Anda di halaman 1dari 43

Imunologi Transplantasi 1

12/4/2017 Putu Oky


1. Sejarah transplantasi
2. Definisi
3. Jenis transplantasi
4. Dasar Imunologi dari penolakan transplan
atau graft
5. Mekanisme penolakan
6. Jenis penolakan
7. Terapi imunosupresif
8. Imunotoleran terhadap allograft
9. Graft Versus Host Disease
12/4/2017 2
"Living with a transplant is always about keeping the balance
between rejection and infection,"
(Barry Friedman, RN)

Tujuan ???
12/4/2017 3
1. Sejarah transplantasi
• 1954 – transplantasi ginjal
• 1966 – transplantasi pankreas
• 1967 – transplantasi liver
• 1967 – transplantasi jantung
• 2008 – transplantasi organ
terinfeksi HIV pertama kali
• 2016 - kesukesan
transplantasi hati dari 2 orang
HIV positif
The1st recorded transplants occurred in the 16th century. The 1st
successful organ transplant, a kidney, was performed by a team led by
Dr. Joseph Murray on December 23, 1954 between identical twin
brothers in Boston. Dr. Murray went on to receive the Nobel Prize in
Medicine
12/4/2017 for this accomplishment 4
Total Number of
Total Number of Patients Followed Post
Total Number of Patients Waiting
Transplant
Transplants in 2016 for Transplant

Kidney - Deceased Donor 49 484 2772

Kidney - Living Donor 39 Combined with Kidney Deceased Donor

Pancreas-Kidney 0 8 108

Pancreas 1 12 Combined with Pancreas Islet

Pancreas Islet 1 28 41

Pancreas/Pancreas Islet 0 1 0

Liver-Deceased Donor 23 28 721

Liver-Living Donor 0 0 Combined with Liver Deceased Donor

Heart 9 11 282

Single Lung 0 7 49

Double Lung 13 22 144

Heart-Lung 0 0 2

Liver-Kidney 0 1 19

Liver-Bowel 0 0 0

Heart-Kidney 0 1 9

Double Lung-Kidney 0 0 3

Heart Lung-Kidney 0 0 1

Bowel-Kidney 0 0 1
12/4/2017 5
Kidney/Pancreas-Kidney 2
2. Definisi Transplantation
 Implantasi jaringan “non self” ke dalam tubuh
 Proses pengambilan atau pencangkokan
transplan (graft) sel, jaringan, organ atau
cairan tubuh dari satu bagian individu dan
menempatkannya ke bagian yang lain pada
donor
 Transplantasi : pemindahan substansi
biologikal; implantasi : pemindahan substansi
sintetis
 donor : individu yang menyediakan transplan/
graft
 recipient or host: individu yang menerima
transplan
12/4/2017 6
3. Jenis transplantasi
Beberapa jenis transplan/ graft :
 Autograft jaringan self yang ditransferkan dari satu
bagian tubuh ke bagian yang lain pada individu yang sama
 Isograft/ syngeneic jaringan yang ditrasferkan diantara
2 individu yang identik secara genetik (kembar
monozigot)
 Allograft/ homograft jaringan yang ditransferkan antar
individu yang berbeda secara genetik namun dari spesies
yang sama
 Xenograft/heterograft jaringan yang ditransferkan
antar spesies yang berbeda
 Molekul yang dikenal sebagai bahan asing pada allograft
disebut alloantigen, dst.

Respon imun akan bervariasi terhadap jenis, variasi, dan


tempat/ site dari donor/ graft transplantasinnya.
12/4/2017 7
Transplan mengandung
alloantigen

12/4/2017 8
Future Transplantation

tiap harinya ribuan


pasien berada di
daftar tunggu
sebagai resipien
organ

ketersediaan
donor yang
sesuai ↓

Xenotranspantasi??

Solusi ????

12/4/2017 9
3D bioprinting technologies
Murphy and Atala, 2014. 3D Bioprinting of Tissues and Organs

12/4/2017 10
12/4/2017 11
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan transplantasi

1. Pengenalan haplotip MHC dan MiHC


matching
2. Keefektivan agen imunosupresi
3. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan
mengenali ancaman infeksi pasca
transplantasi
4. Ketersediaan donor (deceased/ living donor)
5. Jenis organ atau jaringan yg
ditransplantasikan
12/4/2017 12
Imunologi pada transplantasi Allogenik
• pada permukaan sel/ jaringan donor mengandung Ag
(Ag Histocompatibility ) mengakibatkan induksi respon
imun pada resipien yg berbeda scr genetik
• Antigen histokompatibilitas berperan dlm identifikasi
transplan sebagai self atau non self (asing)
• Jaringan2 yang memiliki antigenitas yang sama :
histocompatible
• Gen yang mengkode antigen histokompatibility :
MHC dan MHAgs atau MiHC
• MHC : gen polimorfik yang diturunkan dari kedua
orangtua dan diekspresikan secara co-dominantly
• MHAgs (minor histocompatibility antigen) juga memiliki
peran dalam penolakan graft
12/4/2017 13
Hukum transplantasi

Bergantung pada
kombinasi baik
dari perbedaan
maupun kesesuaian
secara genetik
antara donor dan
resipien

12/4/2017 14
Pengenalan graft/ alloantigen

12/4/2017 15
Pengenalan Alloantigen
a.Pengenalan Langsung (Direct Presentation)
– Pengenalan antigen permukaan dilakukan oleh APC donor
(transplan)  presentasikan MHC ke permukaan
– Pengenalan direk terjadi ketika sel T host/ resipien
mengikat MHC dari sel donor secara langsung 
dikenali oleh sel T host
– Melibatkan sel CD8+ and CD4+ T cells

B. Pengenalan tidak langsung (Indirect Presentation)


 MHC pada donor akan diproses terlebih dahulu dan
dipresentasikan oleh APC host (resipien)  dikenali oleh sel T
 Molekul MHC donor diperlakukan seperti antigen asing
lainnya
 Hanya melibatkan sel T CD4+
12/4/2017 16
Garcia et al.,2012

Setelah pengenalan graft  respon resipien


Ancaman bagi transplantasi adalah risiko penolakan / rejection
12/4/2017 organ transplan 17
4. Imunologi dari penolakan transplan
• Respon imun thd organ transplan  respon imun selular
(dimediasi limfosit) dan humoral (dimediasi antibodi)
• Penolakan transplan adalah manifestasi dari cell-mediated
immunity (CMI)
1. Innate immunity ;
inflamasi akut  kerusakan jaringan  produksi faktor2
pematangan sel dendritik (berperan penting dlm rejeksi akut)
• C3a, C5a (aktivasi APC dan sel T pada graft)
• Molekul MHC klas I (aktivasi NK sel, CD8+)

12/4/2017 18
Peran imunitas non spesifik terhadap penolakan
graft
(Wood and Goto, 2012)

DAMPs : Damaged-Associated Molecular –Proteins


CLR : C type lectin Like Receptor
NOD : the nucleotide-binding oligomerization domain
NLR : NOD Like Receptor : protein yg mengatur respon
inflamasi dan apoptosis

12/4/2017 19
2. Penolakan dimediasi antibodi (adaptive
immunity) : Selain antibodi resipien yang tidak
cocok dg HLA donor (graft), penolakan jg trjadi
krn antibodi yang mengenali molekul MHAgs, sel
endotel, antigen gol. Darah ABO pada RBC
maupun autoantigen donor berkontribusi thd
penolakan graft.
• Penolakan graft yg dimediasi antibodi  efek
dramatis jika pasien/ resipien telah memiliki
preformed alloantibody pada saat transplantasi 
rejeksi hiperakut
• Preformed antibody terbentuk krn transfusi,
kehamilan sebelumnya, dsb
12/4/2017 20
3. Penolakan dimediasi sel T
• Rejeksi akut umumnya  APC donor jg
bersirkulasi di graft dan bermigrasi ke organ
limfoid resipien dan mengaktifkan sel T
resipien diferensiasi  kembali ke graft 
destruksi graft.

donor destruksi
APC APC

APC Sel T
graft graft
Limph organ
donor
Resipien
12/4/2017 21
12/4/2017 22
5. Mekanisme Penolakan transplan
• Bergantung kepada disparity (perbedaan) latar
belakang genetika antara donor dan resipien
• Sel T sangat berperan pada penolakan transplan
• Respon penolakan antara lain dikarenakan
interaksi MHC-TCR (peran imunitas adaptif/
spesifik)

• Penolakan/ rejeksi graft berangsung melalui 2


fase:
1. Fase sensitisasi : proliferasi sel T resipien yg
diinduksi MHC donor
2. Fase efektor : destruksi graft oleh efektor dari
sel T
12/4/2017 23
Mekanisme Penolakan Graft – cont’
Fase efektor :
Sel Th dan Tc teraktivasi :
- sel Tc menghancurkan graft dg release enzim perforin,
granzym B dan produksi fasL (terjadi apoptosis)
- sel Th mensekresi sitokin yang mengaktivasi makrofag & sel
NK  infiltrasi selular dan destruksi jaringan transplan

Sel Th  menginisiasi Sel B  mengenali Ag donor  produksi Ab


Ikatan Ag – Ab menyebabkan :
. Aktivasi komplemen  lisis sel transplan
. Enhance fagositosis, i.e. opsonization
. ADCC oleh makrofag, sel NK dan sel PMN

Deposisi kompleks imun pada dinding pembuluh darah  induksi


agregasi platelet  ischemic dan nekrosis sel-sel pada
transplan
12/4/2017 24
Diferensiasi sel T

12/4/2017 25
Proses penolakan graft

Penolakan graft
Kerusakan
pembuluh
Vaskularisasi Reaksi darah dan
dan Invasi inflamasi, nekrosis
limfosit aktivasi jaringan/ organ
Pengenalan mononuklear komplemen, transplan
oleh sel T ke transplan infiltrasi
leukosit, dst
Graft Aktivasi sel
atau T efektor
transplan
12/4/2017 26
Penolakan Graft

• Jaringan yang memiliki perbedaan antigenik


bermakna (histoinkompatibel)  induksi
penolakan graft / transplan

• Transplan yang berasal dari donor allogenik


akan diterima sementara  vaskularisasi 
terjadi penolakan yang lamanya bergantung
tingkat perbedaan genetiknya
(inkompatibilitas)

12/4/2017 27
6. Jenis penolakan

Penolakan dapat terjadi


secara :
1. Hiperakut : terjadi
hitungan menit
2. Akut : terjadi hitungan
hari sampai mingguan
3. Late acute : terjadi
setelah 3 bulan
4. Kronis : terjadi
hitungan bulan sampai
tahunan setelah
operasi

12/4/2017 28
Mekanisme Penolakan Hiperakut
Hyperacute Rejection

12/4/2017 29
Transfusi Darah
Rh + : memiliki antigen Rhesus pada permukaan eritrosit;
Rh - : tidak ada antigen

Inkompatibilitas Rh pada kehamilan


Ibu dengan Rh- mungkin memiliki janin dengan Rh + : darah
pada sirkulasi ibunya akan terpapar darah janinnya  ibu
akan memproduksi IgG anti Rh :
- Kehamilan pertama  tidak ada komplikasi  Ig G yang
dibentuk thd Rh (anti Rh) masih sedikit
- Kehamilan kedua dan selanjutnya, jika janin dg Rh + akan
terjadi abortus  anemia hemolitik pada bayi  aktivasi
komplemen, pembentukan eritroblas yang imatur 
erytroblastosis fetalis

12/4/2017 30
Rh– Rh–

Plus antigens enter the Antibodies against the plus antigen attack
12/4/2017 maternal circulation. and destroy fetal blood cells. 31
p. 212
7. Terapi imunosupresif
1. Kortikosteroid : inhibitor potensial utk sitokin (IL-1, IL-2, IL-
6, TNF, IFN γ) ; menghambat proliferasi Sel T; anti inflamasi
2. Agen imunosupresif yang digunakan pada center transplan
dalam 2 dekade ini adalah corticosteroids, azathioprine (th
1960) dan cyclosporine (calcineurin inhibitor) (th 1980- skrg)
• Agen immunosuppresif dapat dikategorikan krn kemampuannya
untuk :
(1) mengganggu pembelahan sel T
(2) menurunkan jumlah limfosit
(3) mengganggu maturasi sel T
(4) mengganggu molekul costimulasi
(5) mengatur ischemia reperfusion injury
(6) membantu menginduksi imunotoleran
12/4/2017 32
Terapi Imnosupresif – cont’
3. Antibodi monoklonal
• Untuk menekan aktivitas dari subpopulasi sel T
• Untuk memblok sinyal co-stimulator  pada saat presentasi
Ag oleh MHC ke TCR  sel T tdk teraktivasi
 Ab terhadap molekul CD3 pada TCR  penurunan drastis sel T
matur di sirkulasi
 Ab thd CD4  memperpanjang kelangsungan hidup dari
transplan
Ab spesifik thd sitokin tnt juga dapat memperpanjang
keberlangsungan hidup transplan

4. X-ray/ X- iradiasi (pada kasus bone marrow transplantation)


sebelum transplantasi  timus, limpa, nodus limfa di radiasi
sinar X beberapa kali  imunosupression (limfosit sangat
rentan thd x-ray
12/4/2017) 33
8. Imunotoleran terhadap allograft
• Self tolerance berperan pada pengaturan respon imun
dlm mencegah rejeksi graft walupun tanpa pemberian
imunosupresif
• Ada beberapa hal yg diperkirakan belangsung ketika
respon imun thd allograft tdk terjadi (terjadi
imunotoeran)terdapat 2 kasus umum dimana
allograft dapat diterima :
1. ketika sel atau jaringan yang ditransplan disebut
sebagai privileged site  terlindung dari perondaan
(surveillance)  sequestered antigen
2. ketika toleransi sudah diinduksi scr biologi 
paparan antigen dari donor dg prosedur yg berlaku
mengakibatkan toleransi imun sebelum proses
transplantasi dilakukan
12/4/2017 34
• Hasil klinis pasca transplantasi akan bervariasi
tiap individu, tergantung dari organ yang
ditransplantasikan

• Terdapat beberapa jaringan yang


immunocompromised terhadap sistem imun
resipien, antara lain :

1. Jaringan yang mengeskpresikan sedikit


alloantigen; cth. Katup hepar, cartilage
2. Jaringan yang mengandung sequestered antigen
; cth. Kornea, lensa, testis, selaput otak, uterus
 adanya membran barier thd sirkulasi darah
dan limfe

12/4/2017 35
• Transplantasi dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 jenis transplan :

1. Solid organ (SOT): ginjal, liver, splen, dst.


2. Bone marrow (HSCT)  pada penderita :
- Imunodefisiensi
- Haemoglobinopathies
- Leukemia
- Penyakit autoimun, dst.

12/4/2017 36
Transplantasi bone marrow
• Pada transplantasi bone marrow digunakan
pada pengobatan pasien leukemia, Anemia dan
immunodefisiensi, terutama severe combined
immunodeficiency (SCID)
• Donor bone marrow ini mengandung sel-sel
imunokompeten  dibentuk dan terdapat
limfosit T dan B
• Pada kasus ini sering terjadi graft (bone
marrow) akan melawan sel-sel pada tubuh host
resipien sendiri  GvHD
12/4/2017 37
9. Graft vs. Host Disease
• Transplantasi su-tul/ bone marrow terdapat sel donor yg
imunokompeten (sel T mature)
• Transplantasi su-tul biasanya diberikan ke resipien yg
mendapat imunosupresi
• Sel T yg mature dari donor  menimbulkan reaksi selular di
berbagai tempat akibat alloantigen resipien  destruksi sel
graft

Terjadinya GVHD :
• Acute GVHD
– ditandai dengan kematian sel epitel pada kulit, GI tract, dan
liver (permukaan mukosal)
• Chronic GVHD
– Ditandai dengan atrophy dan fibrosis pada satu atau lebih
organ target
12/4/2017 38
Faktor Risiko pada GVHD

Acute GVHD Chronic GVHD


• Previous pregnancies in • Aging of donor and
female donor recipient
• High T cell number in bone • Donor’s leukocyte
marrow transfusion
• HLA disparity • Previous acute GVH
• Transplant from female to • High dosage radiation
male • Transplant from female to
• Low immunosuppression man
• Herpes virus infection • HLA disparity

12/4/2017 39
Pencegahan Penolakan Graft
Seleksi Pra-Operative`

1. Identifikasi Antigen Rhesus


2. Typing antigen golongan darah ABO
3. Cross Matching : scaning resipien utk mengetahui
ada/tidaknya Ab preformed thd MHC / HLA donor
4. Tissue typing (HLA): identifikasi antigen MHC; cth.
Liver mengandung lebih sedikit MHC dibanding organ
lainya
5. Scaning dan evaluasi penyakit pada donor dan resipien
6. Mixed Lymphocyte Culture/ reaction
mengkultur leukosit mononuklear donor dg resipien 
jika ada perbedaan alel MHC ada proliferasi leukosit
pada kultur
12/4/2017 40
Quiz
1. Buat contoh kasus autograft dan xenograft
2. Sebutkan peran sistem imun innate dalam
penolakan graft
(NPM diakhiri no. 0,1,2,3, dan 5)

1. Buat contoh kasus isograft dan alograft


2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan transplantasi
(NPM diakhiri no. 4,6,7,8 dan 9)
12/4/2017 41
Daftar Pustaka
• Abbas AK, Lichtman AH. Basic Immunology, 3rd Ed. WB. Saunders. 2017
• Baratawijaya, 29, Imunologi dasar, edisi 9, UI Press.
• Chinen and Buckley, Transplantation immunology: Solid Organ and bone marrow, J Allergy
Clin Immunol. 2010
• Corinne Weernink, London Health Sciences Centre, London, ON, Canada
• Garcia et al , 2012, The Major Histocompatibility Complex in Transplantation. Journal of
Transplantation.
• Laura Stacy, transplantation Imunology, Elsevier.
• Lee Goldman, and Andrew I. Schafer, 2011, 24th Edition, Goldman's Cecil Medicine
• Ma’at suprapto, Imunologi Trasplantasi – Buku Ajar
• Nankivell, BJ. And SI. Alexander, 2010, Rejection of Kidney Allograft, N. Engl J Med, 365;
15
• Wood, KJ. and R. Goto, 2012, Mechanism of Rejection : current perspective, transplantation
• Villard, J, 2006, Immunity after organ transplantation, swiss med weekly, 136 :71- 77
• Khalifian, S., Broyles, JM. Et al., 2013, Immune mechanism of ischemia reperfusion injury in
transplantation, open journal of immunology, 3 (3) : 158 – 164
• Sato, M.m Ohtsuka, M. et al, 2012, functional recorvery of a whole ovary transplant into
syngenic testis in mice, clon transgen, 1 :1
• http://www.transplant.bc.ca/statistics-research/current-statistics

12/4/2017 42
Thank you

12/4/2017 43

Anda mungkin juga menyukai