Anda di halaman 1dari 2

Ma’asyiral muslimin. Siding jum’at rahimakumullah.. meninggalkan satu rakaat dan terus salam?

” Sang Pembantu menjawab: “Apakah


aku akan menjawab menurut pendapatmu atau pendapatku?” Imam Hambali terkejut
Ada sebuah riwayat yang menceritakan tentang pertemuan antara dua Imam Besar
mendengar jawaban ini, bagamana mungkin seorang Pembantu bisa menawarkan
yaitu Imam Syafei (Sang Guru) dan Imam Hambali (Sang Murid). Dari kisah ini, ada
pilihan jawaban, yg biasanya hanya dimiliki oleh org yg berilmu tinggi.. Lalu beliau
pelajaran penting dan berharga yang bisa kita jadikan untuk melakukan introspeksi
berkata: “Jawablah menurut pendapatku dan pendapatmu”.
diri menuju lebih baik dalam menjalani hidup dan kehidupan di alam dunia yang
fana atau sementara ini. Sang Pembantupun menjawab: “Baiklah, kalau menurut pendapatmu (maksudnya
Imam Hambali), apabila lupanya belum lama (kira-kira selama 2 rakaat), maka org
Suatu ketika Imam Hambali bergegas dengan segera menemui Imam Syafei begitu
itu hanya perlu menambahkan satu rakaat yg ketinggalan tsb lalu sujud syahwi,
beliau mendengar Gurunya tsb berkunjung ke Bagdad kota tempat beliau tinggal.
tetapi kalau sdh cukup lama baru teringat, maka org tsb wajib mengulang shalatnya
Lalu beliau mohon kepada Imam Syafei agar sudi memberikan waktu untuk beliau
lalu sujut syahwi” Imam Hambali terkejut koq orang ini tahu pendapatku..yang
bisa menambah ilmu dari Sang Guru (Hal ini merupakan tradisi jaman dulu yg
ternyata betul sekali karena tuntunannya memang demikian kata beliau dalam
sangat elegan, meskipun sdh begitu tingginya ilmu Sang Murid, tetapi masih selalu
hati….
menghormati gurunya dan tetap minta diberi pelajaran).
“Nah kalau menurut pendapatku… apabila aku yg melakukan kesalahan tadi, aku
Imam Syafei berkata: “Hai Hambali, sebaiknya kamu minta pelajaran dulu dari
juga akan melakukan hal yang sama seperti pendapatmu itu, tapi aku juga akan
pembantuku ini (seorang penggembala kambing) sebelum minta pelajaran
melakukan puasa satu tahun lamanya sebagai tebusan atas kesalahanku pada
kepadaku”. Beliau mencoba menawar agar dapat belajar langsung dari Sang Guru,
Tuhanku, karena aku merasa sangat takut dan malu telah lupa pada Nya dan
namun Sang Guru mengulangi perkataannya. Sebagai seorang murid yg taat pada
memikirkan hal lain di dalam shalatku”
gurunya dia menuruti perintah Sang Guru meskipun ada yg mengganjal dihatinya.
Apa sih hebatnya pembantu yg tukang gembala kambing ini, shg aku disuruh belajar Imam Hambali terperanjat dan terpana mendengar jawaban Sang Pembantu tadi..
dari dia?? Sekarang aku baru tahu betapa tingginya derajat orang ini, betapa luar biasa kuatnya
rasa takut dan rasa malu orang ini kepada Tuhannya…meskipun dia hanya seorang
Untuk mengetahui kedalaman ilmu Pembantu ini, Imam Hambalipun bertanya:
pembantu dan penggembala kambing, yang dimata orang lain mungkin dianggap
“Wahai sdr, apa pendapatmu tentang seseorang yg lupa pada saat shalat sehingga
rendah..pantas Sang Guru menyuruh aku untuk menimba ilmu darinya…kata Imam Janganlah kita berani lagi untuk sedikitpun menunjuk kesalahan orang lain..karena
Hambali dalam hati… ketika satu jari kita menunjuk orang lain salah..keempat jari kita serta merta
menunjuk ke diri kita sendiri seraya mengatakan bahwa kesalahan kita lebih besar
Ma’asyiral muslimin. Siding jum’at rahimakumullah..
dari org tsb..

Sekarang mari kita membandingkan cerita di atas dengan keadaan jaman sekarang
Ma’asyiral muslimin. Siding jum’at rahimakumullah..
dimana org sdh tidak punya rasa takut dan malu kepada Tuhan. Sekarang kejujuran
menjadi barang langka. Belum lagi penyakit bangsa yang kini semakin parah, Mudah2an Allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana, mengampuni segala
korupsi merajalela, orang sdh tidak takut dan tidak punya rasa malu utk melakukan dosa dan kesalahan kita baik yang nampak maupun tersembunyi, dosa kedua orang
kejahatan dan kemaksiatan. Jangankan malu pada Tuhan, malu pada diri sendiri, tua kita, guru2 kita, jiran tetangga dan sahabat2 kita, serta seluruh kaum muslimin
keluarga dan masyarakatpun tidak. dan muslimat.. mudah2an kita semua selalu berada dalam petunjuk dan bimbingan-
Nya.. aamiin ya rabbal ‘alamiin..
Untuk sejenak mari kita tundukkan kepala dan merenung, mari kita bayangkan diri
kita masing2, betapa banyak kelalaian dan kesalahan yang telah kita lakukan selama
ini, bahkan nyaris tanpa rasa takut dan malu sedikitpun kepada Allah SWT, Tuhan
yang Maha Melihat yang tidak pernah tidur….

Betapa rendahnya kita ini… bahkan dibandingkan dengan seorang


pembantu..penggembala kambing yg miskin, yg tidak berpendidikan sekalipun, yg
selama ini mungkin kita anggap remeh dan tidak berharga…

Selama ini kita banyak terjebak dalam rasa keakuan, keangkuhan dan kesombongan
….yang selama ini merasa berpendidikan tinggi… punya kedudukan dan jabatan
tinggi….punya kekayaan..punya ini..punya itu…ooohh… ternyata apalah artinya
kita ini….org yg tidak berharga…terutama dimata Tuhan Yang Maha Perkasa..

Anda mungkin juga menyukai