makanan yang dibutuhkan hewan
(Kaidah 1.c : Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang
paling benar)
12
d. Bakteri – bakteri tertentu tumbuh subur dalam bejana fermentasi sehingga
menghasilka penisilin
e. Udara dalam bejana fermentasi menyebabkan makanan dalam bejana tersebut
teroksidasi dan membentuk penisilin.
(Kaidah 2.d : Pokok soal jangan mengandung pertanyaan yang bersifat negatif
ganda)
13
Contoh Soal:
Suatu populasi burung terpisah menjadi dua populasi. Setelah ribuan tahun kedua
populasi burung tersebut bersatu kembali, tetapi gagal melakukan perkawinan.
Berikut ini yang bukan penjelasan untuk hal tersebut adalah …
(Kaidah 2.g : Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya)
g. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
Contoh Soal:
Berikut ini pemanfaatan rekayasa genetika untuk meningkatkan kualitas kesehatan
manusia,kecuali…
a.Insulin
b.Antibiotic
c. Antibody monoclonal
d.Interferon
e. Terapi gen sel sumsum tulang
(Kaidah 2.b : Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja)
14
2.2.4 Kelebihan Soal Pilihan Ganda
Adapun kelebihan dari penggunaan tes pilihan ganda sebagai soal adalah
sebagai berikut:
1. Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat rendah
sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian besar materi yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk
setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk
dilakukan analisis butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
7. Dapat mencakup ruang lingkup bahan/materi/pokok bahasan yang luas.
8. Tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak.
15
2.3 Soal Uraian/Essay
2.3.1 Pengertian Tes Uraian/Essay
Soal uraian (soal esai) adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
Subino (1987:2), menyatakan bahwa berdasarkan tingkat kebebasan jawaban yang
dimungkinkan dalam tes bentuk uraian, butir-butir soal yang menuntut jawaban bebas.
Umumnya terdapat dua bentuk soal uraian (Soal uraian) yaitu sebagai berikut:
a. Uraian Objektif adalah rumusan soal/pertanyaan yang menuntut sehimpunan
jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat
dilakukan secara objektif.
b. Uraian Nonobjektif adalah rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban
berupa pengertian/konsep menurut pendapat tiap siswa, sehingga penskoran sukar
dilakukan secara objektif.
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan
siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum.
b. Uraian Terbatas
Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada
hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang
lingkupnya, sudut padang menjawabnya,serta indikator-indikatonya.
Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan
serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal
yang berstruktur berisi unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub
soal.
Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan
istilah lain, yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO).
16
1. Bentuk Uraian Objektif (BUO)
Bentuk uraian seperti ini memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relati
lebih pasti sehingga dapat dilakukan penskoran secara objektif.
a. Tuliskan semua kata kunci atau kemungkinan jawaban benar secara jelas untuk setiap
soal.
b. Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor 1. Tidak ada skor setengah untuk
jawaban yang kurang sempurna. Jawaban yang diberi skor 1 adalah jawaban sempurna,
jawaban lainya adalah 0.
c. Jika satu pertanyaan memiliki beberapa subpetanyaan, perincilah kata kun ci dari
jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kuunci subjawaban dan buatkan skornya.
d. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal tersebut. Jumlah
skor ini disebut skor maksimum.
Bentuk soal seperti ini memiliki rumusan jawaban yang sama dengan rumusan
jawaban uraian bebas, yaitu menuntut peserta didik untuk mengigat dan
mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan – gagasan pribadi atau hal –
hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan
adanya unsur subjektivitas.
17
Adapun langkah-langkah pemberian skor untuk soal bentuk uraian nonobjektif adalah
sebagai berikut:
a. Tulisan garis – garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan
dalam pemberian skor.
c. Pemberian skor pada setiap jawaban bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan
oleh peserta didik
d. Jumlahkan skor-skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban sebagai skor peserta
didik. Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria jawaban disebut skor maksimum dari
suatu soal
e. Periksalah soal dari setiap nomor dari semua peserta didiksebelum pindah ke nomor
soal yang lain. Tujuannya untuk menghidari pemberian skor berbeda terhadap soal
yang sama.
f. Jika setiap butiran soaltelah selesai diskor,hitung jumlah skor perolehan peserta didik
untuk setiap soal. Kemudian hitunglah nilai tiap soal dengan rumus
g. Jumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai
akhir dari suatu perangkat tes yang di berikan.
Untuk meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan jawaban, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :
1. Untuk memperoleh soal bentuk uraian yang baik harus disusun rencana yang baik pula.
Untuk itu , harus diingat kembali prinsip-prinsip penyusunan tes dan langkah-langkah
pengembangan tes secara umum
2. Dalam menulis soal bentuk uraian, guru harus mempunyai gambaran tentang ruang
lingkup materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalam dan
panjang jawaban atau perincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik. Hal
ini dimaksudkan agar dapat menghindari kemungkinan terjadinya keracunan soal dan
dapat mempermudah pembuatan kriteriaatau pedoman penskoran
3. Setelah menulis soal, guru harus menyusun kunci jawaban atau pokok-pokok jawabandan
pedoman penskoran. Pedoman penskoran ini berisi tentang:
a. Batasan atau kata-kata kunci untuk melaksanakan penskoran terhadap soal bentuk
uraian objektif.
18
b. Kriteria jawaban digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian
nonobjektif
4. Semua identitas peserta didik harus disembunyikan agar tidak terlihat sebelum dan selama
memeriksa, Jika memungkinkan, identitas peserta didik cukup diganti dengan kode
tertentu
5. Jauhkanlah hal-hal yang dapat mempengaruhi subjektivitas pemberian skor, seperti bentuk
tulisan/ huruf, ukuran kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapian, dll
c. Metode bersilang
Agar diperoleh soal–soal bentuk yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil
belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:
1. Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang.
2. Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan
siswadalam bentuk tertulis.
19
3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada
hasil yang telah dicapai.
4. Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan mutan dan mutagen ?
Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi sedangkan mutagen adalah factor-faktor
penyebab mutasi
d. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat
kelas
Contoh Soal:
20
Mengapa sindrom cri du chat disebut juga sindrom kucing menangis ?
Karena anak yang menderita sindrom ini memiliki tangisan yang suaranya seperti kucing
yang menderita
21
Skor maksimum 10
h. Gambar, tabel, peta, grafik atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas
dan terbaca
Contoh Soal:
Perhatikan gambar dibawah inJelaskan letak sentromer dari masing-masing
kromosom berikut!
Jawaban:
3. Bentuk submetasentrik, yaitu jika letak sentromer agak jauh dari ujung kromosom dan
biasanya membentuk huruf L atau J.
4. Bentuk metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada di tengah sehingga panjang masing-
masing lengan sama.
22
j. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
Contoh soal:
Jelaskan pengertian dari mutasi gen!
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada satu atau beberapa nukleotida, apabila nukleotida
pada DNA tersebut mendapatkan deleksi (kehilangan nukleotida akibat terlepas dari
ikatannya), duplikasi (penggandaan), inverse (terbaliknya letak nukleotida), dan insergasi
(penyisipan)
23
d. Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya.
e. Jawaban diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat sendiri, sehingga tes ini
dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik,
benar, dan cepat.
f. Tes ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan
dengan persoalan, dan sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya satu
hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
2.3.5 Kekurangan Soal Uraian/Essay
Adapun kelebihan dari pengguanaan tes pilihan ganda sebagai soal adalah
sebagai berikut:
a. Sukar dinilai secara tepat.
b. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur
penguasaan siswa, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap keseluruhan kurikulu.
c. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
d. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada dua jenis tes tertulis yang dapat dilakukan oleh guru yaitu tes objektif dan tes
subjektif. Dimana tes objektif adalah tes yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga hasil
tes itu dapat dinilai secara objektif, yaitu jika dinilai oleh siapapun akan dapat menghasilkan
skor yang sama. Ada dua macam bentuk tes objektif, yaitu tes pilihan ganda dan tes benar
salah. Sedangkan tes subjektif pada umumnya berbentuk uraian/essay. Tes essay adalah tes
yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan tulisan yang memerlukan jawaban yang secara uraian
atau dengan kata-kata yang panjang. Dalam bentuk tesnya diawali dengan kata mengapa,
bagaimana dan lain sebagainya.
25