Anda di halaman 1dari 13

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

THIN LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC)

1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini kami harapkan mampu:
- Melakukan analisa sampel (zat warna) secara kromatografi lapis tipis.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


- Plat TLC
- Chamber Chromatography

3. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

4. BAHAN YANG DIGUNAKAN


- Zat pewarna
- Etanol
- Metanol
- Aquadest

5. DASAR TEORI
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa
menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi
juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap
maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang
sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan
kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi
kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara
kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang
dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan
pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa.

Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa
standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik
asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh karena itu bilangan
Rf selalu lebih kecil dari 1,0. Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah
lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau
plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk
kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat
berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut
yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan
dari beberapa zat pewarna atau pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang berwarna hijau
dan kuning.

Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang


merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna.
Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis:
Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes
pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan pada garis
di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan
tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya kromatogram dibentuk.
Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas
kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak
berada.
Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas
kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia
biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh
dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari
campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai
perbedaan bercak warna.

Gambar menunjukkan lempengan setalah pelarut bergerak setengah dari lempengan.


Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan memberikan
pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombinasi tertentu
dari pelarut dan fase diam.

Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu
terlarut dalam pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara waktu proses
penjerapan berhenti-dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti bahwa semakin kuat
senyawa dijerap, semakin kurang jarak yang ditempuh ke atas lempengan.
Distance travelled by
the solvent Distance travelled
by the various
oyes

Jarak yang ditempuh oleh komponen


Rf =
Jarak yang tempuh oleh pelarut

Dalam contoh yang sudah kita bahas, senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen
akan menjerap lebih kuat daripada yang tergantung hanya pada interaksi van der Waals, dan
karenanya bergerak lebih jauh pada lempengan. Terdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen
pada tingkatan yang sama dan dapat larut dalam pelarut pada tingkatan yang sama pula. Ini
tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan jel silika. Atraksi antara senyawa dan
pelarut juga merupakan hal yang penting-hal ini akan mempengaruhi bagaimana mudahnya
senyawa ditarik pada larutan keluar dari permukaan silika.

6. PROSEDUR KERJA
a. Menyediakan pelat yang telah selesai dilapisi.
b. Meneteskan cuplikan dengan menggunakan pipa kapiler pada permukaan pelat.
c. Memasukkan pelat ke dalam chamber yang telah diisi dengan pelarut. Tetesan
yang berada pada pelat tidak boleh terendam pelarut. Bila perlu dapat digunakan
campuran metanol dan etanol (50:50).
d. Membiarkan pelarut naik perlahan-lahan sepanjang pelat hingga hampir dicapai
ujung yang lain dari pelat. Menandai batas perjalanan pelarut.
e. Membiarkan pelat kering dan membandingkan harga Rf dari noda-noda yang
terbentuk.

7. DATA PENGAMATAN
Pelarut Toluen dan Metanol
Zat Pewarna Warna Noda Jarak Noda Jarak Pelarut Rf
(Komponen)
(Tinta Print) Pink 6,1 cm 8,4 cm 0,726
Merah
Ungu Tua 6,8 cm 0,810
Ungu Muda 7,3 cm 0,869
Ungu Pudar 7,9 cm 0,941
Ungu Muda 8,4 cm 1
(Tinta Print) Kuning Tua 5,8 cm 8,4 cm 0,691
Kuning
Kuning Pudar 7,9 cm 0,869
Kuning Muda 8,4 cm 1
(Pewarna Coklat Tua 2,1 cm 8,4 cm 0,250
Makanan)
Cokelat
Coklat Muda 3,3 cm 0,393
Coklat Pudar 6,3 cm 0,750
Coklat Muda 6,9 cm 0,821
Coklat Tua 8,4 cm 1
(Pewarna Pink Muda 1,0 cm 8,4 cm 0,119
makanan)
Pink
Pink Pudar 6,2 cm 0,738
Pink Muda 8,0 cm 0,952
Pink Tua 8,4 cm 1
(Pewarna Coklat Pudar 0,4 cm 8,4 cm 0,048
Makanan)
Hijau
Cokelat 2,1 cm 0,250
Terang
Cokelat Pudar 4,6 cm 0,548
Hijau Tua 6,3 cm 0,750
Hijau Pudar 7,9 cm 0,940
Hijau Tua 8,4 cm 1

Pelarut Sikloheksan dan Alkohol

Zat Pewarna Warna Noda Jarak Noda Jarak Pelarut Rf


(Pewarna Coklat Tua 0,4 cm 8 cm 0,050
Makanan)
Coklat
Ungu Muda 5,9 cm 0,738
(Pewarna Ungu 0,5 cm 8 cm 0,063
Makanan)
Pink
Ungu Muda 1,4 cm 0,175
Ungu Terang 2,8 cm 0,350
Ungu Pucat 3,2 cm 0,400
Ungu Pudar 5,3 cm 0,663
(Pewarna Hijau Tua 1,2 cm 8 cm 0,150
Makanan)
Hijau
Biru Tua 2,2 cm 0,275
Biru Muda 3,3 cm 0,413
Ungu Pucat 4,8 cm 0,600
Ungu Pudar 5,9 cm 0,738
Ungu Pucat 7,4 cm 0,925
(Tinta Print) Ungu Muda 0,6 cm 8 cm 0,075
Ungu 2,3 cm 0,288
Ungu Terang 2,6 cm 0,325
Biru Tua 3,5 cm 0,438
Ungu 4 cm 0,500
Ungu Pucat 6,1 cm 0,763
(Tinta Print) Kuning 0,5 cm 8 cm 0,063
Kuning Kecoklatan
Kuning 1,5 cm 0,188
Kecoklatan
Muda
Kuning 2,2 cm 0,275
Kecoklatan
Kuning 2,4 cm 0,300
Kecoklatan
Muda
Ungu 4,7 cm 0,588
8. PERHITUNGAN
 Pelarut Toluene dan Methanol

1.Merah ( Tinta Print )

# Pink # Ungu Tua # Ungu Muda

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

6,1 𝑐𝑚 6,8 𝑐𝑚 7,3 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,726 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,810 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,869

# Ungu Pudar # Ungu Muda

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

7,9 𝑐𝑚 8,4 𝑐𝑚
Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,941 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 1

2. Kuning ( Tinta Print )

# Kuning Tua # Kuning Pudar # Kuning Muda

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

5,8 𝑐𝑚 7,9 𝑐𝑚 8,4 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,691 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,914 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 1

3. Coklat ( Pewarna Makanan )

# Coklat Tua ( I ) # Coklat Muda ( I ) # Coklat Pudar

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

2,1 𝑐𝑚 3,3 𝑐𝑚 6,3 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,250 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,393 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,760
# Coklat Muda ( II ) # Coklat Tua ( II )

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

6,9 𝑐𝑚 8,4 𝑐𝑚
Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,821 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 1

4. Pink ( Pewarna Makanan )

# Pink Muda ( I ) # Pink Pudar # Pink Muda ( II )

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

1,0 𝑐𝑚 6,2 𝑐𝑚 8,0 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,119 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,738 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,952

# Pink Tua

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
Rf = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

8,4 𝑐𝑚
Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 1

5. Hijau ( Pewarna Makanan )

# Coklat Pudar ( I ) # Coklat Terang # Coklat Puda ( II )

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Rf = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Rf = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

0,4 𝑐𝑚 2,1 𝑐𝑚 4,6 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,048 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,250 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,548

# Hijau Tua # Hijau Pudar # Hijau Tua

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

6,3 𝑐𝑚 7,9 𝑐𝑚 8,4 𝑐𝑚


Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,119 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 0,940 Rf = 8,4 𝑐𝑚 = 1
 Pelarut Sikloheksan dan Alkohol

1.Coklat ( Pewarna Makanan )

# Coklat Tua # Ungu Muda

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

0,4 𝑐𝑚 5,9 𝑐𝑚
Rf = = 0,050 Rf = = 0,738
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

2. Pink ( Pewarna Makanan )

# Ungu # Ungu Muda # Ungu Terang

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

0,5 𝑐𝑚 1,4 𝑐𝑚 2,8 𝑐𝑚


Rf = = 0,063 Rf = = 0,175 Rf = = 0,350
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

# Ungu Pucat # Ungu Pudar

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

3,2 𝑐𝑚 5,3 𝑐𝑚
Rf = = 0,400 Rf = = 0,663
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

3. Hijau ( Pewarna Makanan )

# Hijau Tua # Ungu Muda # Ungu Terang

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

1,2 𝑐𝑚 2,2 𝑐𝑚 3,3 𝑐𝑚


Rf = = 0,150 Rf = = 0,275 Rf = = 0,413
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

# Ungu Pucat # Ungu Pudar # Ungu Pucat

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

4,8 𝑐𝑚 5,9 𝑐𝑚 7,4𝑐𝑚


Rf = = 0,600 Rf = = 0,738 Rf = = 0,925
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚
4. Merah ( Tinta Print )

# Ungu Muda # Ungu # Ungu Terang

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

0,6 𝑐𝑚 2,3 𝑐𝑚 2,6 𝑐𝑚


Rf = = 0,075 Rf = = 0,288 Rf = = 0,325
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

# Biru Tua # Ungu # Ungu Pucat

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

3,5 𝑐𝑚 4 𝑐𝑚 6,1 𝑐𝑚
Rf = = 0,438 Rf = 8 𝑐𝑚 = 0,500 Rf = = 0,763
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

5. Kuning ( Tinta Printer )

# Kuning Kecoklatan ( I ) # Kuning Kecoklatan # Kuning Kecoklatan ( I )

Muda ( I )

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

0,5 𝑐𝑚 1,5 𝑐𝑚 2,2 𝑐𝑚


Rf = = 0,063 Rf = = 0,188 Rf = = 0,275
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚

# Kuning Kecoklatan # Ungu

Muda ( II )

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛


Rf = Rf =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

2,4 𝑐𝑚 4,7 𝑐𝑚
Rf = = 0,300 Rf = = 0,588
8 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚
ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum ini yaitu dengan judul Kromatografi Lapis Tipis (KLT), yang
bertujuan untuk mengetahui cara pemisahan dengan metoda Kromatografi Lapis tipis dan
juga menentukan pigmen warna dalam tinta dengan metode KLT. Fase diam yang
digunakan dalam percobaan ini adalah pelat Alumina Karena pelat ini biasa digunakan
untuk memisahkan zatwarna pada fase gerak yang digunakan pada percobaan ini ada2
macam, yang pertama yaitu campuran toluene dan methanol dengan perbandingan
(30:70) dan yang kedua yaitu Sikloheksan dan Alkohol dengan perbandingan (70:30).
Setelah masing – masing campuran (fase gerak) telah tercampur dimasukkan kedalam
masing – masing chamber pelat yang digunakan tanda tempat penetesan cuplikan dengan
menggunakan pensil karena pigmen pensil tidak akan merusak proses analisa. Tanda
tempat penetesan cuplikan dengan menggunakan pensil karena pigmen pensil tidak akan
merusak proses analisa, pada tanda tempat penetesan cuplikan dibuat jarak yang sama
antara masing – masing tempat penetesan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada media pertama yaitu fase gerak toluene dan
methanol masing – masing cuplikan mencapai tanda/jarak noda yang sama sedangkan
pada media kedua yaitu fase gerak sikloheksan dan alcohol masing – masing cuplikan /
zat warna mencapai tanda/jarak noda terakhir berbeda-beda. Perbedaan jarak tempuh zat
terlarut disebebkan karena dipengaruhi oleh kepolaran masing – masing zat (zat warna)
tersebut, sehingga harga Rf yang dihasilkan juga berbeda. Pada campuran toluene dan
methanol memiliki sifat yang lebih polar dibandingkan campuran sikloheksan dan
alcohol. Hal ini dibuktikan dengan mengingat bahwa larutan yang bersifat non-polar akan
memperlambat proses kromatografis komponennya (Cuplikan/zat warna) karena
komponennya bersifat polar, sehingga akan mempengaruhi harga Rf karena perbedaan
kelarutan serta sifat dari campuran tersebut

PERTANYAAN :
1. Apakah KLT hanya dapat menganalisis sample warna ?
Jawab :
Tidak, Pada KLT juga dapat menganalisa sample berwarna, akan tetapi dengan bantuan
baik secara fisik/kimia. Misalkan dengan cara kimia mereaksikan bercak dengan
menyemprotkan reagent warna. Ataupun secara fisika dengan fluoresensi sinar UV
untuk senyawa yang dapat berfluoresensi. Jika senyawa tidak berfluoresensi maka
bahan penyerapannya diberi indicator berfluoresensi.
2. Apakah fungsi KLT, selain yang berhubungan dengan warna?
Jawab :
1. Memisahkan senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida
2. Mencari eluen untuk kromatografi kolom, berdasarkan sifat kelarutan senyawa
yang dianalisis
3. Memisahkan senyawa – senyawa dengan senyawa murninya
4. Mementukan banyaknya komponen dalam campuran

KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan fase gerak antara media pertama dan media kedua yaitu : pada
media pertama ( toluene dan methanol ) mencapai fase gerak yang sama yang dapat
dilihat dari tanda 1 jarak noda . Sedangkan pada fase gerak media kedua (
sikloheksan dan alcohol ) mengalami ketidaksamaan ( berbeda ) pada tanda 1 jarak
noda yang terakhirnya.
2. Perbedaan jarak tempuh zat terlarut disebabkan karena kepolaran masing masing
zat.
o Campuran ( Toluene dan methanol ) memiliki sifat lebih polar dibandingkan
( sikloheksan dan alcohol )

DAFTAR PUSTAKA
 Rusdianansari. 2011. Modul Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Palembang :
Politeknik Negeri Sriwijaya.
 www. Vikrihidayat.blogspot .com ( diakses pada tanggal 15 september 2018
GAMBAR ALAT

Chamber Kromatografi Plat TLC

Hasil Penentuan Warna Noda

Alat Sinar Uv

Anda mungkin juga menyukai