Anda di halaman 1dari 10

JENIS-JENIS PARASIT PADA IKAN LAUT

07.26.00 Pendidikan, Pengertian, Pengetahuan No comments


Jenis-Jenis Parasit Pada Ikan Laut
Protozoa
Protozoa merupakan hewan uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni, diperkirakan 50.000
spesies Protozoa yang sudah teridentifikasi. Habitat Protozoa adalah air laut, payau, air tawar,
daratan yang lembab dan pasir kering. Sebagian besar Protozoa hidup bebas dan menjadi makanan
organisme yang lebih besar. Beberapa Protozoa hidup sebagai parasit, diantaranya parasit pada
ikan, yaitu : Tichodina, Ichthyoptirius, dan Heneguya (Suwignyo dkk., 1997). Parasit Protozoa dapat
besifat fakultatif, obligat, ektoparasit dan endoparasit (Mollers dkk., 1986).

Noble dan Noble (1989), menyatakan bahwa berdasarkan alat geraknya Protozoa dibedakan atas
lima golongan yaitu : Sarcomastighopora, Sarcodina, Apicomplexa, Ciliophora dan Myxozoa.
Sarcomastighopora mencakup kelompok Mastighopora yang menggunakan flagella sebagai alat
geraknya dan meliputi semua Protozoa yang memiliki satu atau lebih flagel pada seluruh stadia
dalam siklus hidupnya. Sebagian besar Mastighopora hidup bebas, ditemukan pada berbagai
habitat tetapi banyak yang bersimbiosis (komensalisme, mutualisme dan parasitisme) dengan
vertebrata dan avertebrata. Mastighopora dibagi dalam tiga kelas, yaitu : Phytomastighopora,
Zoomastighopora dan Opalinata. Phytomastighopora yang bersifat parasit pada ikan adalah
Amyloodinium pillularis. Parasit ikan yang berasal dari kelas Zoomastighopora adalah Ichtyobodo
necatrix yang menginfeksi kulit dan insang berbagai ikan air tawar. Cryptobia menginfeksi insang,
usus dan darah ikan air tawar dan air laut (Grabda, 1991).

Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani ‘platy’ yang berarti pipih dan ‘helminthes’ yang berarti
cacing. Filum ini merupakan kelompok hewan yang peratama kali memeprlihatkan pembentukkan
lapisan ketiga (mesodermis). Keberadaan mesodermis pada embrio memungkinkan terbentuknya
sebagian besar system organ pada Platyhelminthes. Terbentuknya mesodermis dan system organ
bersamaan dengan pembentukkan daerah anterior, posterior dan terjadinya simetri bilateral. Tubuh
bagian anterior merupakan bagian yang pertama kali berhadapan dengan lingkungan pada saat
berjalan dan mempunyai indera paling banyak dibandingkan posterior (Suwignyo dkk., 1997).

Filum platyhelminthes tidak memiliki organ khusus untuk bergerak. Gerakannya merupakan akibat
dari kontraksi kantung dermomuskular. System reproduksi berkembang sangat baik dan mengisi
hampir seluruh tubuhnya. Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu Monogenea,
Cestodaria, Cestoda dan Trematoda (Grabda, 1991).
Monogenea
Monogenea merupakan parasit yang panjangnya antara 1 mm sampai 20 mm. tubuh Monogenea
pipih dorsoventral, memanjang dan oval. Monogea memiliki organ penempel yang berada di ujung
posterior yang disebut dengan ophisthaptor (Grabda, 1991). Ophisthaptor terdiri dari satu piringan
yang menonjol dan dilengkapi dengan 2 – 3 pasang kait besar dan 16 kair marjinal (Noble dan
Noble, 1989).

Daur hidup Monogenea tidak memerlukan inang antara dan bersifat vivipar atau ovipar. Daur hidup
Monegea yang bersifat ovipar dimulai dari menetasnya telur menjadi larva bersilia yang disebut
Oncomirasidium. Oncomirasidium memiliki bintik mata, pharink, kepala dan kelenjar – kelenjar
sebagaimana Monogenea dewasa. Oncomirasidium bergerak bebas selama 6 – 8 jam, kemudian
mencari inang yang tepat. Oncomirasidium akan menempel pada kulit inang dan berkembang
hingga menjadi dewasa (Grabda, 1991). Monogea vivipar memiliki larva yang berkembang dalam
uterus dan dapat berisi sel – sel embrionik (Noble dan Noble, 1989).

Sebagian besar Monogea merupakan parasit pada ikan. Monogenea menginfeksi permukaan tubuh,
sirip, mulut ikan dan insang. Makanan Monogenea berasal dari lender ikan, dinding epitel yang
mengelupas dan darah (Grabda, 1991). Monogenea penyebab penyakit pada ikan adalah
Dactylogyrus, Microcotyle, Ancrycephalus dan Gyrodactylus. Berdasarkan pola makannya terdapa
dua tipe mulut monogenea, yaitu ventral (terletak di tengah) dan terminal (terletak di ujung).
Monogenea dari sub ordo Monophistocotylea memiliki posisi mulut ventral sedangkan Monogenea
dari sub ordo Polyophistocotylea memiliki posisi mulut terminal (Cheng, 1973).

Digenea
Digenea merupakan cacing yang berbentuk pipih dorsoventral, oval dan memanjang. Tubuh
Digenea tidak bersekat – sekat dan memiliki bagian posterior yang jelas. Digenea memiliki dua
organ pelengkap, yaitu oral sucker dan ventral sucker (asetabulum). Asetabulum digunakan untuk
menempel pada tubuh inang (Kabata, 1985).

Siklus hidup Digenea biasanya melibatkan dua inang antara dan satu inang akhir. Inang antara
pertama berupa moluska. Ikan dapat menjadi inang antara kedua atau inang akhir. (Moller dkk.,
1986). Perkembangan stadia Digenea terdiri dari telur, mirasidium, sporocist, redia, serkaria,
metaserkaria, dan Digenea dewasa (Grabda, 1991).

Digenea merupakan endoparasit yang menyerang usus, kandung kemih, empedu, dan darah inang.
Patogenitas Digenea dewasa pada usus ikan lebih tinggi daripada larva yang menginfeksi jaringan.
Parasit ini sangat berbahaya, terutama bagi ikan dalam stadia juvenil.
Cestoda
Cestoda dikenal sebagai cacing pita yang merupakan parasit pada vertebrata. Tubuh cacing
dewasa terdiri dari scolex, leher yang pendek dan strobila. Scolex dilengkapi dengan alat penghisap
dan kait untuk melekat pada dinding usus ikan. Leher merupakan daerah pertunasan. Strobilisasi
menghasilkan strobila yang terdiri dari serangkaian proglotid dengan jumlah dapat mencapai seribu
buah. Proglotid yang paling dekat dengan leher merupakan proglotid termuda dan sebaliknya. Pada
proglotid terdapat alat reproduksi jantan dan betina. Pembuahan terjadi dalam satu proglotid dari
satu cacing atau antara dua cacing (Suwignyo dkk., 1997).

Daur hidup Cestoda melibatkan beberapa inang. Perkembangan dari cestoda dimulai dari telur yang
menetas menjadi larva bebas atau Coracidium, Procercoid, Plerocercoid, dan cacing dewasa (Moller
dkk., 1986). Stadia larva dan Cestoda dewasa ditemukan sebagai parasit pada ikan. Plerocercoid
Cestoda hidup pada rongga tubuh ikan, hati, ginjal dan gonad yang menyebabkan penurunan funsi
organ – organ tersebut. Cestoda dewasa pada usus ikan dapat menyebabkan anemia dan
penurunan berat badan (Grabda, 1991).

Crustacea
Tubuh Crustacea bersekat – sekat dan terdiri dari cephalothoraks, thoraks dan abdomen (Fernando
dkk, 1972). Crustacea dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu : Copepoda, Branchiura dan Isopoda
(Grabda 1991),

Copepoda
Copepoda merupakan ektoparasit yang menempel pada permukaan tubuh, mulut dan insang ikan.
Copepoda memiliki karapas, dan memiliki 16 segmen. Bagian kepala bersatu dengan anterior
membentuk Cephalothoraks (Grabda, 1991).

Lebih daripada 2000 Copepoda bersifat parasit pada ikan laut dan ikan air tawar, tetapi ada juga
yang memiliki nilai ekonomis sebagai makanan ikan. Serangan Copepoda dapat mengakibatkan
luka yang serius dan berakibat fatal. Parasit Copepoda yang menyerang ikan dikelompokkan
menjadi dua, yaitu Poeclostomatida dan Siphonostomatoida (Kabata, 1979; dalam Grabda, 1991).
Kelompok Poeclostomatida hidup bebas, komensal dan merupakan parasit pada ikan. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Bomolocida dan Ergasilus. Kelompok Siphonostomatoida tidak
semuanya bersifat parasit, yang bersifat parasit misalnya Caligus dan Lernaea (Grabda, 1991).
Caligus merupakan ektoparasit ikan yang memiliki mulut dan mampu berenang pada stadia dewasa
(Noble dan Noble, 1989).
Siklus hidup Copepoda terdiri dari 1 – 5 stadia bebas (Nauplius) dan stadia parasit (Copepodid), I
stadia pra dewasa dan stadia dewasa. Stadia Copepodid yang dapat menginfeksi inang disebut
dengan larva chalimus (Mollers dkk., 1986).

Isopoda
Mollers dkk., (1986), menyatakan bahwa 450 spesies Isopoda merupakan parasit pada ikan Isopda
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : Gnatiidae dan Cymothoide. Ganatiidae merupakan
Crustacea yang bersifat parasit pada stadia larva yang disebut Praniza, sedangkan Cymothoide
bersifat parasit pada stadia dewasa. Praniza menyerang insang dan rongga mulut ikan (Grabda,
1991).

Branchiura
Menurut Mollers dkk., (1986), sekitar 140 spesies Branchiura diketahui menginfeksi ikan dan 35
diantaranya hanya menginfeksi ikan laut. Branchiura memiliki mata faset besar, contohnya adalah
Argulus sp. Tubuh Argulus sp, terbagi menjadi tiga bagian yaitu : cephalothoraks, thoraks dan
abdomen. Struktur cephalothoraks Argulus sp mirip struktur cephalothoraks Caligus sp.

Argulus sp menginfeksi kulit ikan dengan cara menembusnya melalui stylet lalu mengeluarkan
enzim pencernaan melalui dua saluran syphon. Infeksi Argulus sp dapat berakibat fatal bagi ikan
kecil, belum diketahui sampai sejauh mana infeksi yang ditimbulkannya (Mollers dkk., 1986).
Umumnya hal ini disebabkan oleh intensitas parasit yang menginfeksi dan perbedaan imunitas
antara ikan kecil dan besar, selain itu proses adaptasi antara parasit dan inang juga dapat
berpengaruh. Ikan besar yang telah berdaptasi dengan parasit yang menginfeksinya tidak
menunjukkan tanda tanda sakit.

Acanthocephala
Acanthocephala atau cacing berkepala duri memiliki ciri khusus yang berupa proboscis yang
dilengkapi duri (Mollers dkk., 1986). Proboscis berfungsi untuk menempel pada dinding usus inang
(Kabata, 1985). Tubuh Acanthocephala berbentuk silindris, ramping dan berwarna putih kekuningan,
merah hijau dan hitam. Acanthocephala tidak memiliki alat pencernaan (Mollers dkk., 1986).
Acanthocephala menyerap nutrisi dengan seluruh permukaan tubuhnya (Grabda, 1991).

Daur hidup Acanthocephala memerlukan satu inang antara berupa Crustacea yang hidup di dasar
perairan. Pada ikan air tawar Acanthocephala banyak ditemukan pada ikan belut. Daur hidup
Acanthocephala terdiri dari telur, Acanthor, Pre acanthella, Acanthella, Reinkiste acanthella dan
Acanthocephala dewasa.
Nematoda
Nematoda disebut juga ‘round worm’ atau cacing bulat. Nematoda miliki bentuk tubuh memanjang,
silindris dan pada beberapa spesies menjadio pipih ke arah posterior. Dilihat dari anterior, daerah
mulut dan sekitarnya memiliki simetri radial atau biradial (Suwignyo dkk., 1997). Parasit Nematoda
biasanya hidup pada usus ikan. Sebagian Nematoda mnginfeksi otot rangka yang menyebabkan
masalh serius dalam usaha buididaya (Mollers dkk., 1986).

Nematoda dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk kepala, ekor, daerah peralihan antara
oesophagus dan usus. Nematoda jantan lebih kecil daripada Nematoda betina dan memiliki spikula
yang dapat bergerak di bagian ujung ekor. Beberapa spesies Nematoda memiliki sucker, contohnya
Cuculanus heteroshrous (Mollers dkk., 1986).

Daur hidup Nematoda terdiri dari empat stadia larva dan satu stadia dewasa. Nematoda
membutuhkan satu inang akhir dan satu atau dua inang antara. Ikan merupakan inang Intermediet
(antara) bagi parasit Nematoda. Inang antara pertama yang menyebabkan ikan terinfeksi adalah
Crustacea. Beberapa spesies Nematoda menjadikan manusia sebagai inang akhir, misalnya cacing
Anisakis yang menyebabkan penyakit Anisakiasis dan cacing Askaris yang menyebabkan Askariasis
(Grabda, 1991).

Nematoda dewasa sering ditemukan pada usus dan jarang ditemukan pada jaringan, dengan kata
lain larva Nematoda hampir selalu menyerang jaringan ikan. Parasit yang menyerang ikan lebih
patogen disbanding parasit usus. Hasil metabolism parasit dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Parasit Nematoda yang menyerang jaringan adalah Cystoopsis, Philometra, Skrjabillanus.

ARSIP BLOG
 ► 2017 (12)
 ▼ 2016 (206)
o ► Desember (4)
o ► Oktober (6)
o ▼ April (196)
 Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik
 Penjelasan, Pengertian Dan Fungsi Flora Normal
 Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli
 Pengertian Hukum Syar’i / Hukum Islam ( Syariah ) ...
 Pengertian HAM Menurut Para Ahli
 Landasan Pemikiran
 Analisa Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekon...
 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tongkol (Auxis thaz...
 Jenis-Jenis Parasit Pada Ikan Laut
 Pemanfaatan Energi Biomassa sebagai Biofuel
 Analisis Kebijakan Moneter Kaitannya Dengan Penana...
 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metod...
 Peningkatan Intensitas Tanam Pada Lahan Kering Den...
 Pengendalian Hama Terpadu Wereng Coklat Pada Tanam...
 Perkembangan Ilmu Administrasi Dan Manajemen
 Pengertian Siklus Pendapatan Menurut Para Ahli
 Kualitas Pelayanan Administrasi Kepegawaian
 Pengertian Dan Penjelasan Utilitas Menurut Para Ah...
 Pengertian Job Insecurity Menurut Para Ahli
 Pengertian Pembangunan Pendidikan Menurut Para Ahl...
 Pengertian Dan Hakekat Organisasi Menurut Para Ahl...
 Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
 Pengertian Dalalah Lafal Nash Menurut Para Ahli
 Pengertian Trilogi Pembangunan Menurut Para Ahli
 Pengertian Biaya Modal Menurut Para Ahli
 Pengertian, Jenis-Jenis Produktivitas Menurut Para...
 Pengertian Geopolitik Menurut Para Ahli
 Pengertian, Teori Eksistensial Humanistik Menurut ...
 Pengertian, Teori Trait And Factor Menurut Para Ah...
 Pengembangan Ilmu Administrasi Publik Dan Isu-Isu ...
 Pengertian, Jenis Beasiswa Unggulan Menurut Para A...
 Pengertian Non Parametrik Menurut Para Ahli
 Pengertian Dan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
 Pengertian Purchasing Menurut Para Ahl
 Pengertian Auditing Menurut Para Ahli
 Definisi Dan Ruang Lingkup Ergonomi
 Pengertian Penggalian Data (Data Mining) Menurut P...
 Pengertian Dan Fungsi Cluster Database Menurut Par...
 Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
 Membumikan Keadilan Meneguhkan Pemihakan
 Daur Waktu Mekanisme Hubungan Antara Mikroprosesor...
 Penggunaan Pestisida Nabati Dalam Bidang Kehutanan...
 Fungsi Komunikasi Internal Dan Eksternal Dalam Kom...
 Hal-Hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorgani...
 Pengertian Dan Pengembangan E-Governmen Menurut Pa...
 Penyebab kerusakan pada susu segar
 Pengertian dan Analisis Manfaat dan Nilai Tambah
 Definisi Prosedur Kantor
 Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
 Sifat Totipotensi untuk Kultur Jaringan
 Masalah Utama Perlintan pada tanaman hortikultura ...
 Konsep Kebijakan Politik Luar Negeri
 Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Perubahan dan Tingk...
 Perwujudan Pancasila dalam pelaksanaan fungsinya s...
 Pengertian Psikologi Humanistik Menurut Para Ahli
 Perbedaan Asumsi-asumsi Penelitian Kuantitatif den...
 Analisis Usaha dan Strategi Pengembangan Agroindus...
 Sentra Produksi, Agroindustri serta Kebijakan Peng...
 Pengertian Dan Ruang Lingkup Agribisnis Menurut Pa...
 Pengertian Bulletin Board System (BBS) Menurut Par...
 Pengertian Dan Penjelasan Berfikir Menurut Para Ah...
 Pengertian Dan Penjelasan Memori Menurut Para Ahli...
 Pengertian Inventarisasi Menurut Para Ahli
 Pengertian Kapasitas dan Perencanaan Kapasitas Men...
 Pengertian Dan Penjelasan Intelegensi dan IQ Menur...
 Pengertian Majalah Menurut Para Ahli
 Pengertian Pengadaan Fasilitas Menurut Para Ahli
 Pengertian Berita menurut Para Ahli
 Pengertian televisi Menurut Para Ahli
 Pengertian peramalan ( Forecasting ) Menurut Para ...
 Pengertian Volume Penjualan Menurut Para Ahli
 Hirarki Kualitas Akuntansi menurut SFAC No. 2
 Pengertian Linear Programing Menurut Para Ahli
 Pengertian Dan Penjelasan Teori deskriptif dan Teo...
 Pengertian Analisis Isi Menurut Para Ahli
 Pengertian dan Fungsi-fungsi Manajemen Menurut Par...
 Motivasi Belanja Konsumen
 Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli
 Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
 Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli
 Definisi Economic Value Added
 Pengertian Rasio Pengukuran Profitabilitas Menurut...
 Pengertian dan Jenis-jenis Anggaran Menurut Para A...
 Pengertian Investasi Saham Menurut Para Ahli
 Konsep Pemasaran Hijau (Green Marketing)
 Pengertian industri manufaktur Menurut Para Ahli
 Konsep Dasar Berfikir Ilmiah dengan Penalaran Dedu...
 Etika Normatif Dan Etika Terapan
 Manajer Sebagai Pelaksana Manajemen
 Pengertian Rentabilitas Menurut Ahli
 Pengembangan Sumber Daya Manusia : Melalui Sekolah...
 Pengertian Dan Penjelasan Rating Scale Menurut Par...
 Penjelasan Penetration Testing
 Pengertian Dan Konsep Petani dan Pertanian Menurut...
 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Keuangan...
 Pengertian Dan Penjelasan Cash Position dan Debt T...
 Pengertian Break Even Point Menurut Para Ahli
 Pengertian Pemasaran Holistik Menurut Para Ahli
 Pengertian Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran...

LABELS
 Adat-Istiadat
 Administrasi
 Agama
 Akuntansi
 Al-Qur'an
 Al-Qur’an
 Amdal
 Analisis
 Bioteknologi
 Bisnis
 Budaya
 Definisi
 Ekonomi
 Energi
 Ergonomi
 Etika
 Filsafat
 Fisika
 Globalisasi
 Ideologi
 Ilm Hukum
 Ilmu Kesehatan
 Industri
 Informasi
 Inovasi
 Kehutanan
 Kimia
 Komunikasi
 Manajemen
 Metode
 Mikroba
 Motivasi
 PAI
 Pemasaran
 Pendidikan
 Penelitian
 Pengadaan
 Pengertian
 Pengetahuan
 Perdagangan
 Perpajakan
 Pertanian
 Pluralisme
 Politik
 Psikologi
 Sejarah
 Sosial
 Sosiologi
 spiritual
 sufi
 Tanaman
 Tasawuf
 Teknologi
 Teologi

Anda mungkin juga menyukai