Materi Sistem Proteksi PDF
Materi Sistem Proteksi PDF
BAB I
2. Perangkat Proteksi
Perangkat proteksi adalah kumpulan beberapa perangkat proteksi seperti Sekring,
rele, dan lain-lainnya diluar perangkat trafo arus, perangkat PMT, kontaktor dan lain
sebagainya.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, hingga saat ini rele proteksi yang
digunakan pada system tenaga listrik dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis
yaitu;
a. Rele elektromekanik
b. Rele Statis
c. Rele Digital
d. Rele Numerik.
Prinsip kerja semua rele adalah sama yaitu mengamankan gangguan, akan tetapi
sebuah rele tidak dapat mengamankan semua jenis gangguan. Perancangan system
proteksi yang baik yaitu dengan memperhatikan bentuk dan jenis jaringannya.
3. Zona Proteksi
Sistem proteksi berkaitan erat dengan wilayah atau zona isolasi kerjanya dalam
mengamankan gangguan. Penentuan zona proteksi menjadi bagian utama dalam
merancang system tenaga listrik. Zona proteksi harus saling tumpang tindih
sehingga tidak terdapat bagian yang berada diluar jangkauan proteksinya.
Zone 5
Feeder 1
Zone 6
Feeder 2
Zone 4
5. Sistem Pentanahan
System pentanahan bertujuan untuk meminimalkan tegangan lebih transien sesuai
standar yang berlaku termasuk peraturan yang harus dipenuhi untuk keamanan
orang yang bekerja. Pentanahan juga dimaksudkan untuk mempermudah
mendeteksi dan mengisolasi gangguan secara cepat dan tepat terhadap setiap
gangguan yang terjadi.
Tabel 1.1 Jenis-Jenis Pentanahan dan Saran-Saran
Jenis Besar Arus Industri dan Sistem Catatan
Pentanahan Gangguan Instalasi Publik Transmisi,
Distribusi
Sistem tidak Sangat kecil Tidak Sistem Gangguan dapat
ditanahkan disarankan pentanahan ini
dideteksi
tetapi bila tidak dengan mudah
diprioritaskan disarankan tetapi sulit
tingkat sama sekali dilokalisasi,
kontuinitas Karena arus
pelayanan yang gangguan yang
tinggi system kecil maka
pentanahan ini jarang ada
dapat kerusakan
diterapkan material.
Tegangan
transien tinggi
dengan
polaritas invers
bias terjadi
pemulihan
gangguana
sangat perlu.
Sistem 1-10 Ampere Dianjurkan Disarankan Arus gangguan
pentanahan untuk system cukup besar
yang sangat yang dapat
tinggi memerlukan menyebakan
kontuinitas kerusakan
pelayanan tinggi peralatan.
Sistem 50-600 Ampere Dianjurkan Terbatas pada Mudah
pentanahan jaringan mendeteksi dan
impedansi distribusi melokalisasi
rendah gangguan secara
selektif
Sistem Dari arus kecil Disarankan Disarankan Gangguan dapat
pentanahan hingga ke arus dideteksi
langsung sangat besar. dengan mudah
dan dapat
dilokalisasi
secara selektif.
BAB II
SINYALING dan INTERTRIPPING
1. Pendahuluan
Skema unit proteksi dibentuk dari sejumlah rele yang saling berjauhan satu
sama lain melalui saluran telekomunikasi. Rele jarak tertentu umumnya
membutuhkan link komunikasi yang dapat menghubungkan rele satu sama lain.
Jenis komunikasi yang dibutuhkan bias terdiri dari link komunikasi sederhana,
misalnya dengan mengirimkan informasi tertentu sehingga perangkat penerima
dapat melakukan eksekusi secara defenitif yaitu tripping, bloking dan lain
sebagainya. Link komunikasi ini juga bermanfaat untuk mengirimkan data
pengukuran dalam bentuk analog atau digital dari stu perangkat ke perangkat
lainnya.
3. Perintah Teleproteksi
Skema proteksi jarak yang digunakan adalah system sinyaling yaitu system
komunikasi antara rele setempat dengan rele pada ujung saluran. Fungsi
perintah yang diterima oleh rele pada ujung jauh adalah untuk mempercepat
pengisolasian gangguan dalam daerah proteksi gangguan atau bahkan untuk
mencegah dan memblokade perintah kerja tripping pada alat pemutus tenaga
yang berada diluar daerah proteksi.
4. Intertripping
Intertripping adalah tripping alat pemutus (PMT) jauh pada ujung transmisi atas
permintaan rele ujung dekat pada saluran yang sama. Tujuan utama
intertripping adalah untuk mengisolasi gangguan secara sempurna sehingga
saluran diapit kedua PMT benar-benar terbebas dari gangguan pada saat hampir
bersamaan. Tujuan pokok skema proteksi intertripping ini adalah untuk
memastikan proteksi pada kedua ujung saluran bekerja untuk mengisolasi
saluran dari gangguan. Terdapat tiga macam intertripping yang aling umum
ditemukan dalam praktik system tenaga listrik sebagai berikut;
a. Direct Tripping
b. Permissive Tripping
c. Skema Bloking
PMT PMT
Trip Trip
I I
V V
Intertrip Intertrip
Bloking Bloking
Telemtri Telemtri
Telepon Telepon
Data Data
Sistem Sistem
Komunikasi Komunikasi
Waktu total tripping yang diizinkan harus kurang dari waktu maksimum dimana
gangguan masih bisa ditahan dengan tingkat kerusakan minimum tanpa
mengakibatkan kehilangan stabilitas system. Umumnya waktu yang
diperbolehkan untuk mentrasfer satu perintah komando adalah sama dengan
waktu kerja dari rele bersangkutan. Waktu nominal berkisar pada 5 sampai 40
millidetik tergantung dari moda operasi system teleproteksi.
6. Media Transmisi
Media transmisi yang umumnya digunakan seperti
7. Metode Pensinyalan
BAB III
RELE ARUS LEBIH
1. Prinsip Kerja
2. Prinsip Waktu dan Arus Bertingkat
A Feeder 1
E D C B
Trafo 1 Trafo 2
PMT E PMT D PMT C PMT B
Feeder 2
Sumber
t1 t2 t3 Fault
Sekering G
F1 F2 F3 F4
3. Karakteristik Sangat Inverse, Inverse Ekstrim, Independen
4. Setelan Arus
5. Setelan Rele Gangguan Fasa
6. Rele Direksional
R1 R2
Pembangkit
I> Beban
I>
Gangguan
R3 R4
I> I>
BAB V
RELE JARAK