BIDANG KEGIATAN
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
i
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
Menyetujui
Ketua Program Studi Psikologi Ketua Pelaksana Kegiatan
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas nikmat dan karunia Allah SWT penyusun dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pelatihan Pola Asuh Ayah Sebagai
Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Pada Anak Perempuan”. Karya
tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis (PKM-GT) tahun 2019.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih atas segala
dukungan dan bantuan yang diberikan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih penyusun haturkan kepada:
1. Imam Faisal Hamzah, S.Psi.,M.A. selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan karya tertulis ini.
2. Orang tua penyusun, atas segala do’a, perhatian, dan ridho yang diberikan
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan kerya tulis ini.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
memperbaiki karya tulis ini di masa yang akan datang. Semoga gagasan yang
penyusun paparkan dapat terwujud dan memberikan manfaat bagi masyarakat
pada umumnya dan para ayah di Indonesia pada khususnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Pengesahan.............................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
Daftar Lampiran.....................................................................................................v
Ringkasan...............................................................................................................vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................1
Tujuan Penulisan....................................................................................................2
Manfaat Penulisan..................................................................................................2
GAGASAN
Kurangnya Kepekaan Ayah Terhadap Anak..........................................................3
Upaya yang Pernah Dilakukan untuk Memperbaiki Peran Ayah...........................3
Pelatihan Pengasuhan Oleh Ayah...........................................................................4
Pihak-pihak yang Dapat Membantu Melaksanakan Pelatihan................................5
Langkah-Langkah Implementasi Pelatihan.............................................................6
Langkah-Langkah Implementasi Pelatihan.............................................................7
KESIMPULAN.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................12
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 11.2 Biodata Ketua dan Anggota…..................................................... 12
Lampiran 11.3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.......... 18
Lampiran 11.4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan................................................. 19
v
RINGKASAN
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pola asuh adalah bentuk pengasuhan terhadap anak yang berlaku dalam
keluarga sebagai proses pembentukan karakter generasi berikutnya sesuai dengan
norma dan nilai yang baik dalam kehidupan masyarakat. Menurut Soetjiningsih
(2004) pola asuh merupakan suatu model atau cara mendidik anak yang
merupakan suatu kewajiban dari setiap orangtua dalam usaha membentuk pribadi
anak yang sesuai dengan masyarakat pada umumnya. Pola asuh yang mendasar
dan bersifat universal yaitu kasih sayang antara anggota keluarga dan sesama
makhluk hidup.
Pola asuh sendiri adalah bentuk tanggung jawab bersama antara ibu dan
ayah. Dalam pengasuhan anak, ibu dan ayah memiliki perbedaan dalam gaya
pengasuhan. Sikap ibu dalam mengasuh anak merupakan pancaran kasih sayang,
sehingga keluarga sebagai dasar pembentukan perilaku anak serta pengalaman
anak dalam bersosialisasi di masyarakat dan lingkungan (Ahmad, 1999).
Sedangkan ayah dalam mengasuh dan mendidik anak banyak memberikan
sentuhan logis dan nalarnya.
Ayah berperan penting dalam membentuk kecerdasan emosional pada
anak. Seorang anak yang dibimbing oleh ayah yang peduli, perhatian, dan
menjaga komunikasi akan cenderung berkembang menjadi anak yang lebih
mandiri, kuat, dan memiliki pengendalian emosional yang lebih baik
dibandingkan anak yang ayahnya tidak peduli (Rezky, 2010, h. 72). Hal ini bukan
berarti kita mengabaikan peran ibu di dalam keluarga. Masing-masing memiliki
peran yang berbeda. Sehingga penting untuk menyeimbangkan pola asuh ayah
dan ibu terhadap anak.
Fenomena di masyarakat yang terjadi adalah anggapan bahwa dalam
mengasuh anak adalah tugas sang ibu. Nyatanya dalam hal pengasuhan anak harus
seimbang antara ibu dan ayah. Tak jarang seorang ayah terlalu sibuk dan
tenggelam dalam mencari nafkah, hingga kurangnya berinteraksi dengan istri dan
anak-anaknya. Seiring berjalannya waktu, banyak sosok ayah yang menyadari
pentingnya peran ayah dalam mengasuh anak. Hanya saja masih banyak dari
mereka yang tidak memahami bagaimana pola asuh terhadap anak yang baik agar
dapat membentuk generasi yang unggul.
Perbandingan anak yang mendapat pengasuhan ayah dan yang tidak
mendapat pengasuhan ayah sangat terasa sekali. Ketidakhadiran ayah didalam
pengasuhan anak ternyata menimbulkan efek negatif terhadap sosial-emosional
anak. Hal ini mencakup kesehatan mental anak, pencapaian pendidikan,
pembentukan karakter anak, hubungan keluarga, dan kesuksesan mendapat
pekerjaan (penelitian oleh Sara McLanahan dkk:2014).
Ternyata efek pada perkembangan sosial-emosional ini tidak hanya
dirasakan pada saat anak ditinggalkan, tapi berlanjut hingga masa remaja. Para
2
Tujuan
Karya tulis disusun dengan tujuan dapat meningkatkan pola asuh ayah sebagai
upaya pendekatan emosional dengan anak perempuan
Manfaat Penulisan
1) Mengetahui pentingnya kemampuan pola asuh ayah dalam upaya
pendekatan emosional pada anak perempuan
2) Mengupayakan suatu pelatihan bagi ayah dalam berperan mengasuh anak
sebagai upaya pendekatan emosional anak perempuan
GAGASAN
Kondisi yang terjadi saat ini adalah banyak sosok ayah yang sudah menyadari
untuk terlibat dalam mengasuh anak. Namun tak jarang mereka belum mengerti
bagaimana memahami emosional pada anak perempuan.
3
Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Tujuan adanya hari ayah yaitu untuk
mengingatkan akan pentingnya kehadiran sosok ayah di dalam kehidupan, serta
sebagai benruk penghargaan atas jasa ayah dalam pengasuhan dan pembentukan
kepribadian anak. Maka dari itu, dengan adanya Hari Ayah Nasional, para ayah
semakin sadar bahwa perannya dalam hal mengasuh anak sama pentingnya
dengan peran ibu.
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) telah berupaya untuk
memperbaiki peran ayah di dalam keluarga ataupun dalam hal mengasuh anak.
Menurut KPAI sendiri pengasuhan adalah hak anak yang wajib dipenuhi oleh
orang tuanya baik ibu maupun ayah. Hal ini mengingat bahwa anak lahir ke dunia
tidak dapat memilih siapa orang tuanya. Dalam Undang-Undang Perlindungan
Anak Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan sebagai berikut:
Pasal 14 ayat 1 dijelaskan setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya
sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan
bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan
pertimbangan terakhir.
Salah satu pihak yang meneliti tentang peran ayah adalah Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka pun sudah mengeluarkan buku
Kualitas Pengasuhan Anak Indonesia pada 2015 silam. Harapan KPAI dengan
adanya buku ini tentu saja untuk menjadi edukasi orang tua dalam pengasuhan
anak.
Praktisi
Penyelenggaraan dan pelaksanaan sekolah parenting melibatkan praktisi-
praktisi dari berbagai disiplin ilmu yang keseluruhannya berkontribusi dalam
penyusunan konsep teknis pengajaran sekaligus membantu pelaksanaan pelatihan
6
pola asuh ayah sebagai instruktur. Praktisi yang terlibat dalam penyelenggaraan
pelatihan pola asuh ayah antara lain praktisi anak, psikolog, motivator, praktisi
pendidikan, praktisi kesehatan anak, praktisi sosial dan praktisi hukum.
Pretest
1. Apa yang anda ketahui tentang pola asuh?
2. Menurut anda, pola asuh yang baik itu bagaimana?
3. Apa yang anda ketahui tentang emosional pada anak?
4. Bagiamana perbedaan emosional pada anak laki-laki dan anak perempuan?
5. Menurut anda, apakah peran anda sebagai ayah sangat diperlukan dalam
membentuk kecerdasan emosional anak perempuan? Berikan alasannya!
6. Sudahkah anda berperan dalam mengasuh anak perempuan?
7. Bagaimana anda memahami emosional pada anak perempuan?
Posttest
1. Bagaimana menjadi ayah teladan yang baik?
2. Apa dampak ayah dalam mengasuh anak?
3. Apa yang anda dapatkan selama mengikuti pelatihan?
4. Setelah mengikuti pelatihan ini, apa yang ingin anda rubah dalam
pengasuhan anak?
5. Apa yang ingin anda sampaikan mengenai program pelatihan ini?
Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan pola asuh ayah sebagai upaya pendekatan
emosional dengan anak perempuan, penyusun menawarkan gagasan berupa
pelatihan pengasuhan oleh ayah. Pelatihan pengasuhan oleh ayah sendiri
merupakan pelatihan serta pembinaan yang berisikan dengan penyampaian materi
terkait emosional anak khususnya anak perempuan serta evaluasi mengenai
perkembangan dari peserta yang disusun dalam bentuk mentoring. Gagasan
tersebut diharapkan mampu memperbaiki pola pengasuhan yang kurang efektif
menjadi efektif sesuai dengan pola tumbuh kembang anak.
Untuk mengimplementasikan tujuan tersebut, pelatihan mengadakan
program yang kontinyu dan intensif dilaksanakan seminggu sekali selama tiga
bulan satu minggu. Metode yang digunakan adalah metode mentoring yang
mencakup ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan resitasi, training,
role play (bermain peran), dan pemutaran film mengenai parenting oleh ayah
dengan anak perempuan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hardywinoto & Setiabudhi Tony. 2002. Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Studi Ilmu [online]. 01 Oktober 2018. Mentoring dan Coaching. Diunduh dari:
https://www.studilmu.com/blogs/details/mentoring-dan-coaching. Diakses
pada tanggal 7 Januari 2019.
Hello Sehat [online] 16 Agustus 2017. Perbedaan Peran Ayah dan Ibu Bagi Anak.
Diunduh dari:
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/perbedaan-peran-ayah-
dan-peran-ibi-bagi-anak/. Diakses pada tanggal 6 Januari 2019.
Anita Afrianingsih. 2014 [online]. Pola Asuh Anak Usia Dini Pada Keluarga
Tenaga Kerja Wanita (TKW). Diunduh dari:
11
Republika [online]. 31 Agustus 2018. Pentingnya Pola Asuh Ayah. Diunduh dari:
https://m.republika.co.id/. Diakses pada tanggal 6 Januari 2019.
Suri Intan Sari. 2011. MOM, I GROW UP… Memahami dan Berahabat dengan
Anak yang Beranjak Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Putri Salma Rahmasari Qurrota Aeni
2. Jenis Kelamin L/P
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 1707010145
5. Tempat dan Tanggal Cirebon, 22 September 1999
Lahir
6. Alamat E-mail Ptrslm22@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 089669349813
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-GT
Ketua Tim
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nugraha Rizki Novita
2. Jenis Kelamin L/P
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 1707010009
5. Tempat dan Tanggal Pekalongan, 14 November 1999
Lahir
6. Alamat E-mail Nugraharizkinovita9g@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085200938928
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-GT
Anggota Tim
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dwi Yuniasih
2. Jenis Kelamin L/P
3. Program Studi Psikologi
4. NIM 1807010031
5. Tempat dan Tanggal Banyumas, 03 Juni 2000
Lahir
6. Alamat E-mail dwiyuniasih38@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082328663671
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan proposal PKM-GT
Anggota Tim
(Dwi Yuniasih)
18
Mengetahui
Wakil Rektor III Yang menyatakan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni