PENDAHULUAN
- Kejadian Luar Biasa penderita akibat serangga Paederus pernah terjadi di Tulungagung tahun
2008, di areal perumahan yang di kelilingi oleh kebun tebu, penderita sebanyak 260 orang,
kemudian terjadi lagi pada tahun yang sama di Tulungagung di Kecamatan Besuki di daerah
pedesaan, dengan habitat sekitarnya adalah terdapat tanaman padi dan jagung, penderita
sebanyak 60 orang dengan gejala berupa gatal-gatal yang didahului oleh gejala : panas/iritasi,
bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit..
- Pada tahun 2009 di Kota Gresik terjadi di Rumah Susun dengan penderita gatal sekitar 50
orang,
- Kejadian di Kenjeran Surabaya pada tahun 2010 dengan penderita sekitar 20 orang.
- Tanggal 13 Maret 2012, dinformasikan dari media massa bahwa telah ada seorang penghuni
salah satu Apartemen mengalami gatal-gatal, luka dibagian wajahnya, tubuh, lengan dan
terasa panas yang ditimbulkan oleh cairan beracun serangga Tomcat.
- Pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012, serangga Tomcat diketahui juga menyerang kawasan
sekolah di Kenjeran dan beberapa lokasi di Wonorejo Surabaya, termasuk pangkalan taksi
kota.
PAEDERUS
- Serangga Tomcat atau kumbang rove yang biasa disebut semut semai, semut kayap.
Serangga ini digolongkan pada Ordo : Coleoptera (kelompok kumbang), Sub ordo : Rove
Beetle (kelp. kumbang kecil, Famili : Staphylinidae, Genus : Paederus, Spesies : Paederus
Littorarius,
- Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian, sebagai Predator dari hama pertanian
seperti wereng dll. Tetapi dalam 3 - 4 tahun diterakhir telah dilaporkan adanya gangguan
kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului oleh gejala : panas/ iritasi, bintik-
bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit.
- Habitat lingkungan adalah berupa tambak liar dan ada sedikit semak-semak. sebenarnya
serangga tersebut bersifat kosmopolitan, artinya berada dimana-mana dan suka daerah yang
lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik juga bisa.
Gambar 1 : Tomcat
- Morphologi:
Panjang sekitar 1 cm
Badan berwarna oranye dengan bagian bawah abdomen dan kepala berwarna gelap.
Memilik sepasang sayap namun tersembunyi
Sepintas mirip semut
Bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut (abdomen) sehingga nampak seperti
kalajengking
- Penyebaran:
Ada 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia. Spesies di Indonesia yang menyebabkan
dermatitis adalah Paederus peregrines. Pernah dilaporkan menimbulkan wabah dermatitis
di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina,
Brazil, Perancis, Venezuela, Ecuador dan India
- Gejala Klinis:
Kulit yang terkena (biasanya daerah kulit yang terbuka) dalam waktu singkat akan terasa
panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna
merah (erythemato-bullous lession) yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau
luka bakar
Perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar
UPAYA PENCEGAHAN
Pencegahan bisa dilakukan masyarakat sebagai berikut :
1. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit.
Masukkan ke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman
2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka
3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah
kumbang ini masuk
4. Tidur menggunakan kelambu
5. Lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia
6. Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita
7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau
mengunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati
8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui,
segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa
menyentuhnya
9. Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini
10. Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar
rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus
FOTO-FOTO SERANGGA PAEDERUS