TRANPLANTASI
Dra. Refdanita, M.Si, Apt
Disusun Oleh:
Melia Sani
13334748
JAKARTA 2015
KATA PENGANTAR
1
Puji Dan Syukur Penulis haturkan Kepada Tuhan YME Atas segala curahan berkat dan kasihnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ini dengan Judul “Transplantasi” disusun sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas Program Mata Kuliah Imunologi. Pada kesempatan
ini rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Refdanita, M.Si, Apt
Selaku dosen mata kuliah imunologi yang telah memberikan tugas “transplantasi” sehinga
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat dihindari dalam
menyelamatkan nyawa si penderita. Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam
usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya keterampilan dokter –
dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi mulai diminati oleh para
penderita dalam upaya penyembuhan yang cepat dan tuntas. Untuk mengembangkan
transplantasi sebagai salah satu cara penembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu saja
diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hukum, atau social budaya
ikut mempengaruhinya.
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Imunologi sekaligus
menambah pengetahuann tentang latar belakang transplantasi serta macam-maca
transplantasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Transplantasi berasal dari bahasa Inggris to transplant, yang berarti to move from one
place to another, bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Transplantasi ialah pemindahan organ tubuh yamg masih mempunyai daya hidup sehat
untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi lagi dengan baik.
Dengan rumusan lain Transplantasi ialah pemindahan (pencangkokan) alat dan atau
jaringan tubuih manusia (hewan) yang masih berfungsi untuk menggantikan organ tubuh
resipien yang sudah tidak berfungsi, dalam rangka pengobatan atau upaya penyelamatan
pihak resipien yang masih bisa ditolong.
Transplantasi termasuk inovasi alternatif dalam dunia bedah kedokteran modern, meski
telah dilakukan beberapa abad sebelumnya secara sederhana. Perkembangan dunia bedah
beberapa dekade terakhir, kajian dan studi mengenai transplantasi meramaikan
perkembangan ilmu kedokteran karena merupakan tantangan medis tersendiri. Di
Indonesia.
4
2. Transplantasi tubuh manusia yang satu kepada manusia yang lainnya dapat
diklasifikasikannya menjadi 3 (tiga) tipe
Melihat dari pengertian diatas, kita bisa membagi transplantasi itu pada 2 (dua) bagian:
Berdasarkan hubungan genetik antara donor (pemberi jaringan atau organ yang
ditransplantasikan) dan resipien (orang yang menerima pindahan jaringan atau organ), ada 3
(tiga) macam pencangkokan, yaitu:
1. Auto Transplantasi
Transplantasi dimana donor resipiennya satu individu. Seperti seorang yang pipinya
dioperasi, untuk memulihkan bentuk, diambilkan daging dari bagian badannya yang
lain dalam badannya sendiri.
2. Homo Transplantasi
Dimana transplantasi itu si donor dan resipiennya individu yang sama jenisnya, (jenis
disini bukan jenis kelamin, tetapi jenis manusia dengan manusia). Pada homo
transplantasi ini bisa terjadi donor dan resipiennya dua individu yang masih hidup;
bisa juga terjadi antara donor yang telah meninggal dunia yang disebut cadaver
donor, sedang resipien masih hidup.
3. Hetero Transplantasi
Donor dan resipiennya dua individu yang berlainan jenisnya, seperti transplantasi
yang donornya adalah hewan sedangkan resipiennya manusia.
Pada kasus auto transplantasi hampir selalu tidak pernah mendatangkan reaksi
penolakan, sehingga jaringan atau organ yang ditransplantasikan hampir selalu dapat
dipertahankan oleh resipien dalam jangka waktu yang cukup lama.
5
Pada homo transplantasi dikenal adanya 3 (tiga) kemungkinan:
1. Apabila resipien dan donor adalah saudara kembar yang berasal dari satu telur, maka
transplantasi hampir selalu tidak menyebabkan reaksi penolakan. Pada golongan ini
hasil transplantasinya serupa dengan hasil transplantasi pada auto transplantasi.
2. Apabila resipien dan donor adalah saudara kandung atau salah satunya adalah orang
tuanya, maka reaksi penolakan pada golongan ini lebih besar daripada golongan
pertama, tetapi masih lebih kecil daripada golongan ketiga.
3. Apabila resipien dan donor adalah dua orang yang tidak ada hubungan saudara, maka
kemungkinan besar transplantasi selalu menyebabkan reaksi penolakan.
Pada waktu sekarang homo transplantasi paling sering dikerjakan dalam klinik,
terlebih-lebih dengan menggunakan cadaver donor, karena:
1. Kebutuhan organ dengan mudah dapat dicukupi, karena donor tidak sulit dicari.
2. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, terutama dalam bidang
immunologi, maka reaksi penolakan dapat ditekan seminimal mungkin.
1. Transplantasi Autologus, yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam tubuh
itu sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi.
2. Transplantasi Alogenik, yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang sama
spesiesnya, baik ada hubungan keluarga atau tidak.
3. Transplantasi Singenik, yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang identik,
misalnya pada kasus kembar identic
4. Transplantasi Xenograft, yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang tidak
sama spesiesnya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transplantasi berarti; “suatu proses pemindahan atau pencangkokan jaringan atau
organ tubuh dari suatu atau seorang individu ke tempat yang lain pada individu itu atau ke
tubuh individu lain”. Dalam dunia kedokteran jaringan atau organ tubuh yang dipindah
disebut graft atau transplant; pemberi transplant disebut donor; penerima transplant disebut
kost atau resipien.