Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL TERHADAP Ny.

D
DI BPS NURSYAMSIAH
GARUNTANG

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 17.00 WIB

A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. D Nama Suami : Tn. Y
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : STM
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Garuntang

Keluhan utama pada waktu masuk :


Ibu datang tanggal 12 Juli 2009, pukul 17.00 wib. Ibu G 2P1A0 hamil aterm inpartu
mulai mengeluarkan lendir bercampur darah dari vagina dan ibu mengeluh mulas,
sakit perut bagian bawah yang mengalir sampai ke pinggang.

A. RIWAYAT UTAMA PADA WAKTU MASUK


1. G2P1
2. Riwayat Menstruasi :
HPHT : 14 Oktober 2008, TP : 21 Juli 2009, lamanya : 6-7 hari, banyaknya :
2-3x ganti pembalut, siklus : 28 hari (teratur), konsistensi cair. Menarche :
pada usia 14 tahun. Dismenorea : jarang.
3. Pemeriksaan yang dilakukan ke bidan.
4. Pergerakan fetus pertama kali dirasakan Ibu pada usia kehamilan 16 minggu.
5. Ibu mengatakan bahwa ia merasakan gerakan janinnya dalam 24 jam terakhir
± 20 kali.
6. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini tidak ada
7. Tanda-tanda persalinan
Kontraksi baik, teratur, frekuensi : 3x dalam 10 menit, lamanya 20-30 detik,
kekuatannya sedang.
8. Pengeluaran pervaginam
Darah bercampur lendir, berjumlah 15 cc
9. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan bahwa telah mendapatkan 2x imunisasi TT.
TT1 : Pada usia kehamilan 20 minggu
TT2 : Pada usia kehamilan 24 minggu
10. Pola Eliminasi
a. BAB : Ibu mengatakan BAB 1x sehari , warna kuning kecoklatan,
bau khas, dan konsistensi lunak.
b. BAK : Ibu mengatakan BAK 7-8x sehari, warna kekuningan, bau
khas, dan konsistensi cair.
c. Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada waktu BAB dan
BAK.
11. Pola makan dan minum
a. Pola makan
Ibu mengatakan makan dengan porsi sedang, Ibu makan sehari 3x dengan
makan-makanan bergizi seperti nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk dan buah
(jika ada) nafsu makan ibu baik.
b. Pola minum
Ibu mengatakan minum air putih sehari sebanyak 8-9 gelas.
c. Keluhan
Tidak ada keluhan pada pola makan dan minum.
12. Pola Tidur
Ibu mengatakan tidur malam 8 jam, tidur siang 2 jam dan tidak mengalami
gangguan pola tidur.

B. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU


NO USIA TANGGAL/TAHUN JENIS PENOLONG KEADAAN UMUM
KEHAMILAN PERSALINAN PERSALINAN JK BB TB KET

1 5-8-2004 dukun spontan dukun Laki - - Baik


D. PEMERIKSAAN UMUM
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan emosional : Ibu terlihat tenang dalm menghadapi persalinan
4. Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
RR : 23 x/meit S : 37 ºC

E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Rambut
Rambut ibu bersih, tidak berketombe, tidak mudah rontok dan berwarna
hitam, pada kulit kepala tidak ada luka.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, pada kelopak mata tidak ada
oedema, konjungtiva ananemis dan sclera anikterik.
c. Hidung
Simetris kiri dan kanan, terdapat dua buah lubang hidung yang dibatasi oleh
septum nasal, tidak ada polip, tidak ada peradangan pada hidung.
d. Telinga
Telinga Ibu bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen/cairan pada
telinga Ibu.
e. Mulut dan Gigi
Mulut Ibu bersih, lidah tidak kotor, tidak ada stomatitis pada mulut, gigi
bersih, tidak ada karies gigi, tidak berlubang dan tidak ada pembengkakan
pada gusi.
f. Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening, tidak
ada pembesaran pada vena yugularis serta tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
a. Jantung : Terdengar bunyi jantung normal (Lup-dup)
b. Paru-paru : Tidak terdengar suara wheezing dan ronchi
c. Payudara : Simetris kanan dan kiri, aerola berwarna hitam, putting susu
menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri pada
payudara, sudah ada pengeluaran kolostrum.
h. Abdomen
1. Inspeksi : Perut Ibu tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
terdapat striae gravidarum.
2. Palpasi : Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px (31 cm)
Pada bagian fundus teraba bagian yang
lunak, tidak begitu bulat, dan tidak
melenting.
Leopold II : Pada bagian kiri perut Ibu teraba datar, luas,
dan keras seperti papan (punggung).
Pada bagian kanan perut Ibu teraba bagian-
bagian kecil (ekstremitas atas dan bawah).
Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba bulat,
keras, dan melenting (kepala).
Leopold IV : Divergen, kepala pada hodge II, kepala bayi
tidak bisa digerakkan, penurunan bagian
terendah janin 3/5.
Mc. Donald : 31 cm.
TBJ : Rumus Niswander
: (1.2 x TFU – 7.7) x 100 ± 150
: (1.2 x 31 – 7.7) x 100 ± 150
: 2950 – 150 = 2800
: 2950 + 150 = 3100
Jadi TBJ : 2800 – 3100 gram
3. Auskultasi : - DJJ janin terdengar teratur dengan frekuensi 3x dalam 10
menit.
- Punctum maximum terdengar dikuadran kiri bawah perut
Ibu.
i. Ekstremitas Atas dan Bawah
Ekstremitas atas an bawah Ibu normal, simetris kanan dan kiri, kaki dan
tangan Ibu tidak oedema, kekuatan otot dan sendi Ibu baik, tidak berwarna
kemerahan, tidak ada varices pada kaki Ibu, reflek patella baik (+).
j. Anogenital
1. Inspeksi :
 Pada perut Ibu tidak terdapat luka parut
 Vulva dan vagina Ibu bersih, tidak terdapat luka dan varices
 Keluar cairan lender bercampur darah dari vagina Ibu, dengan warna
kemerahan, konsistensi cair dan jumlah ± 20 cc
 Tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar bartolin
 Anus normal, tidak haemoroid

2. Pemeriksaan Dalam
Atas indikasi : Ingin mengetahui apakah Ibu sudah dalam masa
persalinan
Pukul : 20.00 WIB
Hasil : Tidak ada kelainan pada dinding vagina, portio tipis,
ketubab belum pecah, penurunan bagia terendah 3/5,
pembukaan serviks 4 cm, presentasi kepala, kepala
berada di hodge II dengan posisi kepala ubun-ubun
kecil depan.

F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Hb : Tidak dilakukan
 Urine : Tidak dilakukan
 Protein : Tidak dilakukan
 Glukosa : Tidak dilakukan

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


Diagnosa : Ibu dengan G2P1A0 kehamilan aterm, inpartu kala I fase aktif,
janin tunggal hidup intra uterine dengan presentasi kepala.
Dasar :
Data Subjektif :
 Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang pertama
 Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
 HPHT : 14 Oktober 2008, usia kehamilan 38 minggu 5 hari
 Ibu mengatakan bahwa pada perutnya tersa nyeri yang menjalar dari pinggang
ke perut bagian bawah
Data Objektif :
 Pada pemeriksaan palpasi teraba Tinggi Fundus Uteri (TFU) 3 jari dibawah Px
(31 cm), pada fundus teraba bagian yang lunak, tidak begitu bulat, dan tidak
melenting (bokong), pada bagian kiri perut ibu teraba datar, luas, dan keras
seperti papan (punggung), sedangkan pada bagian kanan perut ibu teraba
bagia-bagian kecil janin (ekstremitas atas dan bawah), pada bagian terbawah
ibu teraba bulat, keras, dan melenting (kepala), pada bagian terendah janin
sudah masuk PAP.
 DJJ terdengar dengan frekuensi 132 x/menit.

Masalah : - ibu cemas menghadapi persalinan


Kebutuhan : - pemantauan persalinan
- dukungan emosional

III.ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN, KONSULTASI, KOLABORASI DAN


TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 12 juli 2009
Pukul : 20.00 wib
1. Jelaskan hasil observasi yang telah dilakukan pada Ibu, serta catat dalam
partograf.
Rasional : Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada Ibu diharapkan Ibu
mengetahui keadaannya sehingga Ibu tidak khawatir dan dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.
2. Anjurkan suami/anggota keluarga Ibu untuk mendampingi dan memberikan
dukungan kepada Ibu.
Rasional : Perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Ibu dapat
mengurangi rasa tegang dan cemas serta memperlancar proses
persalinan.
3. Anjurkan Ibu untuk memilih posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi serta anjurkan suami/anggota keluarga Ibu untuk membantu Ibu
berganti posisi sesuai keinginan Ibu.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman, juga dapat mempercepat turunnya
kepala sehingga dapat memperpendek waktu persalinan.
4. Beri Ibu nutrisi dan cairan berupa makanan ringan dan air minum.
Rasional : Makan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan
akan memberi lebih banyak energi dan dapat mencegah
dehidrasi yang dapat memperlambat kontraksi.
5. Anjurkan Ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin sebelum
persalinan.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman, tidak menghambat turunnya kepala
janin serta mengurangi resiko infeksi saluran kemih pasca
persalinan.
6. Ajarkan pada Ibu cara mengedan yang baik.
Rasinal : Agar Ibu dapat beristirahat diantara kontraksi sehingga Ibu tidak
lelah saat kontraksi.
7. Ajarkan Ibu teknik relaksasi dan pernapasan.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman saat mengedan an dapat mengatur
pernapasan dengan cara menarik napas saat ada kontraksi dan
menghembuskan napas saat kontraksi hilang.

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 20.10 WIB

1. Menjelaskan hasil observasi yang telah dilakukan kepada Ibu serta


mencatatnya dalam partograf.
TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
S : 37 ºC R : 23x/menit
2. Menganjurkan suami/anggota keluarga Ibu untuk mendampingi dan
memberikan dukungan kepada Ibu.
3. Menganjurkan Ibu untuk memilih posisi-posisi yang nyaman selama
persalinan dan melahirkan bayi serta menganjurkan suami/anggota keluarga
untuk membantu Ibu berganti posisi sesuai keinginan Ibu.
 Posisi duduk atau setengah duduk
 Posisi jongkok atau berdiri
 Posisi merangkak atau berbaring miring ke kiri
4. Memberikan Ibu cairan dan nutrisi berupa makanan ringan dan air minum.
5. Menganjurkan Ibu untuk BAK sebelum persalinan.
6. Mangajarkan pada Ibu cara mengedan yang baik, yaitu dengan cara :
 Menganjurkan Ibu untuk meneran hanya saat ada kontraksi.
 Melarang Ibu untuk meneran berkepanjangan dan menahan napas yang
panjang sebelum meneran tapi mengambil napas saat meneran.
 Menganjurkan Ibu untuk menarik napas yang panjang sebelum meneran.
 Jika kontraksi hilang, melarang Ibu terus meneran namun menganjurkan
Ibu untuk mengatur napas (istirahat) dan bersiap-siap meneran jika
kontraksi muncul lagi.
 Tidak mengangkat bokong.
 Jika Ibu berbaring miring atau setengah duduk, cara meneran adalah
dengan menarik lutut kearah dada dan dagu ditempatkan di dada.
7. Mengajarkan Ibu teknik relaksasi dan pernapasan agar Ibu dapat istirahat dan
mengatur pernapasan dengan cara menarik napas saat ada kontraksi dan
menghembuskan napas saat kontraksi hilang.

VII. EVALUASI
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 20.50 wib

1. Ibu sudah mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan bahwa keadaan Ibu
dan janinnya baik, dengan hasil :
PUKUL HIS DJJ NADI TD S PEMBUKAAN
23.30 Frek : 4x dalam 10 menit 136 x/menit 82 x/menit 120/80 37ºC 4 CM
WIB Lama : 20 - 40 detik mmHg
24.00 Frek : 4x dalam 10 menit 144 x/menit 88 x/menit
WIB Lama : 20 - 40 detik
00.30 Frek : 4x dalam 10 menit 144 x/menit 80 x/menit
WIB Lama : >40 detik
01.00 Frek : 4x dalam 10 menit 132 x/menit 90 x/menit
WIB Lama : >40 detik
01.30 Frek : 4x dalam 10 menit 136 x/menit 90 x/menit 36.5 ºC

WIB Lama : >40 detik


02.00 Frek : 4x dalam 10 menit 128 x/menit 82 x/menit
WIB Lama : >40 detik
02.30 Frek : 5x dalam 10 menit 128 x/menit 82 x/menit
WIB Lama : >40 detik
03.00 Frek : 5x dalam 10 menit 136 x/menit 82 x/menit
WIB Lama : >40 detik
03.30 Frek : 5x dalam 10 menit 130 x/menit 80 x/menit 120/70 37 ºC 10 CM
WIB Lama : >40 detik mmHg
2. Ibu sudah didampingi oleh keluarga dan keluarga memberikan dukungan moril
sehingga Ibu terlihat tenang.
3. Ibu dapat memilih posisi yang nyaman baginya seperti miring ke kanan atau ke
kiri dan suami membantu berubah posisi.
4. Ibu sudah dibeikan makanan dan minuman.
5. Ibu sudah BAK.
6. Ibu sudah mengerti cara mengedan yang benar serta dapat melakukannya.
7. Ibu sudah mengerti teknik relaksasi dan pernapasan, serta mengatakan mau
melakukannya.

KALA II

S : DATA SUBJEKTIF :
 Ibu mengatakan bahwa perutnya semakin mulas
 Ibu mengatakan bahwa ia ingin buang air kecil
 Ibu mengatakan bahwa ia mempunyai keinginan untuk meneran

O : DATA OBJEKTIF :
His dengan frekuensi 4x/10 menit dan lamanya >40 detik.
Pada pukul 21.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam atas indikasi untuk
mengetahui kemajuan persalinan dan didapatkan hasil :
 Dinding vagina : Tidak ada kelainan
 Portio : Tidak teraba
 Pembukaan : 10 cm (lengkap)
 Ketuban : Positif, dipecahkan secara amniotomi
pukul 21.00 wib
 Presentasi : Kepala
 Penurunan bagian terendah : 0/5
 Posisi : Memanjang terhadap sumbu Ibu
 DJJ : 136 x/menit

A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan G2P1A0 hamil 38 minggu 5 hari dengan inpartu
kala II.
Dasar :
 HPHT tanggal 14 Oktober 2008, TP : 21 Juli 2009
 Pada pemeriksaan dalam pembukaan serviks 10 cm (lengkap)
 Pergerakan janin ada, DJJ terdengar dengan frekuensi 136 x/menit
 Punctum maximum Ibu berada dikuadran kanan bawah perut Ibu
 Kontraksi sering (4x/menit, lamanya >40 detik)
 Ibu ingin meneran

Masalah : Ibu merasa semakin mulas dan cemas.


Kebutuhan : Berikan Ibu dukungan emosional.

P : PERENCANAAN
Tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 03.35 WIB

1. Observasi His dan DJJ


Rasional : His dan DJJ dapat dijadikan tanda keadaan bayi saat proses
yang diberikan persalinan.
2. Anjurkan anggota keluarga untuk mendampingi Ibu dan memberikan
dukungan moril kepada Ibu.
Rasional : Perhatian dan dukungan yang diberikan kepa Ibu dapat
mengurangi perasaan tegang dan cemas serta membantu
kelancaran proses persalinan.
3. Anjurkan suami/anggota keluarga untuk membantu Ibu berubah posisi
yang nyaman sesuau keinginan Ibu.
Rasional : Agar Ibu nerasa nyaman serta mempercepat turunnya kepala
sehingga mempersingkat proses persalinan.
4. Anjurkan Ibu untuk meneran apabila ada dorongan yang kuat dan spontan
untuk meneran, serta ajari Ibu cara meneran yang benar.
Rasional : Agar Ibu dapat beristirahat diantara kontraksi shingga Ibu
tidak capek saat ada kontraksi.
5. Menolong Persalinan sesuai Asuhan Persalinan Normal.
Rasional : Agar tidak terjadi komplikasi dan penulit dalam persalinan.

P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.00 wib

1. Mengobservasi His da DJJ.


2. Menganjurkan anggota keluarga untuk mendampingi Ibu dan memberi
dukungan moril.
3. Menganjurkan suami/anggota keluarga untuk membantu Ibu berubah
posisi yang nyaman sesuai keinginannya seperti miring ke kanan atau ke
kiri.
4. Mengajari Ibu cara meneran yang benar, dengan cara :
 Menganjurkan Ibu untuk meneran hanya saat ada kontraksi.
 Menganjurkan Ibu untuk menarik napas yang panjang sebelum
meneran.
 Jika kontraksi hilang, melarang Ibu terus meneran namun
menganjurkan Ibu untuk terus mengatur napas (istirahat) dan siap-siap
meneran jika kontraksi muncul lagi.
 Tidak mengangkat bokong.
 Jika Ibu berbaring miring atau setengah duduk. Cara meneran adalah
menaik lutut ke dada dagu tempatkan ke dada.

5. Memimpin Ibu untuk meneran dengan cara :


 Tangan Ibu memegang kedua kaki dan menariknya semaksimal
mungkin kearah dada, kepala melihat keperut dan menarik napas
melalui hidung, hembuskan lewat hidung serta mata Ibu tetap terbuka
dan melihat kearah perut.
 Memimpin Ibu untuk meneran saat Ibu mempunyai keinginan untuk
meneran.
 Membantu Ibu untuk mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya.
 Menganjurkan Ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.

Menolong Kelahiran Bayi :


 Saat kepala bayi terlihat di vulva 5-6 cm, melindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi kain bersih, meletakkkan tangan yang lain
dikepala bayi dan lakuka tekanan yang lembut dan tidak menghambat
pada kepal bayi, membiarkan kepala bayi keluar pelan-pelan.
Menganjurkan Ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat
saat kepala lahir.
 Dengan lembut mengusap mulut, hidung dan mata bayi dengan kasa
yang bersih.
 Memeriksa lilitan tali pusat.
 Setelah kepala melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing muka bayi. Menarik kearah bawah dan kearah luar
sehingga bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan menarik
kearah atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu posterior.
 Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan yang ada diatas
dari punggung kearah kaki bayi untuk menyangganya saat
pinggang dan kaki lahir.
 Menilai bayi dengan cepat, letakkan bayi diperut Ibu dan keringkan.
 Menjepit tali pusat dengan mengunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi, melakukan urutan pada tali pusat kearah Ibu dan memasang klem
kedua 2 cm dari klem pertama (kearah Ibu).
 Memotong tali pusat dan mengikatnya degan jarak 1 cm dari pusat
bayi.
 Lalu tali pusat diikat dengan kuat, sisa potongan diberi bethadine dan
dibungkus dengan kasa bethadine.
 Memeriksa kelengkapan tubuh bayi : jenis kelamin perempuan,
keadaan genitalia lengkap, labia mayor dan minor (+), klitoris (+), anus
(+), jari tangan kanan dan kiri lengkap (+), tidak sindaktili (-),
polidaktili (-).
 Bayi dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu dibedong.
 Bayi ditunjukkan kepada Ibu.
 Melakukan penimbangan bayi dan PB bayi, BB : 3000 gram, PB : 47
cm.
 Bayi diletakkan di kamar bayi.

P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.33 WIB

Bayi lahir spontan, jenis kelamin laki-laki, BB : 3000 gram, PB : 47 cm, LD :


27 cm, LK : 35 cm, LILA : 12 cm, apgar score : 8/10, anus (+), air ketuban
jernih, tidak ada cacat bawaan, perdarahan ± 150 cc.

KALA III
S : DATA SUBJEKTIF :
 Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya.
 Ibu mengatakan masih merasa mules pada perutnya.
 Ibu mengatakan bahwa ia merasa haus.

O : DATA OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 37ºC
 Pernapasan : 23 x/menit
2. Keadaan kandung kemih kosong
3. TFU sepusat
4. Kontraksi uterus baik
5. Tanda-tanda pelepasan plasenta :
 Tali pusat memanjang
 Terdapat semburan darah secara tiba-tiba melalui introitus vagina
6. Jumlah perdarahan kala III ± 100 cc

A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan P2A0 inpartu kala III
Dasar :
1. Bayi baru lahir tanggal 12 Juli 2009, pukul 21.33 WIB
Jenis kelamin laki-laki.
BB : 3000 gram, PB : 47 cm
APGAR SCORE 8/10
2. Adanya tanda-tanda pelepasan plasenta :
 Adanya perubahan bentuk dan tinggi fundus
 Tali pusat memanjang (tanda ahfeld)
 Adanya semburan darah secara tiba-tiba

Masalah :
Ibu merasa mules

Kebutuhan :
 Menjelaskan kepada Ibu bahwa rasa mules yang Ibu rasakan adalah hal
yang biasa karena plasenta akan lepas.
 Manajemen aktif kala III.

P : PERENCANAAN
1. Lakukan palpasi abdomen untuk memastikan tidak adanya bayi kedua.
Rasional : Untuk melakukan tindakan yang sesuai jika ada bayi kedua.
2. Beritahu kepada Ibu bahwa ia akan disuntik.
Rasional : Agar Ibu tidak takut dan tidak kaget pada saat disuntikkan
obat.
3. Lakukan penanganan tali pusat terkendali.
Rasional : Agar plasenta dapat lepas dari implantasinya dengan baik
sehingga plasenta keluar tanpa robekan.
4. Lahirkan plasenta.
Rasional : Dengan lahirnya plasenta dapat mempercepat terjadinya
proses involusi uterus sehingga dapat mengurangi jumlah
darah yang keluar lebih banyak.
5. Lakukan masase uterus.
Rasional : Untuk mempercepat terjadinya kontraksi uterus sehingga
dapat mencegah terjadinya perdarahan.
6. Periksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
Rasional : Untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
7. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum.
Rasional : Laserasi merupakan salah satu penyebab perdarahan pada
Ibu.

P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.34WIB

1. Melakukan palpasi abdomen pada Ibu untuk memastikan tidak adanya


bayi kedua.
2. Memberitahu Ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin untuk merangsang
kontraksi uterus.
3. Melakukan peregangan tali pusat terkendali, yaitu :
 Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva.
 Melakukan palpasi kontraksi
 Melakukan penanganan tali pusat yang berlawanan arah dengan cara
menekan-nekan uterus kearah dorso cranial.
4. Melahirkan plasenta dengan cara :
 Menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti
kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada
uterus.
 Pindahkan klem hingga berjaarak 5-10 cm dari vulva.
 Jika plasenta terlihat di introirus vagina, memegang plasenta dengan
dua tangan dan memutar plasenta hingga plasenta terpilin.
5. Melakukan masase uterus selama 15 detik.
6. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
7. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum.

P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.37 WIB

1. Setelah dilakukan palpasi abdomen, tidak ada bayi kedua.


2. Ibu sudah tahu bahwa ia akan disuntik.
3. Peregangan tali pusat terkenadali sudah dilakukan.
4. Plasenta lahir lengkap pukul 21.40 WIB, diameter 20 cm, panjang tali
pusat 50 cm, selaput dan kotiledon lengkap, berat 500 gram.
5. Kontraksi uterus baik,
6. Selaput dan kotiledon lengkap.
7. Tidak ada laserasi pada jalan lahir.

KALA IV
S : DATA SUBJEKTIF :
 Ibu merasa lelah
 Ibu mengatakan perutnya masih mulas
 Ibu bahagia dengan kelahiran anaknya

O : DATA OBJEKTIF :
 Plasenta lahir pukul 21.40 WIB (lengkap)
 Diameter plasenta 20 cm
 Berat plasenta 500 gram
 Panjang tali pusat 50 cm
 Kontraksi uterus baik
 TFU 2 jari dibawah pusat
 Kandung kemih kosong

A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan P2A0 dalam kala pengawasan (kala IV)
Dasar :
 Plasenta lahir lengkap pukul 21.40 WIB secara spontan
 TFU 2 jari dibawah pusat
 Kontraksi uterus baik

Masalah :
Ibu mengatakan perutnya masih mulas.

Kebutuhan :
Menjelaskan pada Ibu bahwa perut terasa mulas setelah keluarnya plasenta
adalah hal yang biasa dan ini menandakan hal baik karena adanya kontraksi
uterus akan mempercepat terjadinya proses involusi uterus.

P : PERENCANAAN
1. Nilai ulang uterus dan pastikan kontraksi baik.
Rasional : Untuk menilai kontraksi uterus serta dapat melakukan
rangsangan/masase uterus.
2. Evaluasi kembali perdarahan pervaginam.
Rasional : Untuk mengetahui banyaknya perdarahan pervaginam.
3. Berikan bayi kepada Ibunya untuk memulai pemberian ASI.
Rasional : Mendekatkan hubungan antara Ibu dan bayinya serta
merangsang pengeluaran ASI secara dini.
4. Ajarkan kepada ibu/suami cara melakukan masase pada fundus dengan
mengusap-usap perut secara melingkar.
Rasional : Agar ibu/suami dapat melakukan masase guna untuk
mencegah darah yang keluar lebih banyak serta untuk
mempercepat terjadinya proses involusi uterus.
5. Periksa TTV Ibu.
Rasional : Untuk mengetahui keadaan Ibu.
6. Bersihkan badan Ibu dari darah dan lendir serta ganti pakaian Ibu.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman dan badan Ibu menjadi bersih
sehingga dapat mencegah resiko infeksi.
7. Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan dan minuman yang
diinginkan Ibu.
Rasional : Agar kondisi Ibu cepat pulih kembali serta
menghilangkan rasa lelah dan haus.
8. Dekontaminasi alat-alat yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan
klorin 0.5 % dan membilasnya dengan air DTT dan air bersih.
Rasional : Agar alat-alat tetap steril hingga dapat menvegah
terjadinya infeksi.
9. Lengkapi partograf.
Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan.
10. Anjurkan Ibu untuk istirahat.
Rasional : Untuk memulihkan tenaga Ibu setelah melahirkan.
11. Berikan Ibu obat-obatan.
Rasional : Untuk menghilangkan rasa sakit serta mempercepat
pemulihan keadaan Ibu seperti semula.

P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 20098
Pukul : 22.00 WIB

1. Menilai ulang uterus dan memastikan kontraksi baik.


2. Mengevaluasi perdarahan pervaginam.
3. Memberikan bayi kepada Ibunya dan memulai pemberian ASI.
4. Mengajarkan pada Ibu/suami cara melakukan masase pada fundus dengan
mengusap-usap perut Ibu secara melingkar.
5. Memeriksa TTV ibu.
TD : 100/80 mmHg S : 37 ºC
N : 80 x/menit RR : 23 x/menit
6. Membersihkan badan Ibu dari darah dan lendir serta mengganti pakaian
Ibu.
7. Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan dan minuman yang
diinginkan.
8. Mendekontaminasi alat-alat yang digunakan untuk melahirkan dengan
larutan klorin 0.5 % serta membilasnya dengan air DTT dan air bersih.
9. Melengkapi partograf.
10. Menganjurkan Ibu untuk istirahat.
11. Memberikan Ibu obat-obatan oral, yaitu :
 Amoxilin 500 mg 3x/hari
 Asam mefenamat 500 mg 3x/hari
 Vit.A

P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 22.20 WIB

1. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.


2. Perdarahan pervaginam ± 100 cc.
3. Ibu sudah menyusui bayinya, payudara ibu sudah mengeluarkan
kolostrum, bayi mau menghisap dan refleks menghisap baik.
4. Ibu dan keluarga sudah mengerti dan mau melakukan masase dengan
mengusap-usap perut ibu secara melingkar.
5. Pada pemeriksaan TTV ibu didapat :
TD : 100/80 mmHg S : 37 ºC
N : 80 x/menit RR : 23 x/menit
6. Badan Ibu sudah dibersihkan dan pakaian juga sudah diganti.
7. Anggota keluarga sudah memberikan makanan dan minuman kepada Ibu.
8. Alat-alat yang digunakan untuk melahirkan sudah didekontaminasi.
9. Ibu ingin istirahat setelah menyusui bayinya.
10. Obat yang diberikan sudah diminum oleh Ibu.
11. Partograf sudah dilengkapi.

Anda mungkin juga menyukai