Anda di halaman 1dari 11

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GARUT

Akar wangi adalah bagian dari jenis tanaman


minyak yang dapat disuling dan menghasilkan
minyak atsiri. Salah satu komoditi ekspor
Indonesia, memiliki pangsa pasar tingkat dunia
dengan harga cukup menawan
Akar wangi (Vetiveria zizanioides)/ usar
Sebagai salah satu bahan dasar untuk
pembuatan parfum dan kosmetika lainnya.
Di Kabupaten Garut, budidaya dan pengolahan
minyak akar wangi telah dilakukan sejak tahun
1918 dan komoditi ini dikenal sebagai "Golden
Java Vertiver Oil". Saat ini setiap tahunnya
kabupaten Garut mampu menghasilkan minyak
akar wangi sebesar 50-60 ton
Budi daya Akarwangi di Kabupaten Garut
didasarkan pada keputusan Bupati Kabupaten
Garut Nomor : 520/SK.196-HUK/96 tanggal 6
Agustus 1996, yang diantaranya menetapkan
luas areal perkebunan Akarwangi dan
pengembangannya oleh masyarakat seluas
2.400 Ha dan tersebar di empat kecamatan
Dalam setahun tercatat 2.400 Ha luas garapan
perkebunan akar wangi memproduksi minyak
sebanyak 72 Ton, dengan rincian sebagai berikut :

Kecamatan Ha Ton
Cilawu 240 7,20
Bayongbong 210 6,30
Samarang 750 22,50
Pasirwangi 450 13,50
Leles 750 22,50
Jumlah 2.400 72,00
Beberapa masalah yang muncul berkaitan dengan
pengembangan komoditas minyak Akarwangi antara lain:
» Jalur tata niaga komoditas Akarwangi masih terlalu panjang,
khususnya jika dikaitkan dengan keberadaan para broker;
» Kurangnya kerjasama diantara sesama pemilik/pengelola
penyulingan, keterbatasan pemilik modal, dan akses terhadap
permodalan;
» Keterbatasan penguasaan teknologi yang memadai, sehingga
kualitas minyak Akarwangi yang dihasilkan relatif masih
rendah.
» Tingginya konsumsi BBM utk destilasi
» Harga bahan bakar yang tinggi (non subsidi)
Bahan bakar yang digunakan dalam proses penyulingan
diantaranya minyak tanah, oli bekas dan briket. Permasalahan
yang terjadi adalah :
a. Minyak tanah mempunyai harga yang sangat tidak ekonomis,
mengingat harganya diperuntukkan untuk industri sehingga
menjadi sangat mahal
b. Oli bekas yang dijadikan bahan bakar meskipun secara
ekonomis lebih murah, akan tetapi sangat berbahaya karena
termasuk ke dalam Limbah B3 yang memerlukan pengelolaan
yang khusus
c. Briket batubara maka memerlukan suplai yang banyak untuk
menjaga kontinuitas bahan bakar dan harus menggunakan
blower, sehingga sangat tidak ekonomis
1. Teknologi budidaya yang berwawasan
konservasi
2. Pemanfaatan sampah plastik sebagai
sumber energi alternatif
JUMLAH TOTAL PROYEKSI TIMBULAN SAMPAH
PERKOTAAN GARUT
2018 2023 2028 2033 2038
67.674,43 72.926,09 78.803,63 85.378,15 92.728,88
I.Proyeksi potensi sampah plastik yang bisa di jual (8,31%)
5623,745 6060,158 6548,582 7094,924 7705,77
II.Proyeksi potensi sampah plastik yang tidak bisa di jual (10,6%)
7173,49 7730,166 8353,185 9050,084 9829,261
Jumlah Total I dan II
12797,24 13790,32 14901,77 16145,01 17535,03
Jumlah Total X 4 Liter/ton
51.188,94 55.161,3 59.607,07 64.580,03 70.140,12
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai