Anda di halaman 1dari 6

NEUROLOGI

STROKE THROMBOSIS
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Afasia
4. Pembacaan CT-scan
5. Terapi
6. Edukasi

1. Judul station Neurobehavior – CVA Thrombosis (SKDI 3B)


2. Waktu yang dibutuhkan 15 menit
3. Tujuan station Menilai kemampuan pemeriksaan fisik, penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan farmakoterapi dan non-farmakoterapi pasien dengan
CVA Thrombosis
4. Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk
menunjang diagnosis banding atau diagnosis
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
5. Tatalaksana
a. Farmakoterapi
b. Non farmakoterapi
6. Komunikasi dan edukasi pasien
7. Perilaku professional
5. Instruksi Peserta Skenario Klinik:
Saudara sedang bertugas di Poli Rumah Sakit, kemudian Datang
pasien laki-laki 60 tahun diantar oleh keluarganya dengan keluhan
lumpuh pada sisi tubuh bagian kanan dan sulit berbicara.

Tugas:
1. Lakukan anamnesis padapasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada model / manekin serta sampaikan
kepada penguji interpretasi hasilnya!
3. Lakukan pemeriksaan untuk menentukan jenis afasia pada pasien.
4. Tuliskan pemeriksaan apa yang saudara lakukan pada pasien.
5. Sebutkan kemungkinan diagnosis klinis kasus yang dihadapi dan
diagnosis bandingnya!
6. Tuliskan resep untuk tatalaksana farmakoterapi pasien!
6. Instruksi Penguji 1. Penguji mengamati, mendengarkan dan menilai penampilan
kandidat dalam melakukan pemeriksaan pasien.
2. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya
dan mengarahkan kepada peserta selain yang ditentukan.
Checklist anamnesa: terlampir
3. Memberikan lembar hasil CT-scan jika diminta kandidat.
4. Memberikan lembar hasil pemeriksaan fisik setelah kandidat
selesai melakukan.
Langkah/prosedur pemeriksaan nervus kranialis: terlampir
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : CM, Tampak Lemah (BB 90kg, TB 165cm)
Vital Sign : TD : 145/90 mmHg Nadi: 96 x/m RR: 20 x/m Temp: 37C
Laboratorium : Darah Lengkap dalam batas normal, Profil Lipid
terdapat Peningkatan, Gula Darah Acak 315 mg/dl
Pemeriksaan Neurologis :
GCS : E4 Vx M6 Pupil Bulat Isokor diameter 3mm, Reflek Cahaya + | +,
Reflek Kornea +|+, Meningeal Sign (-)
Afasia : Fluent (-), Comprehen (+), Repetisi (-)
Motorik : Tangan dan kaki kanan hanya bisa bergerak pada bidang
horizontal
Sensoris : terasa tebal di tangan dan kaki kanan
Autonom : dalam batas normal
Nervus Cranialis:
Nervus D S
III - +
VII - +
Tipe UMN
XII - +
Tipe UMN
Reflek Fisiologis
D S
BPR +3 +2
TPR +3 +2
KPR +4 +2
APR +4 +2
Reflek Patologis
D S
Tromner + -
Hoffman + -
Babinski + -
Chaddock + -
Oppenheim + -
Gordon + -
Schaeffer + -
Gonda + -
Hasil CT Scan Kepala Tanpa Kontras
7. Instruksi untuk pasien Kasus lengkap saat anamnesa:
standar (PS) Identitas : Nama sesuai dengan pasien standar, Usia 60 tahun,
Pekerjaan Karyawan swasta. Status pernikahan, pendidikan terakhir
sesuai pasien standar.
Keluhan berupa lumpuh pada sisi tubuh sebelah kanan. Lengan dan
tungkai sama beratnya. Dirasakan sejak 2 hari yang lalu, mendadak
saat bangun tidur. Mual (-) , muntah (-), nyeri kelapa (-). Sejak 2 hari
itu tidak ada perbaikan sama sekali. Sudah dibawa ke dukun tapi tidak
ada perbaikan. Beli obat sendiri (-).
Keluhan lain makanan terasa hambar.
Riwayat penyakit dahulu: tidak pernah periksa.
Sosial : Merokok (+), alcohol (+), suka makanan berminyak, info social
lainnya sesuai dengan pasien sendiri.

Pemeriksaan Afasia:
 Jika ditanya apapun, jawab: “aaahh..uhh…”
 Jika diminta melakukan, lakukan sesuai dengan permintaan.
 Jika diminta menulis: tidak bisa
 Jika diminta membaca: tidak bisa

Peran yang diperlukan :


 Tangan dan kaki kanan hanya bisa bergerak dibidang
horizontal.
 Mulut perot ke kiri, bicara sesuai dengan clue afasia.
 Menanyakan sakitnya dan prognosisnya
 Apa yang harus dilakukan setelah pemeriksaan ini.
8. Planning diagnosis CT Scan Kepala tanpa kontras
9. Diagnosis kerja CVA Thrombosis dengan afasia motoric
10. Tatalaksana R/ Aspirin 80 mg tab No. XXX
farmakologis S 1 dd 1
R/ Clopidogrel 75 mg tab No. XXX
S 1 dd 1
R/ Citicoline 500 mg tab No. LX
S 2 dd 1
11. Edukasi Pasien  Obat harus diminum seumur hidup
 Pasien harus mulai melakukan rehabilitasi motoric. Tidak akan bisa
kembali dengan sempurna namun dapat terbantu banyak dengan
rehabilitasi.
 Atur gaya hidup, kurangi konsumsi lemak & gorengan.
12. Denah ruang
Ruang Sampah
Bed
3mx3m pemeriksaan
Meja
alat

Kursi PS

Meja
Meja kandidat
penguji
Kursi
penguji Kursi kandidat

13. Alat & Bahan 1 Tensimeter


1 Stetoskop
1 Penlight
1 Hammer refleks
1 Lembar hasil CT-scan
Kertas resep sejumlah peserta
Alat tulis
Kompetensi 0 1 2 3 Bobot Nilai
1. Kandidat Kandidat Kandidat Kandidat menanyakan
Anamnesis hanya hanya menanyakan identitas dan keluhan
menanyakan menanyakan identitas dan utama serta
identitas identitas dan keluhan utama menanyakan secara
dan keluhan keluhan serta LENGKAP
utama utama, atau menanyakan RPS: - Penglihatan
pasien, tidak hanya sebagian besar kabur jarak jauh, tidak
melakukan menanyakan mendadak, Mata nyeri
anamnesis sebagian kecil (-), gatal (-), berair(-),
lainnya kotoran mata(-)
-15%
langsung Maksimal Maksimal hanya RPD: DM (-), Trauma (-)
melakukan hanya 2 3 pertanyaan RPK: ibu memakai
pemeriksaan pertanyaan yang ditanyakan kacamata
fisik yang
ditanyakan.
Riwayat Sosial:
membaca sambil tidur,
menggunakan
komputer/tv lebih dari
4 jam/hari
2. Peserta Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian
Pemeriksaan ujian tidak melakukan melakukan melakukan
Fisik melakukan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan fisik dan fisik dan interpretasi hasil
fisik yang interpretasi interpretasi hasil pemeriksaan sesuai
sesuai hasil pemeriksaan masalah klinik pasien -35%
dengan pemeriksaan sesuai masalah secara benar dan
masalah sesuai klinik pasien lengkap
klinik pasien masalah klinik secara benar 1. Visus
pasien secara tetapi tidak 2. Segmen anterior
tidak benar lengkap
3. Refleks fundus
3. Peserta Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian
Menentukan ujian tidak hanyadapat dapat menetapkan diagnosis
diagnosis dapat menentukan menentukan dan diagnosis banding
dan visus menentukan diagnosis diagnosis yang lengkap, sesuai
diagnosis dengan masalah klinik
dan visus pasien
tanpa dan Myopia, visus OD 5/60,
menyebutkan menyebutkan visus OS 2/60
visus secara benar -20%
nilai salah satu
visus (OD atau
OS)
atau nilai visus
yang
disebutkan
salah

4. Hanya Kandidat Kandidat Kandidat menunjukkan


Komunikasi melakukan menunjukkan menunjukkan kemampuan
dan atau salah satu kemampuan kemampuan berkomunikasi dengan
-15%
edukasi langkah berkomunikasi berkomunikasi menerapkan MINIMAL
pasien dengan dengan EMPAT dari 5 prinsip
menerapkan menerapkan tersebut
DUA dari EMPAT dari 5 METODE : LIMA
LIMA langkah langkah tadi LANGKAH
tadi  menggali
perspektif pasien
dengan bahasa yang
bisa dimengerti,
 memberikan
kesempatan bertanya
kepada pasien, 
 menanggapi
pertanyaan/pernyataan
pasien baik verbal
maupun non verbal
 melakukan diskusi
dan negosiasi,
 membina
hubungan baik dengan
pasien
5. Kandidat Hanya Meminta Meminta informed
Perilaku tidak meminta informed consent, dan melakuan
profesional meminta informed consent, dan di bawah ini secara
informed consent MAKSIMAL DUA LENGKAP
consent  melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien
-15%
 memperhatikan
kenyamanan pasien
 melakukan
tindakan sesuai
prioritas
 menunjukan rasa
hormat kepada pasien
 menunjukkan
keterbatasan

Nilai Mahasiswa :Skor total / 15 x 100%

Penilaian kemampuan umum menyeluruh selama mendemonstrasikan tindakan


(beri tanda pada kolom yang tersedia) :

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS

Anda mungkin juga menyukai