Anda di halaman 1dari 11

Artikel Digital Mapping1

Oleh

Muhammad Bogi Satryo2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peta adalah produk peradaban manusia sejak 5000 tahun yang lalu, yang
hingga kini masih tersimpan di museum berbentuk potongan lempung (clay table)
dari zaman yunani kuno. Peta adalah sarana informasi mengenai lingkungan.
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak
di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala
dan proyeksi tertentu (secara matematis). Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi
maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi), karena itu
diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada
peta.
Biasanya dulu kita lakukan secara konvensional dengan menggunakan
kertas grafik, pensil dan rapido, yang sangat banyak menyita waktu, kalau ada
perbaikan begitu sulit dan beresiko kertasnya rusak. Maka dengan pesatnya
perkembangan teknologi pembuatan peta sekarang lebih banyak dibuat dengan
bantuan alat komputer, mulai dari input data,prosessing,editing, hingga plotting
jadi peta analog, sehingga jadilah peta dalam bentuk digital. Perawatannyapun
jadi mudah, file bisa kita gandakan sesuai kebutuhan, kalau ada perubahan sangat
mudah dilakukan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Pengkajian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai
Pemetaan Digital (Digital Mapping). Tujuannya adalah untuk memperoleh
1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

1
informasi secara lebih luas mengenai sistem yang berkaitan dengan Pemetaan
Digital (Digital Mapping) yang sudah berkembang di era yang modern ini.

1.3 Metodologi

Metodologi pengkajian yang digunakan adalah melakukan peninjauan dan


pengembangan secara teori terhadap materi yang ada didalam buku Teknik
Survey Pemetaan Jilid 3, khususnya mengenai mengenai Pemetaan Digital
(Digital Mapping) . Hasil peninjauan dan pengembangan secara teori tersebut
digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan kita.

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemetaan Digital

Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta
(dunia nyata), baik bentuk permukaan buminyamaupun sumbu alamnya,
berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbolsymboldari unsur muka
bumi yang disajikan.
Digital Mapping atau kita kenal dengan kata lain Pemetaan Digital, yaitu
suatu cara untuk pembuatan peta dalam bentuk digital dengan bantuan alat
komputer dan software-software pendukungnya, atau pembuatan peta secara
komputerisasi.

2.2 Karakteristik Peta Digital

Seperti halnya analog, peta digital memiliki atribut-atribut peta seperti :

 Skala

Pada peta digital, skala menggambarkan tingkat kedetilan objek ketika


peta tersebut dibuat. Sebagai contoh, pada peta skala 1:1.000 (1 cm di peta
mewakili 1.000 cm atau 10 meter di permukaan bumi), maka objek gedung
atau bangunan akan terlihat dengan jelas, sedangkan pada peta skala
1:100.000 (1 cm di peta mewakili 100.000 cm atau 1 km di permukaan
bumi), sebuah bangunan hanya akan terlihat sebagai sebuah titik.

 Referensi geografik

Referensi geografik berupa parameter-parameter ellipsoida referensi dan


datum. Salah satu referensi yang umum digunakan (termasuk dalam 11
penentuan posisi menggunakan satelit GPS) adalah WGS 84 (World

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

3
Geodetic System), yang direvisi pada tahun 1984 dan akan berlaku
sampai tahun 2010.Sistem proyeksi peta

Sistem proyeksi peta menentukan bagaimana objek-objek di permukaan


bumi (yang sebenarnya tidak datar) dipindahkan atau diproyeksikan pada
permukaan peta yang berupa bidang datar. Penggunaan sistem proyeksi
peta yang berbeda untuk sebuah daerah yang sama, akan memberikan
kenampakan yang berbeda.

 Proyeksi Peta

Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk
menggambarkan sebagian muka bumi untuk kepentingan pembuatan peta,
perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati bulat
tersebut dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol, untuk itu
dilakukan proyeksi ke bidang datar. Penggunaan sistem proyeksi peta yang
berbeda untuk sebuah daerah yanga sama akan memberkan kenampakan
yang bereda

2.3 Kelebihan Peta Digital

Berikut adalah kelebihan peta digital dibandingkan dengan peta


konensional. Tabel 1. Kelebihan peta digital

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

4
2.4 Format digital
Format digital terdiri dari terdiri dari 2 macam, yaitu :
1) Raster
Format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan
ppi (pixel per inci). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta
digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau
pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif,
dan terbaru PNG.

2) Vektor
Format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk
polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa.
Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).

2.5 Start up file


Start up file merupakan file yang mengorganisasikan urutan penyajian
layer, skala penyajian, bentuk penyajian, jenis manipulasi dan analisis serta
program aplikasi yang dibuat dengan MapCode file-file yang diorganisir oleh
startup, file ini meliputi :
 Pointfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features titik,
pemasukan data pointfile dapat dilakukan melalui data base
manager MapInfo atau Dbase.
 Boundary file, suatu file di MapInfo untuk penyajian features
area, pemasukan data boundary file dapat dilakukan melalui alat
digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII harus
dilakukan import file ASCII yang berformat MBI ke dalam
lingkungan Boundary file sehingga grafis area dapat disajikan di
map window MapInfo.
1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

5
 Mapfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features garis.
Pemasukan data garis/line aatau Mapfile dapat dilakukan melalui
alat digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII
harus dilakukan import file ASCII yang berformat MMI kedalam
lingkungan Mapfile sehingga grafis garis/line dapat disajikan di
map window MapInfo.
 Imagefile, file ini berbeda dengan ketiga file diatas yang selain
bereferensi geografis juga informative. Imagefile adalah suatu file
di MapInfo yang dipakai sebagai penyajian legenda, pembuatan
informasi yang berhubungan dengan huruf, angka, serta bentuk-
bentuk lain yang berhubungan dengan aspek kartografi.

2.6 Bagian-bagian Pemetaan Digital

Pemetaan digital, terdiri perangkat keras (hardware), perangkat lunak


(software), tenaga kerja, dan tenaga intelegensia (brainware)

2.6.1 Perangkat Keras (Hardware), perangkat ini terdiri dari:


a) System masukan, yang meliputi :
 Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data hidrologi,
geologi teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-
data lainnya.
 Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi dan
peta-peta tematik.
b) System pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari:
 Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri sendiri tanpa
dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat juga
bergantung pada atau berkaitan dengan informasi grafis.
 Pemrosesan data grafis.
c) Sistem keluaran.

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

6
Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat berupa suatu table-tabel,
laporan-laporan, grafik atau peta. Hasil ini dicetak sesuai format yang
berlaku dan dicetak berdasarkan kepentingan dan keinginan pengguna.

2.6.2 Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk
konversi, penggambaran, penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian
dan analisis data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi.
Perangkat lunak yang digunakan bisaanya mempunyai fasilitas database
koordinat baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula dengan
hubungan antar muka system masukan dan system keluaran.

2.6.3 Tenaga Kerja


Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan
pengguna kelas kedua

 Pengguna kelas pertama :


Pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam
penulisan program-program aplikasi untuk eksplorasi basis data.
 Pengguna kelas dua :
Pengguna akahir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan
basis data dari suatu terminal computer atau stasiun kerja
(workstation) untuk komunitas penunjang tertentu.

2.6.4 Perangkat Intelegensia (Brainware)


Perangkat Intelegensia melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan
pemrograman.

2.7 Yang Unik pada Pemetaan Digital :


1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

7
 Pemotretan foto udara dikombinasikan dengan teknologi
penentuan posisi GPS Kinematis.
 Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi dengan pengukuran
Differential GPS.
 Kompilasi data fotogrametris stereo plotting dilakukan dengan
pengkodean unsur yang konsisten.

2.8 Daftar Produk Pemetaan Digital

Produk yang dihasilkan oleh pemetaan digital diantaranya adalah:

a. Foto Udara skala 1:50.000 dan 1:30.000 berikut data GPS Kinematik.
b. Titik Kontrol GPS sebanyak kurang lebih 170 titik yang tersebar pada
wilayah pemetaan.
c. 9.950 Model Foto Udara untuk penghitungan triangulasi udara dan
pemetaan.
d. 1.662 lembar peta skala 1:25.000
e. Peta dalam format digital (media CD-ROM).
f. Digital Elevation Model (DEM) dengan kerapatan informasi ketinggian
pada 100 x 100 meter.

2.9 Tahapan Pembuatan Peta Digital dengan cara Scanning dan Entry Data
Survey

Berikut adalah tahapan pembuatan peta digital dengan cara scanning dan
entry data :

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

8
1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam
format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik
dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Pemetaan digital menawarkan
teknologi pemetaan yang menjamin kecepatan dan ketepatan produksi peta.
Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk
ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Setiap objek pada peta digital disimpan
sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, 10 objek berupa
lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat,
sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai sekumpulan koordinat.
Beberapa kelebihan penggunaan peta digital dibandingkan dengan peta analog
(yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain), antara lain dalam
hal :
1. Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat,
memuai atau sobek ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.
2. Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media penyimpanan
yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog yang disimpan
dalam bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya, memerlukan ruangan
yang lebih besar dibanding dengan jika peta tersebut disimpan sebagai peta
digital dalam sebuah CD-ROM atau DVD-ROM.
3.2 Saran
Mahasiswa hendaknya memahami betul teknologi apa saja yang telah
berkembang dalam bidang ukur tanah ini, agar dapat memanfatkannya dengan
baik.

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

10
DAFTAR PUSTAKA
Purwaamijaya,I.M.2008.Teknik Survei dan Pemetaan Jilid III. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen
Pendidikan Nasional.

Saepul.(2012).ArtikelDigitalMapping.[online]. Diakses dari


http://solusitama.com/artikel-120-digital-mapping.html [Dikutip
22 Mei 2016, 18.54 WIB]

Anonim. (2012). Peta Digital. [online]. Diakses dari


http://informatika.web.id/peta-digital.htm[Dikutip 22 Mei 2016,
20.00 WIB]

1
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P., M.T.
2
Penulis merupakan salah satu mahasiswa program studi teknik sipil S1 Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2015

11

Anda mungkin juga menyukai