Pendahuluan
Retinoblastoma (RB) adalah tumor endoocular pada anak yang mengenai syaraf
embrionik retina. Secara genetik tumor ini berkembang karena mutasi lengan panjang
kromosom pada lokus 13q14 dan mutasi pada kedua alel gen Rb1. Tumor ini dapat
unilateral (70-75% kasus) maupun bilateral (25-30% kasus). Umur yang sering dikenai
rata-rata usia 18 bulan dan 90% pasien didiagnosis sebelum usia 5 tahun. Diperkirakan
bahwa 80% dari 8000 kasus retinoblastoma yang terjadi di dunia tinggal di negara
berkembang.
Metode
Hasil
Nilai kadar hemoglobin 10,7 (2,04) g/dl pada unilateral dan 10,7 (1,29) g/dl pada
bilateral, leukosit 9806 (3208)/mm3 pada unilateral dan 12.245 (9208)/mm3 pada bilateral,
sedang hasil trombosit didapati 411.957 (183.951)/mm3 pada unilateral dan 458.500
(134.040)/ mm3 pada bilateral.
Diskusi
Pemeriksaan keadaan gizi didapati pada pasien retinoblastoma dengan tumor padat
memiliki insidens tinggi untuk terjadi malnutrisi, namun pada anak dengan leukemia
limfoblastik akut rendah, tumor padat tanpa metastase, dan pasien yang mengalami remisi
secara umum, pasien dapat mempertahankan berat badannya.
Kesimpulan
Retinoblastoma (RB) adalah tumor endoocular pada anak yang mengenai syaraf
embrionik retina. Gejala retinoblastoma bervariasi sesuai stadium penyakit, dapat berupa
leukoria, strabismus, mata merah, nyeri mata yang disertai glaukoma dan visus menurun.
Nilai kadar hemoglobin 10,7 (2,04) g/dl pada unilateral dan 10,7 (1,29) g/dl pada
bilateral, leukosit 9806 (3208)/mm3 pada unilateral dan 12.245 (9208)/mm3 pada bilateral,
sedang hasil trombosit didapati 411.957 (183.951)/mm3 pada unilateral dan 458.500
(134.040)/ mm3 pada bilateral
Daftar Pustaka
Rosdiana N. 2011. Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma. Sari Pediatri, Vol.
12, No. 5, p. 319-322
Rahman A. 2014. Dilema dalam Manajemen Retinoblastoma. MKA, Vol. 37, No. 2, p.
101-106