Anda di halaman 1dari 55

ORGANOGENESIS:

TURUNAN EKTODERM
Saraf
Mata
Telinga
• Kuliah :
– Turunan ektoderm : otak, mata, telinga – 23 April 
2009
– Turunan endoderm : pencernaan, paru‐paru – 30 
April 2009
April 2009
– Turunan mesoderm : jantung, pembuluh darah – 7 
mei 2009
– Turunan mesoderm : urogenital, anggota tubuh –
14 mei 2009
Turunan Ektoderm

Sistem saraf
Mata, telinga
Overview 
proses perkembangan
k b sistem saraff
Induksi
Proliferasi, diferensiasi saraf dan histogenesis
Migrasi saraf
Mielinasi akson
Pembentukan hubungan spesifik antara kelompok saraf
Stabilisasi atau eliminasi koneksi interneural Æ adanya
kematian sel saraf yang tidak saling kontak
Perkembangan g fungsig saraf terintegrasi
g Æ memungkinkan
g
terbentuknya gerakan terkoordinasi dari embrio/fetus & 
bayi
Induksi dorsal
Pembentukan
e be tu a keping
ep g neural, notokorda, lengkung
eu a , oto o da, e g u g
neural, lipatan neural dan bumbung neural  Æ
induktor : kordamesoderm

Neurulasi primer 
Neurulasi sekunder
• neurulasi Primer
– Sel‐sel di sekitar keping neural menginduksi sel‐sel
keping neural untuk
neural untuk mengalami proliferasi, 
proliferasi
invaginasi dan membentuk bumbung neural 

• Neurulasi sekunder
– Bumbung
B b neural yang berasal
l b l dari
d i pita‐pita sel
it it l
yang solid dan kemudian masuk lebih dalam dan
mengalami kavitasi membentuk tabung
• Ikan – terutama neurulasi sekunder
• Burung –
– bagian anterior : neurulasi primer
– Kaudal
K d l sampaii ke
k somitit 27 : neurulasi
27 l i sekunder
k d
• Amfibi (Xenopus) –
– kebanyakan neurulasi primer, tetapi
primer, tetapi
• bagian ekor neurluasi sekunder
• Aves –
– anterior neurulasi primer
– Kaudal sampai ke somit 27 – neurulasi sekunder
• Pada mencit (dan manusia)
– Neurulasi sekunder mulai pada atau sekitar somit ke‐
35
• Neurulasi katak

• Fase 1 –
pembentukan
keping neural –
stadium keyhole
stadium keyhole

• Fase ke‐2 –
penutupan keping
neural membentuk
bumbung neural 
neural
Neurulasi pada burung

• Selsel keping neural 


terbentuk sejalan dengan
regresi nodus Hensen
• Lipatan neural terbentuk
untuk membentuk
bumbung neural
• Sel‐sel pial neural 
terbentuk pada saat
terbentuk lipatan neural 
dan bermigrasi dari
b b
bumbung neural l
Manusia
• Neurulasi primer 
j di bagian
terjasi g
anterior
• Neurulasi sekunder
terjadi di daerah
kaudal
Diferensiasi bumbung neural
• Menghasilkan sistem saraf pusat:
– Otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord)
• kontribusi pada sistem saraf perifer
– Jaringan saraf berlokasi di luar tengkorak dan
vertebra
• Dari bumbung neural sampai waktu lahir, 
embrio manusia :
– Rata‐rata mitosis 250.000 sel neuroblas per menit
sampai CNS mengandung 100 juta saraf
Perkembangan otak
Fleksi bumbung neural 
Perkembangan ventrikel pada otak
Pola ekspresi gen Hox menentukan
sumbu A/P  
A/P
• Perbedaan antara vertebra 
(serviks, thorax, lumbar, 
sakral kaudal)
sakral, kaudal) 
• Gen‐gen Hox diekspresikan
di sepanjang sumbu A/P
• Pertama kali, gen  Hox
anterior diekspresikan pada
ggastrula awal ppada saat
mesoderm meninggalkan
primitive streak
• Ekspresi gen Hox
gen Hox
menentukan pola :
– Mesoderm (sesudah
pembentukan somit)
– Neurulasi
Spesifikasi Dorsal ventral dari bumbung neural
Polaritas dorsoventral

• Induksi atap keping neural diinduksi notokord Î selanjutnya keping


neural terinduksi lateral Æ penentuan posisi ganglion 
neural terinduksi menjadi induktor lateral Æ ganglion
Histogenesis CNS
• Neuroepitel Æ membentuk sel saraf & sel
& sel glial
• Sel neuroepitel Æ proliferasi dengan aktivitas
mitosis tinggi
mitosis tinggi
Migrasi sel
Pembentukan sel saraf dan sel glial
• Lapisan sel ektoderm membentuk permukaan
dalam bumbung neural dan membelah untuk
membentuk : :
– Lapisan ventrikular
• Membelah menjadi sel
sel‐sel
sel anak
– Terdapat sel yang bermigrasi ke lapisan marginal
– Terdapat sel yang bergerak ke lapisan intermediate dari
b b
bumbung neurall
– Terdapat sel yang membentuk sel saraf dan sel glial dan
Terdapat sel yang bermigrasi kembali ke lapisan ventrikular
Pembentukan sel saraf dan sel glial
• Sel anak bermigrasi ke :
– Lapisan antara lapisan intermediate dan marginal dan
membentuk lapisan
p korteks
– Lapisan subventrikular yang akan membentuk lapisan
antara lapisan intermediate dan ventrikular, dan sel‐
sel ini akan menjadi sel glial dan interneuron
– Sel anak yang tetap di lapisan ventrikular berkembang
menjadi sel ependim, yang melapisi
ependim yang melapisi ventrikel otak
(ventrikel canal atau central canal dari spinal cord)
Bumbung neural 
Bagian bumbung neural
1. Lapisan neuroepitel (proliferatif, lapisan ventrikular) : 
memiliki aktivitas mitosis yang tinggi, menghasilkan
sel saraf dan makroglia. 
2 Lapisan
2. L i mantel : akan
l k membentukb k gray matter –
lapisan antara, yang kaya dengan sel
3. Lapisan marginal :akan membentuk white matter‐
lapisan yang miskin
yang miskin sel
Lapisan neuroepitel akan membentuk sel saraf ca. 
250.000 saraf/menit.  
Pada saat semua sel saraf dan makroglia terbentuk, 
sel‐sel berdiferensiasi membentuk sel ependimal
yang melapisi central canal 
Diferensiasi Neuroepitel
Neuroblast (pembentukan apolar
apolar‐bipolar‐
bipolar multipolar
multipolar‐
pembentukan sinaps) Æ sel saraf
Glioblasts/Medulloblast
astroblastÆastrosit
oligodendroblastÆoligodendrosit
Mesoderm  (bermigrasi sepanjang pembuluh darah)
Æmicroglia
Sel glial
• neuroepithelial juga menghasilkan glioblas yang akan
berdiferensiasi menjadi : 
– Sel glial
• Memiliki peranan untuk :
– Insulasi, nutrisi
l
• Terdapat 10x lebih banyak sel glial daripada sel saraf di CNS
• Oligodentrosit
– M
Membungkus
b k sell saraff sebagai
b i membran b i l t
insulator yang 
membungkus seludang mielin
– Dapat berasal pula dari sel pial neural
• Astrosit
– Berasosiasi dengan sel endotel pembuluh darah kapiler
– Membentuk blood brain barrier
mielinasi akson
• Saraf spinal dan
spinal dan saraf kranial mengalami
mielinisasi sebelum lahir
• Mielinisasi saraf dalam otak terjadi sesudah
lahir (postnatal), dimulai dengan mielinisasi
pada spinal cord. 
spinal cord
• Dalam otak, mielinisasi terjadi pertama kali di
d
daearah h sensoris. Pada
i P d bayi, daerah
b i d h sensoris
i
berfungsi terlebih dahulu daripada motoris
mielinasasi
PNS
Sel Schwann 
Schwann (dari neural 
neural
crest) mengalami
invaginasi di sekitar
akson dan membentuk
l i
lapisan ganda, tempat
d
lipid dideposisikan

CNS
Oligodendrosit
membentuk seludang
mielin
Migrasi pial neural

Sel‐sel pial neural merupakan turunan ektoderm dan bergerak sepanjang bumbung


neural. Sel‐sel mulai bermigrasi jika lipatan neural membentuk bumbung neural. Sel di
luar CNS merupakan turunan dari sel pial
Derivat pial neural

Saraf ganglion spinalis
posterior
Ganglion saraf
sensoris
V,VII,VIII.IX,X 
Ganglion saraf
simpatik
Sel Schwann semua
saraf perifer
Sel‐sel medula adrenal  
Jaringan kromafin
Melanoblas dari kulit
Kelainan akibat gangguan pada
perkembangan otak
Gangguan pada Induksi dorsal ‐ anencephaly, cephaloceles, 
Chiaris, spinal dysraphisms,caudal regression synd, tethered 
cord

Gangguan pada Induksi ventral


ventral‐ holoprosencephalies, 
holoprosencephalies
septoopticdysplasia, Dandy Walker, Joubert’s, facial anamolies

Gangguan pada
G d proliferasi
lif i sel, diferensiasi
l dif i i dan
d histogenesis
hi i ‐
micro,megalocephaly, neurocut. synd, aqueductal stenosis, 
arachnoid cysts

gangguan pada migrasi saraf ‐schizencephaly, lissencephaly, 


heterotopias, callosal agenesis, pachy/polymicrogyria
heterotopias, callosal agenesis, pachy/polymicrogyria
Kelainan akibat gangguan
gangg an pada perkembangan otak

Myelination‐ dysmyelinating diseases

Acquired(degen,toxic,inflmm)‐ hydranencephaly, 
hemiatrophy multicystic encephalomalacia, periventric
hemiatrophy, multicystic encephalomalacia periventric
leukomalacia

Chromosomal/Genetic‐ structural deformities to  mental 
retardation to death
Pembentukan mata
• Vesikula mata
terbentuk di
daerah
diensefalon
• Daerah otak depan bagian posterior Æ penonjolan
lateral Æ membentuk vesikula optik

• Vesikula optik Æmenginduksi ektoderm Æ


membentuk plakoda lensa

• Plakoda lensa Æinvaginasi Æ menginduksi vesikula


optik Æ menjadi cawan optik
• Hubungan cawan optik dan otak menyempit Æ tangkai optik
• Lapisan cawan optik beridiferensiasi:
‐ lapisan luar: lapisan berpigmen Æ menjadi retina berpigmen
‐ lapisan dalam : lapisan sensoris retina
• Bakal lensa Æ invaginasi Æ membentuk gelembung, 
melepaskan diri dari ektoderm
• Lensa
L Æ menginduksi
i d k i ektoderm
k d Æ membentuk
b k kornea
k
Pembentukan lensa
•Sel‐sel lensa pada
sisi dekat retina Æ
menjadi panjang, 
panjang
berbentuk serabut
Æ menghasilkan
k i li
kristalin

•Lensa dipenuhi
p
dengan sel‐sel
kristalin yang 
jernih/ transparan
jernih/ transparan
dan tidak berinti
Pembentukan mata pada
manusia

Dimulai pada awal minggu ke empat )


Pembentukan mata manusia pada Minggu ke 7
• Koroid & sklera:
‐Cawan optik Æ
induksi mesenkim
(neural crest) Æ
koroid (pembuluh
darah >>) & jar. Ikat
padat (sklera)
( )

• Kornea: 
berhubungan
dengan sklera di
bagian depan & 
membentuk bag 
bag
mata yang 
membatasi lensa
dan iris Æ setelah
lahir menjadi
transparan
Induksi
EKTODERM korda meso

Keping neural

Induksi Vesikula optik


mesendoderm

induksi Retina neural 
Ektoderm primitif
lensa
Retina 
neural
Vesikula induksi
l
lensa

induksi
l
lensa
Bakal epitel
kornea

kornea
Ringkasan induksi dalam proses pembentukan mata
Pembentukan telinga
• Ketika bumbung neural 
neural
menutup, ektoderm di kedua
sisi bumbung neural menebal
Æ plakoda otik dan plakoda
lensa
• Plakoda otik Æ invaginasi Æ
vesikula otik
• Pembentukan vesikula otik:
Plakoda otik Æ invaginasi Æ membentuk vesikula otik Æ
vesikula otik lepas, terbentuk ganglion saraf pendengaran
• Diferensiasi vesikula otik Æ telinga bagian dalam:
kohlea Ganglion 
spinal
Pl k d otik
Plakoda tik C
Cawan otik
tik otosist
t it

Aparatus Ganglion 
Ganglion
vestibular vestibular

I d k i dalam
Induksi d l proses pembentukan
b t k telinga
t li
Ganglion 
statoakustik
• Perkembangan skala timpani dan vestibuli:
A Duktus kohlea dikelilingi oleh “cartilaginous
A. cartilaginous shell
shell”
B. Pd minggu ke 10 muncul vakuola yang sangat besar di
“cartilaginous shell”
C Duktus
C. D k kohlea
k hl terpisahi h dari
d i skala i Æ skala
k l timpani Æ
i k l
vestibuli juga terpisah
• Perkembangan organ Corti:
A. 10 minggu
B. 5 bulan
C. Munculnya “spiral tunnel” pada anak yang baru
lahir
• Perkembangan kanal semisirkular:
A. 5 minggu
C. 6 minggu
E. 8 minggu
B D F Æ Aposisi, Fusi
B, D, F Æ A i i F i dan
d hilangnya
hil b i tengah
bagian t h dinding
di di
semisirkular
• Sayatan melintang embrio 7 minggu:
A. Tubotympanic recess; celah farings (I); kondensasi
mesenkim
ki
B. Bagian telinga tengah: bagian auditori “ossicles”, garis
kuning Æ bakal rongga timpani
• Bagian telinga auditori meatus eksternal, telinga
tengah dengan ossicles, telingan dalam
A. Turunan lengkung farings ( 3 lengkung
A ( 3 lengkung farings pertama)
Æ Malleus dan incus pada ujung bagian dorsal lengkung
pertama; stapes pada lengkung kedua
pertama; stapes
B. Bagian telinga tengah memperlihatkan kontak malleus
dengan gendang telinga. Stapes akan
telinga Stapes akan berhubungan
dengan bagian oval window
• Pembentukan daun telinga (telinga luar):
Pertumbuhan jaringan mesenkim di bagian celah
farings (I) Æ terjadi terjadi pelekukan/pelipatan
secara bertahap dari pinna (daun telinga) Æ bentuk
sangat bervariasi
Malformasi: kelainan
Berbagai macam bentuk daun ganda pada mata
telingan dan kelainannya ( l i ) hid
(cyclopia), hidung d
dan
telinga

Anda mungkin juga menyukai