Anda di halaman 1dari 14

NAMA : DIAH RESTY PURWANTI

NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

TUGAS EPIDEMIOLOGI

1. Jelaskan konsep dasar epidemiologi (ruang lingkup, pengertian, sejarah, tujuan,


manfaat dan prinsip )
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Medicine ?
3. Dalam epidemiologi deskriptif, Jelaskan manfaat studi menurut waktu, tempat dan
orang ?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan data dan Variable
5. Sebutkan jenis instrument data kuantitatif dalam epidemiologi ?

JAWABAN
1. Jelaskan konsep dasar epidemiologi (ruang lingkup, pengertian,
sejarah, tujuan, manfaat dan prinsip)
a. Berdasarkan ruang lingkup
1) Epidemiologi penyakit menular
Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan
penyakitmenular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali.

2) Epidemiologi Penyakit tidak menular


Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti:
Cancer,penyakit sistemik, penyakit akibat kecelakaan lalu
lintas,penyalahgunaan obat termasuk penyakit akibat gangguan
industry.

3) Epidemiologi klinik
Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yangbertujuan
untuk membekali para klinisi atau dokter/para medistentang cara
pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.

1
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

4) Epidemiologi kependudukan
Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatanepidemiologi
dalam menganalisis berbagai permasalahan yangberkaitan dengan bidang
demografi serta factor-faktor yangmempengaruhi berbagai perubahan
demografi yang terjadi di dalammasyarakat. Memberikan analisis tentang
sifat karakteristik penduduksecara demografi dalam hubungannya dengan
masalah kesehatandalam masyarakat. Juga berperan dalam berbagai
aspekkependudukan serta keluarga berencana. Juga digunakan
sebagaidasar dalam mengambil kebijakan dan menyusun perencanaan yang
baik.

5) Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan


Salah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisismasalah,
mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah sertapenyusunan rencana
pemecahan masalah tersebut secaramenyeluruh dan terpadu. Bentuk
pendekatan ini dapat digunakanoleh para perencana pelayanan kesehatan,
baik dalam bentukpenilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat
umummaupun sebagai sasaran yang khusus.

6) Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja


Occupational and environmental epidemiology merupakan salah satu bagian
epidemiologi yang mempelajari serta menganalis keadaan kesehatan tenaga
kerja akibat pengaruh keterpaparan padalingkungan kerja baik yang bersifat
fisik, kimia, biologis, maupunsocial budaya serta kebiasaan hidup para
pekerja. Kegunaannyaadalah analisis tingkat kesehatan para pekerja serta
untuk menilaikeadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja (PAK).

7) Epidemiologi kesehatan jiwaSalah satu pendekatan dan analisis masalah


gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa
kelompokpenduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor
yangmemperngaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat

2
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

8) Epidemiologi gizi Banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat,


dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor
yangmenyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan ini bertujuan
untukmenganalisis factor yang berhubungan erat dengan timbulnyamasalah
gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis dan terutamayang berkaitan
dengan masalah social.Terhadap masalah kesehatan yang ada, epidemiologi
memberikan pendekatan khusus, mulai dari mengidentifikasi
sampaimengevaluasi keadaan kesehatan.
Ruang lingkup epidemiologi dalam maslaah kesehatan tersebut di atas dapat
meliputi “6E” yakni:
a) Etiologi,
berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalammengidentifikasi
penyebab penyakit dan masalah kesehatanlainnya. Misalnya: etiologi dari
malaria adalah parasit dan plasmodium.

b) Efikasi
berkaitan dengan efek atau daya optimalyang dapay diperoleh dari adanya
intervensi kesehatan. Efikasidimaksudkan untuk melihat hasil atau efek
suatu intervensi,
misalnya efikasi vaksinasi. Hal ini merupakan kemujarabanteoritis dari
suatu obat yang dapat dilakukan denganmelakukan uji klinik (clinical trial).

c) Efektivitas (effectiveness)
adalah besarnya hasil yang dapatdiperoleh dari suatu tindakan
(pengobatan atau intervensi) danbesarnya perbedaan dari suatu tindakan
yang satu denganlainnya. Efektivitas ini ditujukan untuk mengetahui
efekintervensi atau pelayanan dalam berbagai kondisi lapanganyang
sebenarnya yang sangat berbeda-beda. Untukpengobatan maka hal ini
berkaitan dengan kemujarabanpraktis, kenyataan khasiat obat di klinik.
d) Efisiensi (efficiency)
adalah sebuah konsep ekonomi yangmelihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besarnyabiaya yang diberikan. Efisiensi ini ditujukan

3
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

untuk mengetahuikegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan


besarnyapengeluaran ekonomi/biaya yang dilakukan.e. Evaluasi adalah
penilaian secara keseluruhan keberhasilansuatu pengobatan atau program
kesehatan masyarakat.Evaluasi melihat dan member nilai keberhasilan
programseutuhnya.

e) Edukasi (education) adalah intervensi berupa peningkatanpengetahuan


tentang kesehatan masyarakat sebagai bagiandari upaya pencegahan
penyakit. Edukasi merupakan salahsatu bentuk intervensi andalan
kesehatan masyarakat yangperlu diarahkan secara tepat oleh epdemiologi.

b. Berdasarkan pengertian
Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk,
logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. Epidemiologi merupakan suatu
cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai
masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab
timbulnya masalah gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya.
1) W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan
penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya,
masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja,
melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker,
penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena
batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
2) Mausner dan Kramer
Studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan
pada populasi manusia.

4
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

3) Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian
yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi
studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
4) Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran
penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
manusia.
5) Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
6) W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi,
dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
7) Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

c. Berdasarkan sejarah

Sebelum lahirnya para tokoh epidemiologi, masyarakat prmitif sangat


tergantung dengan kekuatan alam. Mereka tidak memunyai kemampuan
mengungkapkan misteri kehidupan. Mereka mempercayai apapun yang
terjadi atau menimpa dirinya itu adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri,
roh leluhurnya marahdan mereka mencegahnya dengan cara
menghambakan diri terhadap kekuatan supranatural seperti memberi sesaji.
Dalam teori terjadinya penyakit disebut menganut supranatural theory.

Secara rasional konsep seperti ini sangat sulit diterima masyarakat modern
saat ini,karena secara ilmiah fakta tersebut tidak dapat dibuktikan secara
empirik. Oleh karena itu, kelahiran tokoh epidemiologi (Page et al, 1995)

5
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

seperti Hippocrates (460 SM- 377 SM) sebagai ahi epidemiologi yang pertama
menulis buku Epidemic I, Epidemic II, dan On Airs, Water, and Places yang
menyatakan “Whoever wishes to investigate medicine properly’, should
proceeed thus : in the first place to consider the season of the year, and what
effects each of them produces for they are not at all alike, but differ much from
themselves in regard to their change. Then the winds, the hot and cold,
especially such as are common to all countries, and then such as peculiar to
each locality.”

Kemudian Galen (129 SM – 199 SM) seorang dokter bedah dari itali yang
menyempurnakan teori Hippocrates dengan menambah procatartic factor
(gaya hidup seseorang) dan temperament (sifat seorang menyikapi sesuatu
objek)yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.

Beberapa tahun kemudian lahir teori miasma, teori ini menolak konsep dari
Hippocrates dan Galen. Miasma beranggapan bahwa penyakit bermunculan
karena air tergenang, angina malam, udara kotor yang merupakan hasil dari
perut bumi, yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Berbagai hal
yang tidak masuk akal dari teori ini bahwa penyebab penyakit dapat diusir
dengan bunyi-bunyi seperti lonceng, gong, dll.

Teori ini dianut masyarakat dengan jangka waktu yang cukup panjang, oleh
karena itu para ahli epidemiologi mengembangkan teori untuk menjawab fakta
secara empirik. Diantaranya Thomas Sydenham (1624-1689) menjelaskan
bahwa penularan penyakit disebabkan oleh adanya kontak dengan penyakit.
Walaupun pada waktu itu teorinya banyak ditentang. Namun, Noah Webster
(1758-1843) dari amerika lebih focus mengkaji factor lingkungan. Kajian
Webster memperoleh titik terang ketika mengamati influenza, demam kuning
(yellow fever). Adanya hubungan antara penyakit dengan lingkungan,
dipengaruhi oleh banyak faktor (buku Epidemic and Pestilential Diseases).

Setelah kejelasan menolak ilmu miasma dan membenarkan teori Hippocrates


dan Galen, muncul teori baru Hieronymous Fracastorius (1478-1553),
Thomas Sydenham, Webster bahwa penyakit itu disebabkan oleh berbagai

6
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

macam microorganism, yang dipelopori Hieronymous Fracastorius, Igmatz


Sammelweis, Edward Jenner, Lois Pasteur.

Penyakit ditularkan secara kontak langsung yaitu dari orang ke orang lain
(transmission process “contagion”) menurut Hieronymous Fracastorius(1478-
1553). Teori ini didasari dengan pengamatannya difrancis tentang penyakit
syphilis. Akan tetapi Igmatz Semmelweis (1818-1865), yang mengamati
kejadian demam nifas (puerperal fever) setelah dioperasi di RS. Teori ini
dikenal dengan konsep nosokomial (Nosocomial concept). Upaya untuk
mengurai kejadian itu ialah dengan cara cuci tangan sebelum dokter
menolong persalinan.

Edward Jenner (1700) dengan konsep germ teory. Teori ini didasarkan dari
pengamatannya terhadap penyakit cacar, sehingga dia menemukan vaksin
cacar. Vaksin cacar adalah upaya untuk pencegahan yang efektif dari pada
mengisolasi penderita cacar. Seorang ahli kimia yang peduli pada kajian
Kristal dengan konsepnya yang terkenal dengan istilah pasturisasi yaitu Lois
Pasteur (1827-1912). Semula konsep ini dikenal ketika proses fermentasi,
dimulai dari pertumbuhan ragi pada anggur. Ragi tumbuh pada anggur
dengan jumlah kecil, setelah anggur dihancurkan maka ragi memperbanyak
jumlahnya untuk memakan gula pada anggur dan menghasilkan alkohol.
Ketika kadar alcohol meningkat lebih dari 15 % maka ragi tadi mati. Fenomena
ini yang melatar belakangi teori fermentasi.

Selanjutnya Pasteur pada tahun 1885 menemukan vaksin rabies. Robert


Koch, ahli biologi dari jerman menemukan basil penyebab TB yaitu
mycobacterium tuberculosis. Pada awalnya dia mengembangkan tuberculin
untuk vaksin TB, tapi justru menghasilkan test untuk menegakkan diagnosis
TB. John Graunt tokoh yang mengenalkan statistic dalam epidemioogi.
Dengan menganalisis data kematian pada tahun 1662. Beliau yang pertama
kali mengembangkan metode kuantitatif pada kelahiran, kematian, dan
kejadian penyakit, perbedaaan antara laki-laki dan perempuan, tingginya
angka kematian bayi, perbedaan di kota dan di desa (CDC, 1992). Sementara
William Farr, mengembangkan statistic secara sistematis dengan pendekatan
7
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

matematika. Disini beliau menemukan adanya perbedaan faktor yang


mempengaruhi yaitu status perkawinan dan pekerjaan. Konsep Willian Farr
sampai sekarang masih digunakan oleh WHO (CDC, 1992) (Page et al.,
1995).

James Lind, melakukan eksperimen terhadap kejadian dalam pelayaran yang


panjang hamper 20tahun. Mereka mengalami kekurangan vit C, yakni
terdapat lesi pada bibirnya karena selama pelayaran mereka makan daging
yang dikemas dalam kaleng. Pada tahun 1747, James Lind mengelompokan
mereka dalam satu tempat dan diberi minum air manis setiap pagi.

PL. Panum, pada tahun 1875 setelah mengatami kejadian campak dari
tahun1781 hingga 1846. Beliau merekomendasikan periode inkubasi campak
antara 13 sampai 14 hari dari sejak terpajan (exposure) sampai timbul bercak
merah pada kulit (rash) masa inilah terjadinya penularan campak.

John Snow (1813-1858), seorang ahli anesthesia yang mengamati kejadian


wabah kolera di inggris (1854). Dari hasil pengamatannya bahwa penyebab
penularan dipengaruhi oleh faktor temat, sehingga diperlukan informasi spot
map.

Joseph Goldberger. Mengamati penyakit jiwa bukan golongan penyakit


menular. Ia membuktikan hipotesisnya yaitu adanya hubungan antara
kejadian pellagra dengan diet dari pada mikroorganisme (infectious agents).
(MacMahon and Pugh, 1970).

Epidemiologi modern. Pada pertengahan abad 18, konsep epidemiologi baru


diterapkan diluar Eropa dan Amerika. Ketika itu ahli epidemiologi dihadapkan
dengan kejadian infeksi akut berbagai penyakit. Abad 19 berkembang ke
penyakit tidak menular. Abad 20 penelitian mengarah pada metode
observasionaldan eksperimen, karena lebih akurat. Dengan demikian konsep
ini melahirkan beberapa tokoh seperti Doll dan Hill (1950) dengan konsep
health-related outcomes, yaitu faktor perilaku, pengetahuan dan sikap.
Hendry L. Blum (1974) dengan konsep derajat kesehatan dipengaruhi faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

8
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

Pertengahan abad 20 epidemiologi mengalami perubahan, sehingga WHO


lebih konsen mengarah pada spectrum epidemiologi melalui deteksi dini faktor
risiko, seperti perilaku/gaya hidup, gisi, pekerjaan, lingkungan, dan riwayat
kesehatan keluarga/ family. Deteksi faktor resiko ini ada kelanjutan
pengembangan epidemiologi yang dipelopori oleh John Graunt, William Farr
dan John Snow.

Sekarang pada abad 21, pendekatan epidemilogi berkembang kea rah


manajerial, menggunakan model pendekatan sistem. Karena pendekatan ini
memandang analisis epidemiologi tidak hanya menjelaskan faktor penyebab
dan hubungan sebab akibat berkala, namum lebih dari itu. Hubungan antar
faktor ke faktor lain merupakan hubungan sub sistem secara universal,
dengan begitu analisis epidemiologi lebih luar, tuntas, utuh dan benar.

d. Berdasarkan tujuan
1) Mengumpulkan fakta dan data tentang berbagai masalah yang ada
didalam masyarakat
2) Menjelaskan sifat dan penyebab masalah kesehatan tersebut
3) Menemukan / merencanakan pemecahan masalah serta mengevaluasi
aktivitas pelaksanannya
4) Menggambarkan status kesehatan penduduk untuk menetapkan
prioritas masalah dalam perencanaan
5) Mempelajari riwayat alamiah suatu
6) penyakit atau masalah kesehatan. Petunjuk bagi upaya pencegahan dan
mekanisme pengendalian
7) Mempelajari penyebab/ faktor resiko suatu penyakit / masalah
kesehatan
8) Mengembangkan sistem pengendalian dan pemberantasan penyakit
dalam suatu sistem administrasi

e. Berdasarkan manfaat
1) Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan

9
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

2) Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit


3) Dapat menerangkan keadaan masalah kesehatan
4) Membantu pekerjaan administrasi kesehatan

f. Berdasarkan prinsip
1) Identifikasi faktor resiko atau determinannya
2) Perjalanan riwayat penyakit
3) Mengetahui klasifikasi penyakit
4) Evaluasi program metodologi
5) Sebagai perencanaan dan evaluasi program kesehatan

2. Jelaskan yang dimaksud dengan evidence Based Medicine

Evidence based medicine (EBM) adalah proses yang digunakan secara


sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan, menelaah/ me-review, dan
memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.

Menurut Sackett et al. (2000), Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu


pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk
kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian, dalam praktek,
EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti
ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.

Dengan demikian, maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi


pengambilan keputusan klinik yang evidence-based adalah dengan menyediakan
bukti-bukti ilmiah yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi, serta
diutamakan yang berupa hasil meta-analisis, review sistematik, dan randomized
double blind controlled clinical trial (RCT).

Secara ringkas, ada beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan:

10
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

a. Bahwa informasi yang selalu diperbarui (update) mengenai diagnosis,


prognosis, terapi dan pencegahan, promotif, rehabilitatif sangat dibutuhkan
dalam praktek sehari-hari. Sebagai contoh, teknologi diagnostik dan terapi
selalu disempurnakan dari waktu ke waktu.
b. Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat dalam
textbook) tentang hal-hal di atas sudah sangat tidak adekuat pada saat ini;
beberapa justru sering keliru dan menyesatkan (misalnya informasi dari
pabrik obat yang disampaikan oleh duta-duta farmasi/detailer), tidak efektif
(misalnya continuing medical education yang bersifat didaktik), atau bisa
saja terlalu banyak, sehingga justru sering membingungkan (misalnya
majalah (journal-journal) biomedik/ kedokteran yang saat ini berjumlah lebih
dari 25.000 jenis).
c. Dengan bertambahnya pengalaman klinik seseorang, maka
kemampuan/ketrampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan bentuk
terapi (clinical judgement) juga meningkat. Namun pada saat yang
bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat terbatasnya informasi yang dapat
diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya mengandalkan pengalaman, yang
sering tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurun secara
bermakna (signifikan).
d. Dengan meningkatnya jumlah pasien, waktu yang diperlukan untuk
pelayanan semakin banyak. Akibatnya, waktu yang dimanfaatkan untuk
meng-update ilmu (misalnya membaca journal-journal kedokteran) sangat
kurang.

Secara lebih rinci, EBM merupakan keterpaduan antara:

1) Best research evidence.


Di sini mengandung arti bahwa bukti-bukti ilmiah tersebut harus berasal
dari studi-studi yang dilakukan dengan metodologi yang sangat
terpercaya (khususnya randomized double blind controlled clinical trial),
yang dilakukan secara benar. Studi yang dimaksud juga harus
menggunakan variabel-variabel penelitian yang dapat diukur dan dinilai

11
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

secara obyektif (misalnya tekanan darah, kadar Hb, dan kadar


kolesterol), di samping memanfaatkan metode-metode pengukuran
yang dapat menghindari resiko “bias” dari penulis atau peneliti.
2) Clinical expertise.
Untuk menjabarkan EBM diperlukan suatu keterampilan klinik (clinical
skills) yang memadai. Di sini termasuk keterampilan untuk secara cepat
mengidentifikasi kondisi pasien dan menentukan diagnosis secara cepat
dan tepat, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang menyertai
serta memperkirakan kemungkinan manfaat dan resiko (risk and benefit)
dari bentuk intervensi yang akan diberikan. Keterampilan klinik ini
hendaknya juga disertai dengan pengenalan secara baik terhadap nilai-
nilai yang dianut oleh pasien serta harapan- harapan yang tersirat dari
pasien.

3) Patient values.
Setiap pasien, dari manapun berasal, dari suku atau agama apapun,
tentu mempunyai nilai-nilai yang unik tentang status kesehatan dan
penyakitnya. Pasien juga tentu mempunyai harapan-harapan atas
upaya penanganan dan pengobatan yang diterimanya. Hal ini harus
dipahami benar oleh seorang klinisi atau praktisi medik, agar setiap
upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan, selain dapat diterima dan
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah, juga mempertimbangkan nilai-nilai
subyektif yang dimiliki oleh pasien. Mengingat bahwa EBM merupakan
suatu cara pendekatan ilmiah yang digunakan untuk pengambilan
keputusan terapi, maka dasar-dasar ilmiah dari suatu penelitian juga
perlu diuji kebenarannya untuk mendapatkan hasil penelitian yang selain
update, juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan.

3. Dalam epidemiologi deskriptif, Jelaskan manfaat studi menurut


waktu, tempat dan orang ?
12
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

Jawab :
a. Waktu
Mengambarkan tren atau kecenderungan penyakit menurut kurun waktu sesuai
dengan masa inkubasinya dapat berupa jam, harian, bulanan, dan tahunan.
b. Tempat
Mengambarkan pertumbuhan populasi, bencana alam, isu perilaku yang
berhubungan dengan hygiene dan sanitasi lingkungan, sosial ekonomi.

c. Orang
- Karakteristik biologi meliputi tingkatan daya tahan tubuh.
- Karakteristik demografi seperti usia, seks, warna kulit, suku bangsa atau ras.
- Karakteristik sosial ekonomi.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan data dan Variable


Jawab :
- Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kuantitatik maupun kuantitatif yang
menunjukan fakta.
- Variable adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

5. Sebutkan jenis instrument data kuantitatif dalam epidemiologi ?

Jawab :
a. Interview (Wawancara) : Struktur dan Tidak Struktur
b. Kuesioner
c. Observasi
d. Pemeriksaan
e. Skala

13
NAMA : DIAH RESTY PURWANTI
NPM : 08180100067
MATA AJAR : EPIDEMIOLOGI

14

Anda mungkin juga menyukai