DISUSUN OLEH :
Ainun (217.01.0013)
DOSEN PENGAMPU
(STIE-MURA) LUBUKLINGGAU
TAHUN 2019
1
Pendekatan Hukum Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2
Adalah suatu divisi dalam departemen kehakiman. Komisi itu diciptakan oleh
pasal VII Civil Right act tahun 1964 dan mempunyai tanggung jawab khusus
melaksanakan pasal VII, equal pay act dan american with disabilities act.
3
mewujudkan pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengatur, membina
dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja sehingga
dapat terpelihara adanya ketertiban untuk mencapai keadilan. Pengaturan,
pembinaan, dan pengawasan yang dilakukan berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku di bidang ketenagakerjaan itu harus memadai dan sesuai dengan
laju perkembangan pembangunan yang semakin pesat sehingga dapat
mengantisipasi tuntutan perencanaan tenaga kerja, pembinaan hubungan
industrial dan peningkatan perlindungan tenaga kerja.
Sebagaimana menurut fungsinya sebagai sarana pembaharuan, hukum
ketenagakerjaan merubah pula cara berfikir masyarakat yang kuno kearah cara
berfikir yang modern yang dikehendaki oleh pembangunan sehingga hukum
ketenagakerjaan dapat berfungsi sebagai sarana yang dapat membebaskan
tenaga kerja dari perbudakan, peruluran, perhambaan, kerja paksa dan sanksi
yang memberatkan tenaga kerja. Selain itu, hukum ini dapat membebaskan
tenaga kerja dari kehilangan pekerjaan, memberikan kedudukan hukum yang
seimbang dan kedudukan ekonomis yang layak kepada tenaga kerja.
Jadi, hukum ketenagakerjaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
sangat penting untuk diterapkan pada industri yang ada saat ini. Jika diterapkan
dengan benar maka tidak akan ada permasalahan yang berkepanjangan antara
hak dan kewajiban perusahaan dan tuntutan tenaga kerja. Praktek-praktek mafia
kasus, mafia peradilan dan monopoli hukum harus ditiadakan, agar para pekerja
di industri indonesia tidak selalu dirugikan oleh peraturan hukum yang tidak
diterapkan secara benar dan adil.
4
Pelecehan seksual
Pelecehan seksual didefinisikan oleh EEOC sebagai perlakuan seksual yang tidak
bisa diterima dalam lingkungan kerja. Pengadilan telah menetapkan bahwa ada
dua jenis pelecehan seksual:
1. Quid pro quo harassement, pelaku pelecehan seksual menawarkan
sesuatu yang berharga sebagai ganti dari tindakan pelecehan seksualnya.
2. Penciptaan lingkungan kerja yang tidak ramah merupakan bentuk yang
lebih halus daripada pelecehan seksual.