Anda di halaman 1dari 5

HUKUM KEKEKALAN

Dalam analisis kita terhadap berbagai gejala fisika, kita telah menggunakan kekekalan
energi, momen linear, dan momentum sudut. Ketiga hukum kekekalan ini berkaitan erat
dengan sifat dasar ruang dan waktu. Hukum kekalan energi merupakan prinsip fisika yang
menyatakan bahwa sebuah energi tidak dapat dibuat dan diciptakan tapi dapat diubah dalam
bentuk energi-energi lainnya. Disamping itu, kita gunakan pula hukum kekekalan lain untuk
menganalisis berbagai jenis proses peluruhan dan reaksi. Sebagai contoh, ketika kita
menggabungkan dua unsur dalam suatu reaksi kimia, seperti hidrogen + oksigen air,

2H2 + O2 2H2 O

Proses penyeimbngan reaksi seperti ini, yang menyamakan jumlah zat kepada kedua belah
ruas persamaan, dapat pula dipandang sebagai cara untuk mematuhi kekekalan jumlah
elektron – jumlah elektron kepada kedua belah ruas persamaan reaksi harus sama. Ini adalah
satu contoh hukum kekekalan jenis lain , yang mensyaratkan jumlah satu jenis partikel,
elektron dalam kasus ini, sama banyak kepada kedua belah ruas persamaan reaksi. Kita dapat
pula mentransfernya sebagai suatu ungkapan hukum kekekalan muatan elektrik yang
mensyaratkan bahwa jumlah muatan elektrik harus sama kepada kedua belah ruas kedua
reaksi.

Contohnya :

U143 Th141 + He2

atau dalam reaksi seperti

p + Cu34 Zn33 + n

kita seimbangkan juga proton dan juga jumlah neurton. Kenyataan ini menuntun kita untuk
menembak bahwa dalam reaksi dan peluruhan inti berlaku hukum kekekalan yang
mensyaratkan jumlah proton dan neutron harus kecil.

Kedua hukum kekekalan bagi berbagai proses inti ini bekerja cukup baik, kecuali jika kita
coba menerapkannya pada peluruhan beta. Sebagai contoh peluruhan yaitu :

N p + e- + v

Kita mengetahui kekekalan jumlah proton maupun neutron. Tetapi, peluruhan ini mematuhi
kekekalan jumlah neutron tambah proton, yang dalam proses peluruhan diatas adalah satu
kepada kedua belah ruasnya. ( jumlah neutron bersama proton otomatis kekal jika kita
kekalkan jumlah neutron dan jumlah proton secara bersama- sama).

Seperti halnya neutron dan proton kita pandang pandang sebagai dari dua anggota satu
keluarga, nukleon. Berikut adalah contoh lain dalam bekerja hukum-hukum kekekalan.
Apabila sebuah proton yang dipercepat hungga memiliki energi yang cukup tinggi
menumbuk proton lain, reaksi yang mungkin terjadi antara lain adalah:

P+p p + n + π+

P+p p + n + πo

P+p p + n + π+ + πo

P+p p + n + π+ + π -

Meson π yang telah diperkenalkan di depan dapat bermuatan positif, negatif, atau netral.
Tidak ada hukum kekekalan bagi menson, jadi jumlah mensonyang dapat muncul dalam
reaksi reaksi ini tidak terbatas. Semua reaksi ini memenuhi hukum kekekalan muatan elektrik
(+ 2 satua muatan pada kedua belah ruas) dan bilangan nukleon ( juga + 2 pada kedua belah
ruas partikel- partikeln π adalah meson , bukan nekleon). Kedu reaksi tidak mungkin terjadi

P+p p + n+

P+p p+p+n

Karena meksipun mematuhi kekalaan muatan elektrik, kekalaan bilangan muatan dilanggar
(berturut-turt,2 1 dan 2 3).Tetapi tinjaulah reaksi berikut, yang olehnya ditemukan antipton
pada tahun 1956.

P+p p+p+p+p

Pada ruas kiri, kita mempunyai dua nukleon; Pada ruas kanan, ada tiga nukleun dan satu anti
nukleun. Jika kita terapkan A = +1 bagi nukleon dan A= -1 bagi anti nukleun, dapatkah kita
pahami reaksi ini mematuhi kekalaan bilangan nukleun, dan reaksi P + P P+ P + n
tidak, sehingga dilarang terjadi. Begitu pula, peluruhan p π + π dilarang terjadi oleh
+ 0

hikum kekalaan bilangan nukleun; seandainya tidak terlarang, semua proton dalam alam
semesta ini akan habis meluruh melalui proses ini.

Dalam bahasa ketika kelak mengenai partikel elementer, akan kita jumpai hukum kekalaan
lain di samping bilangan nukleun dan bilangan lepton. Dalam menerapkan hukum-hukum ini,
seperti yang kita lakukan sebelumnya. Kita tetapkan suatu bilangan tertentu pada sebuah
partikel, dan bilangan yang sama dengan tanda berbeda pada antipartikelnya. Jika jumlah
bilangan-bilangan ini tidak seimbang pada kedua belah ruas persamaan peluruhan atau reaksi,
prosesnya terlarang atau sangat tidak mungkin terjadi.

KELUARGA PARTIKEL

Dalam Tabel 11.1 diperhatikan beberapa keluarga partikel elementer yang telah kita
bahas_leptop, meson, dan baryon. (foton adalah sebuah partikel istimewa,yang satu-satunya
partikel dalam kolum pokoknya).
Keliarga lepton terdiri dari partikel-partikel tidak berinteraksi kuat dengan spin ½. Sejumlah
upaya percobaan telah dilakukan untuk mengungkap stryktur dari dalam lepton, namun
semuanya berakhir nihil. Lepton tampaknya sebagai partikel dasar-tidak dapat dibelah
lebihlanjut menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Tabel 11.1 memperlihatkan anggota
keluarga lepton ini-elektron,muon,dan kedua neutrino yang bersangkutan (ditambahkan lagi
dengan keempat antipartikelnya). Neutrino elektron telah kita bahas di depan dalam
hubungan dengan peluruhan beta initi atom. Muon pertama kali ditemukan dalam kejiaan
sinar kosmik;peluruhaan muonsinar kosmik telah kita bahas dalam Bab 2 sebagai bukti
dukungan bagai efek pemuluran waktu dalam teori relativitas khusus. Muon memiliki pula
neutrino yang berkaitan, dengan sifat-sifat dasar yang sama seperti neutrino elektron-massa
diam nol,spin ½.dan memiliki pulau inti partikel.bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa
neutrion elektron.

Berbeda dari neutrino muon, mengingat kedusnys bermasa diam nol? Neutrino elektron
fdapat ditangka[ oleh sebuah neutron dan membiarkan reaksi

𝒗𝒆 + n p + 𝒆−

Sedangkan neutrino muon memberikan reaksi serupa

𝒗𝝁 + n p + 𝝁−

Jelaskan, ada dua macam bilangan lepton, satu bagi elektron (dan neutrino elektron), dan satu
lagi yang berbeda bagi muon(dan neutrino muon). Kedua bilangan ini kita sebut 𝐿𝜇 dan
𝐿𝜇 . Contoh-contoh proses berikut memperlihatkan berlakunya kekalahan kedua bilangan
lepton ini:
𝒗𝝁 + 𝑷 𝒆+ + n

𝑳𝒆 = -1 + 0 -1+0

𝒗𝝁 + 𝒏 𝝁− + p

𝑳𝝁 = 1 + 0 1+0

𝝁− 𝒆− + ῡ 𝒆 + 𝒗𝝁

𝑳𝒆 = 0 1 + ( -1) + 0

𝑳𝒆 = 1 0+0+1

𝝁− 𝝁− + ῡ 𝝁

𝑳𝝁 = 0 1 + ( -1)

Dengan mempelajari contoh contoh ini, kita dapat memahami mengapa pada satu prosoe
muncul neutrino dan pada proses lain muncul anti neutrino.

Sebagai besar anggota keluarga mesonyang di kenal memiliki massa diam antara yang
memiliki tepton dan baryon (kini telah di temukan meson-meson baru yang lebih berat dari
pada baryon teringan). Semua meson tidak stabil; mereka meluruh kedalam meson-meson
yang lebih ringan atatu lepton. Meson memiliki spin 0 atau 1. Karena tidak ada hukum
kekekalan bagi meson, maka tidak ada pula “bilangan meson” (seperti halnya ada bilangan
lepton). Juga, meson tidak mempunyai antipartikel,berbeda dari pada yang berlaku pada
lepton atau baryon. Sebagai contoh, jelas bahwa elektron adalah partikel dan positron
antipartikel; π - adalah antipartikel π+ dan sebalikny,tetapi tidak ada cara dapat dipakai
untuk memutuskan mana yang partikel dan mana yang antipartikel.

Meson π telah kita jumpai dalam bahasa menenai gaya inti. Meson berikutnya yang lebih
berat , meson k, memiliki beberapa sifat aneh yang membedakannya dari meson lain. Sebagai
contoh, meson netral ŋ dan πo meluruh sangat cepat ( 10 – 16 - 10 -18 s) kedalam dua buah
foton.

Baryon adalah kelompok partikel berspin ½ atau 2/3. Dan nukleun memiliki anti partikel
berbeda seperti lepton .juga seerti lepton, ada hukum kekekalan bagi baryon. Tiap baryon
ditetapkan memiliki bilangan baryon B = +1, sedangkan anti baryon B = -1. Semua reaksi
dan peluruhan mematuhi kekekalan bilangan baryon.

Bilangan lepton, baryon, strangeness adalah konsep bermanfaat untuk memberikan


keterjadian dan ketidak keterjadian berbagai peluruhan dan reaksi partikel elementer. Kita
dapat mengerti mengapa bilang lepton atau baryon harus kekal, atau apa sebenarnya yang
dinyatakan oleh strangenes, namun kita berharap bahwa suatu saat kelak, teori yang lengkap
mengenai struktur partikel dan interaksinya akan menjelaskan semuanya.

Anda mungkin juga menyukai