DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
PERENCANAAN TAPAK WISATA
KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS CIKAMPEK
PROVINSI JAWA BARAT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
Mengetahui
Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,
Tanggal lulus :
RINGKASAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh nikmat dan karunia yang
telah dilimpahkan-Nya. Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan atas
terselesaikannya penyusunan skripsi ini yang berjudul “Perencanaan Tapak
Wisata Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Cikampek Provinsi Jawa Barat”.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi para pembaca dan seluruh pihak yang membutuhkan
khususnya bagi kemajauan ilmu pengetahuan kehutanan di Indonesia. Penulis
menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala bentuk
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis untuk kemajuan di
masa yang akan datang.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
dilimpahkan-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul “Perencanaan Tapak Wisata Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus
Cikampek Provinsi Jawa Barat”. Shalawat serta salam tidak lupa tercurahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa
terlaksananya penelitian hingga penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Orang tua tercinta Tampan Mega (Bapak), Titin Maria (Ibu), Farhandika
Septiandi Jayasinga Putra (Adik) atas segala limpahan kasih sayang, doa,
bimbingan, motivasi, nasihat dan dukungan lahir maupun batin.
2. Dosen pembimbing Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si dan Vera Dian Damayanti,
SP, MLA atas segala arahan, bimbingan, nasihat, solusi serta saran dan
masukannya selama penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Dosen penguji sidang Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si dan ketua sidang Dr. Ir.
Agus Hikmat, M.Sc atas bimbingan, masukan, saran, dan kritik atas skripsi
hasil penelitian ini.
4. Seluruh dosen beserta staf KPAP atas bimbingan dan pelayanan selama
penulis menuntut ilmu di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata, Fakultas Kehutanan, IPB.
5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan
Dr. Ir. Bambang Tri Hartono, MF, Kepala Sub Bidang Tindak Lanjut
Penelitian Desy Ekawaty, S.Hut, M.Sc, dan seluruh pihak Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) Kehutanan atas izin, bantuan, masukan, dan
bimbingan pada penelitian ini.
6. Bapak Usup dan keluarga, serta A Deni atas bantuan dan arahannya selama
pengambilan data di lapangan.
7. Teman-teman dari Departemen Arsitektur Lanskap Kak Agus, Kak Wiwiek,
dan Vivi atas diskusi tentang penelitian ini.
8. Sahabat seperjuangan selama penelitian Meyla Dona Paramita, Mega Haditia,
Kartika Edy Kresna atas dukungan, bantuan, dan semangatnya.
9. Keluarga EDELWEISS 45 tercinta: Sari Narulita, Nararya Gunadharma,
Meidilaga, Davidia Intan Permata Yahdi, Rika Sri Wahyuni, Siti Nurika,
Rifki Putra, Rahmat Adiputra, Muamar Zulfikar, Intan Handayani, Fiqh
Chairunnisa, Fatwa Nirza, Lintang Praba, Ririn Rihatni, Erlinda Mutiara,
Agrini Vera Utari, Ayu Wandarise, Yasri Syarifatul, Asep Zanuansyah, M.
Juan Ardha, Nugrahadi Ramadhan, serta seluruh keluarga besar KSHE 45
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak atas
kebersamaan, persaudaraan, persahabatan, bantuan, dukungan, dan semangat
selama ini.
10. Sahabat terbaik Oryza Sativa, Ernawati, Sylvani Nugraha, Resti Widya Putri,
Ninda Nevada, Yuni Astuti, Renando Meiko, Ahmad Noval, Ramdani
Mardiansyah, Chairul Adijaya, Salman Al Farisi. Terima kasih banyak.
11. Harry Tri Atmojo Aksomo atas doa, dukungan, motivasi, dan semangat di
setiap harinya.
12. Kakak dan Adik tingkat, serta seluruh keluarga besar Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.
13. Seluruh keluarga besar Himakova.
14. Pihak-pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wisata dan Pariwisata ................................................................. 3
2.2 Kawasan Wisata .......................................................................... 3
2.3 Perencanaan Tapak Kawasan Wisata ......................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 8
3.3 Metode dan Pendekatan Perencanaan ............................................ 8
3.3.1 Persiapan ............................................................................... 9
3.3.2 Pengumpulan/Inventarisasi Data ......................................... 9
3.3.3 Analisis Data ....................................................................... 11
3.3.4 Sintesis Data ........................................................................ 13
3.3.5 Perencanaan Tapak .............................................................. 13
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Administratif dan Geografis ......................................................... 14
4.2 Keadaan Fisik Kawasan ................................................................. 14
4.2.1 Topografi ............................................................................. 14
4.2.2 Geologi dan tanah ................................................................ 14
4.2.3 Klimatologi .......................................................................... 14
4.2.4 Vegetasi ............................................................................... 15
4.3 Aksesibilitas ................................................................................... 15
4.4 Sarana dan Prasarana ..................................................................... 15
4.4.1 Jalan aspal ............................................................................ 15
4.4.2 Jalan pemeriksaan ................................................................ 16
4.4.3 Rumah dinas petugas lapangan dan pondok kerja ............... 16
4.5 Kegiatan Penelitian ........................................................................ 17
ii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
tapak yang baik sangat perlu untuk dilakukan. Selain itu dengan adanya
perencanaan tapak ini, kawasan hutan dengan tujuan khusus Cikampek dapat terus
lestari dan dapat terus memenuhi fungsi dan tujuan kawasan ini.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi karakter fisik tapak wisata yang ada di KHDTK Cikampek.
2. Mengidentifikasi potensi wisata yang ada di KHDTK Cikampek.
3. Membuat perencanaan tapak KHDTK Cikampek dengan tidak merubah
fungsi pokok kawasan tersebut.
1.3 Manfaat
Penelitian ini berupa rencana tapak kawasan wisata, diharapkan dapat
berguna sebagai :
1. Rekomendasi rencana tapak pengembangan wisata untuk KHDTK Cikampek.
2. Rekomendasi dalam pertimbangan usaha pelestarian kawasan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kawasan wisata merupakan suatu areal atau jalur pergerakan wisata yang
memiliki obyek dan daya tarik wisata tentunya dapat dikunjungi, disaksikan, dan
dinikmati wisatawan. Kawasan ini memiliki lanskap alam yang indah, budaya
yang dipadukan dengan perubahan kondisi sosial dan ekonomi bagi masyarakat
sekitar (Nurisjah & Pramukanto 2009). Holden (2000) menyatakan bahwa
kawasan wisata berkaitan erat dengan karakteristik lanskap setempat, yaitu
keindahan, kondisi lingkungan yang sehat dan bersih, iklim yang sesuai, memberi
kenyamanan dan ketenangan, estetis, dan lingkungan sekitarnya mencirikan
karakter yang kuat terhadap kawasan.
Kawasan wisata alam (KWA) merupakan kawasan dengan ciri khas
tertentu, baik di darat maupun di perairan, dengan mempunyai fungsi pokok
sebagai kawasan pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistem. Kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai KWA ini,yaitu: (1)
mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa, atau ekosistem gejala alam
serta formasi geologi yang menarik, (2) mempunyai luas yang cukup untuk
menjamin kelestarian fungsi potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi
pariwisata dan rekreasi alam, dan (3) kondisi lingkungan disekitarnya mendukung
upaya pengembangan pariwisata alam. Prinsip-prinsip dalam pengembangan
KWA, yaitu; (1) karakter kepariwisataan, (2) pemerintah sebagai fasilitator
sekaligus regulator, (3) swasta sebagai operator, dan (4) masyarakat sebagai
subyek pembangunan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Persiapan
Tahap persiapan pada tahapan penelitian dimulai dengan menyusun usulan
penelitian yang dilakukan dengan membuat latar belakang, tujuan, manfaat studi,
metode dan rencana kerja, dan menyusun anggaran biaya. Selain itu juga pada
tahap ini dilakukan pengurusan izin untuk melaksanakan penelitian.
sedangkan data sekunder merupakan data yang didapatkan dari berbagai pustaka
dan berbagai informasi dari pihak-pihak yang terkait.
Metode yang digunakan untuk pengambilan data primer berupa
pengamatan lapang, dokumentasi, dan wawancara. Wawancara sendiri dilakukan
dengan metode purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara
mengambil orang-orang yang terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang
dimiliki oleh sampel itu (Nasution 2007), dimana responden dipilih dengan ciri-
ciri spesifik yaitu pengunjung yang datang atau berkeinginan untuk berwisata di
kawasan KHDTK Cikampek. Jumlah responden dipilih sebanyak 30 orang yang
merupakan penduduk desa sekitar KHDTK dan pengunjung yang mengunjungi
kawasan KHDTK. Jenis, bentuk, dan cara pengambilan data dari tahapan
pengumpulan data ini dapat dilihat dalam Tabel 2.
Hasil analisis kedua aspek yang berupa peta komposit untuk pembuatan
block plan perlu diketahui kriterianya. Dalam menentukan kriteria dari peta
tersebut akan dicari selang/interval kriteria berdasarkan klasifikasi penilaian yang
dihitung dengan menggunakan persamaan berdasarkan Direktorat Jendral
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam dalam Mulyati (2007):
S= Smaks-Smin/K
Keterangan:
S : Selang dalam penetapan selang klasifikasi penilaian
Smaks : Skor maksimal
Smin : Skor minimal
K : Banyaknya klasifikasi
BAB IV
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.2.3 Klimatologi
Kecamatan Cikampek memiliki curah hujan rata-rata 1.796 mm per tahun
dan termasuk dalam tipe iklim C. Curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan
Desember, Januari sampai April, sedangkan curah hujan yang rendah terjadi pada
bulan Mei sampai September (Pusprohut Litbang 2010).
15
4.2.4 Vegetasi
Pada tahun 1937 yang merupakan awal dibentuknya hutan penelitian
telah terdapat kegiatan penelitian introduksi jenis-jenis pohon sebanyak 172 petak.
Pada semua petak tersebut telah dilakukan upaya penanaman. Dalam
perkembangannya tidak semua petak tertutup oleh vegetasi, melainkan terdapat
beberapa plot tanaman gagal (kosong) yang sifatnya membentuk spot-spot yang
menyebar di seluruh areal. Sampai tahun 2010, KHDTK Cikampek telah
diintroduksi sebanyak 61 jenis terdiri dari 3 jenis dari famili Dipterocarpaceae, 57
jenis dari jenis non- Dipterocarpaceae, dan 1 jenis bambu. Dari 61 jenis yang
diintroduksi sebanyak 28 jenis merupakan jenis exotic (penyebaran alaminya di
luar Indonesia) dan 32 jenis merupakan jenis asli di Indonesia (Pusprohut Litbang
2010).
4.3 Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju lokasi KHDTK Cikampek dapat ditempuh melalui
jalan Tol Cikampek. Jarak dari pintu gerbang Tol Cikampek ke KHDTK
Cikampek kurang lebih 2,5 km. Lokasinya terletak di pinggir jalan raya yang
menghubungkan Desa Cinangka dengan Pasar Cikampek.
dan pedagang mendominasi hampir 70 % dari total profesi pada masyarakat. Hal
ini menunjukkan bahwa profesi sebagai pedagang membutuhkan lahan untuk
dijadikan areal berdagang. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan
menjadikan sebagian areal KHDTK Cikampek sebagai tempat berdagang. Adapun
komposisi mata pencaharian penduduk di sekitar KHDTK tertera pada Tabel 6
berikut ini.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
Jenis tanah yang terdapat pada kawasan ini terdiri dari dua jenis, yaitu
tanah laterit dan tanah latosol. Tanah latosol sendiri terbagi lagi menjadi dua,
yaitu tanah latosol merah kekuningan dan tanah latosol merah. Pada kawasan ini,
jenis tanah yang paling mendominasi adalah tanah latosol merah (Gambar 7).
Tanah latosol sendiri memiliki ciri fisik berwarna merah/kuning (terutama
pada horison B), tetapi jika tererosikan biasanya akan berwarna cokelat atau
kelabu. Sifat lain yang penting dari jenis tanah ini adalah terbentuknya keadaan
granular (merangsang drainase dalam keadaan yang sangat baik). Sedangkan
tanah laterit memiliki warna merah seperti karat, akibat kandungan oksida besinya
yang tinggi. Iklim tropis dan pengaruh unsur-unsur kimia menentukkan ketebalan,
kualitas, dan kandungan mineral lapisan tanah laterit (Anonim 2012). Tanah
latosol bervegetasi hutan basah sampai savana, bertopografi dataran sampai
bergelombang dan berbukit dengan bahan induk dari berbagai macam batuan.
Sedangkan tanah laterit ini tersebar di dataran rendah pada tinggi kurang dari 100
meter dengan relief datar sampai sedikit bergelombang dengan bahan induk
andesit (Darmawijaya 1990).
25
5.2.1.3 Iklim
Iklim pada KHDTK Cikampek dapat dilihat pada suhu dan curah hujan.
Kondisi iklim ini perlu diperhatikan terhadap fasilitas pengunjung yang berkaitan
dengan atraksi wisata dan jenis-jenis wisata yang akan dikembangkan.
a. Suhu
Suhu maksimum di KHDTK Cikampek berkisar antara 29,4 – 32,81 °C
dan suhu minimumnya berkisar antara 21,35 – 24,64 °C. Sedangkan suhu rata-rata
berkisar antara 25,57 – 27,24 °C. Suhu tertinggi terjadi pada bulan September dan
suhu terendah terjadi pada bulan Mei (Gambar 8).
35
30
25
Suhu (°C)
20
15
10
5
0
Nopember
Desember
Juli
September
Mei
Maret
April
Januari
Februari
Juni
Oktober
Agustus
b. Curah hujan
Curah hujan maksimum di KHDTK Cikampek adalah 727 mm pada
bulan April dan curah hujan minimum pada bulan Juli, Agustus, dan September
pada tahun 2011 (Gambar 9). Curah hujan pada kawasan ini sendiri termasuk ke
dalam tipe iklim C menurut klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Schmidt-
Ferguson tahun 1951. Schmidt-Ferguson menggunakan nilai perbandingan antara
rata-rata banyaknya bulan kering dan rata-rata banyaknya bulan basah (Rafi’i
1995), sehingga dapat diketahui bahwa iklim pada kawasan ini adalah tipe C yaitu
agak basah. Curah hujan yang rendah pada tapak akan menguntungkan untuk
kegiatan wisata, karena curah hujan yang tinggi atau hari hujan dapat
menghambat kegiatan wisata, terutama karena wisata yang berada di KHDTK
Cikampek pada dasarnya adalah wisata outdoor.
27
800
700
600
500
400
300
200 Curah Hujan Rata-
100 rata (mm)
0
Desember
Juli
Mei
Maret
Agustus
Januari
April
September
Juni
Oktober
Nopember
Februari
5.2.1.4 Topografi
Topografi pada kawasan KHDTK Cikampek secara umum datar sampai
bergelombang (Gambar 10). Topografi kawasan ini erat kaitannya dengan
kemiringan lahan. Kemiringan lahan dapat diketahui dan merupakan bentukan
lahan dari ketinggian tempat dari analisis data di lapangan. Kemiringan lahan ini
sangat penting untuk diketahui karena dapat menjadi dasar dalam penempatan
pengembangan objek dan atraksi wisata, serta pengembangan sarana dan
prasarana pendukung wisata yang nyaman bagi pengunjung.
Pada Gambar 11 dapat dilihat terdapat 4 kelas kemiringan lahan, dimana
kemiringan lahan dengan persentasi 0-3% merupakan kemiringan lahan yang
paling landai, dan pada metode skoring kelas ini mendapat nilai terbesar yaitu 80
yang didapatkan dari perkalian bobot sebesar 20 dan nilai terbesar yaitu 4. Hal ini
dikarenakan pada kemiringan lahan ini pengunjung dapat dengan nyaman berada
pada area tersebut, juga dapat memungkinkan dikembangkan sarana dan prasarana
wisata. Kemudian terdapat kemiringan lahan 3,01-8% dengan nilai 60, dan
kemiringan lahan 8,01-15% dengan nilai 40. Sedangkan pada kemiringan lahan
dengan persentase kemiringan >15,01% merupakan kemiringan lahan yang sedikit
curam pada kawasan dan mendapatkan nilai terendah yaitu 20. Pada kemiringan
lahan tersebut bukan tidak memungkinkan diadakannya pengembangan wisata,
akan tetapi perlu diperhatikan jenis wisata yang dikembangkan dan juga perlu
adanya peningkatan keamanan bagi pengunjung pada area tersebut.
28
5.2.1.5 Ekologi
a.Sumberdaya lahan
Pengembangan daerah tujuan wisata harus memperhatikan semua
sumberdaya serta lingkungan agar tidak terjadi degradasi. Pengembangan
kawasan wisata haruslah selalu melindungi sumberdaya yang ada karena hal
tersebut penting sekali untuk keberhasilan wisata (Gunn 1994). Sumberdaya pada
kawasan meliputi vegetasi, satwa, sumberdaya lahan lain.
1. Vegetasi
Vegetasi yang terdapat pada kawasan ini diketahui sebanyak 63 jenis
yang terdiri dari 3 jenis famili Dipterocarpaceae, 60 jenis non-Dipterocarpaceae,
dan salah satunya terdapat jenis bambu, yaitu Bambu Apus. Jenis-jenis vegetasi
tersebutterdiri dari jenis exotic dan jenis asli dari Indonesia.Tabel 7 merupakan
jenis-jenis vegetasi Dipterocarpaceae dan non-Dipterocarpaceae yang terdapat di
KHDTK Cikampek.
Vegetasi yang terdapat pada kawasan ini banyak yang berpotensi untuk
dijadikan daya tarik. Vegetasi tersebut dipetakan sesuai dengan blok atau petak
tanam masing-masing tanaman. Dalam masing-masing petak tanam terdapat
beberapa jenis pohon di dalamnya, namun demikian pada umumnya terdapat jenis
pohon yang mendominasi di dalamnya (Gambar 12).
33
(a) (b)
Keterangan :
(a) Babadotan
2. Satwa
Potensi dari keanekaragaman satwa juga dapat menjadi daya tarik sendiri
bagi kawasan. Selain satwa tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata,
satwa-satwa ini juga dapat terus dilestarikan atau dikonservasi dalam kawasan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, satwa yang ditemukan pada kawasan
terdiri dari 15 jenis burung, 4 jenis mamalia, dan 6 jenis reptil. Satwa-satwa ini
ditemukan hampir merata di seluruh kawasan. Menurut keterangan warga dan
juga petugas lapangan, sekitar lima tahun lalu, satwa pada kawasan ini sangat
mudah dijumpai, akan tetapi keberadaannya berkurang sekarang ini. Hal ini dapat
disebabkan karena semakin banyaknya kendaraan yang melintas di jalan raya
yang berada di dalam kawasan ini yang dapat mengganggu satwa. Selain itu juga
sempat terjadi perburuan liar oleh warga sekitar kawasan ini.
Jenis-jenis satwa yang ditemukan sebagian besar berstatus risiko rendah
(Low Risk) menurut IUCN Red List. Akan tetapi walaupun demikian, keberadaan
satwa pada kawasan perlu dilestarikan. Untuk melindungi dan melestarikan satwa,
hal yang perlu dilakukan adalah menyediakan habitat dan sumber makanan bagi
satwa serta memberikan nilai tambah untuk satwa bagi perencanaan sebagai
kawasan wisata. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat spot pengamatan
dan jalur yang tepat sehingga pengunjung dapat mengamati satwa tanpa
mengganggu satwa tersebut (Noviana 2010). Potensi fauna yang dapat dilihat
pada Tabel 8.
36
(a) (b)
Keterangan :
(a) Goa (b) Sungai
b. Penutupan lahan
Penutupan lahan pada KHDTK Cikampek didominasi oleh hutan
tanaman, namun terdapat beberapa penutupan lain seperti semak belukar, kebun,
lahan kosong, dan area terbangun (Gambar 17). Penutupan lahan ini kemudian
dibagi menurut statusnya. Secara umum status penutupan lahan yang terdapat
pada kawasan KHDTK Cikampek terbagi menjadi 4 jenis, yaitu penutupan lahan
alami, penutupan lahan semi alami, penutupan lahan campuran, dan penutupan
lahan area terbangun. Masing-masing luasannya dapat dilihat pada Tabel 10.
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan :
(a) Semak Belukar (c) Kebun
(b) Hutan Tanaman (d) Lahan Terbangun
(c)
(a)
(d)
(b) (e)
Keterangan :
(a) Fauna
(b) Flora
(c) Pemandangan
(d) Area Bermain
(e) Area Berkumpul
a. Fasilitas eksisting
Fasilitas eksisting yang terdapat pada kawasan antara lain pintu gerbang,
warung makan, papan penunjuk lokasi, papan interpretasi nama, rumah dinas,
wisma tamu, stasiun klimatologi, dan information centre (Gambar 23). Beberapa
fasilitas ini masih terawat, akan tetapi ada juga yang sudah tidak terawat dan tidak
tertata. Potensi dan kendala dari fasilitas eksisting kawasan dapat dilihat pada
Tabel 11.
a. Sarana untuk
a. Belum beroperasi
mengetahui suhu dan
b. Banyak tumbuhan
Stasiun curah hujan yang ada
8. 1 unit bawah yang tumbuh
Klimatologi di kawasan
karena belum adanya
b. Area wisata
perawatan
pendidikan
51
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h)
Keterangan :
Pengunjung yang datang ke kawasan ini sudah cukup ramai. Kawasan ini
cukup diminati meskipun kawasan ini belum dikembangkan menjadi kawasan
wisata. Selama ini tidak ada catatan pengunjung yang masuk ke kawasan kecuali
pengunjung yang akan melakukan penelitian. Jadi pengunjung bebas masuk ke
kawasan ini.
Pengunjung umumnya berasal dari warga sekitar KHDTK Cikampek dan
kawasan lain yang masih di daerah Cikampek atau Karawang. Pengunjung
mengetahui mengenai kawasan dari temannya, keluarga, media massa, dan
lainnya yang mengetahui sendiri dan dari informasi yang diberikan oleh Litbang
(Gambar 25). Oleh karena sebagian besar mengetahui dari temannya, maka
sehingga juga memilih teman untuk berkunjung ke kawasan. Meskipun begitu
banyak pula pengunjung yang datang sendiri atau bersama keluarga (Gambar 26).
20%
teman
3% keluarga
7% media massa
70% lainnya
13%
10% teman
sendiri
keluarga
77%
13% menikmati
kesejukan dan
7% pemandangan
0%
melakukan
penelitian
melihat tumbuhan
dan satwa
80%
lainnya
0%
0%
7%
satwa liar
tumbuhan
mitos/legenda
lainnya
93%
Pengunjung biasanya datang bersama teman pada hari sabtu atau minggu
(weekend). Meskipun begitu, pada hari biasa pun kawasan ini tetap ramai
dikunjungi, terutama oleh pelajar dan karyawan areal industri sekitar kawasan
56
untuk menikmati udara sejuk ataupun hanya sekedar makan siang. Pengunjung
lainnya mengatakan bahwa mereka datang ke kawasan setiap hari (Gambar 29).
weekend
33%
liburan panjang
50%
hari kerja
lainnya
17%
0%
3% 3%
piknik
13%
bermain
33% menikmati
pemandangan
olahraga
berkemah
34%
photo hunting
7%
7% outbond
0% lainnya
tahun tidak ada realisasinya, maka KPP memiliki ide untuk melanjutkan rencana
tersebut, sehingga resmi dibentuklah KPP pada tanggal 15 Desember 2011.
Berdasarkan hasil wawancara, KPP nantinya akan fokus pada kegiatan dan
penyelenggaraan wisata yang ada di KHDTK Cikampek, yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Cikampek Timur dan desa-desa
lain di sekitar KHDTK Cikampek. Anggota-anggota KPP ini juga telah turut
membantu petugas lapang dalam kegiatan-kegiatan kebersihan dan keamanan
kawasan KHDTK Cikampek.
(b)
(a)
Keterangan :
(a) Kesenian Wayang Golek
(b) Tari Tradisional
S= = 40
Keterangan selang :
180 ≤ x < 220 : Kesesuaian Pengembangan Wisata Intensitas Rendah
220 ≤ x < 260 : Kesesuaian Pengembangan Wisata Intensitas Kurang
260 ≤ x < 300 : Kesesuaian Pengembangan Wisata Intensitas Cukup
300 ≤ x ≤ 340 : Kesesuaian Pengembangan Wisata Intensitas Tinggi
5.3 Sintesis
Kegiatan yang akan menjadi wisata utama pada kawasan adalah wisata
pendidikan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk tetap mempertahankan
kelestarian dan keberlanjutan dari kawasan yang merupakan hutan tanaman agar
pengembangan wisata pun dapat terus dilakukan. Usaha-usaha dalam
mempertahankan kelestarian dan keberlanjutan kawasan dalam pengembangan
wisata dapat dilakukan dengan terus melakukan pemeliharaan rutin terhadap
tanaman yang ada dalam kawasan serta dengan mengkonservasi tanaman-tanaman
yang masih dalam tahap anakan atau baru saja ditanam dalam kawasan. Selain itu,
pembatasan aktivitas wisata dan sarana penunjangnya juga perlu untuk dilakukan
agar tidak merubah fungsi pokok kawasan dan juga merusak ekosistem yang telah
ada.
Hasil analisis kawasan dibuat block plan, dimana kawasan akan dibagi ke
dalam 3 zona, yaitu zona ruang wisata utama, zona ruang wisata penunjang, dan
zona ruang wisata pendukung. Block plan ini nantinya akan digunakan sebagai
dasar dalam perencanaan lanskap wisata kawasan KHDTK Cikampek. Deskripsi
dari masing-masing zona ditampilkan dalam Tabel 13, sedangkan block plan
disajikan pada Gambar 33.
b. Fungsi wisata
Fungsi ini dikembangkan pada kawasan untuk memenuhi kebutuhan
wisata para pengunjung yang datang dengan aktivitas-aktivitas yang
dikembangkan berdasarkan kondisi dan potensi tapak dan ditunjang pula dengan
pengembangan fasilitas atau sarana dan prasarana wisata.
c. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan ini dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan
pengunjung mengenai kawasan dan alam serta diharapkan dapat meningkatkan
keinginan pengunjung untuk turut serta dalam upaya-upaya pelestarian kawasan.
Hal ini diharapkan dapat memberikan pengunjung tidak hanya pengalaman dalam
wisata, akan tetapi juga pengunjung dapat belajar mengenai banyak hal.
Keterangan :
1. Ruang Penyangga 5. Ruang Wisata Utama
2. Ruang Konservasi 6. Ruang Wisata Penunjang
3. Ruang Penerimaan Jalan Masuk
4. Ruang Pelayanan Stop Point
Akses menuju tapak sendiri terbagi menjadi dua, yaitu akses primer dan
sekunder. Akses primer merupakan pintu gerbang kawasan yang berada di sebelah
selatan, sedangkan akses sekunder merupakan pintu gerbang di sebelah utara
kawasan. Konsep sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 35.
Keterangan :
Jalur Sirkulasi Kendaraan Wisata (Jalur Wisata)
Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki (Jalur Wisata)
Jalur Sirkulasi Non-Wisata
(a) (b)
(c.1) (c.2)
(d.1) (d.2)
(e)
Keterangan :
(a) Nursery Area (d.1)(d.2) Galeri Alam
(b) Nature Interpretation Centre (e) Penangkaran Kupu-kupu
(c.1)(c.2) Forestry Play Ground
(a.1) (a.2)
(b) (c)
(d.1) (d.2)
Keterangan :
(a.1)(a.2) Area Outbond (c) Camping Ground
(b) Area Paint Ball (d.1)(d.2) Area Piknik
Pada kawasan juga terdapat stop point, dimana stop point ini merupakan
titik beristirahat pengunjung pada saat melakukan kegiatan wisata. Stop point ini
berupa shelter merupakan titik persimpangan dari jalur yang merupakan area yang
nyaman untuk pemberhentian. Pada stop point ini juga terdapat signage berupa
papan interpretasi dan papan arah. Keseluruhan ruang-ruang wisata ini
dikembangkan seluas 7,125 Ha dari luas 51,1 Ha kawasan KHDTK Cikampek.
Luasan masing-masing ruang pengembangan wisata dapat dilihat pada Tabel 14.
bagian agar memudahkan aksesibilitas dari pengunjung yang datang agar lebih
mudah mencapai kawasan.
pun perlu dilakukan pemesanan sebelumnya dikarenakan objek pada ruang wisata
penunjang tersebut pengunjung yang dapat masuk tidak banyak dan terbatas
tergantung pada permainan di dalamnya. Aktivitas-aktivitas yang direncanakan
akan dikembangkan ini membutuhkan sarana dan prasarana atau fasilitas yang
menunjang agar kegiatan wisata dapat berjalan dengan lancar. Rencana fasilitas
kawasan KHDTK Cikampek diantaranya:
a. Gerbang masuk
Gerbang masuk kawasan terdapat dua buah, yang terletak di sebelah utara
dan di sebelah selatan kawasan. Gerbang ini memiliki lebar 6 meter sehingga
dapat dilalui arus bolak-balik kendaraan. Gerbang kondisinya sudah cukup baik,
tetapi perlu penambahan beberapa hal agar pintu gerbang ini terlihat lebih menarik
untuk pengunjung yang datang ke kawasan, seperti penambahan atau perubahan
warna dan material yang tetap bersifat alami namun menarik bagi pengunjung.
b. Loket tiket dan pos jaga
Loket tiket ini secara umum akan dibagi menjadi dua, yaitu loket tiket
utama setelah memasuki gerbang utama dan loket tiket yang berada di ruang-
ruang wisata tertentu. Loket tiket tersebut dilokasikan pada area yang
membutuhkan tiket kembali untuk memasuki objek dan atraksi wisata. Loket tiket
dan pos jaga ini berukuran 2x2 meter dan berjumlah 5 buah yaitu pada 2 gerbang
masuk, area parkir, area outbond, dan area paint ball.
c. Area parkir
Area parkir pada kawasan terbagi menjadi dua lokasi. Lokasi area parkir
pertama yaitu area parkir wisma tamu. Area parkir ini memiliki daya tampung
untuk 6 mobil dan 10 unit sepeda motor seluas 200 m². Area parkir ini diutamakan
untuk tamu atau pengunjung yang menginap di wisma tamu. Lokasi area parkir
kedua yaitu pada sebuah lahan di dekat pintu gerbang sebelah selatan kawasan.
Area parkir ini direncanakan seluas 5.000 m² yang dapat menampung 5 bus, 20
mobil, dan 40 motor. Sedangkan untuk daya dukung dari area parkir ini dibatasi
sesuai dengan daya dukung pengunjung yang diperbolehkan. Hal ini dilakukan
agar kawasan KHDTK Cikampek dapat tetap terjaga dan lestari sesuai dengan
fungsinya.
88
g. Mushola
Mushola merupakan fasilitas untuk pengunjung dan pengelola untuk
beribadah. Mushola terletak di lokasi-lokasi yang strategis yaitu di dekat visitor
centre dan ruang pelayanan sebelah utara kawasan. Ukuran yang direncanakan
yaitu seluas 25 m². Fasilitas ini akan dilengkapi dengan fasilitas toilet dan juga
tempat wudhu.
h. Toilet
Toilet terletak di dua titik, yaitu di dekat visitor centre dan ruang
pelayanan sebelah selatan kawasan. Ukuran toilet yang direncanakan yaitu sebesar
3x2 meter.
i. Kios
Kios pada kawasan KHDTK Cikampek dibagi menjadi dua berdasarkan
fungsinya. Pertama yaitu kios souvenir. Kios ini merupakan kios untuk menjual
berbagai cinderamata kerajinan tangan khas dari KHDTK Cikampek atau dari
kawasan sekitarnya. Kios ini akan terletak pada pusat-pusat pengunjung, yaitu
pada ruang pelayanan dan dekat area wisata kuliner. Kedua yaitu kios makanan.
Kios makanan ini akan berada pada satu area di tengah kawasan, agar keberadaan
kios ini tertib dan pengunjung pun dapat nyaman berwisata kuliner pada kawasan
ini. Ukuran yang direncanakan yaitu 20x5 meter. Terdapat pula refreshment kios,
yaitu kios-kios yang menjual makanan-makanan ringan yang berada pada area
piknik dan sport area.
j. Papan informasi
Papan Informasi ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu papan aturan, papan
interpretasi, papan arah, dan papan identitas. Papan aturan berisi mengenai
informasi aturan, imbauan, larangan kepada pengunjung selama berada di
kawasan. Papan interpretasi berisi penjelasan lebih lengkap mengenai objek-objek
atau sumberdaya yang ada dalam kawasan. Papan arah berisi penunjuk arah objek
dan atraksi wisata. Sedangkan papan identitas berisi nama atau hal-hal mengenai
objek dan atraksi wisata yang biasanya terdapat di bagian depan objek dan atraksi
wisata tersebut.
90
k. Tempat sampah
Fasilitas tempat sampah difungsikan untuk menjaga kebersihan dan juga
kelestarian dari kawasan KHDTK Cikampek. Tempat sampah ini akan diletakan
pada beberapa titik yang strategis dan mudah dijangkau oleh pengunjung. Tempat
sampah akan dibedakan menjadi 2, yaitu tempat sampah organik dan tempat
sampah anorganik sehingga pengelolaan sampah akan lebih mudah.
2 Fasilitas Wisata :
Shelter 2 2 5
Halte 5 2 3
Kendaraan Wisata 3
Viewing Shelter 5 3 3
Arena Pertunjukan Seni Budaya (Temporary) 10 10 1
Area Piknik Luas = 5.000 m² 1
Area Outbond Luas = 5.000 m² 1
Area Paint Ball Luas = 5.000 m² 1
Camping Ground Luas = 5.000 m² 1
Bangunan Persemaian Luas = 300 m² 1
Forestry Play Ground Luas = 5.000 m² 1
Lapangan Olahraga Luas = 7.500 m² 1
Galeri Alam 4 4 1
Nature Interpretation Centre 4 4 1
92
(a) (b)
(c) (d)
(e.1) (e.2)
(f)
Keterangan :
(a) Loket Tiket (b) Halte (c) Visitor Centre (d) Kios Makanan
(e) Kantor Pengelola (f) Shelter (g) Eco-Toilet
(a) (b)
(c) (d)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini antara lain :
1. Karakteristik fisik pada kawasan diketahui memiliki topografi cenderung
landai dan didominasi oleh hutan tanaman buatan. Kawasan memiiki
sumberdaya alam yang beragam, baik dari flora, fauna, maupun sumberdaya
alam lainnya. Berdasarkan hasil analisis kemudian didapatkan 4 kelas
kesesuaian pengembangan wisata pada kawasan KHDTK Cikampek, yaitu
kesesuaian pengembangan wisata intensitas tinggi (2,49 Ha/ 4,87%), cukup
(16,39 Ha/ 32,07%), kurang (20,28 Ha/ 39,69%), dan rendah (11,94
Ha/23,37%).
2. Potensi objek dan atraksi wisata eksisting di KHDTK Cikampek berupa flora
dan fauna, namun keberadaannya belum dikembangkan. Jenis objek dan
atraksi wisata yang dapat dikembangkan dari kawasan ini antara lain nursery
area, penangkaran kupu-kupu, nature interpretation area, forestry play
ground, sport area, area piknik, area penanaman, area kuliner, galeri alam,
viewing shelter, area outbond, area paint ball, dan camping ground.
3. Konsep perencanaan pada penelitian ini adalah pengembangan wisata dengan
pendekatan ekologis (sumberdaya) serta tidak merubah fungsi pokok kawasan
yang merupakan kawasan hutan penelitian. Oleh karena itu wisata pada
kawasan ini merupakan wisata yang bernilai edukatif. Kawasan dibagi ke
dalam tiga zona, yaitu zona wisata utama, zona wisata penunjang, dan zona
pendukung wisata yang kemudian dikembangkan ke dalam rencana tspsk.
Rencana tapak KHDTK Cikampek yang terdiri dari rencana ruang, rencana
sirkulasi, rencana jalur wisata, dan rencana aktivitas dan fasilitas.
95
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini antara lain :
1. Pengaplikasian perencanaan tapak wisata pada penelitian ini memerlukan
kesesuaian dengan situasi dan kondisi pada tapak. Oleh karena itu diperlukan
upaya konservasi pada kawasan agar kawasan tetap lestari seperti saat
penelitian dilakukan. Oleh karena itu pengawasan kawasan perlu
dioptimalkan dengan kerjasama dari berbagai pihak.
2. Kerjasama lebih lanjut dari pengelola kawasan (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan), pemerintah daerah, masyarakat sekitar KHDTK
Cikampek dan pihak lainnya dalam hal pengembangan wisata dan penentuan
stakeholder.
3. Perhatian dan tindak lanjut dari pemerintah setempat mengenai
pengembangan wisata pada kawasan ini.
4. Penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan wisata pada kawasan ini,
terutama dalam hal rencana daya dukung kawasan dan pengelolaan serta
manajemen wisata pada kawasan ini.
96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
100
Selamat Pagi/Siang/Sore
Sebelumnya saya memohon maaf apabila mengganggu aktivitas
Bapak/Ibu/Saudara/i, saya mengharapkan kesediaannya untuk mengisi kuesioner
ini. Tujuan penyebaran kuisioner ini adalah untuk mengumpulkan data dari
pengunjung yang akan digunakan untuk menyusun perencanaan media interpretasi
di KHDTK Cikampek. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun skripsi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Institut Pertanian
Bogor. Oleh karena itu besar harapan saya Bapak/Ibu/Saudara/i dapat mengisi
kuesioner ini dengan jujur dan benar. Demikian saya ucapkan terimakasih atas
perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i.
NB: Semua jawaban, pendapat, dan saran Bapak/Ibu/Saudara/i pada
kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya.
Identitas Responden
No. Responden :
Hari/Tanggal :
Nama :
Jenis kelamin :
Asal :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Umur :
101
Petunjuk: Silangkan (x) pada jawaban yang paling sesuai menurut Anda,
boleh lebih dari satu
1. KHDTK Cikampek ini anda ketahui dari:
a. Teman c. Media massa (TV, Radio,
b. Keluarga Brosur/media cetak, Booklet)
d. Lainnya (sebutkan) ............
2. Bersama siapa anda mengunjungi KHDTK Cikampek:
a. Sendiri c. Keluarga
b. Teman d. Lainnya (sebutkan) ...........
3. Apa tujuan anda mengunjungi KHDTK Cikampek:
a. Menikmati kesejukan dan pemandangan KHDTK Cikampek
b. Hanya jalan-jalan
c. Melihat tumbuhan dan satwa
d. Lainnya (sebutkan) .......................
4. Kapan biasanya Anda mengunjungi KHDTK Cikampek:
a. Sabtu dan minggu
b. Liburan panjang
c. Selepas sekolah/kerja
d. Lainnya (sebutkan) ........................
5. Menurut Anda, apa yang menarik/disukai dari KHDTK Cikampek:
a. Suasana, kesejukan, dan pemandangan
b. Tumbuhan
c. Satwa
d. Lainnya (sebutkan) ........................
6. Berapa lama kunjungan Anda di KHDTK Cikampek:
a. Kurang dari 2 jam c. 5-10 jam
b. 2-5 jam d. Lebih dari 10 jam
7. Aktivitas apa saja yang biasa Anda lakukan di kawasan ini:
a. Piknik d. Olahraga
b. Bermain e. Foto-foto
c. Menikmati pemandangan
8. Ketika berkunjung ke kawasan ini, Anda menggunakan kendaraan apa:
a. Motor b. Mobil
102
14. Fasilitas apa yang Anda butuhkan dan harapkan ada di KHDTK Cikampek:
a. Papan arah
b. Papan nama
c. Papan cerita obyek
d. Papan vandalisme
e. Shelter
f. Kamar mandi
g. Tempat sampah
h. Peta obyek wisata
j. Pusat cinderamata
k. Pusat informasi
l. Lainnya (sebutkan) ……...
15. Apakah Anda berminat untuk kembali datang ke kawasan ini:
a. Ya (alasan)
b. Tidak (alasan)
=========================Terimakasih========================
104