FITRIA PULU
NPM : 12384205140070
Tim Pembimbing
Mengetahui,
Kepala Program Studi Pendidikan Biologi
ii
PRAKATA
tantangan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat
M.Pd sebagai pembimbing I dan Bapak Junardin Masihu, S.Pd, M.Pd sebagai
untuk memberikan bimbingan, saran dan dorongan sejak awal penulisan proposal
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam STKIP Gotong Royong, Ketua Program
Royong Masohi, dan Bapak / Ibu dosen Pembina SKTIP Gotong Royong Masohi,
Pada kesempatan ini, tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sangat ppribadi kepada kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah
iii
Akhir kata, harapan ppenulis, semoga segala bentuk bantuan yang diberikan
oleh berbagai pihak bernilai amal ibadah. Teriting do’a semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas kebaikan semua pihak dengan balasan yang sesuai.
Penulis
Fitria Pulu
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
PRAKATA.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................. 6
C. Kajian Empiris....................................................................... 16
D. Kerangka Berfikir.................................................................. 16
A. Jenis Penelitian...................................................................... 18
B. Waktu Penelitian................................................................... 18
E. Instrumen Penelitian.............................................................. 20
v
G. Teknik dan Prosedur Penelitian............................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang intelektual dan anggun sikap moralnya adalah sebuah harapan demi
mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah satunya adalah faktor dari dalam
keluarga. Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama.
Keluarga yang sehat besar adalah untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi
negara, dan dunia. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pendidikan anak di dalam
keluarga itu sangat penting dan apa yang dilihat anak dalam keluarga sangatlah
perkembangan anak. Orang tua kurang mengerti tentang apa saja yang dibutuhkan
dan menyemangati belajar anak sehingga motifasi belajar anak menjadi rendah.
1
2
Kata motifasi berasal dari “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivias tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata ‘motif’ itu,
makna motifasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara dasar atau tidak sadar untuk
Adapun bebrapa macam motifasi yang perlu kita ketahui yaitu berbicara
tentang macam atau jenis motifasi, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Dengan demikian, motifasi atau motif-motif yang aktif itu sangat berfariasi.
Motifasi dibagai menjadi dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik. motifasi intrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang apabila terlihat rajin mencari buku-buku
untuk dibacanya. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motifasi intrinsik
akan memiliki tujuan menjadi orang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli
dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan
dipuji oleh temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, agar mendapat hadiah.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motifasi ekstrinsik ini tidak baik
dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab
berikut :
seorang siswa yang akan mengahadapi ujian dengan harapan lulus, tentu akan
belajar anak. Pengetahuan dan pengalaman yang tinggi salah satunya didapatkan
4
di dalam dunia pendidikan, bagi orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi,
belajar anak (Sri Rahmawati dalam Diaz, 2009;156). Ada beberapa bentuk dan
cara untuk menumbuhkan motifasi anak dalam kegiatan belajar disekolah antara
lain memberi angka, hadiah, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, minat,
tepatlah kalau minat merupakan alat motifasi yang pokok. Proses belajar itu akan
yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan
bentuk dan cara menumbuhkan motifasi belajar ada juga faktor-faktor yang
dan ekstrinsik. Motifasi intrinsik yaitu motifasi yang berasal dari dalam diri siswa,
belajar siswa masih rendah dalam pembelajaran biologi, padahal guru sudah
mengajar dengan baik tetapi mayoritas siswa tidak memperhatikan malah asyik
berdasarkan data kelas VII SMP Negeri 1 Seram Utara, nilai Ulangan Tengah
Semester, banyak siswa yang memiliki nilai tidak sesuai dengan KKM (Kriteria
siswa yang rendah ini dikarenakan akan kurang diperhatikan jam belajarnya oleh
orang tua apalagi kebanyakan dari orang tua mereka memiliki tingkat pendidikan
yang rendah.
Kebanyakan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seram Utara lahir dari orang
tua yang tingkat pendidikannya rendah. Orang tua hanya mengandalkan pelajaran
Pendidikan Orang Tua Dengan Motifasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP
B. Rumusan Masalah
Orang Tua Dengan Motifasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Seram Utara”?.
C. Tujuan Penelitian
tua dengan motifasi belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seram Utara.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
tingkat pendidikan orang tua dengan motifasi belajar biologi siswa kelas
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, sebagai masukan agar siswa mempunyai motifasi yang tinggi
yang baik.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
dan pelatihan (Alwi, 2007). Ki Hajar Dewantara (dalam Dwi Siswoyo dkk,
tuntutan yang menuntun segala kekuatan kodrat anak sebagai anggota masyarakat
ditetapkan berdasarkan tingkat perembangan para peserta didik, tujuan yang akan
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang paling berpengaruh pada
7
8
bangun tidur sampai anak itu kembali memejamkan mata untuk tidur. Keluarga itu
Ayah dan ibulah yang disebut orang tua, dan orang tua itulah juga yang
bertanggung jawab untuk memelihara anaknya dari api neraka. Untuk itu sebagai
orang tua haruslah mempunyai bekal yang cukup dalam mendidik anaknya. Bekal
yang dimaksud diantaranya adalah kemampuan orang tua dalam menjadikan nilai-
nilai tauhid (Ketuhanan), akhlak, akidah dan ibadah sehingga bisa menjadikan
anaknya menjadi anak yang cerdas dan berakhlak (Qs. At-Tahrim, 66).
orang tua dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan akhir yang dimiliki
orang tua, apakah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi. (Drs.
Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup, oleh sebab itu
semakin banyak seseorang dalam belajar, maka semakin banyak pula pengetahuan
berfikir, berkata dan bertingkah laku. Sehingga setiap orang setiap orang tua
Usaha agar orang tua mempunyai pengetahuan yang tinggi dalah satunya
adalah melalui pendidikan formal karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang
9
tua, semakin tinggi pula pengetahuannya terutama dalam memberi motifasi anak
1. Pengertian Belajar
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Hasan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu ntuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
Berawal dari kata “Motif” itu, maka motifasi dapat diartikan sebagai daya
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
belajar adalah suatu keseluruhan dorongan internal dan eksternal yang dimiliki
10
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga dapat
Berbicara tentang macam atau jenis motifasi, dapat dari berbagai sudut
pandang, dengan demikian, Motifasi atau motif-motif yang aktif itu sangat
bervariasi.
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu suda ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang apabila terlihat rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau
dilihat dari segi tujuan kegaiatan yang dilakukan (misalnya kegiatan belajar),
maka yang dimaksud dengan Motifasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan
memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli
dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin
dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan
11
dipuji oleh temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, agar mendapat hadiah.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motifasi ekstrinsik ini tidak baik
dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab
berikut :
motor yang melepaskan energi. motifasi dalam hal ini merupakan motor
Misalnya seorang siswa yang akan menghadapi ujian denga harapan lulus,
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak sesuai
dengan tujuan
12
belajar anak. Pengetahuan dan pengalaman yang tinggi salah satunya didapatkan
di dalam dunia pendidikan, bagi orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi,
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motifasi dalam belajar
a. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai
pada rapot angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motifasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga yang bahkan siswa
bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motifasi, tetapi tidak selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
13
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan
tersebut.
peserta didik.
d. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena
e. Mengetahui Hasil
mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. semakin mengetahui bahwa
grafik hasil belajar meningkat, maka ada motifasi untuk terus belajar, dengan
f. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan
baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
g. Minat
sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motifasi yang pokok. Proses
belajar itu akan berlangsung lancar kalau disertai dengan minat. Minat tersebut
mengajar
Rumusan tujuan yang diakui akan terima baik oleh siswa dan akan merupakan
alat motifasi yang sangat penting sekali dengan memahami tujuan yang harus
dicapai karena disana sangat berguna dan menguntungkan maka akan timbul
yaitu motifasi yang berasal dari dalam siswa, sedangkan motifasi ekstrinsik yaitu
motifasi yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di luar siswa yang meliuti
cenderung melihat kepada keluarga, jika ayah dan ibu memiliki tingkat
15
terhadap belajar anak. Mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara
c. Suasana Rumah
Suasana rumah yang gaduh atau ramai tidak akan memberikan ketenangan
kepada anak dalam belajar. Suasana rumah yang tenang dan tentram perlu
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
Orang tua harus memberikan pengertian dan dorongan kepada anak untuk
Subini (2012;94)
16
C. Kajian Empiris
prestasi belajar anak, oleh sebab itu orang tua perlu untuk memberi motifasi
belajar anak. Tanggung jawab orang tua salah satunya adalah memberi motifasi
kepada anaknya baik motifasi moral maupun motifasi belajar anak. Pengetahuan
dan pengalaman orang tua tentunya sangat berpengaruh terhadap cara orang tua
didapatkan orang tua melalui alur pendidikan formal. Bentuk-bentuk dan cara
yang bisa digunakan orang tua untuk memberikan motifasi belajar anak adalah
D. Kerangka Berfikir
diatas maka hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan
signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan motifasi belajar siswa SMP
A. Jenis Penelitian
penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendidikan orang
1. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP Negeri 1 Seram Utara pada kelas
VII (S).
2. Waktu Penelitian
b. Variabel terikat yaitu tingkat motifasi belajar biologi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Seram Utara. Yang terdapat dalam penelitian ini adalah tingkat
Tingkat Tingkat
No Pendidikan Skor Pendidikan Skor Jumlah
Ayah Ibu
1 SD 1 SD 1 2
2 SMP 2 SMP 2 4
3 SMA 3 SMA 3 6
4 Sarjana 4 Sarjana 4 8
17
18
Nomor
No Variabel Indikator Jenis Data
Angket
1. Jenjang Pendidikan (X) 1. Pendidikan Orang 1 Rasio
(SD, SMP, SMA, XPT) tua
2. Menyediakan 2
Fasilitas Belajar
3. Mengawasi anak 3
dalam belajar
4. Memberikan
4
MOTIFASI
5. Memberikan
hadiah 5
6. Memberikan
hukuman 6
Nomor
No Variabel Indikator Jenis Data
Angket
II. (MOTIFASI) 1. Memberi angka 7 Rasio
2. Hadiah 8
3. Memberi ulangan 9
4. Mengetahui hasil 10
5. Pujian 11
6. Minat 12
19
diteliti, maka penulis perlu merumuskan definisi operasional, yaitu sebagi berikut:
1. Tingkat pendidikan orang tua adalah jenjang spendidikan akhir yang dimiliki
orang tua, apakah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
dari sekolah yang berkaitan dengan tingkat pendidikan orang tua siswa yang
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Angket
2. Dokumentasi
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII (Tujuh) SMP
siswa.
2. Sampel
1. Angket
belajar siswa.
dengan tes, kalau tes ada jawaban yang salah dan benar sedangkan skala tidak
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu hubungan tingkat variabel tingkat
N ∈ xy −( ∈ x ) (∈ y)
rxy =
√¿¿¿
Keterangan
rxy = Koefesien korelasi yang dicari
N = Banyaknya sampel
x = Tingkat pendidikan orang tua
y = motifasi belajar siswa
(Sumber ; Suharsimi Arikunto, 2010;213)
Kriteria pengujian :
1. Jika Thitung > r tabel maka H0 diterima
2. Jika Thitung < r tabel maka H1 diterima
Untuk menghitung derajat kebebasan (db), maka menggunakan rumus : db = N–2
Keterangan :
db = derajat kebebasan
N = banyaknya sampel
2 = angka ketepatan
kp = r2 x 100%
keterangan :
kp = Koefesiensi presentasi/determinasi
r = koefesiensi korelasi
berikut :
23
No
Kriteria Hubungan Korelasi
.
Terdapat hubungan antara variabel x terhadap
0,800-1,00
y dengan kategori sangat tinggi.
Terdapat hubungan antara variabel x terhadap
0,600-0,800
y dengan kategori tinggi
Terdapat hubungan antara variabel x terhadap
0,400-0,600
y dengan kategori sedang
Terdapat hubungan antara variabel x terhadap
0,200-0,400
y dengan kategori rendah
Terdapat hubungan antara variabel x terhadap
0,00-0,200
y, namun hubungan tersebut diabaikan.
Yogyakarta
Cipta.
Sri Rahmawati dalam Diaz. (2009) Peran Orang Tua dan Motifasi. Diakses