Anda di halaman 1dari 15

PETA BUMI “Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidaya BSF

(Black Soldier Fly) di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten


Kediri
Praktikum Penyuluhan 2019

Oleh :

Kelompok 03 Kediri

1. Tyan Anindya Nareswara 175050118113012


2. Galuh Chandra Cendika 175050118113013
3. Elga Dwi Erfina 175050118113014
4. Achmad Ridho 175050118113015
5. Dimas Aji Yulia Sukma 175050118113016

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PETA BUMI
“Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidya BSF (Black Soldier Fly) di Desa
Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri dengan baik tanpa ada suatu halangan
apapun. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Penyuluhan
yang diampu oleh ibu Dr. Siti Azizah, S.Pt,M.Sos,M.Commun dan dibantu oleh asisten
praktikum. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal atas kerjasamanya dari teman
dan berbagai pihak masayrakat Desa Karangrejo, kami ucapkan terimakasih.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca. Kami sebagai penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan
dan kekeliruan didalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca maupun bahasa dan
isi. Sehingga kami akan menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah bermanfaat untuk pembaca, masyarakat dan
peternak pada umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.

Kediri, 29 Januari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


BAB I.......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN ................................................................................... 6
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan .......................................................................... 6
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ............................................................................ 7
BAB III ....................................................................................................................................... 8
METODE PENYULUHAN ....................................................................................................... 8
3.1 Metode Pelaksanaan ......................................................................................................... 8
3.2 Materi Penyuluhan .......................................................................................................... 10
3.3 Media Penyuluhan .......................................................................................................... 11
PROSES PEMBUATAN MEDIA BUDIDAYA BSF (Black Soldier Fly) ............................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah kotoran ternak adalah salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari
kegiatan peternakan. Limbah ini dapat menyebabkan pencemaran, karena limbah
kotoran ternak sering menimbulkan masalah lingkungan yang mengganggu
kenyamanan hidup masyarakat sekitar (Widya Pangestu, 2017) Gangguan tersebut
berupa bau yang tidak tidak sedap yang ditimbulkan oleh gas tersebut mengakibatkan
gangguan pada saluran pernafasan. Limbah ini dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai
pakan alternatif ternak. Oleh karena itu alangkah baiknya limbah kotoran ternak ini
kita manfaatkan dengan teknologi sederhana sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat.
Di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri terdapat banyak
petani yang memiliki kerja sampingan sebagai peternak, yaitu ternak sapi, kambing
,ayam dan ada pula itik. Disini didapati bahwa permasalahan yang terjadi yaitu limbah
peternakan dari unggas yaitu bebek. Kotoran bebek sendiri menimbulkan bau sehingga
menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan warga sekitar. Pada peternak bebek
ini masih belum mengenal mengenai cara pengolahan limbah kotoran ternak untuk
dijadikan pakan alternatif.
Disamping itu harga jual yang pakan untuk ternak bebek sendiri terbilang
mahal. Untuk menggatikan pakan ternak tersebut maka dapat dicari dengan
pemanfaatan dari limbah kotoran ternak bebek itu sendiri dan juga dapat mengurangi
bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga sekitar peternak bebek tersebut.
Pengelolaan limbah kotoran ternak bebek sendiri akan mendapatkan keuntungan yang
cukup besar. Disini dengan menggunakan limbah kotoran ternak bebek akan dikelola
yang kemudian akan dijadikan media pertumbuhan bagi BSF. Maggot Black Soldier
Fly memiliki nama latin Hermetia illuciens L, (Wangko, 2014) termasuk kerabat lalat
(keluarga diptera), tubuh dewasa nya menyerupai tawon, berwarna hitam dan memiliki
panjang 15-20 mm. Pemanfaatan larva BSF sebagai pakan ternak dan mampu
mengurangi limbah kotoran ternak secara efektif. (April, 2016)

4
1.2 Rumusan Masalah

Masyarakat di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri terdapat


permasalahan pada peternak bebek yang disebabkan karena tingginya harga pakan
bebek dan kotoran bebek yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Kotoran bebek ini
harus adanya penanganan khusus karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

1.3 Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menginformasikan konsep
pengolahan kotoran bebek, cara pembuatan pakan alternatif, mengurangi pencermaran
lingkungan dan mengatasi permasalahan yang timbul pada peternak bebek, serta
mendapatkan keuntungan dari konsep pengolahan kotoran bebek tersebut. Dengan
menggunakan media budidaya BSF (Black Soldier Fly) sebagai sumber protein
alternatif untuk pakan ternak bebek. Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan dan
kenyamanan peternak bebek khususnya serta masyarakat setempat yang aman, efektif,
efisien dan ekonomis.

1.4 Manfaat
Setelah penyuluhan tentang PETA BUMI “Pengolahan Kotoran Bebek Untuk
Media Budidaya BSF (Black Soldier Fly) di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat
Kabupaten Kediri agar peternak berwawasan lingkungan dengan baik dan mengetahui
pengolahan kotoran supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM PENYULUHAN

2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan


Indonesia merupakan Negara agraris yang memiliki daerah-daerah peternakan
dan pertanian yang menyebar di penjuru daerah. Desa Karangrejo Kecamatan
Kandat Kabupaten Kediri, banyak yang mempunyai lahan pertanian dan mempunyai
kandang untuk beternak sapi, kambing, domba, dan itik. Salah satunya yaitu
peternakan bebek, warga masyarakat sekitar sering mengeluh dan mengganggu
kenyamanannya karena kotoran bebek menimbulkan bau. Pada peternak bebek ini
masih belum mengenal mengenai cara pengolahan limbah kotoran ternak untuk
dijadikan pakan alternatif. Oleh karena itu perlu diselenggarakan suatu upaya
penyuluhan tentang PETA BUMI “Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidaya
BSF (Black Soldier Fly) di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri
agar peternak berwawasan lingkungan dengan baik dan mengetahui pengolahan
kotoran supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Dengan melakukan penyuluhan ini kami mengolah kotoran bebek sebagai
media budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam ini mengalami lima
tahap siklus hidupnya, lima fase tersebut yaitu fase dewasa, fase telur, fase larva, fase
prepupa, dan fase pupa. Dari kelima fase tersebut fase setelah telur yaitu fase larva
(maggot) yang sering digunakan pakan ternak. Pada fase larva atau maggot sering
digunakan untuk pakan baik ternak atau hewan peliharaan karena kandungan
nutrisinya dapat mencukupi pakan hewan, kadungan protein pada maggot cukup
tinggi, yaitu 42% dengan kandungan lemak mencapai 34,8%.
Pengaruh pemberian tepung maggot (Hermetia illuciens L) dalam ransum
ayam atau itik terhadap kecernaan kalsium dan fosfor. Maggot ini juga memiliki
nutrisi yang baik, kandungan protein dan asam amino yang lengkap yang dimiliki oleh
maggot (Hermetia illuciens L) , hal ini digunakan sebagai sumber pakan alternative
yang baik bagi sejumlah hewan ternak seperti unggas dan ikan, serta sejumlah hewan
peliharaan seperti burung, reptile seperti iguana, ataupun ikan hias (Fatmasari, 2016).
Tingginya nutrisi yang terkandung pada maggot, ketersediaannya yang melimpah,
pemanfaatannya tidak bersaing dengan manusia serta media tumbuhnya yang mudah
dibuat menunjukkan potensi yang baik sebagai alternatif kombinasi pakan ikan.
Maggot diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan ketersediaan yaitu harga
pakan yang murah dan mudah didapatkan, tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan. (Fahmi, 2015)

6
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Masyarakat Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, mayoritas


sebagai petani, namun selain itu juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebagai
peternak. Salah satunya peternak bebek yang dimiliki oleh bapak Joko, pada saat kami
melakukan kegiatan penyuluhan dan wawancara terkait dengan ternak bebek yang
dimiliki ada beberapa permasalahan yang timbul salah satunya limbah kotoran ternak
adalah salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan peternakan. Limbah ini
dapat menyebabkan pencemaran, karena limbah kotoran ternak sering menimbulkan
masalah lingkungan yang mengganggu kenyamanan hidup masyarakat sekitar.
Gangguan tersebut berupa bau yang tidak tidak sedap yang ditmbulkan oleh gas
tersebut mengakibatkan gangguan pada saluran pernafasan. Namun disamping dampak
yang disebabkan oleh limbah ternak tersebut , limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai
pakan alternatif ternak. Oleh karena itu alangkah baiknya limbah kotoran ternak ini
kita manfaatkan dengan teknologi sederhana sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat.
Disini didapati bahwa permasalahan yang terjadi yaitu limbah peternakan dari
unggas yaitu bebek. Kotoran bebek sendiri menimbulkan bau sehingga menimbulkan
bau yang mengganggu kenyamanan warga sekitar. Pada peternak bebek ini masih
belum mengenal mengenai cara pengolahan limbah kotoran ternak untuk dijadikan
pakan alternatif. Dengan menggunakan inovasi dan teknologi yang kami berikan agar
masyarakat mengetahui Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidaya BSF
(Black Soldier Fly) di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri agar
peternak berwawasan lingkungan dengan baik dan mengetahui pengolahan kotoran
supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Pemanfaatan BSF (Black Soldier Fly) sebagai campuran pakan, tepung larva
BSF cukup sesuai sebagai bahan karena mengandung asam amino, lemak dan kalsium
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Berdasarkan hasil uji palatabilitas ternak lebih
suka pakan yang mengandung arva BSF dari pada pakan yang mengandung tepung
kedelai sumber protein. Keutungan yang lain adalah larva BSF bukan merupakan
vector suatu penyakit dan relative aman untuk kesehatan manusia sehingga jarang
dijumpai dipermukiman terutama yang berpenduduk padat. Disamping itu, populasi
lalat BSF mampu mengurangi populasi lalat M. domestica (lalat rumah).

7
BAB III

METODE PENYULUHAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan program ini melalui beberapa tahap yaitu persiapan


kegiatan perijininan, dimulai dengan ijin ke perangkat Desa Karangrejo bahwa kami
akan melaksanakan praktikum penyuluhan didesa Karangrejo ini. Setelah memperoleh
ijin, maka kami akan langsung survey ke peternakan bebek yang ada di desa tersebut.
Setelah mengetahui permasalahan yang ada, maka dilaksanakan sosialisasi program
penyuluhan tentang PETA BUMI “Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidaya
BSF (Black Soldier Fly). Menjelaskan tentang pengolahan kotoran bebek untuk media
budidaya BSF (Black Soldier Fly) media yang digunakan untuk perkembangan telur
menjadi maggot yaitu kotoran bebek dan dedak dan dicampur dengan EM4, melalui
tahapan dan peralatan yang digunakan sebagai berikut :

1. Mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan yaitu :

Bak ukuran 56,5 cm Wadah pemeliharaan maggot


Tutup
dan 24,5bak
cm Tutup wadah pemeliharaan
Seng gelombang Penutup bak agar tidak kena air
Kelambu /jarring Melindungi
hujan dari organisme/ hewan
Ember/ baskom Tempat serbaguna
penggangu
Kayu Kerangka tempat budidaya maggot
Sekop Alat mengangkut material media
Paku Menggabungkan kayu

2. Pembuatan Kerangka
Tempat untuk perkembangan maggot perlu disiapkan terlebih dahulu pada
tahap awal budidaya untuk menghindarkan media budidaya maggot dari terik
matahari dan hujan yang dapat merusak media budidaya serta berakibat pada
gagalnya budidaya maggot.

8
3. Proses Pembuatan Media Budidaya Maggot
Pembuatan media budidaya dimulai dengan mencampur bahan-bahan media
(dedak, kotoran ternak dan EM4) dengan air secukupnya dan dilakukan secara
perlahan-lahan agar media tidak terlalu basah. Pengadukan diperlukan agar bahan
media budidaya tercampur dengan baik. Setelah media budidaya homogen/tercam-
pur, tutup permukaan media dengan daun pisang kering. Bahwa lalat betina tidak
langsung meletakkan telurnya diatas sumber pakan atau media budidaya sehingga
membutuhkan tempat tersendiri. Daun pisang kering yang diletakkan di atas media
berfungsi sebagai tempat lalat betina meletakkan telurnya serta sebagai pelindung
agar lalat betina tidak mudah terusik apabila sedang bertelur.

4. Proses Budidaya
Proses budidaya dimulai dengan peletakan media budidaya maggot ke
dalam tempat media budidaya yang sebelumnya telah dibuat. Tempat budidaya
diharapkan dapat menjaga kondisi media budidaya agar tetap lembab dan
terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Media yang berada pada
tempat yang minim cahaya teduh dan lembab diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap proses bertelurnya lalat black soldier serta
perkembangan maggot setelah menetas. Lalat black soldier yang berperan seba-gai
indukan dimasukkan ke dalam tempat media budidaya yang telah dikelilingi
kelambu.

5. Perawatan Media Budidaya


Pemeriksaan kondisi media budidaya dilakukan satu kali setiap hari selama
14 hari. Kondisi media budidaya diamati mulai dari kelembaban hingga kadar
airnya. Jika diperlukan, penambah an air maupun sumber pakan maggot dapat
dilakukan. Selain itu kondisi kelambu yang mengelilingi media juga perlu
diperiksa dan dipastikan agar tidak ada lubang yang dapat mengakibatkan lalat
black soldier keluar dari tempat budidaya.

9
6. Pemanenan
Proses pemanenan maggot dapat dimulai setelah 2 minggu. Maggot perlu
dipisahkan dan dibersihkan dari sisa media tumbuhnya. Tahapannya yaitu
mencampur media tumbuh dengan air, kemudian maggot diambil menggunakan
saringan. Maggot yang didapatkan kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil
yang didapatkan dalam satu kali budidaya maggot. (Sari, 2018)

3.2 Materi Penyuluhan


Penyuluhan ini memberikan informasi dan pengarahan kepada masyarakat
Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, khususnya juga bagi para
peternak bebek. Pentingnya pengolahan kotoran bebek ini agar mengurangi
pencermaran lingkungan dan juga dapat diolah menjadi pakan alternatif dengan
melalui inovasi Pengolahan Kotoran Bebek Untuk Media Budidaya BSF (Black
Soldier Fly). Tingginya harga pakan bebek menjadi perhatian lebih bagi peternak
bebek, hal ini kami memberi inovasi bagi peternak bebek untuk menekan biaya pakan,
maka dilakukan berbagai tujuan mencari pakan alternatif, dan pakan alternative
tersebut diutamakan mudah untuk diproduksi, harganya terjangkau, sifatnya
berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan budidaya BSF (Black Soldier Fly) akan
menghasilkan maggot sebagai pakan alami dan alternatif untuk bebek (Putri, 2012).

Maggot merupakan organisme pembusuk karena kebiasaannya mengkonsumsi


bahan-bahan organic. Larva lalat Black Soldier Fly dapat digunakan untuk
mngkonversi limbah seperti limbah industry pertanian, peternakan, ataupun kotoran
manusia. Untuk membudidayakan pakan alami ini selain relatif mudah, biaya yang
dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Selain itu pakan alami maggot ini dapat
digunakan sebagai bahan baku pakan karena tidak berbahaya (Putra, 2017).

Sebagai sumber pakan BSF mengandung protein tinggi (40-50%). Secara


ilmiah telah terbukti bahwa pemanfaatan tepung BSF pada babi, ayam petelur ayam
pedaging dan burung puyuh sebagai sumber alternatif protein dalam pakan ternak
mempunyai prospek yang bagus. Pemanfaatan tepung BSF ini diharapkan dapat
mengurangi ketergantungan peternak pada protein dari tepung ikan dan tepung

10
kedelai yang harganya semakin mahal dan terbatas ketersediaannya. Disamping dapat
menjaga dan meningkatkan produksi ternak, tepung BSF juga mengandung senyawa
yang bersifat sebagai antibiotika dan antiviral sehingga dari segi kesehatan ternak juga
menguntungkan. Kemampuannya dalam mengurai limbah organik sebagai media
perkembangbiakannya dan tingginya toleransi pada variasi iklim di lingkungan tropis
menjadikan BSF mudah untuk diproduksi dalam skala massal di tingkat peternak
maupun industri. Dengan demikian, pemanfaatan BSF sebagai sumber protein
alternatif mampu mengurangi biaya produksi dalam industri peternakan tanpa harus
menurunkan kualitasnya. (Wardhana, 2016)

Waktu
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengamatan pada 7. 9.
mayarakat sasaran 8. v10.

Menyiapkan peralatan
dan bahan
2
Pelatihan pada
masyarakat sasaran
3
4 Evaluasi program
5. Membuat Laporan

3.3 Media Penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan dalam program ini adalah sebagai berikut
melalui flip chart, media ini menjelaskan konsep tentang pengolahan kotoran bebek
kepada peternak bebek khususnya mulai dari mempersiapkan alat dan bahan kemudian
pembuatan kerangka budidaya, proses pembuatan media budidaya maggot, proses
budidaya, perawatan media budidaya, dan pemanenan dan langsung di aplikasikan ke
peternak bebek tersebut.

11
PROSES PEMBUATAN MEDIA BUDIDAYA BSF (Black Soldier Fly)

Persiapkan alat dan bahan yaitu :

Bahan : 5 kg dedak/kebby, 5 kotoran


bebek, 2 liter air, 10 sdm gula pasir,
EM4 atau satu botol yakult, dan 2
bungkus royco

Alat :1 buah ember besar, 1 buah


ember kecil,1 buah kantong plastic,1
buah karet atau tali raffia, dan 1
lembar daun pisang.

 - Tuangkan dua tutup botol


EM4
 - Siapkan 1buah  - Campurkan bahan-bahan
ember tersebut dan aduk hingga
kecil,Siapkan air rata
sebanyak 2 liter.  - Langkah selanjutnya
adalah Siapkan 1 buah
ember besar
 - Tuangkan dedak sebanyak
5 kg dan kotoran bebek 5kg
 Ambil dua bungkus royco

 - Kemudian bahan- CATATAN :


bahan tersebut di
campurkan hingga Pastikan memasukan adonan
merata, kedalam kantong plastik tidak
 - Campurkan semua terlalu penuh, agar ada udara
bahan diatas hingga tersisa. hal ini bertujuan
merata dan hingga ketika terjadi proses
menjadi adonan, dan fermentasi akan
Masukkan adonan menghasilkan gas, dan Ikat
tersebut ke dalam hingga rapat menggunakan
kantong plastik. karetSimpan di tempat sejuk
selama 4 sampai 5 hari.
12
 Proses dapat dikatakan berhasil
jika adonan terlihat mengembang
sebagai tanda proses fermentasi
DAFTAR PUSTAKA

April, W. H. (2016). Black Soldier Fly ( Hermetia illucens) sebagai Sumber Protein Alternatif
untuk Pakan Ternak. WARTAZOA, 69-78.

Fahmi, M. (2015). Optimalisasi Proses Biokonversi dengan Menggunakan mini-larva


Hermetia illucens untuk memenuhi Kebutuhan Pakan Ikan. Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 139-144.

Fatmasari, L. (2016). Pengaruh Pemberian Tepung Maggot untuk Ternak Unggas. Jurnal
Zootek, 271-279.

Putra, S. A. (2017). Estimasi Pertumbuhan Larva Lalat Black Soldier (Hermatica illucens)
dan Penggunaan Pakan Jerami Padi yang Difermentasi dengan Jamur
P.Chrysosporium. Jurnal Biodjati, 159-166.

Putri, A. d. (2012). Kandungan Bahan Kering, Serat Kasar dan Protein Kasar pada Daun
Lamtoro (Leucaena glauca) yang difermentasi dengan Probiotik sebagai Bahan Pakan
Ikan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 161-167.

Sari, R. U. (2018). Analisis Usaha Budidaya Maggot sebagai Alternatif Pakan Lele. Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 39-46.

Wangko, S. (2014). Hermetia Illuciens Aspek Forensik, Kesehatan dan Ekonomi. Jurnal
Biomedik, 6(1) 23-29.

Wardhana, A. H. (2016). Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Sebagai Sumber Protein
Alternatif untuk Pakan Ternak. WARTAZOA, 69-78.

Widya Pangestu, A. P. (2017). PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG DAN NANGKA


MUDA MENGGUNAKAN LARVA BSF (Black Soldier Fly). Simposium Nasional,
97-101, ISSN : 1412-9612.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai