Anda di halaman 1dari 24

1

DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………….......….… i
KATA PENGANTAR………………………………………………….......….… ii
DAFTAR ISI…………………….......……………………….......…………….… 1
BAB I .................................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian e-business........................................................................................ 3
2.2 Ruang lingkup e-business ................................................................................. 4
2.3 Pembagian e-business ............................................................................................. 7
2.4 Faktor Pendorong e-business ........................................................................... 7
2.5 Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi.................. 8
2.6 Trend e-business.............................................................................................. 10
2.7 Tantangan e-business...................................................................................... 11
2.8 Evolusi e-business............................................................................................ 13
2.9 Keterkaitan strategi bisnis dengan e-business.............................................. 14
2.10 Keutungan e-business ..................................................................................... 16
2.11 Kajian yang mempengaruhi prospek e-Business di Indonesia ................... 17
2.12 Penerapan E-Business pada Go-jek .............................................................. 20
BAB III............................................................................................................................. 22
PENUTUP........................................................................................................................ 22
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 22
3.2 Saran ................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fenomena e-business tidak dapat disangkal telah menjadi tren yang
mewarnai aktivitas bisnis di berbagai negara, oleh karena itu seiring dengan
perkembangan zaman, e-business sangatlah dibutuhkan oleh kalangan pebisnis
maupun bukan. E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, seperti yang
kita ketahui, segala sesuatu yang berhubungan dengan e-business pasti melalui
internet sehingga e-business memiliiki ruang lingkup yang sangat luas.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan latar belakang di atas kiranya dapat disusun beberapa rumusan
masalah dan guna untuk memahami latar blakang masalah di atas, dan
mempersempit / memperjelas materi yang akan dibahas, maka disusunlah rumusan
masalah sebagai berikut:

a) Pengertian e-business dan strategi e-business


b) Ruang lingkup e-business
c) Pembagian e-business
d) Faktor Pendorong e-business
e) Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-
business
f) Trend e-business
g) Tantangan e-business
h) Keuntungan e-business
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian e-business


Pengertian e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun
internet, ini menandakan bahwa e-business semakin berkembang. Berikut ini
adalah beberapa di antaranya:
1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis
antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000.
Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-
business adalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisnis,
aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki performasnsi yang jauh
lebih baik dari keadaaan sebelumnya.
3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah
terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-
Business. Prentice Hall. 2002).
4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008)
menyatakan bahwa e-business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan
teknologi-teknologi yang berkaitan untuk membolehkan, memperkuat,
meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis atau system
bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini
ataupun pelanggan potensial.
5. Definisi lainnya menurut O‟Brien & Marakas dalam
bukunya Management Information System (2008) menyatakanbahwa e-
business adalah penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
4

memberdayakan proses bisnis, e-commerce dan kolaborasi dengan mitra bisnis


seperti hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan
bisnis lainnya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa e-business yaitu


penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus
mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan.

2.2 Ruang lingkup e-business


Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business cara
yang kerap dipakai ialah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where,
Why)

a. Dimensi What
Banyak orang mempertukarkan istilah e-business dengan e-commerce.
Secara prinsip, pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan dengan
e-commerce bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-
business. Jika e-commerce hanya menfokuskan diri pada aktivitas atau
mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik, atau digital, e-
business memiliki wilayah yang jauh lebih luas. Termasuk di dalamnya
aktivitas relasi antara dua entity perusahaan. Interaksi antara perusahaan
dengan pelangganalam nya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra
bisnisnya. Pertukaran informasi anta perusahaan dan dengan para pesaing
usahanya. Dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan
perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak lansung
dengan berjuta-juta bahkan bermiliyaran entiti ( pelanggan, mitra, pesaing,
pemrintah, dsb) yang ada di dunia maya karena sifat komunikasi tersebut
merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya
pengertian dari e-business.
5

b. Dimensi Who
Siapa saja yang terlibat di dalam e-business? Seperti yang tersirat dalam
definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah
sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business. Paling tidak
ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan e-business, masing- masing: agent, business, consumer,
device, employee, family, dan government. Contohnya adalah sebuah aplikasi
tipe e-commerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan
antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumers-nya); atau
tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan ekspor
dan impor; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih
teknologi informasi seperti antara PDA dengan handphone; atau B-to- F yang
menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang- barang kebutuhan rumah
tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.

c. Dimensi Where
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan
bisnis dapat dilakukan dalam e-business. Jawabannya sangat singkat dan
mudah, yaitu dimana saja,
sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai
kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana
transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan,
maka di dalam e- business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal
akses. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau web-TV untuk
berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang
karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil,
seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi
keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan
ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal
yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan
6

dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi
kenyataan di dalam implementasi e-business.

d. Dimensi Why
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional
adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk
mengimplementasikan e- business sesegera mungkin sebagai model bisnis di
masa mendatang. Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja
menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga
dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan
untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan e- business, perusahaan
dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum
pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak
perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah
melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-business.
Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep
jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah
dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk
menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula
terdapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya)
yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar
karena strategi efektif mereka dalam menerapkan e-business. Secara “tidak
terduga”, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga-
lembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas
penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah
terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam
sebuah arena jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual
world) tersebut.
7

2.3 Pembagian e-business

- Customer Relationship Management (CRM) : sistem kustomisasi real time yang


memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan customer atau menyangkut hubungan antara perusahaan
dengan konsumen yang meliputi : Sales, pemasaran, data-data penjualan dan
pelayanan, anggapan dari konsumen.

- Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi pendukung e-business,


yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain,
CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan
otomatisasi proses bisnis atau menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan
tersebut, yang meliputi : Production planning, integrated logistics, Accounting and
Finance, Human Resource, Sales and distribution, order management.

- Enterprise Aplication Program (EAI) : merupakan konsep integrasi berbagai


proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis
message. EAI berfungsi sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan
CRM.

- Supply Chain Management (SCM) : manajemen rantai supply secara otomatis


terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.

2.4 Faktor Pendorong e-business


Perkembangan implementasi konsep e-business sangat dipengaruhi oleh
eksternal driving force yaitu :
1) Customer Expectations
Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan
baiknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan
adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan yang
8

dimaksud antara lain: pemesanan dapat dilakukan kapanpun, dimanapun,


dan pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya
kartu kredit, kartu debit, maupun layanan transfer, dan adanya fasilitas
asuransi produk serta pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif,
dan lain-lain.
2) Competitive Imperatives
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang
sangat ketat. Pelanggan akan mudah membandingkan kualitas produk dan
pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaan mengembangkan
strategi yang tepat.
3) Deregulation
Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-
negara lain (seperti APEC, AFTA, WTO) telah turut mewarnai bentuk dunia
usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar
negara dan industry. Internet disini dianggap sebagai sebuah arena dimana
konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk-
produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisaasi.
4) Technology
E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh
percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi
informasi tidak hanya krititkal bagi perkembangan e-business tetapi justru
menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.
2.5 Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi
e-business
E-business sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan
media elektronik. Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya
membutuhkan strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Teknologi informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-
business dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi
yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa
perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi
9

apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan
perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu
dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
a) Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana
yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b) Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum
menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung.
Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh
(separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi
langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-
business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat
cepat.
c) Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang
beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh
sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi
langsung. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara
implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
d) Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya.
Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari
perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya
berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal
menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.
e) Penyiapan sumber daya
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-
business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber
daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang
menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya
10

penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama


dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan
dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya
yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada
baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk
melakukan musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.
f) Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya
ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam
pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam
kegiatannya mencapai tujuan.

2.6 Trend e-business


Memasuki era ini, e-business dipandang bakal mengalami perkembangan
pesat. Ini ditunjukan dengan berbagai angka prediksi yang mencerminkan
optimisme mengenai masa depan e-business. Untuk membuat strategi yang
efektif, perusahaan harus dapat mengenali trend (kecenderungan) yang terjadi
dengan cepat.
Dalam mengenali trend dibutuhkan kemampuan seorang manajer untuk
mempelajari, memahami dan mengambil keuntungan dari perubahan temporer
yang sedang terjadi. Hal ini memberikan seorang manajer lahan baru untuk
dijelajahi dan hanya manajer yang dapat mengenali trend yang dapat
menguasainya.
Kategori Trend: Pelanggan
1. Pelayanan yang cepat (faster service)
2. Swalayan (self-service)
3. Beragam pilihan (more products choices)
4. Solusi terintegrasi (integrated solutions)
Kategori Trend: e-Service
1. Penjualan & layanan (integrated sales & service)
2. Dukungan yang tanpa celah (seamless support)
11

3. Jasa pengantaran yang nyam an dan persyaratan yang fleksibel (flexible


fullfilment & convinient service delivery)
4. Meningkatkan keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)
Kategori Trend: Organisasi
1. Pemberdayaan dari luar (outsourcing)
2. Kontrak produksi (contract manufacturing)
3. Distribusi virtual (virtual distribution)
Kategori Trend: Tenaga Kerja
1. Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest)
2. Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees)
Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
1. Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)
2. Integrasi saluran (multichannel integration)
3. Aplikasi penghubung (middleware)
Kategori Trend: Teknologi Umum
1. Aplikasi web nirkabel (wireless web applications)
2. Aplikasi informasi dan komputer tangan (handheld computing &
information appliances)

2.7 Tantangan e-business


Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh para pengelola
perusahaan yaitu:

1. Tantangan strategi bisnis


Ketangguhan sistem informasi e-Business terletak pada bagaimana
perusahaan merumuskan dan menuangkan strategi bisnisnya yang handal dalam
sistem tersebut misalnya strategi harga, strategi produk, strategi teknologi dan
sebagainya.
12

2. Tantangan globalisasi
Perusahaan-perusahaan lokal yang ingin berlaga di pasar global harus
memahami seluk beluk bisnis dalam lingkungan ekonomi global. Lingkup pasar
berubah menjadi lebih luas. Perbedaan platform seperti bahasa, budaya, politik,
harga, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah dan sebagainya dapat menjadi
masalah dan ancaman kerugian.
3. Tantangan arsitektur informasi
Keputusan perusahaan untuk mengembangkan sebuah arsitektur informasi
yang baru guna mendukung tujuan bisnisnya.
4. Tantangan investasi
Perusahaan harus mampu merumuskan visi dan anggaran untuk berinvestasi
teknologi informasi dengan skala yang luas. Hal ini sangat kompleks dan
membutuhkan perhatian yang serius.
5. Tantangan kemampuan untuk merespon dan mengontrol
Perusahaan tertantang untuk merancang sistem-sistem yang mudah
dipahami dan dikontrol agar sistem informasi yang dibentuk mampu memberikan
respon yang cepat dan tepat.
6. Tantangan operasional
Kemampuan suatu perusahaan untuk memelihara informasi yang disajikan
dalam situs web. Perusahaan juga dihadapkan pada persoalan keamanan data yang
di-share dalam jaringan global tersebut karena banyak hacker dan cracker yang
berlalu lalang.
7. Tantangan komunikasi
Kemampuan untuk mengkomunikasikan rencana induk pengembangan
sistem kepada sumber daya manusia agar mereka dapat memahami, menerima dan
mau menggunakan secara optimal.
13

2.8 Evolusi e-business


Inilah tahap-tahap dari Evolusi E-business serta pengaruhnya
1. Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang biasanya terjadi adalah adanya unit – unit kecil di
dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun program – program
kecil (software) berbasis internet. Contohnya adalah pengembangan
homepage yang menampilkan profil organisasi di internet, atau membangun
website yang isinya adalah produk – produk dan jasa – jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pelanggannya, atau sebuah situs yang berisi berita –
berita mutakhir di bidang tertentu yang berkaitan dengan tugas sebuah unit
perusahaan, dan lain – lain. Biasanya hal – hal kecil ini berasal dari ide salah
satu atau sekelompok orang di unit organisasi terkait karena yang
bersangkutan memiliki pemahaman dan pengalaman di bidang internet.
2. Tahap Automate
Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di
dalam perusahaan yang masing – masing telah mengimplementasikan
konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar penggabungan modul – modul
ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan.
Contohnya adalah proses pengajuan anggaran dari masing – masing unit ke
divisi keuangan. Melaui aplikasi atau modul situs yang lebih dinamis
(berbasis database), setiap unit memasukkan rencana anggarannya ke dalam
sebuah aplikasi dan bagian keuangan secara otomatis menerima konsolidasi
anggaran dari seluruh unit yang ada di perusahaan.
3. Tahap Integrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah
mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti –
entiti lain yang ada di luar perusahaan. Bedanya dengan automate yang lebih
menekankan pada target efektivitas, pada integrate tujuan utama perusahaan
adalah meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaan secara
signifikan. Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak
luar pada tahapan ini sangat tinggi; bahkan tidak jarang dibutuhkan sesuatu
14

manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real – time. Contoh yang
kerap dipakai untuk mengilustrasikan tahap ini adalah aplikasi “package
delivery tracking” yang dimiliki Federal Express maupun DHL yang
memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet) melacak situs
pengiriman paketnya (yang bersangkutan dapat mengetahui posisi terkini
dari paket yang dimaksud).
4. Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika
ada perubahan paradigm mendasar dari manajemen perusahaan, terutama
yang berkaitan dengan cara mereka melihat bisnis yang ada. Tahap ini
dinamakan sebagai “reinvent” kerena perusahaan yang telah memiliki
pengalaman sukses menerapkan e-business pada tiga tahap sebelumnya
ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanismedari model bisnisnya
dengan berpedoman pada peluang – peluang usaha baru yang ditawarkan
oleh e-business.

2.9 Keterkaitan strategi bisnis dengan e-business


Karena strategi e-business dan strategi bisnis memiliki keterkaitan yaitu
strategi e-business merupakan implementasi strategi bisnis yang dalam proses
bisnisnya lebih mengutamakan penggunaan IT.

· Cost leadership strategy : memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih
rendah namun kualitas standar tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya
penghematan dan penekanan biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak
dapat ditawar lagi guna menentukan harga terbaik untuk konsumen

Dalam strategi e-bussiness Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi


biaya dari proses bisnis.

· Differentiation strategy : menjadi unik dalam industri ,seperti penyediaan


15

produk-produk yang unik dengan tetap menjaga kualitas yang tinggi dengan harga
kompetitif.

Dalam srtategi e-business IT digunakan untuk mengurangi keunggulan dari


pesaing dan dapat memantau harga produk kita tetap kompetiif dengan harga
produk pesaing bisnis

· Innovation strategy : membangun atau membuat produk dan layanan dengan


karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan.

Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan


jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar
baru.

· Growth strategy :peningkatan pangsa pasar


Dalam staregi e-business IT dapat digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis
regional dan global.

· Alliance strategy : membangun kerjasama dengan rekan bisnis dan melakuka


sinergi dari kompetisi bisnis yang ditekuni oleh masing-masing.

Dalam strategi e-business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung


strategi relasi bisnis.
· Customer oriented strategy : sebuah upaya yang dilakukan untuk membuat
konsumen nyaman dan senang.

Dalam strategi e-business IT sangat bermanfaat dalam penerepan strategi ini


semisal dengan membentuk layanan konsumen melalui situs resmi atau pun e-
mail.

· Internal efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan


16

kepuasan karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan


keputusan

Dalam strategi e-business IT digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat
lebih efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan
penggunaan software atau aplikasi yang membantu.

2.10 Keutungan e-business


Keuntungan E-Business Value apa yang sebenarnya ditawarkan oleh e-
business. Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidaknya ada 5
keuntungan yang ditawarkan oleh e-business yakni : Efficiency, Effectiveness,
Reach, Structure, dan Opportunity.

1. Efficiency
Sebuah riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya
operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke
divisi- divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka
terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional.
Contohnya adalah bagaimana fasilitas email dapat mengurangi biaya
komunikasi pengiriman dokumen.
2. Effectiveness
Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat
berhubungan dengan perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam
non stop .
3. Reach
Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan
untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa
memerlukan biaya yang relatif mahal.
17

4. Structure
Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah
mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.
5. Opportunity
Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi
menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi
baru dari masa kemasa.

2.11 Kajian yang mempengaruhi prospek e-Business di Indonesia


Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business maka paling
tidak terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu :

1. E-business Type
E-Business yang menggunakan media internet dan web tentu memiliki
tipe yang transaksi yang cepat dan lebih akurat. Hal ini akan sangat
mendukung kinerja perusahaan karena stakeholder perusahaan
termasuk pelanggan, distributor, supplier, mitra bisnis, dan maupun
masyarakat yang memanfaatkan media internet akan sangat terbantu
karena dapat melakukan transaksi dengan perusahaan dengan batas
waktu yang diinginkan. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik
dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih
cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli.
2. Community
Sales Manufacturing Purchasing Sales Manufacturing Purchasing ERP
Shared data and processes Funactional Applications (Sequential)
Enterprise Application Prosess (Synchronous)

Perkembangan penduduk saat ini sangat pesat seiring dengan pesatnya


perkembangan teknologi informasi sehingga generasi sekarang labih
banyak yang telah memanfaat fasilitas-fasilitas yang disediakan melalui
teknologi informasi seperti internet dan web termasuk trendnya sudah
18

banyak yang memanfaatkan e-business dan e- commerce melalui media


internet. Kondisi ini tentu menjadi peluang baik untuk tumbuh dan
berkembangnya e-business d Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa
lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi
muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua.
3. Content
Secara hitungan bisnis sebenarnya pihak perusahaanlah yang paling
diuntungkan dalam sistem e-business karena dengan diterapkannya e-
business maka perusahaan akan dengan mudah mempertahankan
pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru dengan waktu yang elatif
singkat dan biaya yang sangat efisien. Sedangkan end user memang
mendapatkan keuntungan juga tetapi lebih pada terbantunya dalam
mengakses dan memenuhi kebutuhan hidupnya, berbeda dengan
keuntungan yang didapat dari perusahaan adalah dalam bentuk laba
usahanya.
4. Technology Device
Perkembangan teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital
ditambah microprosessor seperti PDA sehingga penerapan e-business ke
depan akan sangat mudah dan sangat terbantu oleh perangkat-perangkat
lainnya.
5. Access Channels
E-Business yang beroperasi menggunakan media internet dan web
tentunya sangat menguntungkan perusahaan yang menerapkan e-business.
Oleh karena, akan terbuka akses yang lebih luas untuk tujuan-tujuan
perusahaan. Berkembangnya teknologi informasi semacam internet dan
website menawarkan perusahaan yang berminat mengimplementasikan
kanal akses tersebut.
6. Regulation
E-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka
pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan
regulasi e-business yang kondusif. Walaupun undang-undang yang
19

mengatur tentang perdagangan melalui elektronik business ini masih ada


hal yang masih merugikan pihak konsumen akan tetapi tren penggunaan e-
business yang semakin tinggi tetap akan dipilih oleh perusahaan untuk
menerapkannya, karena ada dorongan yang sangat kuat akan pentingnya
akses ke pelanggan yang cepat, akurat, mudah, dan murah.
7. Organization
Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi
memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi
penggunaan teknologi informasi. Di Indonesia masyarakatnya mayoritas
adalah orang-orang yang mudah menerima budaya dari tempat lain, rasa
social yang tinggi terhadap teman, sahabat, dan keluarga, dan tngkat
pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar sudah berpendidikan
tinggi sehingga akan sangat mudah untuk penerapan e-business dan e-
commerce di Indonesia.
8. Change Strategy
Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi
dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-business. Indonesia
sebagai Negara berkembang menjadi tempat yang cukup baik untuk
penerapan e-business dan memiliki peluang yang menjanjikan.
9. Business Process
Perusahaan yang sukses akan diraih oleh perusahaan yang mampu
mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value
chain. Mobilitas orang di kota besar akan mendorong kita untuk melakukan
segala aktivitas dengan cepat. E-business akan membantu akses dan
transaksi kita dengan perusahaan dengan cepat karena bisa diakses dimana
saja dan waktu kapan saja.
10. System Approach
E-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam
lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara
serentak. Namun di era teknologi seperti sekarang ini antara sistem e-
business dan lingkungan sistemnya kedepan sudah pasti akan diperbaiki
20

dan menjadi lebih baik seperti infrastruktur maupun regulasi pemerintah


guna menunjang kelancaran dalam penerapan e-business di Indonesia.

2.12 Penerapan E-Business pada Go-jek


Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek, Siapa yang
menyangka ojek yang biasanya hanya bisa didapati pada pos-pos tertentu itu kini
bisa membentuk sebuah jaringan terintegrasi yang melayani masyarakat dengan
cepat. Kesederhanaan ide Go-Jek telah menjadikan sebuah kekuatan yang brilian.
Ide brilian ini juga yang kini telah mengantarkan Go-Jek meraih berbagai
penghargaan nasional maupun internasional. Selain itu, tentu saja Go-Jekmampu
menyerap banyak pelanggan dengan sangat cepat. Pelanggan jasa iniumumnya
berasal dari berbagai kalangan dari berbagai latar belakang yang saat ini umumnya
masih berstatus warga jabodetabek. Mulai dari pebisnis, pengusaha hingga ibu
rumah tangga dan pelajar, para pelanggan ini rela mengeluarkan uang yang lebih
tinggi dari harga ojek pada umumnya dikarenakan pelayanan yang
memuaskan.Dengan memaksimalkan teknologi dan pelayanan pelanggan melalui
sebuah web aplikasi, Go-Jek telah menjadi altertif kendaraan umum yang mampu
mengakomodir kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang atau
barang yang murah, aman dan cepat.
Fakta menarik dari Go-Jek adalah kenyataan bahwa usaha ini
berkembangbegitu cepat melalui peranan penting teknologi. Go-Jek menggunakan
jasa internet untuk memasarkan pelayanan mereka, termasuk untuk pemesanan
jasanya. Selain itu, Go-Jek juga memberikan pilihan pelayanan yang diinginkan.
Mereka memaksimalkan kehadiran mereka lewat beragam social media popular di
Indonesia seperti facebook, twitter, dan instagram untukmenyebarluaskan jasa
mereka dari akun social media satu ke akun social media lainnya. Mereka juga
bekerja sama dengan situs-situs belanja online untuk mengantarkan barang hasil
belanja pembeli yang mau menggunakan jasa ojek untuk menghemat waktu
pengantaran barang. Penggunaan teknologi dan internet ini menjadi sebuah revolusi
bagi dunia jasa pesan ojek di wilayah jabodetabek. Kemudahan sistem pemesanan
dan layanan telah menjadikan jasa ini mudah di kenal orang.
21

Inefisiensi jasa ojek konvensional menjadi peluang bagi Go-Jek untuk


berinovasi menciptakan layanan jasa dengan menggunakan aplikasi yang
bersifat realtime yang kini menjadi pilihan masyarakat urban. Go-Jek juga telah
berhasil menciptakan imej di mata masyarakat, merubah mindset masyarakat serta
menciptakan gaya hidup baru dalam menggunakan transportasi umum.
Harapan kedepannya Go-Jekakan segera memperluas wilayah jangkauan,
memperbaiki sistem pemasarannya serta mengembangkan aplikasi mobile yang
dapat diunduh sehingga pelanggan mereka dapat dengan cepat memesan jasa ojek
terutama di saat darurat. Berbagai layanan tersebut saat ini telah dirancang untuk
memanjakan para konsumen. Kemudahan layanan, ketepatan waktu, dan kepuasan
pelanggan merupakan kunci Go-Jek sebagai jasa alternatif pesan Ojek.
22

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai penerapan e-business di Indonesia diatas dapat
ditarik kesimpulan antara lain :
1. Di era teknologi dan kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan
membawa perusahaan dan para eksekutif bisnis harus merevolusi aktivitas
bisnisnya. Penggunaan media internet, situs web, dan jaringan computer
lainnya secara optimal menjadi faktor penting dalam kesuksesan penerapan e-
business dan e-commerce di suatu perusahaan.
2. Perkembangan sistem e-business dalam suatu perusahaan maupun negara
maju atau berkembang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
pemicu seperti oleh karena konsumen saat ini menginginkan sesuatu yang
lebih. Misalkan Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhere,
pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu
kredit, kartu debit maupun layanan transfer, dan adanya fasilatas asuransi
produk serta pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan
sebagainya.
3. Kemajuan e-business juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
informasi itu sendiri karena dalam perkembangan e-business teknologi
informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari dimungkinkannya model-
model bisnis baru.
4. Ada banyak keuntungan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
menggerakkan e-business bagi perusahaan seperti aktivitas perusahaan akan
sangat efektif dan efisien, mampu menjangkau konsumen secara luas dan
mampu menembus batas ruang dan waktu dengan mudah dan biaya yang
sedikit serta terbukanya peluang yang untuk berinovasi menciptakan produk
atau jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.
23

3.2 Saran
Menurut kelompok kami e-business harus dikembangkan lagi agar konsumen
lebih merasa puas atas fasilitas yang ada. Bagaimanapun juga yang namanya
menghindari teknologi informasi dan komunikasi adalah hal mustahil karena kita
sekarang ini hidup di zaman milenial. Jika kita menghindari teknologi kita akan
menjadi orang yang tidak akan maju.
24

DAFTAR PUSTAKA

O’Brien James A; Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 2005.
Richardus,E.I, Konsep dan Aplikasi e-Business, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002
Dharma, Budi Sutedjo.2001. Perspektif e-Business. Yogyakarta : Penerbit Andi
Yogyakarta
ata.dppm.uii.ac.id/jurnal/uploads/f010205:E-business : meningkatkan daya saing
perusahaan
http://m1ff4.ngeblogs.com/about/trackback/ : e-business
http://ifriloeb.blogspot.co.id/2015/10/penarapan-e-bisnis-pada-gojek.html
http://ldse-bussiness.blogspot.co.id/2013/03/part-5-strategi-e-business.html
http://mochazmcpower.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-dan-konsep-e-
business.html
http://ifriloeb.blogspot.co.id/2015/10/penarapan-e-bisnis-pada-gojek.html

Anda mungkin juga menyukai