Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK MINERAL

LEMPUNG

OLEH

ADITYA RASDI M
270110120049
GEOLOGI E

Fakultas Teknik Geologi


Universitas Padjadjaran
2015
A. Lempung dan Mineral Lempung

Lempung merupakan material yang terdiri dari mineral kaya alumina, silika dan air.
Clay bukan mineral tunggal, tetapi sejumlah mineral. Mineral lempung merupakan silikat
yang berlapis; struktur kristal mineral-mineral tersebut tersusun dari lapisan tetrahedron
SiO4. Di tengah tetrahedron SiO4 yang bergelang-6 biasanya terdapat ion hidroksil (OH).
Mineral lempung berukuran sangat kecil (kurang dari 2 mikron) dan merupakan
partikel yang aktif asecara elektrokimiawi dan hanya dapat dilihat secara mikroskop elektron.
Mineral yang membentuk lempung begitu halus sehingga sampai penemuan X-ray analisis
difraksi, mineral ini tidak secara khusus dikenal. Pembesaran sangat tinggi dapat melihat
mineral lempung dapat berbentuk seperti serpih, serat dan bahkan tabung hampa. Lempung
dapat juga mengandung bahan lain seperti oksida besi (karat), silika dan fragmen batuan.
Kotoran ini dapat mengubah karakteristik dari lempung.
Mineral lempung meliputi kaolin, haloisit (hauoysite), illit, vermikulit, bentonit dan
masih banyak lagi. Sumber utama dari mineral lempung adalah pelapukan kimiawi dari
batuan yang mengandung : felspar ortoklas, felspar plagioklas dan mika (muskovit), dapat
disebut sebagai silikat aluminium komples. Mineral lempung dapat terbentuk dari hampir
setiap jenis batuan selama terdapat cukup banyak alkali dan tanah alkali untuk dapat
membuat terjadinya reaksi kimia (dekomposisi).

Mineral lempung terbentuk di atas permukaan bumi dimana udara dan air berinteraksi
dengan mineral silikat, memecahnya menjadi lempung dan produk lain (sapiie, 2006).
Mineral lempung adalah mineral sekunder yang terbentuk karena proses pengerusakan atau
pemecahan dikarenakan iklim dan alterasi air (hidrous alteration) pada suatu batuan induk
dan mineral yang terkandung dalam batuan itu.

Mineral yang membentuk lempung begitu halus sehingga sampai penemuan X-ray
analisis difraksi, mineral ini tidak secara khusus dikenal. Pembesaran sangat tinggi dapat
melihat mineral lempung dapat berbentuk seperti serpih, serat dan bahkan tabung hampa.
Lempung dapat juga mengandung bahan lain seperti oksida besi (karat), silika dan fragmen
batuan. Kotoran ini dapat mengubah karakteristik dari lempung. Misalnya, oksida besi warna
lempung merah. Kehadiran silika meningkatkan plastisitas lempung (yakni, membuatnya
lebih mudah untuk cetakan dan bentuk ke bentuk). Lempung dikategorikan ke dalam enam
kategori dalam industri. Kategori ini ball clay, bentonit, lempung umum, api lempung, bumi
penuh, dan kaolin.

B. Struktur Mineral Lempung

Mineral lempung merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil (kurang dari 1
mikron). Masing-masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan kecil yang terdiri dari
lembaran-lembaran kristal yang memiliki struktur atom yang berulang.

Lembaran-lembaran kristal yang memliki struktur atom yang berulang tersebut adalah:

1. Tetrahedron / Silica sheet

Susunan pada kebanyakan tanah lempung terdiri dari silika tetrahedra dan alumunium
okthedra. Silika Tetrahedron pada dasarnya merupakan kombinasi dari satuan Silika
Tetrahedron yang terdiri dari satu atom silicon yang dikelilingi pada sudutnya oleh empat
buah atom Oksigen.

2. Octahedron / Alumina sheet

Kebanyakan tanah lempung terdiri dari silika tetrahedra dan alumunium okthedra.
Silika Tetrahedron pada dasarnya merupakan kombinasi dari satuan Silika Tetrahedron yang
terdiri dari satu atom silicon yang dikelilingi pada sudutnya oleh empat buah atom Oksigen.
Sedangkan Aluminium Oktahedron merupakan kombinasi dari satuan yang terdiri dari satu
atom Alumina yang dikelilingi oleh atom Hidroksil pada keenam sisinya.
Silika dan aluminium secara parsial dapat digantikan oleh elemen yang lain dalam
kesatuannya, keadaan ini dikenal sebagai substansi isomorf. Kombinasi dari susunan
kesatuan dalam bentuk susunan lempeng terbentuk oleh kombinasi tumpukan dari susunan
lempeng dasarnya dengan bentuk yang berbeda-beda.

C. Jenis – Jenis Mineral Lempung

Jenis mineral lempung yang utama ialah:


– Kaolinit 1:1 Al2 (SiO5 (H2O))
– Illit 2:1 KAl2 (AlSi3O10(OH)2)
– Smektit 2:2 (AlMg)4Si8O20(OH)10)
– Klorit 2:1:1 (MgFe)6-x (AlFe)x Si4-x Alx (OH)10

Berdasarkan struktur kristal dan variasi komposisinya dapat dibedakan menjadi


belasan jenis mineral lempung, namun beberapa diantaranya ialah:

a. Kaolinite
Kaolinite merupakan mineral dari kelompok kaolin, terdiri dari susunan satu lembaran
silika tetrahedra dengan lembaran aluminium oktahedra, dengan satuan susunan setebal 7,2Å.
Kedua lembaran terikat bersama-sama, sedemikian rupa sehingga ujung dari lembaran silika
dan satu dari lepisan lembaran oktahedra membentuk sebuah lapisan tunggal. Dalam
kombinasi lembaran silika dan aluminium, keduanya terikat oleh ikatan hidrogen. Pada
keadaan tertentu, partikel kaolinite mungkin lebih dari seratus tumpukan yang sukar
dipisahkan. Karena itu, mineral ini stabil dan air tidak dapat masuk di antara lempengannya
untuk menghasilkan pengembangan atau penyusutan pada sel satuannya.

Gambar. (a) Diagram skematik struktur kaolinite, (b) Struktur atom kaolinite

b. Montmorillonite

Montmorillonite, disebut juga dengan smectit, adalah mineral yang dibentuk oleh dua
buah lembaran silika dan satu lembaran aluminium (gibbsite). lembaran oktahedra terletak di
antara dua lembaran silika dengan ujung tetrahedra tercampur dengan hidroksil dari lembaran
oktahedra untuk membentuk satu lapisan tunggal. Dalam lembaran oktahedra terdapat
substitusi parsial aluminium oleh magnesium.
Karena adanya gaya ikatan van der Waals yang lemah di antara ujung lembaran silica
dan terdapat kekurangan muatan negatif dalam lembaran oktahedra, air dan ion-ion yang
berpindah-pindah dapat masuk dan memisahkan lapisannya. Jadi, kristal montmorillonite
sangat kecil, tapi pada waktu tertentu mempunyai gaya tarik yang kuat terhadap air. Tanah-
tanah yangmengandung montmorillonite sangat mudah mengembang oleh tambahan kadar
air, yang selanjutnya tekanan pengembangannya dapat merusak struktur ringan dan
perkerasan jalan raya.
Gambar. (a) Diagram skematik struktur montmorillonite
(b) Struktur atom montmorillonite

c. Illite

Illite adalah bentuk mineral lempung yang terdiri dari mineral-mineral kelompok
illite. Bentuk susunan dasarnya terdiri dari sebuah lembaran aluminium oktahedra yang
terikat di antara dua lembaran silika tetrahedra. Dalam lembaran oktahedra, terdapat
substitusi parsial aluminium oleh magnesium dan besi, dan dalam lembaran tetrahedra
terdapat pula substitusi silikon oleh aluminium. Lembaran-lembaran terikat besama - sama
oleh ikatan lemah ion-ion kalium yang terdapat di antara lembaran-lembarannya.
Ikatan-ikatan dengan ion kalium (K+) lebih lemah daripada ikatan hidrogen yang
mengikat satuan kristal kaolinite, tapi sangat lebih kuat daripada ikatan ionik yang
membentuk kristal montmorillonite. Susunan Illite tidak mengembang oleh gerakan air di
antara lembaran-lembarannya .

Gambar. Diagram skematik struktur Illite


d. Halloysite

Halloysite, hampir sama dengan kaolinite, tetapi kesatuan yang berturutan lebih acak
ikatannya dan dapat dipisahkan oleh lapisan tunggal molekul air. Jika lapisan tunggal air
menghilang oleh karena proses penguapan, mineral ini akan berkelakuan lain. Maka, sifat
tanah berbutir halus yang mengandung halloysite akan berubah secara tajam jika tanah
dipanasi sampai menghilangkan lapisan tunggal molekul airnya. Sifat khusus lainnya adalah
bahwa bentuk partikelnya menyerupai silinder-silinder memanjang, tidak seperti kaolinite
yang berbentuk pelat-pelat.

D. Swelling dan Shrinking Mineral Lempung

Mineral lempung merupakan jenis mineral yang memiliki kemampuan untuk


mengembang (swelling) dan menyusut (shrinking) jika mengalami penambahan atau
pengurangan kelembapan air. Banyak tanah yang mengandung mineral lempung menyerap
air ketika basah dan melepaskannya saat kering.
Kemampuan swelling dan shrinking sendiri dikontrol oleh tipe dan jumlah mineral
lempung tersebut didalam tanah. Selain itu faktor eksternal seperti perubahan kadar air dan
curah hujan menjadi faktor penentu hal ini bisa terjadi.
Adapun beberapa jenis mineral lempung tersebut ialah smectite, bentonite,
montmorillonite, beidellite, vermiculite, attapulgite, nontronite, illite and chlorite. Ada juga
beberapa garam sulfat yang akan mengalami ekspansi jika mengalami perubahan temperatur.
Semakin sedikit mineral lempung dalam suatu tanah maka kemungkinan mengembangnya
akan semakin kecil.
Rata – rata untuk beberapa jenis mineral lempung swelling hanya terjadi sebesar 10%
dari ukuran awal. Besarnya persentasa pelebaran tersebut tergantung dari jenis mineral
lempung dan persentase atom Al dalam lempung itu sendiri. Semakin besar jumlah atom Al
dalam lempung maka persentase swelling dan shrinking akan semakin besar juga.
Daftar Pustaka

http://arriqofauqi.blogspot.co.id/2014/07/pengaruh-mineral-lempung-clay-mineral.html
http://doddysetiagraha.blogspot.co.id/2012/09/lempung.html

Anda mungkin juga menyukai