Anda di halaman 1dari 12

HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI

TUGAS KULIAH
Dunia Referensi Penelitian, PTK, Skripsi, Tesis dan Disertasi serta Makalah Tugas Kuliah

---------------------------------

Home» Belajar» PENILAIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT)» PENILAIAN PRODUK “PRODUCT ASSESSMENT”

PENILAIAN PRODUK “PRODUCT ASSESSMENT”


Posted by TUGAS KULIAH on Thursday, January 2, 2014

PENILAIAN PRODUK “PRODUCT ASSESSMENT”

1.   Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap  keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda
tertentu dan kualitas produk tersebut. Jadi dalam penilaian produk terdapat dua tahapan penilaian yaitu
(1) Penilaian  tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa; (2) Penilaian

CB
tentang kualitas teknis maupun estetik hasil karya/kerja siswa.
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI

Hasil kerja yang dimaksud di sini adalah produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas, metal,
kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Hasil kerja yang berupa
aransemen musik, koreografi,  karya sastra tidak termasuk hasil kerja yang dimaksud disini.

Beberapa contoh penilaian produk :


3  Penilaian keterampilan siswa dalam menggunakan berbagai teknik melukis;
3  Penilaian keterampilan siswa dalam menggunakan alat pertukangan secara aman;
3  Penilaian keterampilan siswa untuk memanggang roti dengan tekstur roti yang
halus.

2.   Tahapan Dalam Membuat Suatu Hasil Kerja


Dalam membuat suatu hasil kerja, ada tiga tahapan yang harus dilalui siswa yaitu tahap perencanaan
atau perancangan, tahap produksi, dan tahap akhir. Meskipun terdiri atas beberapa tahap yang berbeda
tetapi kesemua tahap itu merupakan suatu proses yang padu.

Berhubung ketiga tahap itu merupakan proses yang padu, maka guru bisa saja melakukan penilaian
tentang kemampuan siswa dalam memilih teknik kerja pada tahap produksi dan pada tahap akhir.

Contoh keterampilan siswa  yang dapat dinilai pada waktu proses pembuatan suatu
produk.

Tahap persiapan: keterampilan siswa untuk membuat perencanaan, kemampuan


siswa untuk merancang suatu produk, atau kemampuan siswa untuk menggali
dan mengembangkan suatu ide.
Tahap produksi: kemampuan untuk memilih dan menggunakan bahan, peralatan, dan teknik kerja.
Tahap akhir: kemampuan siswa untuk menghasilkan produk yang memenuhi kriteria
(fungsi dan aestetika); kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.

3.   Tujuan Penilaian Hasil Kerja


Penilaian hasil kerja biasa digunakan guru untuk:
·                menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum mempelajari
keterampilan berikutnya;
·                menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir
jenjang/kelas di sekolah kejuruan;

CB
·HOME
         menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan kejuruan.
DAFTAR ISI INFO REFERENSI

4.   Perencanaan Dalam Menilai Produk


Pada waktu melakukan penilaian produk, guru harus menentukan dulu  produk yang mana saja yang akan
dijadikan dasar dalam menentukan tingkat kompetensi siswa. Berikut ini kriteria yang dapat digunakan
untuk menentukan hasil kerja yang akan dipilih guru untuk penilaian.

a.   Relevan dan mewakili  kompetensi yang diukur


Penilaian sebaiknya didasarkan pada sejumlah hasil kerja yang relevan dengan kompetensi yang diukur.
Selain itu penilaian juga sebaiknya didasarkan pada seluruh aspek kompetensi bukan pada  salah satu
aspek saja. Seperti misalnya penilaian hanya menekankan pada kualitas hasil kerja saja tanpa menilai
proses kerja, atau penilaian hanya menekankan pada keterampilan saja tanpa mengukur pemahaman
siswa. Hal yang demikian akan memberi dampak negatif terhadap proses belajar mengajar. Strategi yang
dapat dilakukan untuk memastikan relevansi dan lingkup hasil kerja adalah:
·                Menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas kepada siswa. Perlu
diingat pada waktu memberikan tugas kepada siswa sebaiknya tugas tersebut tidak hanya
memungkinkan siswa untuk menunjukkan kompetensi yang diukur tetapi juga
memungkinkan siswa untuk dapat menunjukkan kompetensi setingkat di atasnya dan
kompetensi setingkat di bawahnya.
·                Menetapkan  kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pengerjaan hasil kerja
(dalam tahap perencanaan, produksi, dan akhir)

b.   Jumlah dan objektivitas hasil kerja.


Semakin banyak hasil kerja yang dinilai untuk masing-masing kompetensi maka kesimpulan yang
dihasilkan akan semakin handal. Untuk memperoleh penilaian hasil kerja yang handal biasanya digunakan
portofolio kerja siswa. Penilaian hasil kerja yang objektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh
jenis dan bentuk produk, serta tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai.

5.   Pengelolaan Hasil Kerja


Dalam menilai hasil kerja, guru perlu mengelola sejumlah produk dan mencatat hasil penilaiannya.
Biasanya guru sudah merencanakan selama satu tahun ajaran bukti produk yang harus dikumpulkan.
Bermanfaat tidaknya produk untuk digunakan sebagai dasar penilaian tergantung pada spesifikasi tugas
yang diberikan kepada siswa. Spesifikasi tugas pada lembar kerja yang sifatnya umum atau tidak rinci,
yang berarti memberi keleluasaan besar bagi siswa untuk berkreasi, akan mempersulit siswa untuk
memenuhi tugas yang dimaksud.

Oleh karena itu spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:

a.   Batasan pada tahap perencanaan/perancangan. Batasan diberikan untuk membantu siswa agar dapat
memfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai
keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.

b.   Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat suatu hasil kerja. Hal ini akan
membantu siswa untuk memfokuskan diri pada langkah-langkah yang akan dinilai.

c.   Menyusun kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentang aspek, kompetensi, langkah, kualitas yang
akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai nilainya.

Bila hasil penilaian produk ini diperlukan untuk membandingkan individu satu dengan individu lainnya,
maka keadilan penilaian perlu diperhatikan. Guru perlu mempertanya-kan hal berikut:“Apakah produk
sudah cukup akurat untuk mendeteksi perbedaan kompetensi/keterampilan yang sekecil apapun”

Bila hasil penilaian produk dipakai untuk membandingkan kelompok (antar wilayah, antar tahun) maka ↑
CB guru perlu memperhatikan pertanyaan berikut:“Apakah hasil kerja yang dipakai untuk penilaian sudah
benar-benar akurat dalam menggambarkan kompetensi atau keterampilan siswa”
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI

Terdapat beberapa strategi untuk memastikan keadilan dan kehandalan penilaian hasil kerja, antara lain
sebagai berikut:

a.    Menggunakan berbagai produk untuk menilai satu  kompetensi. Agar hasil penilaian dapat
memberikan kesimpulan tentang tingkat kompetensi siswa secara akurat maka penilaian harus
didasarkan pada beberapa produk (seperti portofolio), dan bukan hanya berdasar pada satu hasil kerja.

b.   Membuat rincian yang cukup detail tentang produk yang akan dinilai.

c.    Menyusun kriteria penilaian secara jelas dan rinci. Rincian tentang  aspek, kompetensi, langkah,
kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit dan disertai nilainya supaya siswa memahami
keterampilan atau kompetensi apa saja yang dinilai dari dirinya.

6.   Penilaian Dan Pencatatan Produk


Penentuan tingkat kompetensi siswa pada penilaian yang bersifat perkembangan biasanya didasarkan
pada observasi dan penilaian produk.

Meskipun kesempatan guru untuk mengobservasi dan menilai produk cukup banyak, tetapi produk yang
dapat diobservasi atau dinilai sangatlah terbatas. Oleh karena itu guru sebaiknya menfokuskan diri  pada
kompetensi yang sangat penting saja dan menyimpan serta mencatatnya secara efisien.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan guru untuk menilai dan mencatat produk antara lain
adalah sebagai berikut.

a.   Anekdotal
Anekdotal adalah catatan yang dibuat guru selama melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu
kegiatan belajar mengajar. Anekdotal biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum 
terlihat pada produk; seperti misalnya kemampuan siswa untuk kerjasama, kemampuan siswa
menggunakan peralatan secara aman, atau kemampuan siswa untuk memilih bahan kerja yang tepat.
Agar Anekdotal dapat dimanfaatkan secara maksimal maka sebaiknya guru melakukan hal-hal sebagai
berikut:

      Menentukan kompetensi yang akan diamati dan bagaimana mengamati-nya. Misalnya guru akan
mengamati kemampuan siswa mengorganisasi dan menerapkan prosedur kerja yang benar maka hal-hal
yang diamati adalah kerapian ruang kerja siswa, penggunaan alat secara aman, dan penerapan prinsip-
prinsip kenyaman-an ergonomik dalam kerja.
·                Menentukan secara sistematis siswa yang akan diamati karena guru tidak mungkin mengamati
seluruh siswa dalam satu kali kegiatan belajar mengajar. Dengan cara bergantian tersebut semua siswa
akhirnya akan dapat diamati daripada mengamati seluruh siswa dalam satu kegiatan. Cara seperti itu
akan mengakibatkan ada beberapa siswa yang tidak teramati dengan benar.
Ada beberapa model untuk mencatat pada Anekdotal yaitu dengan model kartu, model catatan pada
komputer, lembar catatan hasil observasi, catatan tentang siswa di kelas.

b.   Skala Penilaian Analitis


Analytic rating adalah penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada produk. Dalam analytic
rating guru menilai produk dari berbagai perspektif atau kriteria. Misalnya pada jurusan fotografi, hasil
foto siswa dinilai selain dari segi keterampilan teknis juga kualitas hasil foto secara visual.
Analytic rating biasanya digunakan untuk menilai kemampuan pada tahap perencanaan/perancangan dan
tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru dapat menilai desain atau produk dari berbagai perspektif
serta kriteria. Untuk setiap keterampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

Penggunaan analytic rating di jurusan seni dan desain.



CB
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI
Kriteria Tingkat Kemampuan

1 2 3 4 5
1 Pemikiran dan
ekspresi yang
kreatif
2 Ketekunan dalam
riset
3 Keterampilan
teknis
4 Pemahaman
karakteristik dan
fungsi dari media
yang dipilih
5 Pemahaman dasar-
dasar desain
6 Evaluasi diri sendiri

Catatan:         Skala bergerak dari 1 – 5, skala nilai yang terendah (1) menunjukkan kualitas keterampilan
yang rendah sedang skala nilai yang tinggi (5) menunjukkan kualitas keterampilan yang tinggi.

Ada beberapa cara pencatatan hasil penilaian dalam penilaian analitis, yaitu pencatatan dengan
menggunakan tiga kategori  (rendah – sedang – tinggi), lima kategori (nilai 1 – 5), atau enam kategori
(sangat tinggi – tinggi – sedang – rendah – sangat rendah – tidak tampak).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusunnya:


·     Kriteria yang ditetapkan harus berdasarkan keterampilan yang menjadi tujuan pembelajaran. Semakin
mirip antara kriteria dengan keterampilan yang menjadi tujuan pembelajaran maka bukti atau data
tersebut semakin sahih. Misalnya untuk mengukur tujuan pembelajaran seperti “mampu menggunakan
elemen, keterampilan, teknik, dan proses seni untuk membentuk karya seni” maka dapat diukur melalui
beberapa tugas dengan kriteria “dapat mengeksplorasi berbagai teknik dan menentukan satu teknik
yang tepat untuk media tertentu”. Kriteria tersebut merupakan contoh perilaku yang mencerminkan
keterampilan pada tujuan pembelajaran tersebut.
·     Untuk setiap kategori pada kriteria sebaiknya dibuat deskripsi perilaku yang diharapkan pada kategori
tersebut.

c.   Skala Penilaian Holistik


Penilaian holistik adalah penilaian terhadap produk secara keseluruhan. Penilaian holistik biasanya
digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadap kualitas produk dan penilaian
terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
Holistic rating terhadap kualitas hasil seni siswa: “Sejauh mana hasil seni siswa dapat
mengkomunikasikan ide siswa”.
Guru membuat skala penilaian yang memiliki interval 0 – 4, dimana masing-masing kategori diikuti
deskripsi perilakunya.

   Sangat tinggi
Hasil karya mengandung pesan yang kuat dengan menggunakan elemen seni yang
meyakinkan; keterampilannya prima, dan penyelesaian hasil yang baik.

Ž   Baik ↑
CB
Punya tujuan yang jelas, menunjukkan penggunaan elemen yang cukup, penyampaian pesan
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI
yang memadai.

   Cukup
Menggunakan elemen seni untuk mengkomunikasikan ide pokok, memiliki keterkaitan
antara kesan dengan ide dan tujuan, tetapi tanpa “rasa”.

Œ   Rendah
Kurang tampak tujuannya, tidak ada keterkaitan antara kesan  dengan ide.

‹   Tidak tampak


Tidak mengandung makna, tidak ada “rasa”, tidak tampak adanya kesan.

d.         Checklist
Guru biasanya menuliskan sejumlah keterampilan yang akan diukur dalam setiap tugas yang diberikan,
dan kemudian menilai apakah selama penyelesaian tugas tersebut siswa sudah menunjukkan
keterampilan yang dimaksud. Jadi dalam checklist hanya dinilai keterampilan yang dapat dilakukan siswa
bukan untuk menilai kualitas produk.

Bila keterampilan yang akan diukur masih bersifat umum (seperti misalnya mampu merencanakan dan
melaksanakan beberapa tahap dalam proses pembuatan lampu duduk); maka guru masih harus
mempertimbangkan berapa pengamatan yang harus dilakukan, dan dalam konteks apa saja pengamatan
itu dilakukan, sebelum guru dapat menentukan bahwa keterampilan itu sudah dikuasai. Tetapi bila
keterampilan yang akan diukur bersifat spesifik (seperti misalnya menjahit keliman/lipatan pada baju)
maka guru harus  mempertimbangkan apakah perilaku tersebut merupakan indikator dari keterampilan
yang diukur  pada tujuan pembelajaran.

Pada waktu menggunakan metode analytic, analitis, atau holistik, guru dapat meminta orang lain untuk
menilai; seperti siswa sendiri, teman-teman sekelasnya, atau orang tuanya. Penilaian yang dilakukan oleh
orang lain akan membantu guru memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh guru di kelas  seperti
kemampuan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil kerjanya; penilaian dari orang tua akan
memberi informasi tentang proses produk di luar konteks sekolah (misalnya keterampilan siswa untuk
memasak dan menyajikan makan malam).

Dalam melakukan penilaian produk perlu diperhatikan hal berikut:


·            Pedoman penskoran agar dibuat sejelas mungkin supaya skor dari penilai yang berbeda dapat
diperbandingkan.
·       Pelatihan untuk guru supaya guru konsisten dalam menilai produk. Guru harus memiliki konsep yang
sama tentang kriteria yang ditetapkan dalam penilaian.

7.   Mengestimasi Pencapaian Hasil Belajar Dan Pelaporan


Pada penilaian yang menganut asumsi adanya perkembangan kompetensi siswa, penilaian produk
biasanya digunakan untuk mengestimasi dan melaporkan prestasi belajar dibandingkan dengan (peta
perkembangan hasil belajar) siswa. Peta tersebut memberikan arah  perkembangan siswa dan rincian
perkembangan pengetahuan, keterampilan yang dicapai siswa selama pembelajaran. Oleh karena itu peta
kemajuan belajar jarang bisa sesuai dengan hasil observasi guru terhadap siswa tertentu.

Estimasi tentang prestasi siswa akan sahih, handal dan objektif bila bukti yang dijadikan sebagai dasar
dalam penilaian berkualitas baik. Validitas suatu estimasi tergantung pada relevansi kemampuan yang
diobservasi guru. Proses kerja siswa untuk menghasilkan suatu karya dan produk harus relevan dengan
kemampuan yang akan dinilai. Kehandalan estimasi tergantung pada jumlah informasi atau bukti yang
dapat diobservasi. Semakin banyak bukti yang dapat diobservasi maka semakin handal estimasi tersebut.
Objektivitas estimasi tergantung sejauhmana hasil penilaian dipengaruhi oleh jenis produk pilihan siswa
dan faktor penilai. ↑
CB
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI
Estimasi Menggunakan cara holistik
Pencatatan prestasi siswa dapat menggunakan cara holistik yaitu penilaian produk secara keseluruhan.
Dalam hal ini guru mencocokkan produk dengan level kemampuan yang ada pada skala penilaian.

Level yang ada pada skala penilaian berhubungan dengan level pada peta perkembangan belajar yang
memberikan estimasi lokasi siswa pada peta. Bila guru menggunakan skala penilaian lebih dari satu
maka guru harus membuat kesimpulan yang merupakan rangkuman yang paling menggambarkan kondisi
siswa. Misalnya: dengan menggunakan 4 kategori terhadap 4 tugas diperoleh hasil sebagai berikut: 3 kali
rating siswa berada pada level 3, 1 rating siswa berada pada level 4. Maka kesimpulan yang tepat adalah
meletakkan siswa pada level 3 bagian atas (yang mendekati 4)

Estimasi menggunakan checklist


Penilaian siswa dapat juga dilakukan dengan menggunakan checklist. Jika daftar kemampuan pada
checklist berhubungan dengan kemampuan yang ada pada peta perkembangan belajar, maka laporan
penilaiannya dapat juga digunakan untuk menetapkan lokasi siswa pada peta kemajuan belajar.
Bila menggunakan cara ini, guru harus menentukan kriteria seorang siswa dikatakan sudah menguasai
level tertentu. Apakah cukup beberapa kemampuan, hampir semua, atau semua kemampuan harus
dikuasai untuk dikatakan seseorang sudah kompeten?
Biasanya guru menggunakan kriteria bahwa untuk dikatakan menguasai suatu level, siswa harus
menguasai kemampuan-kemampuan  kunci pada level tersebut.

Estimasi menggunakan anekdotal


Estimasi bisa juga menggunakan anekdotal. Hasil observasi sehari-hari yang dilakukan guru dapat
menentukan level kemampuan siswa pada peta kemajuan belajar. Seperti cara yang lain, guru juga harus
menetapkan kriteria berapa banyak kemampuan yang harus dikuasai siswa untuk dikatakan kompeten
pada level tertentu..

Pelaporan
Penilaian produk dapat dilaporkan pada orang tua. Pelaporan untuk orang tua bertujuan untuk:
Memberikan estimasi tingkat kemampuan siswa pada peta kemajuan belajar siswa;
Menginterpretasikan tingkat pencapaian pengetahuan dan keterampilan siswa secara deskriptif;
Menggambarkan kemampuan siswa dalam bentuk grafik;
Menginterpretasikan kemampuan siswa dibandingkan dengan prestasi siswa lainnya.

Laporan berikut menggambarkan prestasi siswa dalam bentuk gambar.

KETAMPILAN DESAIN DAN TEKNOLOGI

Deskripsi Keterampilan Lulus Gagal

Mendesain dan membuat


mainan anak usia 5 tahun
Mendesain dan membuat
pembungkusan mainan
Mendesain dan membuat paket
informasi untuk
memasarkannya
Tingkat Prestasi

1 2 3 4 5 6 7 8

Mendesain,
membuat, menilai

CB
HOME Informasi
DAFTAR ISI INFO REFERENSI

Materi

Sistem

Mira siap untuk bekerja dalam keluarga dan situasi kerja. Ia telah dapat
memanfaatkan informasi yang relevan dalam membuat desain. Mira
tekun mencari berbagai materi untuk desainnya. Ia juga selalu
mengusahakan cara kerja yang aman dan alat yang benar dalam
bekerja.

Pelaporan untuk publik dan birokrat bertujuan untuk menggambarkan pencapaian prestasi siswa dalam
bentuk grafik yang menggambarkan kedudukan suatu kelompok /kelas/sekolah/wilayah pada peta
kemajuan belajar.   

DAFTAR PUSTAKA

A.           Hendriastuti (2006). Penilaian Hasil Kerja,  Jakarta: Puspendik. Depdiknas

Conny Semiawan Stamboel (1982). Prinsip dan Teknik Pengukuran dan Penilaian di dalam Dunia
Pendidikan, Jakarta : Mutiara

Djemari Mardapi (2001). Pedoman umum sistem pengujian hasil kegiatan belajar mengajar berbasis
kemampuan dasar siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Yogyakarta: Program
Pascasarjana.

Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The
Australian Council for Educational Research Ltd.
iklan PROMOSI ONLINE INDONESIA
iklan Pasang Iklan di 100 website Iklan hanya
www.tentangkopi.com dengan 50.000,-
PromotionCamp.com


CB
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI

= Baca Juga =

DAFTAR LINEARITAS PPG GURU DI LINGKUNGAN KEMENAG TAHUN 2019


PSIKOSOSIAL SEBAGAI METODE TRAUMA HEALING UNTUK KORBAN BENCANA
MAKALAH ESSENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MASA DEPAN
HAKIKAT DAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN
KISI-KISI SOAL TES SKD CPNS TAHUN 2018
SOAL LATIHAN TES CPNS 2018
PENGERTIAN BELAJAR, PEMBELAJARAN DAN MENGAJAR
PERMENDIKBUD NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA
SEKOLAH
DAFTAR ISI
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK
PERSYARATAN DAN JADWAL SBMPTN 2018 (TAHUN AKADEMIK 2018/2019)
PENGERTIAN INTELEGENSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
PENGERTIAN EVALUASI, PENILAIAN DAN PENGUKURAN
PENGERTIAN KURIKULUM
PENGERTIAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT
ALIRAN-ALIRAN LINGUISTIK
METODE SOSIODRAMA
MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Tweet

5 comments:

Titing Nurhaida January 6, 2014 at 9:42 AM

Terima Kasih. Cukup lengkap dan membantu.

Reply

Trias Olivera December 26, 2015 at 6:25 PM

Blognya keren lho, Tulisannya menarik, sok pasti sanget bermanfat bagi semuanya terutama tuh bagi
mahasiswa teknologi pembelajaran, Psikologi dan yang ambil PBI. Selamat, trus berkaya lho……….

Reply

Trias Olivera December 26, 2015 at 6:25 PM

Blognya keren lho, Tulisannya menarik, sok pasti sanget bermanfat bagi semuanya terutama tuh bagi
mahasiswa teknologi pembelajaran, Psikologi dan yang ambil PBI. Selamat, trus berkaya lho……….

Reply

CB
HOME Asep Saepul
DAFTAR ISI Ramadhan
INFO REFERENSI December 28, 2015 at 10:46 PM

Terima kasih banyak, artikelnya sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah

Reply

H M Yusup Saputra January 1, 2016 at 3:23 AM

Terima kasih, artikelnya sangat membantu. Izin copas ya untuk bahan referensi

Reply

Enter your comment...

Comment as: ayuzra1998@ Sign out

Publish Preview Notify me

Newer Post Home Older Post

Search Artikel
Search

-----------------------------

Postingan Populer

CB MAKALAH FILSAFAT ILMU
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI
PENGERTIAN, JENIS DAN TUJUAN STUDI KASUS
(MAKALAH)

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA DALAM


STUDI KASUS (MAKALAH)

MAKALAH TENTANG INSTRUMEN PENELITIAN

MAKALAH ESSENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN


PANCASILA UNTUK MASA DEPAN

JENIS MAKNA, MEDAN MAKNA DAN KOMPONEN


MAKNA

HAKEKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PENGERTIAN KEPRIBADIAN DAN ASPEK


KEPRIBADIAN

PERANAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

MANAJEMEN KEBIDANAN TUJUH LANGKAH VARNEY


(MAKALAH KEBIDANAN)

---------------------------------
----------------------------------

---------------------------------


CB
HOME DAFTAR ISI INFO REFERENSI

Copyright © 2018. TUGAS KULIAH. All Rights Reserved New Johny Wuss Template by CB Blogger. Powered by Blogger
Blog counter Free website counter Original Theme by Mastemplate


CB

Anda mungkin juga menyukai