Berdasarkan kelemahan dari pendapat normatif yang hanya berpusat pada pembentukan hukum oleh pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan sosiologis bahwa hukum bersumber dari hasil proses sosial seperti hukum adat, maka lahirlah pendapat campuran yang berpendapat bahwa hukum adalah peraturan tingkah laku, norma dan sekaligus adalah kebiasaan dalam masyarakat.
1. Hukum dalam arti sebagai ilmu pengetahuan (ilmu hukum/ilmu kaidah)
1.1 Robert L Hayman memberi pengertian ilmu hukum dalam hal ini Jurisprudence sebagai segala sesuatu yang bersifat teoritis tentang hukum. Ilmu hukum adalah suatu bidang ilmu yang berdiri sendiri yang kemudian dapat berintegral dengan ilmu-ilmu lain sebagai suatu terapan dalam ilmu pengetahuan yang lain. 1.2 Gijssels dan van Hoecke mengatakan ilmu hukum (jurisprudence) adalah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan teroganisasikan tentang gejala hukum, struktur kekuasaan, norma-norma, hak-hak dan kewajiban.
2. Hukum dalam arti sebagai disiplin
2.1 Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto hukum dalam arti sebagai disiplin yaitu sebagai ajaran hukum mengenai fenomena masyarakat, atau ajaran kenyataan atau gejala-gejala hukum yang ada dan yang hidup dalam masyarakat. Disiplin hukum meliputi : Ilmu hukum, politik hukum, dan filsafat hukum.
3. Hukum dalam arti sebagai kaidah
3.1 Menurut Mochtar Kusumaatmadja Hukum merupakan keseluruhan kaidah serta semua asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan untuk memelihara ketertiban serta meliputi berbagai lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat. 4. Hukum dalam arti sebagai tata hukum 4.1 Menurut Plato Hukum merupakan seperangkat peraturan-peraturan yang tersusun dengan baik dan teratur dan bersifat mengikat hakim dan masyarakat. 4.2 Menurut S.M. Amir, S.H. hukum merupakan peraturan, kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma-norma dan sanksi-sanksi. 5. Hukum dalam arti sebagai petugas hukum 5.1 Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto Hukum sebagai petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan kalangan yang berhubungan erat dengan penegak hukum. 6. Hukum dalam arti sebagai keputusan penguasa 6.1 Menurut Achmad Ali Hukum ialah seperangkat norma mengenai apa yang benar dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik yang tertuang dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan norma itu. 7. Hukum dalam arti sebagai proses pemerintahan 7.1 Menurut Simorangkir hukum ialah segala peraturan yang sifatnya memaksa dan menentukan segala tingkah laku manusia dalam masyarakat dan dibuat oleh suatu lembaga yang berwenang. 8. Hukum dalam arti sebagai perilaku yang ajeg atau sikap tindak yang teratur 8.1 Menurut Van Apeldoom bahwa hukum merupakan gejala sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan. 9. Hukum dalam arti sebagai jalinan nilai-nilai 9.1 Menurut Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yakni jalinan dari konsepsi abstrak tentang apa yang dianggap baik dan buruk.