Oleh :
Golongan B / Kelompok 2
Callista Odelia Mardhatilla (171510701022)
Penyebutan untuk semua makhluk hidup yang berafiliasi dengan fungi ada
banyak, seperti fungi, jamur, cendawan, dan kapang. Jamur berbentuk makro,
cendawan berbentuk mikro, sedangkan kapang tidak memiliki hifa sejati. Fungi
dapat tumbuh pada seluruh ekosistem, dapat tumbuh dalam keadaan aerobic
maupun anaerob. Fungi dapat ditemukan di air, tanah, biji, tanaman, sisa bahan
organik, dan permukaan kulit manusia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui bentuk, warna, dan jumlah koloni fungi
1.2.2 Untuk mengetahui cara mengisolasi fungi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Bahan
1. Buah apel
2. Kenikir
3. Singkong
4. Ubi jalar
5. Kacang tanah
6. Tanah tanaman pangan
7. Tanah tanaman perkebunan
8. Tanah tanaman palawija
9. Tanah bero
10. Air irigasi padi
11. Tanaman padi bergejala
12. Tanaman palawija bergejala
4.1 Hasil
A. PENGAMATAN HARI KE 3
No Gambar Keterangan
A. PENGAMATAN HARI KE 5
No Gambar Keterangan
A. PENGAMATAN HARI KE 7
No Gambar Keterangan
1.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang teknik isolasi fungi. Isolasi fungi
memiliki tujuan yaitu memindahkan fungi dari habitat aslinya ke media buatan.
Hasil dari praktikum yang kami lakukan pada hari Senin, 1 April 2019 pukul
13.20-16.00 WIB di Laboratorium Penyakit Fakultas Pertanian Universitas
Jember berjalan lancar. Alat yang kami gunakan, seperti Mika apel, Sprayer,
Staples, Solasi bening, Tissue, Kresek itam ukuran sedang, Cutter atau pisau,
Gunting, Autoklaf, Rak tabung reaksi, Tabung reaksi, Petridish, Pipet, Vortex
mixer, dan Mikro pipet Pinset. Bahan yang digunakan, seperti Buah Apel 5 buah,
Kenikir 500 gram, Singkong 5 buah, Ubi jalar 5 buah, Kacang tanah 10 butir,
Tanaman padi bergejala, Tanah jagung, Asam laktat, Kapas, Kertas label, Plastik
wrap, Air steril, dan Alkohol 70%.
Teknik isolasi fungi yang digunakan pada praktikum kali ini ada dua, yaitu
metode baiting dan metode pengenceran berseri dengan media buatan. Media
yang digunakan adalah media PDA sebanyak 6 media yaitu PDA instan, PDA
kentang, PDA kedelai, PDA oatmeal, PDA ketela, dan PDA singkong.
Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu ketika H+3, H+5, dan H+7. Hal ini
bertujuan untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan fungi yang muncul
pada media.
Hasil pengamatan H+3 percobaan metode baiting yaitu dari kelima media
tidak ada satupun fungi yang tumbuh. Biji kenikir tumbuh sebanyak 1 biji dan biji
kacang tanah tumbuh 4. Hasil pengamatan H+3 media PDA yaitu fungi berhasil
tumbuh hanya pada PDA instan dan PDA kedelai. Fungi yang muncul pada media
PDA instan dan PDA kedelai memiliki bentuk koloni bulat titik, kecil, dan datar,
berwarna putih, dan tidak begitu padat. Pada media PDA yang lain fungi belum
muncul.
Hasil pengamatan H+5 percobaan metode baiting yaitu fungi tumbuh hanya
pada media singkong. Fungi yang tumbuh berwarna putih dan menyebar. Terdapat
bintik-bintik putih pada tengah ketela. Biji kenikir yang berhasil tumbuh sebanyak
3. Kacang hampir semua tumbuh. Hasil pengamatan H+5 media PDA yaitu
jumlah jamur pada media PDA instandan PDA kedelai terus bertambah dan
menyebar. Tumbuh jamur pada media PDA Kentang berwarna putih kekuningan
dan berjumlah satu koloni. PDA singkong, PDA oatmeal, PDA ketela tidak
tumbuh jamur.
Hasil pengamatan H+7 percobaan metode baiting yaitu tumbuh 1 fungi pada
media singkong berwarna putih. Kenikir dan kacang tanah sudah tumbuh daun.
Hasil pengamatan H+7 media PDA yaitu tidak terdapat perkembangan fungi yang
signifikan.
Pertumbuhan dan perkembangan fungi pada media PDA instan dan PDA
kedelai cenderung lebih cepat dibandingkan dengan media PDA lainnya. Nutrisi-
nutrisi seperti karbohidrat yang kaya, serta mengandung vitamin dan mineral yang
cukup tinggi dibutuhkan fungi untuk dapat tumbuh dengan baik pada media.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Teknik isolasi fungi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan
fungi dari habitat asalnya ke media buatan guna keperluan identifikasi dll.
Isolasi fungi dilakukan dengan cara metode baiting dan metode pengenceran
berseri dengan media buatan.
2. Hasil yang didapatkan saat pengamatan H+3 pada media metode baiting yaitu
dari kelima media tidak ada satupun fungi yang tumbuh. Fungi berhasil
tumbuh hanya pada media PDA instan dan PDA kedelai.
3. Hasil pengamatan H+5 pada media metode baiting yaitu fungi tumbuh hanya
pada media singkong. Hasil pengamatan H+5 media PDA yaitu jumlah jamur
pada media PDA instan dan PDA kedelai terus bertambah dan menyebar.
Tumbuh jamur pada media PDA kentang.
4. Hasil pengamatan H+7 percobaan metode baiting yaitu hanya tumbuh fungi
pada media singkong. Hasil pengamatan H+7 media PDA yaitu tidak terdapat
perkembangan fungi yang signifikan.
5. Pertumbuhan dan perkembangan fungi dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya yaitu ketersediaan nutrisi pada media buatan.
5.2 Saran
Praktikum berjajaln cukup baik, pada praktikum isolasi fungi seluruh
praktikan harus bisa mengamati dengan baik supaya tidak terkontaminasi dan
mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA