Oleh :
Kelompok 03 Kediri
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PETA BUMI
“Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidya BSF (Black Soldier Fly) di Desa
Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri dengan baik tanpa ada suatu halangan
apapun. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Penyuluhan
yang diampu oleh ibu Dr. Siti Azizah, S.Pt,M.Sos,M.Commun dan dibantu oleh asisten
praktikum. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal atas kerjasamanya dari teman
dan berbagai pihak masayrakat Desa Karangrejo, kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menginformasikan konsep
pengolahan kotoran bebek, cara pembuatan pakan alternatif, mengurangi pencermaran
lingkungan dan mengatasi permasalahan yang timbul pada peternak bebek, serta
mendapatkan keuntungan dari konsep pengolahan kotoran bebek tersebut. Dengan
menggunakan media budidaya BSF (Black Soldier Fly) sebagai sumber protein
alternatif untuk pakan ternak bebek. Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan dan
kenyamanan peternak bebek khususnya serta masyarakat setempat yang aman, efektif,
efisien dan ekonomis.
1.4 Manfaat
Setelah penyuluhan tentang PETA BUMI “Pengolahan Kotoran Bebek Untuk
Media Budidaya BSF (Black Soldier Fly) di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat
Kabupaten Kediri agar peternak berwawasan lingkungan dengan baik dan mengetahui
pengolahan kotoran supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan.
5
BAB II
6
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
7
BAB III
METODE PENYULUHAN
2. Pembuatan Kerangka
Tempat untuk perkembangan maggot perlu disiapkan terlebih dahulu pada
tahap awal budidaya untuk menghindarkan media budidaya maggot dari terik
matahari dan hujan yang dapat merusak media budidaya serta berakibat pada
gagalnya budidaya maggot.
8
3. Proses Pembuatan Media Budidaya Maggot
Pembuatan media budidaya dimulai dengan mencampur bahan-bahan media
(dedak, kotoran ternak dan EM4) dengan air secukupnya dan dilakukan secara
perlahan-lahan agar media tidak terlalu basah. Pengadukan diperlukan agar bahan
media budidaya tercampur dengan baik. Setelah media budidaya homogen/tercam-
pur, tutup permukaan media dengan daun pisang kering. Bahwa lalat betina tidak
langsung meletakkan telurnya diatas sumber pakan atau media budidaya sehingga
membutuhkan tempat tersendiri. Daun pisang kering yang diletakkan di atas media
berfungsi sebagai tempat lalat betina meletakkan telurnya serta sebagai pelindung
agar lalat betina tidak mudah terusik apabila sedang bertelur.
4. Proses Budidaya
Proses budidaya dimulai dengan peletakan media budidaya maggot ke
dalam tempat media budidaya yang sebelumnya telah dibuat. Tempat budidaya
diharapkan dapat menjaga kondisi media budidaya agar tetap lembab dan
terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Media yang berada pada
tempat yang minim cahaya teduh dan lembab diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap proses bertelurnya lalat black soldier serta
perkembangan maggot setelah menetas. Lalat black soldier yang berperan seba-gai
indukan dimasukkan ke dalam tempat media budidaya yang telah dikelilingi
kelambu.
9
6. Pemanenan
Proses pemanenan maggot dapat dimulai setelah 2 minggu. Maggot perlu
dipisahkan dan dibersihkan dari sisa media tumbuhnya. Tahapannya yaitu
mencampur media tumbuh dengan air, kemudian maggot diambil menggunakan
saringan. Maggot yang didapatkan kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil
yang didapatkan dalam satu kali budidaya maggot. (Sari, 2018)
10
kedelai yang harganya semakin mahal dan terbatas ketersediaannya. Disamping dapat
menjaga dan meningkatkan produksi ternak, tepung BSF juga mengandung senyawa
yang bersifat sebagai antibiotika dan antiviral sehingga dari segi kesehatan ternak juga
menguntungkan. Kemampuannya dalam mengurai limbah organik sebagai media
perkembangbiakannya dan tingginya toleransi pada variasi iklim di lingkungan tropis
menjadikan BSF mudah untuk diproduksi dalam skala massal di tingkat peternak
maupun industri. Dengan demikian, pemanfaatan BSF sebagai sumber protein
alternatif mampu mengurangi biaya produksi dalam industri peternakan tanpa harus
menurunkan kualitasnya. (Wardhana, 2016)
Waktu
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengamatan pada 7. 9.
mayarakat sasaran 8. v10.
Menyiapkan peralatan
dan bahan
2
Pelatihan pada
masyarakat sasaran
3
4 Evaluasi program
5. Membuat Laporan
Media penyuluhan yang digunakan dalam program ini adalah sebagai berikut
melalui flip chart, media ini menjelaskan konsep tentang pengolahan kotoran bebek
kepada peternak bebek khususnya mulai dari mempersiapkan alat dan bahan kemudian
pembuatan kerangka budidaya, proses pembuatan media budidaya maggot, proses
budidaya, perawatan media budidaya, dan pemanenan dan langsung di aplikasikan ke
peternak bebek tersebut.
11
PROSES PEMBUATAN MEDIA BUDIDAYA BSF (Black Soldier Fly)
April, W. H. (2016). Black Soldier Fly ( Hermetia illucens) sebagai Sumber Protein Alternatif
untuk Pakan Ternak. WARTAZOA, 69-78.
Fatmasari, L. (2016). Pengaruh Pemberian Tepung Maggot untuk Ternak Unggas. Jurnal
Zootek, 271-279.
Putra, S. A. (2017). Estimasi Pertumbuhan Larva Lalat Black Soldier (Hermatica illucens)
dan Penggunaan Pakan Jerami Padi yang Difermentasi dengan Jamur
P.Chrysosporium. Jurnal Biodjati, 159-166.
Putri, A. d. (2012). Kandungan Bahan Kering, Serat Kasar dan Protein Kasar pada Daun
Lamtoro (Leucaena glauca) yang difermentasi dengan Probiotik sebagai Bahan Pakan
Ikan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 161-167.
Sari, R. U. (2018). Analisis Usaha Budidaya Maggot sebagai Alternatif Pakan Lele. Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 39-46.
Wangko, S. (2014). Hermetia Illuciens Aspek Forensik, Kesehatan dan Ekonomi. Jurnal
Biomedik, 6(1) 23-29.
Wardhana, A. H. (2016). Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Sebagai Sumber Protein
Alternatif untuk Pakan Ternak. WARTAZOA, 69-78.
13
14
15