Kalimat Transformasi Tunggal
Kalimat Transformasi Tunggal
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, karena dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan
keinginan kepada orang lain. Dengan kata lain seseorang dapat berkomunikasi dan
beradaptasi dengan manusia lain, seperti yang dikatakan oleh Kridalaksana (1983:45)
bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh para
kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.
2. Rumusan Masalah
3. PEMBAHASAN
2. Tipe-Tipe Tranformasi
Generative grammar mempunyai beberapa tipe, dan tipe yang terpenting ialah
transformasi. Pengertian transformasi dipergunkan lebih umum daripada generative.
Itu sebabnya orang lebih suka pula menggunakan dua-duanya sekaligus dalam
bentuk seperti tata bahasa transformasi generatf. Dalam pelbagai macam dan
sejumlah besar kalimat bahasa Inggris yang hendak dibangkitkan, Zellig Harris
membedakan kaliamat dalam dua kelompok, yakni kelompok kalimat inti dan
kelompok kalimat- kalimat tidak inti. Perbedaan antara keduanya ialah bahwa
kalimat- kalimat yang bukan kalimat inti itu diturunkan dari kalimat inti dengan
pengantaran kaidah- kaidah trasformasi.
Tipe-tipe tranformasi mula-mula dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
1. Transformasi tunggal (singulary transformation)
2. Transformasi umum ( generalized transformation)
1. Transformasi Tunggal
1. Proses penambahan
Proses ini menggambarkan bahwa ada unsur yang ditambahkan pada unsur yang
sudah ada atau ada penambahan pada diagram pohon yang sudah ada. Secara
sistematis digambarkan a > a + b. Penambahan ini biasanya berupa unsur yang belum
terdapat dalam struktur.
Contoh: Apakah + mereka pergi → apakah mereka pergi
2. Proses penghilangan
Proses ini menggambarkan penghilangan sesuatu dalam struktur-struktur dalam.
Secara matematis digambarkan sebagai berikut: a + b > b, dan a > 0. Umpamnya
Contoh: saya makan nasi, adik juga makan nasi → saya makan nasi dan adik juga
3. Proses permutasi
Proses ini menggambarkan perubahan dalam urutan struktur. Secara matematis
digambarkan a + b > b + a. Dalam bahasa ingris dan bahasa indonesia hal ini dapat
terjadi dalam pertukaran atau pergerakan tempat dari adverbium/keterangan waktu
dan sebagainya.
Contoh: Adik makan nasi kemarin di dapur→ kemarin adaik makan nasi didapur
4. Proses penggantian
Proses ini menyatakan pergantian satu unsur dalam struktur dengan unsur yang lain.
Secara matematis digambarkan: a > b
Contoh: Anwar membunuh anwar, menjadi anwar membunuh diri
2. Transformasi Umum
Chomsky untuk transformasi umum ini memberikan beberapa kemungkinan,
seperti transformasi gabungan, transformasi nominalisasi/pembendarahaan
Contoh: pembantu mengejar ayam itu
1 2 3
Pembantu menangkap ayam itu
4 5 6
Digabungkan menjadi = 1 – 2 dan 5 – 6
Hasilnya: pembantu mengejar dan menangkap ayam itu
1 2 5 6
Tiap kaidah transformasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama ialah
konstruksi yang menyatakan kelas dari kalimat-kalimat yang padanya akan
dicocokkan kaidah-kaidah, dan yang kedua adalah dari perubahan itu.
1. Kaidah Sintaksis dalam struktur-Dalam
Untuk menentukan kaidah pola dasar kalimat yang mempunyai inti ciri-ciri:
tunggal, aktif, positif, berita/afirmatif, dan lengkap. Pola dasar kalimat inti ( PDKI )
kami asumsikan sebagai kalimat masukan. Kalimat masukan ini akan menentukan
realisasi dari struktur- luar ( SL ) sesuai dengan proyeksi makna yang
dikehendaki oleh penutur bahasa.
Kalimat masukan tunggal akan menghasilkan proyeksi makna dalam bentuk
kalimat tunggal pula. Trasformasi dengan kalimat masukan tunggal dan kalimat
keluaran struktur-luar tunggal pula, kami sebut trasformasi tunggal. Kedua. Struktur-
dalam dengan kalimat masukan dua, tiga, dan selebihnya. Kalimat masukan kedua,
tiga, dan seterusnya akan menghasilkan kalimat tunggal baik panjang maupun pendek
sesuai dengan proyeksi makna yang dikehendaki. Struktur- dalam dengan dua atau
lebih kalimat masukan dan menghasilkan kalimat keluaran tunggal kami sebut
trasformasi umum.
1. Trasformasi Tunggal
Trasformasi tunggal dibedakan dengan proyeksi makna dalam struktur-luar
atas: (1) trasformasi pasif, Tpas.; (2) trasformasi imperative, Timp.; (3) trasformasi
negative, Tneg.; (4) trasformasi Tanya, Ttanya.; (5) trasformasi kausatif. Tkaus. (6)
trasformasi refleksif, Tref, dan (7) trasformasi fokus, Tfok.
1. Trasformasi pasif, Tpas
Untuk sementara kami menerima trasformasi pasif sebagai satu trasformasi
tidak wajib dari SD kalimat aktif. Ada beberapa linguis berpendapat Tpas.
Mempunyai struktur-dalam tersendiri. Perbedaan pendapat itu tidak kita singgung
disini. Kaidah trasformasi pasif dapat ditunjukan seperti dibawah ini.
Untuk bahasa Indonesia Tpas. Dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD: GN1 + meN – Vd + GN2 ( ibu membeli buku )
Tproses: Tper. = Tub = Ttam
SL: GN2 + di -+ oleh + GN1 ( Buku di-beli oleh ibu )
2. Trasformasi imperatife, Timp
Dalam bahasa Indonesia Timp. Mengenal beberapa kaidah sesuai dengan
proyeksi makna yang dikehendaki. Kami tidak membedakan disini. Untuk bahasa
Indonesia Timp. Dapat dikaidahkan sebagai berikut.
SD: GN1 + meN – Vd + GN2 ( Adik membaca buku )
Tproses: Tdel. = Ttam
SL: Vd + lah; Vd + O; Vd + -kan
( baca lah; baca; bacakan )
3. Trasformasi Negatif, Tneg.
Pada umunya posisi atau partikel negasi dalam beberapa bahasa cukup labil.
Oleh karena itu, Edward S. Klima yang mendalami Tneg. Ini berpendapat bahwa
posisi negatif dalam SD terletak didepan dalam sebuah analisis bahasa.
Untuk bahasa Indonesia Tneg. Dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD: Neg. GN + meN -+ Vd + GN ( Orang itu mempunyai mobil )
Tproses: Ttam.
SL: GN1 + tidak + men- + Vd + gn2 ( orang itu tidak mempunyai mobil )
4. Trasformasi Tanya, Ttanya.
Untuk bahasa Indonesia salah satu Ttanya dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD: Q GN1 + meN-+ Vd GN2 ( polisi menangkap pencuri )
Tproses: Ttam. = Tpros.
SL: Qwaktu/tempat: Kapan + men-Vd + GN2
( kapan polisi menangkap pencuri ? )
Dimana GN1 + men-+ Vd + GN2
( Di mana polisi menangkap pencuri ? )
5. Trasformasi Fokus atau Pementing, Tfok
Untuk bahasa Indonesia salah satu trasformasi fokus dapat dikaidahkan
sebagai berikut:
SD: Pem. GN + meN -+ Vd + GT tempat
( Permintaan datang dari pelbagai pihak )
Tproses: Tper.
SL: Pem. GT tempat + meN – Vd + GN
(dari pelbagai pihak datang permintaan )
6. Trasformasi Refleksif, Tref.
Trasformasi refleksif pada umumnya terjadi pada verbum yang berhubungan
dengan gerak dan perbuatan yang mengenai diri sendiri.
Untuk bahasa Indonesia salah satu Tref. Dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD: Ref. GN1 + men -+ Vd + GN1 (Ani mencerminkan Ani )
Tproses: Tpros. Ber- Vd
SL: Ref. GN1 + ber -+ Vd ( Ani bercermin )
7. Trasformasi Kausatif, Tkaus.
Trasformasi kausatif menunjukan hubungan antara peran pelaku dan peran
penderitaan bersifat kausal/ penyebab.vUntuk bahasa Indonesia trasformasi kausatif
dapat dikaidahkan sebagai berikut:
SD: kaus: GN1 + menjadikan; menyebabkan + GN + GA
( Anak itu menyebabkan; menjadikan hati saya sakit )
Tproses: Tub.= Tper. meN + GA + GN
SL: GN1 + meN-+ GA-kan + GN ( Anak itu menyakitkan hati saya )
2. Transformasi umum
Kalimat ibu dan bapak pergi secara trasformasikan tergolong dalam
trasformasik umum karena kalimat itu ditrasformasikan dari dua kalimat masukan ibu
dan bapak pergi. Kalimat petani yang berdiri dibawah pohon itu melihat
kami merupakan satu kalimat keluaran yang berasal dari dua kalimat .
Sebagai contoh kami berikan kalimat dibawah ini:
K1: surat itu ditulis oleh adik dan dibawa ibu yang kebetulan berada disana. Kalimat
K1 diturunkan dari tiga kalimat masukan dibawah ini:
K2: Adik menulis surat itu.
K3: Ibu membawa surat itu.
K4: Ibu kebetulan berada disana.
1. Transformasi Gabungan Situasi, Tgabsi
Contoh dari beberapa dari penggabungan Tgabsi sebagai berikut:
(1) Tgabsi kausal
SD: Kausal: GN1 + GV + GN2 ( Pemerintah menggalakkan ekspor)
GN1 + GV + GN2 ( pemerintah menggalakkan devisa)
Tproses : Tgab. Kausal ( pemarkah: sebab, karena, lantaran )
SL: GN1 + GV + GN2 sebab GN1 + GV + GN2 ( Pemerintah menggalakkan ekspor
sebab pemerintah memerlukan devisa)
(2) Tgabsi kondisional
SD: Kon: (1) Lambat laun keadilan akan datang
(2)Kita tidak putus asa
Tproses: Tgab.: asal, jika, seandainya, kalau.
SL: Lambat laun keadilan akan datang asal kita tidak putus asa.
(3) Tgabsi Konsesif
SD: Kons: (1) ia akan berakat ketempat kerja
(2) Hari Hujan
Tproses:Tgab., meskipun, sungguhpun, biarpun.
SL: Ia akan berangkat ketempat kerja meskipun hari hujan.
(4) Tgabsi Final
SD: Fin: (1) mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia
(2) Mereka tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Tproses:Tgab., agar, supaya.
SL: Makasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia agar mereka tetap berbahasa
Indonesia yang baik dan benar.
(5) Tgabsi Konsekutif
SD: Konsek: (1) Ia sangat pandi bercakap-cakap
(2) Beberapa anak muda terpikat kepadanya.
Tproses: Tgab., sehingga
SL: Ia sangat pandai berceakap-cakap sehingga anak mudah terpikat kepadanya.