Anda di halaman 1dari 11

Kompetensi dan kewenangan klinis Dokter Spesialis

Neurologi RSUD Nabire

NO Keterampilan klinis Permohonan Disetujui


Kemampuan Kemampuan
Klinis Klinis

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Melakukan pemeriksaan penunjang


dengan Transcarnial Dopler (TCD) dan
Ultrasonografi Karotis

2. Melakukan tindakan Lumbal pungsi


diagnostik dan Drainase Lumbal pada
kasus dengan peningkatan TIK

3. Melakukan uji Tensilo atau uji


Neostigmine/Prostimin untuk diagnosa
MG

4. Melakukan pemeriksaan EMG berupa


berupa uji Harvey Masland dan Singel
fiber, kecepatan hantar saraf dan evoked
potensial

5. Melakukan prosedur neurointervensional


yang mencakup : Facel Block, injeksi
epidural, Nerve Block

6. Melakukan prosedur penyuntikan


intraartikuler

7. Melakukan tindakan invasive ringan pada


kasus-kasus neuropathy perifer (contoh
penyuntikan kortikosteroid pada Carpal
Tunnel Syndrom)
8. Melakukan pemeriksaan EEG, dan bila
perlu EEG Monitoring serta
menginterprestasikan hasilnya.

9. Melakukan Transcranial Magnetic


Stimulation

10. Menganjurkan dan melaksanakan terapi


Botox pada gerakan tidak terkendali /
Spastisitas / Spasmus / Distonia

11. Melakukan pemeriksaan Polismonografi

Keterangan Keterampilan Klinik Dokter Spesialis:

1. Memiliki pengetahuan teoritis


2. Pernah melihat, atau didemostrasikan keterapilan ini
3. Menerapkan dibawah supervisi
4. Mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas

Pemohon Ketua Sub Komite Kredensial

dr. Nirwan S. M.Ked.(Neu), Sp.S dr. Oktovianus S, M.Ked, SpOG

Mengetahui

Ketua Komite Medik RSUD Nabire

dr. Mariane Bless Kilis, SpA


Daftar Kompetensi dan kewenangan klinis Dokter Spesialis Neurologi
RSUD Nabire
NO Keterampilan klinis Permohonan Disetujui
Kemampuan Kemampuan
Klinis Klinis

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengelolaan Stroke
2. Pengelolaan Penyakit Neuroinfeksi
3. Pengelolaan Penyakit Neurotraumatologi
4. Pengelolaan Neuroonkologi
5. Pengelolaan Epilepsi dan kejang lainnya
6. Pengelolaan Gangguan Gerak
7. Pengelolaan Bagian Saraf Tepi, Otonom
dan Otot
8. Pengelolaan Neurogeriatri
9. Pengelolaan Neurobehavior
10. Pengelolaan Neuroimmunology
11. Pengelolaan Neurotologi
12. Pengelolaan Gangguan Tidur
13. Pengelolaan Neuropediatri
14. Pengelolaan Neurooftalmologi
15. Pengelolaan Neurotoksikologi
16. Pengelolaan Neurorestorasi
17. Pengelolaan Neurointensif
18. Pengelolaan Nyeri-nyeri Kepala

KETERANGAN KEMAMPUAN KLINIS DOKTER SPSESIALIS

Tingkat kemampuan 1 : Mengenali gambaran-gambaran klinis sesuai penyakit

Tingkat kemampuan 2 : Mampu membuat diagnosis klinis

Tingkat kemampuan 3 : Mampu mendiagnosis klinis, memberi terapi, pendahuluan

Tingkat kemampuan 4 : Mampu mendiagnosis klinis, memetuskan dan mampu

Menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.


Bagian I. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)

Katagori Kewenangan.

Kewenangan klinis diberikan untuk memberikan pelayanan pengelolaan bidang Neuerologi


di RSUD Nabire berdasarkan pada pelayanan yang dibutuhkan.

Katagori I

Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko pasien rendah. Dapat
ditangani oleh dokter umumk dengan pelatihan singkat / tanpa pelatihan, namun sudah cukup
berpengalaman.

Jenis Pelayanan Permintaan Rekomendasi

1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan anamnesis kasus neurologi baik di
emergensi, rawat inap, maupun Poliklinik
Melakukan pemeriksaan fisik Neurologi
Membuat diagnosis dan memberikan terapi dan
tindakan pada kasus emergensi

Jenis pelayanan Perintaan Rekomendasi

1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan tindakan intubasi (Pemasangan
ETT)
Mendiagnosis dan menatalaksankan kasus
renjatan (syok)
Melakukan pemasangan infuse (iv Line)
Melakukan Pemasangan NGT
Pemasangan pemasangan Folly catheter

Katagori II

Penyakit / masalah kesehatan / prosedur yang kompleks namun tidak mengancam


nyawa

CVD-Neurosonologi-Neurointensive

Jenis Pelayanan Permintaan Rekomendasi

1 2 3 4 1 2 3
4
Mengidentifikasi dan menangani Faktor resiko
stroke
Berkonsultasi kepada sejawat dari bagian
terkait dalam pengelolaan faktor resiko
Membaca dan memahami peeriksaan
penunjang dengan Transcranial Dopler (TCD),
CT Scan, MRI / MRA dan DSA
Mengelola penderita stroke akut pada keadaan
emergensi
Memberi terapi antikoagulan pada stroke
sesuai indikasi
Mengobati komplikasi yang timbul seperti
kejang, Tekanan intra cranial (TIK), infeksi
paru, infeksi saluran keih dan deep vein
thrombosis
Memberikan nutrisi oral dan parenteral sesuai
dengan kebutuhan pasien
Mempertibangkan dan menganjurkan tindakan
neuro intervensi maupun operasi
Melakukan neurorestorasi dan menganjurkan
neurorehabilitas

Katagori III

Termasuk kewenangan klinis katagori I dan II. Penyakit / masalah kesehatan /


prosedur yang kopleks dan potensial menganca nyawa di bidang neurologi.

1. Bidang Neuroinfeksi

Jenis Pelayanan Permintaan Rekomendasi

1 2 3 4 1 2 3 4
Mendiagnosis kasus infeksi sistem saraf ( pusat
aupun tepi)
Melakukan terapi empirik pada infeksi sistem saraf
Memberikan perawatan/terapi holistik pada kasus
infeksi sistem saraf
Mempertimbangkan / menganjurkan tindakan
operatif sesuai indikasi

2. Bidang Neuroimunologi

Jenis Pelayanan Permintaan Rekomendasi

Mendiagnosa miastenia gravis baik melalui


anamnesis, peeriksaan untuk membantu diagnosis
seperti uji Wattenberg, Cogan sign, Tes berhiting
Memberikan pegobatan MG sesuai dengan respon
terhadap terapi
Melakukan pencegahan terhadap timbulnya krisis
miastenia gravis dan menangani krisis miastenia
dan membedakan dengan krisis kholinergik
Menganjurkan tindakan timektomi pada pasien –
pasien dengan timoma, miastenia umum, dan yang
tidak berespon dengan terapi medikamentosa
Mendiagnosis Multiple Sklerosis dan
Neuromielitis Optica
Memberikan tatalaksana Multiple Sklerosis dan
Neuromielitis Optica baik pada masa akut maupun
terapi jangka panjang

3. Bidang Neurotraumatologi

Jenis Pelayanan Permintaan Rekomendasi


Mendiagnosis cedera kranioserebral, perdarahan
Intracranial ( Ekstradural, subdural, subaraknoid,
intraparenkial)
Melakukan tindakan terapi Trauma kepala
Melakukan restorasi dan rehabilitasi penderita
cedera kepala selama perawatan dan paska
perawatan
Mendiagnosis dan mengelola cedera medula
spinalis
Melakukan terapi emergensi cedera medula
spinalis sesegera mungkin berupa pemberian
metilprednisolon dosis tinggi sebelum 8 jam paska
trauma dan 23 jam kemudian
Melakukan restorasi dan rehabilitas penderita
cedera medula spinalis

4. Nuero Emergensi – Neuro Intensif

Melakukan tindakan untuk mengatasi


kegawatdaruratan pernapasan pada penyakit saraf
tertentu ( Miastenia Gravis, Sindrom Guillain Barre,
dsb)
Melakukan analisa dan tindakan terhadap pasien
neurologi dengan gangguan metabolik/elektrolit
Menganalisis dan melakukan tindakan untuk
mengatasi peninggian tekanan intrakranial
Mengelola pasien dengan hipertensi gawat darurat
dan hipertensi kritis
Mengelola pasien dengan status epileptikus
Menetapkan pasien yang memerlukan tindakan
operatif segera (cito)atau perlu perawatan intensif
Memeriksa dan menetapkan keadaan mati batang
otak, mati otak, persistent vegetative states, dan
locked in syndrome

5. Bidang Neuroonkologi

Mendiagnosis tumor otak maupun medulla spinalis,


rencana terapi dan pertimbangan tindakan operatif
Melakukan tindakan emergensi mengatasi nyeri
kepala, kejang, peninggian tekanan intrakranial
Mencari kemungkinan metastasis dini tuor di otak (
dari mamae, prostant, rectum, testis, paru)
Menganjurkan peeriksaan radiologik dan
interprestasi hasilnya
Mengobati pasien dan menganjurkan tindakan
kemoterafi, radioterapi dan operasi SOL serebri

6. Nyeri dan Nyeri Kepala

Mendiagnosis dan mengelola kasus nyeri nosiseptif


dan nyeri neuropatik
Mendiagnosis, menetapkan penyebab dan
mengelola nyeri leher
Mengetahui penyebab, diagnosis dan manajemen
nyeri punggung atas
Mendiagnosis dan mengelola nyeri punggung
bawah
Mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan
yang tepat pada pasien nyeri kepala

7. Bidang Neurofisiologi Klinis

Mengindentifikasi jenis atau sindrom epilepsi yang


dialami pasien
Melakukan pengobatan sesuai dengan sindro
epilepsi yang terjadi dan mengevaluasi hasilnya
secara teratur
Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk
memantau efek samping obat dan kadar obat dalam
darah
Memantau dan mengevaluasi epilepsi yang
dicurigai bersifat refrakter
Menganjurkan tindakan operasi bila epilepsi tidak
dapat diatasi dengan medikamentosa
Mendiagnosis, menetapkan etiologi dan memberi
terapi secara tepat pada pasien dengan gangguan
neuropati ferifer
Mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan
pasien Guillain Barre Syndrome (GBS)
Melakukan penatalaksanaan umum termasuk
perawatan intensif GBS di ICU bila terdapat
ancaman gagal napas
Melakukan terapi spesifik GBS berupa pemberian
Ig intravena atau plasmaforesis
Membedakan gangguan fungsi otonom ( termasuk
inkontinensia / retensi urin) dengan gangguan yang
bersifat mekanik / non neurogenik, melakukan
konsultasi dan memberikan terapi medikamentosa
Mendiagnosis dan mengelola akut flaccid paralysis
meliputi GBS, Muscular Dystrophy, Miastenia
Gravis dll.
Mendiagnosis dan mengelola radiculopathi secara
konservatif
Melakukan pemeriksaan gangguan tidur ( Epworth
sleepineress scale, Nocturnal polysomnogram,
Multiple sleep latencytest/MSLT, repeated test of
sustained wakefulness/RTSW)
Mengevaluasi ganguan tidur, menegakkan
diagnosis dan member terapi

8. Bidang Movement Disorder

Mendiagnosis gangguan gerak ( atetosis,


mioklonus, tics, khorea, asteriksis, tremor, spasmus
hemifasial, dan dystonia) dan menentukan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan serta terapi
Mendiaggnosis parkinsone primer, parkinsone
sekunder, parkinson plus ( secara klinis baik gejala
otorik, MRI/PET/SPCET, pemeriksaan genetik)
serta menentukan terapi yang tepat
Mampu melakukan penelitian UPDRS pada kasus
parkinsone
Mampu menganalisa gejala premotor pada kasus
parkinson dan tindakan terapi
Mampu mengatasi komplikasi terapi pada kasus
parkinsone
Mendiagnosis Restlesws Leg Syndrome dan
melakukan terapi secara holistic
Mendiagnosis penyebab ataksia dan gangguan gait
serta mampu melakukan penatalaksanan yang tepat
Menjawab konsultasi dari spesialis mata dan
sebaliknya serta spesialis lainnya
Mampu menganalisis, menegakkan diagnosis,
menentukan etiologi dan menatalaksanan sinkope,
vertigo sentral dan ferifer serta dizziness
Melakukan tes Halpike pada vertigo dan memeriksa
gerakan bola mata dan menetukan keungkinan
penyebab vertigo
Melakukan latihan vestibular

9. Bidang Neuropediatri

Identifikasi perkembangan anak yang normal


dengan penyimpangan perkembangannya serta
penatalaksanaannya dengan fokus perhatian pada
keterlambatan motorik (CP), gangguan kognisi dan
gangguan belajar spesifik, keterlambatan
perkembangan berbahasa, ADHD, serta autisme
Mengetahui kelainan koggenitial dan degeneratif
Melakukan penatalaksanaan infeksi SSP pada anak
( meningitis, ensefalitis dan abses otak)
Melakukan penatalaksanaan epilepsi anak
berdasarkan jenis bangkitan ( ILAE 1981)
Melakukan penatalaksanaan epilepsi tumor otak
anak (supra dan infratentorial berdasarkan lokasi
dan gejala klinisnya)
Menyimpulkan gangguan saraf tepi dan otot serta
melakukan penatalaksanaanya dengan fokus pada
polineuropati akut, polio, DMP, Miastenia gravis
Mengetahui dan melakukan penatalaksanaan
kelainan vascular pada anak ( stroke, thrombosis
sinus dan hemiplegic infantile encephabolopathy
Melakukan penatalaksanaan nyeri dan nyeri kepala
pada anak
Melakukan penatalaksaan gangguan gerak pada
anak (tic, dystonia, chorca)
Melakukan penatalaksanaan peneurunan kesadaran
pada anak yang disebabkan prose intrakranial dan
menyimpulkan adanya penyebab ekstrakranial

10. Bidang Neuerodegenerative dan Demensia

Mendiagnosis gangguan memori dan kognitif

Melakukan terapi dan rehabilitas kognitif untuk


melatih memori dan kognitif

Mendiagnosis dan menatalaksaan NPH


Melakukan diagnosis dini demensia dengan
mengunakan MMSE dan test assessement lainya
serta menegakkan diagnosis berdasarkan DSM-IV
Melakukan penatalaksaanan yang diproritaskan
untuk mencegah progresivitas penyakit, terapi
farmakologik dan non farmakologik

11. Bidang Neurorestorasi

Melakukan penilaian dan pengukuran status fungsional dan prognosis pasien


meliputi neuerologik rating scale
1. Stroke (NHSS, Barthel Index, Rangkin
Scale, Orpington Scale, Glasgow Outcome
Scale, Activity Index, Berg Scale, FIM, dll)
2. Traumatic Brain Injury (GCS, GOS)
3. Demensia ( CERAD, TADIR/Tes Afasia
Diagnostik dan Rehabilitas), GDS ( Global
Deterioration Scale), CDR ( Clinical
Dementia Ranting ) scale, NPI
(Neuropsychiatrc Inventory)
4. Multiple Sclerosis (EDSS/Expanded
Disability Status Scale)
5. Amyotropic Lateral Sclerosis ( ALS
Functional Ranting scale)
Diagnosis dan manajemen akut neurologic
dysphagia, termasuk melakukan tes menelan dan
merencanakan program latihan menelan
Diagnosis dan anajemen neurogenic bladder
dysfunction
Identifikasi gangguan motorik ( berjalan/gait,
keterampilan lengan, tangan, jari-jari dan gangguan
psikomotorik lainnya0 dan merencanakan program
restorasinya
Identifikasi gangguan kognitif dan merencanakan
program restorasinya
Mengevaluasi hasil progra restorasi

12. Bidang Neuro Oftalmologi dan Neuro Otologi

Mengetahui etiologi diplopia, diagnosis ( terasuk


tes cover – uncover) pada kasus neurologi dan
manajemennya
Mendiagnosis dan mengelola penyebab penurunan
visus mendadak maupun bertahap pada kasus
neurologi
Melakukan pemeriksaan funduskopi dan
pemeriksaan kapus visi
KETERANGAN KEMAMPUAN KLINIS DOKTER SPSESIALIS
Tingkat kemampuan 1 : Mengenali gambaran-gambaran klinis sesuai penyakit
Tingkat kemampuan 2 : Mampu membuat diagnosis klinis

Tingkat kemampuan 3 : Mampu mendiagnosis klinis, memberi terapi, pendahuluan

Tingkat kemampuan 4 : Mampu mendiagnosis klinis, memetuskan dan mampu

menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

Anda mungkin juga menyukai