Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Terhadap N1
Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Terhadap N1
D
DI BPS NURSYAMSIAH
GARUNTANG
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 17.00 WIB
A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. D Nama Suami : Tn. Y
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : STM
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Garuntang
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Rambut
Rambut ibu bersih, tidak berketombe, tidak mudah rontok dan berwarna
hitam, pada kulit kepala tidak ada luka.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, pada kelopak mata tidak ada
oedema, konjungtiva ananemis dan sclera anikterik.
c. Hidung
Simetris kiri dan kanan, terdapat dua buah lubang hidung yang dibatasi oleh
septum nasal, tidak ada polip, tidak ada peradangan pada hidung.
d. Telinga
Telinga Ibu bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen/cairan pada
telinga Ibu.
e. Mulut dan Gigi
Mulut Ibu bersih, lidah tidak kotor, tidak ada stomatitis pada mulut, gigi
bersih, tidak ada karies gigi, tidak berlubang dan tidak ada pembengkakan
pada gusi.
f. Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening, tidak
ada pembesaran pada vena yugularis serta tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
a. Jantung : Terdengar bunyi jantung normal (Lup-dup)
b. Paru-paru : Tidak terdengar suara wheezing dan ronchi
c. Payudara : Simetris kanan dan kiri, aerola berwarna hitam, putting susu
menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri pada
payudara, sudah ada pengeluaran kolostrum.
h. Abdomen
1. Inspeksi : Perut Ibu tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
terdapat striae gravidarum.
2. Palpasi : Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px (31 cm)
Pada bagian fundus teraba bagian yang
lunak, tidak begitu bulat, dan tidak
melenting.
Leopold II : Pada bagian kiri perut Ibu teraba datar, luas,
dan keras seperti papan (punggung).
Pada bagian kanan perut Ibu teraba bagian-
bagian kecil (ekstremitas atas dan bawah).
Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba bulat,
keras, dan melenting (kepala).
Leopold IV : Divergen, kepala pada hodge II, kepala bayi
tidak bisa digerakkan, penurunan bagian
terendah janin 3/5.
Mc. Donald : 31 cm.
TBJ : Rumus Niswander
: (1.2 x TFU – 7.7) x 100 ± 150
: (1.2 x 31 – 7.7) x 100 ± 150
: 2950 – 150 = 2800
: 2950 + 150 = 3100
Jadi TBJ : 2800 – 3100 gram
3. Auskultasi : - DJJ janin terdengar teratur dengan frekuensi 3x dalam 10
menit.
- Punctum maximum terdengar dikuadran kiri bawah perut
Ibu.
i. Ekstremitas Atas dan Bawah
Ekstremitas atas an bawah Ibu normal, simetris kanan dan kiri, kaki dan
tangan Ibu tidak oedema, kekuatan otot dan sendi Ibu baik, tidak berwarna
kemerahan, tidak ada varices pada kaki Ibu, reflek patella baik (+).
j. Anogenital
1. Inspeksi :
Pada perut Ibu tidak terdapat luka parut
Vulva dan vagina Ibu bersih, tidak terdapat luka dan varices
Keluar cairan lender bercampur darah dari vagina Ibu, dengan warna
kemerahan, konsistensi cair dan jumlah ± 20 cc
Tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar bartolin
Anus normal, tidak haemoroid
2. Pemeriksaan Dalam
Atas indikasi : Ingin mengetahui apakah Ibu sudah dalam masa
persalinan
Pukul : 20.00 WIB
Hasil : Tidak ada kelainan pada dinding vagina, portio tipis,
ketubab belum pecah, penurunan bagia terendah 3/5,
pembukaan serviks 4 cm, presentasi kepala, kepala
berada di hodge II dengan posisi kepala ubun-ubun
kecil depan.
F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb : Tidak dilakukan
Urine : Tidak dilakukan
Protein : Tidak dilakukan
Glukosa : Tidak dilakukan
V. PERENCANAAN
Tanggal : 12 juli 2009
Pukul : 20.00 wib
1. Jelaskan hasil observasi yang telah dilakukan pada Ibu, serta catat dalam
partograf.
Rasional : Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada Ibu diharapkan Ibu
mengetahui keadaannya sehingga Ibu tidak khawatir dan dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.
2. Anjurkan suami/anggota keluarga Ibu untuk mendampingi dan memberikan
dukungan kepada Ibu.
Rasional : Perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Ibu dapat
mengurangi rasa tegang dan cemas serta memperlancar proses
persalinan.
3. Anjurkan Ibu untuk memilih posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi serta anjurkan suami/anggota keluarga Ibu untuk membantu Ibu
berganti posisi sesuai keinginan Ibu.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman, juga dapat mempercepat turunnya
kepala sehingga dapat memperpendek waktu persalinan.
4. Beri Ibu nutrisi dan cairan berupa makanan ringan dan air minum.
Rasional : Makan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan
akan memberi lebih banyak energi dan dapat mencegah
dehidrasi yang dapat memperlambat kontraksi.
5. Anjurkan Ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin sebelum
persalinan.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman, tidak menghambat turunnya kepala
janin serta mengurangi resiko infeksi saluran kemih pasca
persalinan.
6. Ajarkan pada Ibu cara mengedan yang baik.
Rasinal : Agar Ibu dapat beristirahat diantara kontraksi sehingga Ibu tidak
lelah saat kontraksi.
7. Ajarkan Ibu teknik relaksasi dan pernapasan.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman saat mengedan an dapat mengatur
pernapasan dengan cara menarik napas saat ada kontraksi dan
menghembuskan napas saat kontraksi hilang.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 20.10 WIB
VII. EVALUASI
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 20.50 wib
1. Ibu sudah mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan bahwa keadaan Ibu
dan janinnya baik, dengan hasil :
PUKUL HIS DJJ NADI TD S PEMBUKAAN
23.30 Frek : 4x dalam 10 menit 136 x/menit 82 x/menit 120/80 37ºC 4 CM
WIB Lama : 20 - 40 detik mmHg
24.00 Frek : 4x dalam 10 menit 144 x/menit 88 x/menit
WIB Lama : 20 - 40 detik
00.30 Frek : 4x dalam 10 menit 144 x/menit 80 x/menit
WIB Lama : >40 detik
01.00 Frek : 4x dalam 10 menit 132 x/menit 90 x/menit
WIB Lama : >40 detik
01.30 Frek : 4x dalam 10 menit 136 x/menit 90 x/menit 36.5 ºC
KALA II
S : DATA SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan bahwa perutnya semakin mulas
Ibu mengatakan bahwa ia ingin buang air kecil
Ibu mengatakan bahwa ia mempunyai keinginan untuk meneran
O : DATA OBJEKTIF :
His dengan frekuensi 4x/10 menit dan lamanya >40 detik.
Pada pukul 21.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam atas indikasi untuk
mengetahui kemajuan persalinan dan didapatkan hasil :
Dinding vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm (lengkap)
Ketuban : Positif, dipecahkan secara amniotomi
pukul 21.00 wib
Presentasi : Kepala
Penurunan bagian terendah : 0/5
Posisi : Memanjang terhadap sumbu Ibu
DJJ : 136 x/menit
A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan G2P1A0 hamil 38 minggu 5 hari dengan inpartu
kala II.
Dasar :
HPHT tanggal 14 Oktober 2008, TP : 21 Juli 2009
Pada pemeriksaan dalam pembukaan serviks 10 cm (lengkap)
Pergerakan janin ada, DJJ terdengar dengan frekuensi 136 x/menit
Punctum maximum Ibu berada dikuadran kanan bawah perut Ibu
Kontraksi sering (4x/menit, lamanya >40 detik)
Ibu ingin meneran
P : PERENCANAAN
Tanggal : 9 Juli 2009
Pukul : 03.35 WIB
P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.00 wib
P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.33 WIB
KALA III
S : DATA SUBJEKTIF :
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya.
Ibu mengatakan masih merasa mules pada perutnya.
Ibu mengatakan bahwa ia merasa haus.
O : DATA OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37ºC
Pernapasan : 23 x/menit
2. Keadaan kandung kemih kosong
3. TFU sepusat
4. Kontraksi uterus baik
5. Tanda-tanda pelepasan plasenta :
Tali pusat memanjang
Terdapat semburan darah secara tiba-tiba melalui introitus vagina
6. Jumlah perdarahan kala III ± 100 cc
A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan P2A0 inpartu kala III
Dasar :
1. Bayi baru lahir tanggal 12 Juli 2009, pukul 21.33 WIB
Jenis kelamin laki-laki.
BB : 3000 gram, PB : 47 cm
APGAR SCORE 8/10
2. Adanya tanda-tanda pelepasan plasenta :
Adanya perubahan bentuk dan tinggi fundus
Tali pusat memanjang (tanda ahfeld)
Adanya semburan darah secara tiba-tiba
Masalah :
Ibu merasa mules
Kebutuhan :
Menjelaskan kepada Ibu bahwa rasa mules yang Ibu rasakan adalah hal
yang biasa karena plasenta akan lepas.
Manajemen aktif kala III.
P : PERENCANAAN
1. Lakukan palpasi abdomen untuk memastikan tidak adanya bayi kedua.
Rasional : Untuk melakukan tindakan yang sesuai jika ada bayi kedua.
2. Beritahu kepada Ibu bahwa ia akan disuntik.
Rasional : Agar Ibu tidak takut dan tidak kaget pada saat disuntikkan
obat.
3. Lakukan penanganan tali pusat terkendali.
Rasional : Agar plasenta dapat lepas dari implantasinya dengan baik
sehingga plasenta keluar tanpa robekan.
4. Lahirkan plasenta.
Rasional : Dengan lahirnya plasenta dapat mempercepat terjadinya
proses involusi uterus sehingga dapat mengurangi jumlah
darah yang keluar lebih banyak.
5. Lakukan masase uterus.
Rasional : Untuk mempercepat terjadinya kontraksi uterus sehingga
dapat mencegah terjadinya perdarahan.
6. Periksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
Rasional : Untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
7. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum.
Rasional : Laserasi merupakan salah satu penyebab perdarahan pada
Ibu.
P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.34WIB
P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 21.37 WIB
KALA IV
S : DATA SUBJEKTIF :
Ibu merasa lelah
Ibu mengatakan perutnya masih mulas
Ibu bahagia dengan kelahiran anaknya
O : DATA OBJEKTIF :
Plasenta lahir pukul 21.40 WIB (lengkap)
Diameter plasenta 20 cm
Berat plasenta 500 gram
Panjang tali pusat 50 cm
Kontraksi uterus baik
TFU 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih kosong
A : ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu dengan P2A0 dalam kala pengawasan (kala IV)
Dasar :
Plasenta lahir lengkap pukul 21.40 WIB secara spontan
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Masalah :
Ibu mengatakan perutnya masih mulas.
Kebutuhan :
Menjelaskan pada Ibu bahwa perut terasa mulas setelah keluarnya plasenta
adalah hal yang biasa dan ini menandakan hal baik karena adanya kontraksi
uterus akan mempercepat terjadinya proses involusi uterus.
P : PERENCANAAN
1. Nilai ulang uterus dan pastikan kontraksi baik.
Rasional : Untuk menilai kontraksi uterus serta dapat melakukan
rangsangan/masase uterus.
2. Evaluasi kembali perdarahan pervaginam.
Rasional : Untuk mengetahui banyaknya perdarahan pervaginam.
3. Berikan bayi kepada Ibunya untuk memulai pemberian ASI.
Rasional : Mendekatkan hubungan antara Ibu dan bayinya serta
merangsang pengeluaran ASI secara dini.
4. Ajarkan kepada ibu/suami cara melakukan masase pada fundus dengan
mengusap-usap perut secara melingkar.
Rasional : Agar ibu/suami dapat melakukan masase guna untuk
mencegah darah yang keluar lebih banyak serta untuk
mempercepat terjadinya proses involusi uterus.
5. Periksa TTV Ibu.
Rasional : Untuk mengetahui keadaan Ibu.
6. Bersihkan badan Ibu dari darah dan lendir serta ganti pakaian Ibu.
Rasional : Agar Ibu merasa nyaman dan badan Ibu menjadi bersih
sehingga dapat mencegah resiko infeksi.
7. Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan dan minuman yang
diinginkan Ibu.
Rasional : Agar kondisi Ibu cepat pulih kembali serta
menghilangkan rasa lelah dan haus.
8. Dekontaminasi alat-alat yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan
klorin 0.5 % dan membilasnya dengan air DTT dan air bersih.
Rasional : Agar alat-alat tetap steril hingga dapat menvegah
terjadinya infeksi.
9. Lengkapi partograf.
Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan.
10. Anjurkan Ibu untuk istirahat.
Rasional : Untuk memulihkan tenaga Ibu setelah melahirkan.
11. Berikan Ibu obat-obatan.
Rasional : Untuk menghilangkan rasa sakit serta mempercepat
pemulihan keadaan Ibu seperti semula.
P : PELAKSANAAN
Tanggal : 12 Juli 20098
Pukul : 22.00 WIB
P : PENILAIAN
Tanggal : 12 Juli 2009
Pukul : 22.20 WIB