Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan di PT. PERTAMINA EP


ASSET 5 BUNYU FIELD maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Lapangan Bunyu memiliki karakteristik bentuk reservoir yang berlensa-


lensa (Lensis).
2. Terdapat 263 sumur di Bunyu Field, anatara lain 46 sumur produksi yang
masih aktif, 39 sumur injeksi, 27 sumur kendala mekanis, dan 149 sumur
abandoned atau di tutup.
3. Metode pengangkatan buatan yang digunakan di PERTAMINA EP ASSET
5 Bunyu Field adalah Gas Lift, Electric Submersible Pump (ESP) dan
Hydraulic Jet Pump (HJP). Gas lift dan ESP dipilih berdasarkan ketersedian
produksi gas yang mencukupi dan adanya masalah kepasiran. Sementara
HJP masih dalam proses pengembangan.
4. Masalah produksi yang umum terjadi pada Lapangan Bunyu adalah
Kepasiran dan metode yang digunakan untuk menanganinya adalah dengan
pemasangan Sand Trap.
5. Unit Produksi terdiri dari 4 unit Gathering Station (GS I, II, III dan Test
Unit), 1 unit Main Gathering Station (MGS), 2 unit Compressor Gas Station
(CGS Bunyu dan CGS Nibung), serta 1 unit loading terminal.
6. Produksi gas di SKG Bunyu di khususkan untuk inejeksi gas lift.
7. Produksi gas di SKG Nibung untuk di jual ke PLN Bunyu, PLN Tarakan
dan City Gas Bunyu.
8. Hasil produksi pada lapangan Bunyu ini di tampung pada Gathering Station
ataupun Test Unit sedangkan gas akan di teruskan ke SKG (Stasiun
Kompresor Gas), dan air dan minyak hasil produksi akan di arahkan ke
MGS, sedangkan minyak yang telah terpisahkan dari gas maupun air akan
diarahkan ke terminal sebelum akhirnya dijual atau dikapalkan. Sedangkan
sisa air dari MGS akan diinjeksikan kembali ke dalam sumur.

67
9. Perforasi merupakan salah satu kegiatan dalam well completion, yang
dmaksud perforasi adalah pembuatan lubang menembus casing, semen dan
formasi dengan sumur yang mengakibatkan fluida formasi dapat mengalir
ke dalam sumur.
10. Jenis-jenis gun yang di pakai di lapangan Bunyu, yaitu Enerjet dan HSD
(High Shot Density).
11. Hydraulic fracturing adalah suatu teknik stimulasi yang digunakan untuk
memperbaiki atau meningkatkan produktivitas sumur.Tujuan adalah
membentuk saluran konduktif dan kontinyu yang menembus zona skin
(yang mengalami kerusakan), jauh ke dalam reservoar.
12. Wireline dalam industri migas bisa dikategorikan atas 2 macam, yaitu
Slickline dan Electric line.
13. Penyemenan (Cementing) adalah proses pencampuran dan pendesakan
bubur semen melalui casing sehingga mengalir ke atas melewati annulus
dibelakang casing sehingga casing terikat dengan formasi.
14. Penyemenan ada 2 jenis yaitu primary cementing dan secondary cementing.
15. Primary Cementing adalah penyemenan pertama kali yang dilakukan
setelah casing diturunkan ke dalam sumur. Sedangkan secondary cementing
adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan primary cementing atau
memperbaiki penyemenan yang rusak.
16. Evaluasi hasil penyemenan merupakan serangkaian kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mengetahui baik atau buruknya suatu ikatan semen.
17. Evaluasi penyemenan ini menggunakan logging CBL, VDL, dan USIT.
18. Lumpur pemboran adalah fluida pemboran yang terdiri dari fasa cair,
padatan dan addictve yang digunakan selama proses pemboran itu
berlangsung.
19. Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peranan
penting di dalam operasi pengeboran putar (rotary drilling).

67
67

Anda mungkin juga menyukai