Anda di halaman 1dari 3

VI.

PERHITUNGAN

A. Penentuan banyaknya kafein pada 7,5 gr kopi ( Minggu 1 )


 Gelas Kimia Kosong ( a ) = 102,3897 gram
 Gelas Kimia + isi ( kafein ) ( b ) = 102,4095 gram
 Berat Crusade Kafein ( b-a ) = 0,0198 gram

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛


 Kafein = = 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛
0,0198 𝑔𝑟
= = 100 %
7,5 𝑔𝑟

= 0,264 %

B. Penentuan banyaknya kafein pada 7,5 gr kuaci ( Minggu 2 )


 Gelas Kimia Kosong ( a ) = 82,8245 gram
 Gelas Kimia + isi ( kafein ) ( b ) = 82,9504 gram
 Berat Crusade Kafein ( b-a ) = 0,1259 gram

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛


 Kafein = = 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛
0,1259 𝑔𝑟
= = 100 %
7,5 𝑔𝑟

= 1,68 %

VII. ANALISA PERCOBAAN

Pada praktikum penentuan kadar kafein yang terdapat didalam kopi dan biji bunga
matahari atau kuaci. Kafein tergolong senyawa alkaloid dengan rumus molekul C8H10N8O2. Kafein
banyak ditemukan dalam daun teh, kopi, minuman ringan yang mengandung kola, coklat dan daun
mete, obat – obatan dan makanan lainnya. Secara teori kandungan kafein pada teh lebih banyak
dibandingkan kopi, namun pemakaian teh dalam minuman ringan atau suplemen lebih encer
dibandingkan kopi.
Pada penentuan kadar kafein dalam kopi didasarkan atas distribusi solute dalam hal ini
kafein dalam kopi anatara dua fasa yaitu organik dan fasa cair, kopi dapat dengan mudah larut
dalam air panas, sehingga pada saat praktikum kopi dipanaskan dalam air hingga mendidih. Kopi
dicampurkan 5 gr CaCO3 untuk menyerap kandungan yang bukan katin atau pengotornya.

Kemudian larutan disaring dan dipanaskan lagi hingga ½ volume awal. Kemudian
ditambahkan kloroform ( CHCl3 ), penambahan kloroform ini bertujuan untuk mengikat kafein
dalam kopi. Pada saat penambahan kloroform akan terbentuk 2 lapisan, dimana lapisan yang
bagian bawah merupakan campuran kloroform dan kafein, sedangkan bagian atas merupakan air
dan impuritites. Pada bagian atas, ditambahkan lagi 2ml kloroform agar kafein benar - benar
terlepas dari air. Larutan yang didapat dipanaskan lagi untuk mendapatkan crude kafein pada
dinding gelas kimia, kloroform merupakan larutan yang volatile, sehingga pada saat dipanaskan
kloroform hilang dan menguap, sedangkan kafein mengkristal didalam gelas. Secara praktikum
berat kafein kopi seberat 0,0198 gr atau 19,8 mg sedangkan didalam teh 7,5 gr diperoleh seberat 3
mg. Dengan proses yang sama kafein yang didapat lebih banyak pada kopi. Hal ini dikarenakan
meskipun secara teori kafein pada teh lebih banyak dibandingkan kopi, tetapi dalam
penggunaannya teh ini lebih encer disbanding kopi sehingga dalam buat yang sama, kandungan
kafein berbeda.

Pada minggu kedua menentukan kadar kafein didalam biji bunga matahari atau kuaci,
berdasarkan teori yang kami baca didalam 100 gr kuaci terdapat 140 mg kafein. Kafein pada kuaci
lebih banyak dibandingkan teh dan kopi. Pada saat penentuan kafein pada kuaci, perlakuannya
sama saja dengan penentuan kafein pada kopi dan teh kemarin. Tetapi pada saat penambahan
kloroform, minyak yang terdapat dalam kandungan biji kuaci larut bersama kloroform dan kafein
karena sama – sama bersifat non polar, sehingga pada saat evaporasi dilakukakan lebih lama agar
mendapatkan crude kafein yang terlepas dari minyak biji bunga matahari tersebut. Secara
praktikum banyaknya kafein yang didapat seberat 0,1259 gr didalam 7,5 gr kuaci yang
sebelumnnya telah dihaluskan, tetapi sebaiknya tidak menggunakan solven berupa kloroform,
karena saat pemisahan kafein dari biji kuaci sulit, karena minyaknya bersifat non volatil, sehingga
masih tetap tersisa meskipun telah dievaporasi.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat 2 lapisan pada saat ekstraksi yaitu lapisan atas dan lapisan bawah :
- Lapisan atas adalah air dan impurities
- Lapisan bawah adalah kloroform dan kafein
2. Kada kafein yang didapat saat praktikum :
- Kadar kafein kopi = 0,0198 gram
- Kadar kafein kuaci = 0,1259 gram
- Kadar kafein pada teh = 0,0131 dan coklat = 0,0277

IX. DAFTAR PUSTAKA

 Kasie Laboratorium satuan proses. 2019. Jobsheet Penuntun Praktikum Satuan Proses
II.” Ekstraksi kafein dari kopi dan kuaci ”. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
 Https://id.scribd.com/doc/96013253/Laporan-Tetap-Kafein-Dari-Kopi-Dan-Kuaci.
 Https://id.m.wikipedia.org/wiki/kuaci.

Anda mungkin juga menyukai