Amebiasis kutaneus disebabkan oleh infeksi dengan bentuk-bentuk patogenik Entamoeba histolytica.

Biasanya hasil dari ekstensi langsung dari amebiasis usus atau inokulasi langsung dari tinja, dan dalam
konteks yang terakhir ini, paling sering terjadi pada bayi yang memakai popok.

Pada anak yang lebih tua, amebiasis kulit biasanya terbatas pada mereka dengan disentri amebik, dan itu
terjadi di daerah perineal / genital.

Pada orang dewasa, amebiasis kulit di daerah perineal / genital biasanya terjadi sebagai infeksi menular
seksual, terutama pada pasien yang melakukan hubungan seks anal, dan bermanifestasi sebagai ulserasi
yang menyakitkan di wilayah tersebut. Secara khusus, hubungan seks anal dengan orang yang
menderita disentri amebik dapat menyebabkan ulkus penis.

Rute umum lainnya untuk keterlibatan kulit termasuk inokulasi langsung dari operasi kolon pada kolon
amebik yang terlibat atau dari pengeringan abses amebik hepar.

Secara umum, penyakit kulit biasanya muncul sebagai satu atau lebih sakit bisul yang bisa menjadi
nekrosis. Khususnya, bisul cenderung membesar dengan cepat. Jika tidak ditangani,
perkembangannya cepat dan kerusakan besar pada kulit dan jaringan subkutan dapat terjadi.

Sekitar 50 juta orang diperkirakan mengembangkan amebiasis usus setiap tahun di seluruh dunia, dan
amebiasis kulit dapat terjadi bersamaan dengan keterlibatan organ lain atau mungkin satu-satunya
manifestasi infeksi. Infeksi dan morbiditas Entamoeba histolytica sebagian besar dialami di Amerika
Tengah dan Selatan, Afrika, Timur Tengah, dan anak benua India. Sebagian besar pasien adalah laki-laki,
dengan rasio laki-laki dan perempuan 2: 1.

Biasanya gejala kolitis amebic terjadi 7-21 hari setelah terpapar dan termasuk diare, sakit perut, demam,
penurunan berat badan, dan tenesmus.

Laki-laki yang aktif secara seksual yang berhubungan seks dengan laki-laki dan pasien dengan AIDS
memiliki risiko lebih tinggi untuk penularan, dan individu yang kekurangan gizi lebih mungkin
mengembangkan komplikasi kulit.