Anda di halaman 1dari 63

LOGO

LOGO
Definisi dan istilah penting !
 Definisi perokok
 Istilah perokok mengacu kepada individu yang secara
langsung merokok yang sampai saat ini
mengkonsumsi setidaknya satu rokok sehari

 Istilah perokok pasif


 Tidak digunakan
 Pajanan asap rokok lingkungan : mengacu kepada
orang-orang yang tidak merokok namun mendapat
pajanan asap rokok yang dihasilkan oleh seorang
perokok

Viegi G, et al. Chest 2000


WHO , Framework Convention on Tobacco Control 2009
LOGO
LOGO

 65% perokok di dunia berada di 10 negara

WHO , MPOWER 2009


LOGO

Wiyono W, 2009
LOGO

70,00% 2007
60,00%
2010
50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00%

Merokok Merokok tidak Laki Perempuan


setiap hari setiap hari

Riskesdas 2007, 2010


LOGO

Wiyono W, 2009. Riskesdas 2007


LOGO

Riskesdas 2007, 2010


LOGO
LOGO

Thielena A, Experimental and Toxicologic Pathology 2008; 60: 141–56.


Gas karbon monoksida (CO) LOGO
adalah gas yang tidak memiliki bau, dihasilkan
oleh pembakaran yang tidak sempurna dari
unsur karbon dan bersifat toksik

Nikotin
merupakan senyawa alkaloid alami dalam
daun tembakau yang bersifat basa (pH > 7)
dan memiliki kelarutan yang baik dalam air
dan lemak. Nikotin menimbulkan efek
psikoaktif dan adiktif pada manusia lebih kuat
dari kokain dan morfin

Tar
merupakan bagian partikel sesudah kandungan
nikotin dan uap air dikeluarkan. mengandung PHA
karsinogenik. masuk ke rongga mulut sebagai uap
padat asap rokok. Setelah dingin mengendap
berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan dan paru. Pengendapan ini bervariasi
antara 3-40 mg per batang rokok, sementara
kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg

Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90


Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand; 2000.
Akibat merokok LOGO
pada kesehatan
manusia
1. Kanker
2. Kardiovaskular
3. Metabolik-endokrin
4. Gastrointestinal
5. Reproduksi & kehamilan
6. Kulit

United States Department of Health and Human


Services. How tobacco smoke cause disease :
The biology and behavioral basis for smoking-
attributable disease rockville: Department of
Health and Human Services, Centers for
Disease Control and Prevention, National Center
for Chronic Disease Prevention and Health
Promotion Office on Smoking and Health; 2010.
LOGO
Patofisiologi

WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008


LOGO
PPOK diproyeksikan menjadi
penyebab kematian ketiga pada
tahun 2020

Murray CJ & Lopez AD. Lancet 1997;349:1498–1504.


LOGO
FAKTA ROKOK DAN KANKER
PARU

 Rokok merupakan penyebab utama kanker


paru
 87% kasus kanker paru berhubungan
dengan merokok
 Risiko berhubungan dengan:
 Usia mulai merokok
 Jumlah rokok
 Jenis kelamin
 Jenis rokok
 Dalamnya hisapan
 Lama merokok
 Perokok mempunyai risiko yang sama pada
semua tipe kanker paru

Hoffmann D, Preventive Medicine 1997; 26: 427–34.


LOGO

Risiko tuberkulosis paru


Resiko terkena tuberkulosis paru 2x lebih tinggi pada perokok

4,0
Odds Ratio (95% CI)a

3,0

2,24

2,0

1,00
1,0

0,0
Non-smokers Current Smokers

aThe ratio of the odds of development of disease in exposed persons to the odds of development of disease in nonexposed persons. Crude OR was adjusted
for age. To minimize the effect of other confounders the study population was restricted to men aged 20 to 50 years only.
TB=tuberculosis.
Kolappan et al. Thorax. 2002;57(11):964-966; www.medscape.com/viewarticle/452428_2. Accessed May 13, 2007.
LOGO
Lainnya

 Asma
 Infeksi saluran napas
 Penyakit paru akibat kerja
LOGO

WHO MPOWER 2009


LOGO

Mathers CD, PLoS Medicine, 2006;3(11): 2011-30.


American Cancer Societyhttp://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/002971-pdf.pdf.
United States Department of Health and Human Services. http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/C/T/.
United States Department of Health and Human Services .
www.cdc.gov/tobacco/sgr/sgr_2004/sgranimation/flash/index.html.
LOGO

Seorang mantan perokok akan dipandang


lebih dihormati dibanding perokok baik
oleh non perokok maupun perokok.
Mantan perokok wanita akan lebih
dipandang lebih bijak, lebih berdisipin diri,
dan secara seksual lebih menarik.
Mantan perokok dipandang lebih dewasa,
lebih menarik dan lebih diinginkan oleh
responden non perokok.
Dermer ML, Journal of Applied Social Psychology 2006;16(8):702-25
Cooper WH, British Journal of Addiction 2006; 84(8):935-41.
Hines D, Psychological Reports 83;3:1299-306
LOGO

Berhenti merokok dapat memberikan


peluang lebih besar mengalokasikan sumber
daya keuangann perokok untuk
menyediakan makanan bergizi bagi
keluarga, pendidikan dan upaya memperoleh
pelayanan kesehatan.
Biaya perawatan kesehatan untuk penyakit
terkait rokok di Indonesia bisa mencapai
antara 2,9 sampai 11.0 triliun rupiah per
tahun. Biaya sebesar ini seharusnya dapat
dialokasikan untuk layanan kesehatan lain
yang lebih baik
Tobacco Control Support Center (TCSC), Profil tembakau Indonesia Jakarta; 2009.
Barber S, Tobacco Economics in Indonesia. 2008
LOGO

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

Jack EH , Pathophysiology of tobacco dependence. http://www.acnp.org/G4/GN401000167/.


LOGO
Rewards fisiologis

Perasaan nyaman, penekanan nafsu makan

Eksitatori, penekanan nafsu makan

Eksitatori, peningkatan kognitif

NIKOTIN Peningkatan belajar dan memori

Peningkatan suasana hati, penekanan nafsu makan

Pengurangan ansietas dan ketegagan

Pengurangan ansietas dan ketegagan

Benowitz NL. Am J Med 2008; 121 (4A):3–S10.


LOGO

Rewards fisiologis (produksi dopamin yang


tinggi) dan tidak tahan pada gejala putus
nikotin membuat perokok terus merokok
Pada saat seseorang berhenti merokok,
maka jumlah nikotin yang mencapai reseptor
di otak menurun menyebabkan penurunan
pelepasan dopamin dan neurotransmitter
lainnya
 Perubahan kadar neurotransmitter di otak ini
akan menyebabkan efek yang berkebalikan,
 Terjadi gejala putus nikotin

Benowitz NL. Am J Med 2008; 121 (4A):3–S10.


Jack EH , Pathophysiology of tobacco dependence. http://www.acnp.org/G4/GN401000167/..
LOGO

Susanto AD.. Medicinal 2010; 2(IX):26-31.


LOGO

Berhenti merokok bagi perokok


merupakan pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan atau lebih ekstrim
menyengsarakan secara psikologis.
Gejala yang timbul saat berhenti merokok
sangat erat kaitannya dengan faktor
perilaku dan psikologis sehingga menjadi
penting melakukan pendekatan psikologis
dan terapi perilaku.

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Zwar N, Royal Australian College of General Practitioners, 2007
LOGO

Ketiadaan orang terdekat yang


mendukung misalnya teman dekat atau
keluarga, dapat saja menurunkan motivasi
seseorang untuk berhenti merokok.
Lingkungan yang tidak mendukung untuk
berhenti merokok akan memberikan
stimulasi untuk tetap merokok sehingga
pasien akan sulit untuk melepaskan
merokok .

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Zwar N, Royal Australian College of General Practitioners, 2007
LOGO

1. Penilaian awal
2. Penatalaksanaan/ Terapi berhenti
merokok
3. Follow up/tindak lanjut
4. Evaluasi dan dukungan motivasi
LOGO

a. Identifikasi status pasien


b. Identifikasi profil perokok
c. Identifikasi ketergantungan nikotin
d. Pengukuran kadar CO udara ekspirasi
e. Kesiapan pasien
f. Identifikasi tingkat motivasi
g. Menentukan tanggal berhenti merokok
h. Menentukan cara berhenti merokok
1. Berhenti seketika (Bukti A)
2. Berhenti bertahap
i. Menentukan terapi
LOGO
LOGO

Terapi nonfarmakologi
1. Self help 1. Terapi
Terapi farmakologi
pengganti nikotin
2. Brief advice
3. Program konseling
(Nicotine Replacement
a. Individu Therapy/ NRT)
b. Kelompok
c. Konseling melalui telepon
2. Bupropion SR
4. 4. Terapi perilaku 3. Varenicline tartrate
a. Exercise therapy
b. Aversion therapy Kombinasi terapi baik terapi
5. 5. Terapi pelengkap nonfarmakologi dan farmakologi
a. Hipnoterapi telah terbukti bermakna
b. Akupuntur memberikan tingkat keberhasilan
c. Akupresure yang lebih baik dibandingkan
terapi tunggal. (Bukti A)

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
LOGO

1. Menilai apakah sudah berhasil berhenti merokok atau


seberapa besar sudah dapat mengurangi jumlah rokok yang
dikonsumsi.
2. Menilai kendala utama apabila belum berhasil.
3. Menilai motivasi dan memberikan dukungan motivasi.
4. Menilai withdrawal effect yang timbul dan cara mengatasinya.
5. Mengevaluasi efek samping obat (bila mendapatkan obat).
6. Memberikan terapi tambahan jika diperlukan sesuai hasil
evaluasi penyebab belum berhasil berhenti merokok misalnya
terapi perilaku, hipnoterapi dan lain-lain.
7. Mengecek beberapa parameter seperti berat badan, kadar CO
udara ekspirasi, tekanan darah dan lain-lain.

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
LOGO

 Semua tahapan terdapat proses


pembicaraan penting yaitu menelaah
sejauh mana pasien termotivasi untuk
tetap berhenti merokok.
 Apabila tingkat motivasi seseorang yang
rendah/kurang maka diperlukan dukungan
motivasi.
 Dukungan motivasi juga diperlukan dari
anggota keluarga atau orang terdekat
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002.
LOGO
LOGO

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

 Relevance
 Kaitkan merokok dengan dampak negatif terhadap kesehatan, manfaat
ekonomi, selain itu kaitkan juga pada kehidupan orang sekitar.
 Risk
 Minta pasien untuk menjabarkan sendiri bahaya yang muncul dari
merokok. Risiko akut, jangka panjang, terhadap lingkungan.
 Reward
 Pasien diajak mengidentifikasi manfaat yang dapat diperoleh dari
merokok.
 Roadblock
 Tanyakan dan jelaskan kepada pasien mengenai kemungkinan
hambatan yang dapat muncul dari upaya berhenti merokok.
 Repetition
 Dukungan motivasi dilakukan secara terus menerus pada saat pasien
melakukan kontrol. Pasien harus diberitahu yang harus dilakukan agar
berhasil.

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

1. Ungkapkan Empati
 Gunakan pertanyaan open ended untuk menggali informasi
 Dengarkan pasien untuk memahami
2. Bangun ketidaksukaan/ ketidaksesuaian
 Tekankan kepada pasien mengenai ketidaksesuaian kebiasaan pasien
merokok dengan suatu nilai, tujuan, harapan dari program
 Tekankan pada kalimat yang mengundang komitmen dari pasien
 Bangun dan perdalam komitmen yang sudah dibuat.
3. Menghadapi penolakan
 Potong pembicaraan dan alihkan perhatian jika terdapat tanda-tanda
penolakan dari pasien
 Nyatakan empati.
 Tanyakan kepada pasien untuk memberikan informasi penunjang lain.
4. Dukungan motivasi saat follow up
 Jika perokok berhasil melakukan pantangan
 Jika perokok melakukan penyimpangan dari program
 Jika perokok merokok kembali setelah 2-3 minggu program
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

 Penanganan
withdrawal effect
seringkali
membutuhkan
konsultasi dengan
spesialis lainnya,

Susanto AD.. Medicinal 2010; 2(IX):26-31.


Nicotine withdrawal symptoms. http://www.helpwithsmoking.com/nicotine-withdrawal.php
LOGO

 Sama dengan 5A’s penekanan pada assess dan assist


 Assess
 berapa lama sejak pasien berhenti.
 Evaluasi apakah pasien masih memiliki keinginan untuk merokok.
 Evaluasi kendala yang dihadapi
 Assist
 Berikan selamat atas keberhasilan yang dicapai.
 Diskusikan hal-hal yang dihadapi pasien :
• - Keuntungan yang didapat.
• - Keberhasilan yang pernah dicapai.
• - Kendala yang sudah teratasi.
• - Kepatuhan dan efektivitas terapi farmakologi yang diberikan.
 Dorong pasien untuk melanjutkan terapi farmakologi.
 Dorong pasien untuk mengikuti program dan minta komitmen untuk
berhenti merokok.
 Sediakan konseling.

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


LOGO
LOGO
LOGO

 Ask (tanya)
 Selalu tanyakan dan dokumentasikan status
merokok
 Brief advice
 Berikan nasihat kepada semua yang merokok
 Cessation support
- dukungan berhenti merokok, pilihkan
terapi

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO
LOGO
Terapi farmakologi untuk berhenti
merokok dengan evidence A
LOGO
LOGO
LOGO

 Self Help
 Brief Advice
 Konseling
- Konseling individu
- Konseling kelompok
- Konseling telepon
 Terapi perilaku
- Exercise programme
 Terapi pelengkap
- Hipnoterapi
- Akupuntur, akupressur
- Elektrostimulasi
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO
LOGO
POPULASI KHUSUS
 Pasien rawat inap
 Pasien dengan komorbid medik
 Perokok usia lanjut
 Anak-anak dan remaja
 Perokok ringan (light smokers)
 Perempuan hamil dan menyusui
 Gangguan kejiwaan
 Pasien yang menderita HIV-AIDS
LOGO

 Pasien rawat inap sangat dianjurkan untuk


berhenti merokok karena akan
mempengaruhi proses penyembuhan dan
kesehatannya secara umum (Bukti B).
 Konseling + farmakologi

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 PPOK
 Penyakit Jantung
 Gangguan fungsi liver
 Gangguan fungsi ginjal

Tashkin DP, Resp Med 2009;103:963–74.


Ebbert JO, Intl J COPD 2009; 4: 421–30.
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2002
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

 Pendekatan 5A’s terbukti efektif dalam


program berhenti merokok demikian juga
dengan intervensi seperti konseling (Bukti
A),
 Penggunaan varenicline tartrate pada
perokok usia lanjut tidak memerlukan
penyesuaian dosis.

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 Konseling dengan pendekatan khusus


merupakan langkah terbaik untuk
mengatasi kebiasaan merokok pada anak
dan remaja (Bukti A).

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
LOGO

 Pada populasi ini, terapi farmakologi


tidak efektif sehingga konseling adalah
langkah terbaik (Bukti B).

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 Pada populasi ini, terapi farmakologi


tidak direkomendasikan sehingga
konseling adalah langkah terbaik (Bukti
A).

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 Dokter harus lebih berhati-hati terhadap efek


kejiwaan pasien karena terdapat laporan post-
marketing mengenai gejala neuropsikiatrik
termasuk depresi, keinginan untuk bunuh diri
dan bunuh diri.
 Program berhenti merokok untuk kelompok ini
memiliki bukti C.

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 Berhenti merokok pada kelompok ini


dapat meningkatkan harapan hidup
penderita. Sejauh ini, terapi farmakologi
terbatas hanya pada penggunaan NRT
dengan beberapa dasar penelitian jumlah
subjek sedikit.

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


LOGO

 Tekat untuk berhenti merokok sangat


penting, serta dukungan lingkungan
sekitar.
 Dari 70 % perokok yang ingin berhenti
hanya sekitar 3 -5 % yang berhasil.
 Bantuan secara profesional untuk berhenti
merokok sangat dibutuhkan.
LOGO
LOGO

62
LOGO

63

Anda mungkin juga menyukai