Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN

RUANG TERBUKA
DAN TATA HIJAU

Wida Oktavia S
DTRL
PEMANFAATAN
ASET RTH
PERKOTAAN
• Pada masa lalu, RTH tidak pernah dirancang tapi menjadi
akibat setelah bangunan-bangunan berdiri.
• Belum terpenuhinya sayarat penyediaan RTH yang ideal
(30%), sedangkan persentase penyediaan RTH yang ada saat
ini di kota-kota besar di Indonesia paling banyak sekitar 10%
dari luas kotanya

RTH merupakan aset publik yang dapat mewujudkan kota


yang produktif dan berkelanjutan, sehingga terwujud
kualitas lingkungan yang baik.
KEDUDUKAN PERENCANAAN RUANG
TERBUKA DAN TATA HIJAU DALAM
PERKOTAAN
Open Space (Ruang Terbuka)
Ruang terbuka diciptakan sebagai bagian integral dari suatu
lingkungan yang lebih luas. Penataan sistem ruang terbuka
diatur melalui pendekatan desain tata hijau yang membentuk
karakter lingkungan serta memiliki peran penting baik secara
ekologis, rekreatif bagi lingkungan sekitarnya, dan memiliki
karakter terbuka sehingga mudah diakses sebesar-besarnya
oleh publik
KOMPONEN PERENCANAAN :

1. Sistem Ruang Terbuka Umum


2. Sistem Ruang Terbuka Pribadi
3. Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh umum
4. Sistem Pepohonan dan Tata Hijau
5. Area Jalur Hijau
CONTOH OPEN SPACE MENURUT KRITERIA PERANCANGAN
KOTA
Green Open Space
(Ruang Terbuka Hijau)
Kawasan yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina
untuk fungsi perlindungan habitat, serta pengamanan
sarana dan prasarana lingkungan perkotaan.

Pada dasarnya perencanaan RTH disusun sebagai upaya


untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan
kegiatan pembangunan kota, sebagai upaya menjaga
keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara ruang
terbangun dengan RTH.
Penghijauan
Penghijauan adalah segala kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kondisi lahan beserta semua
kelengkapakannya dengan melakukan
penanaman pohon pelindung, perdu/semak
hias dan rumput/penutup tanah dalam
upaya melestarikan tanaman dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Kawasan hijau hutan kota

Kawasan hijau kota/ kawasan konservasi,


berfungsi sebagai taman kota, ditanami jenis
tanaman dengan jarak tanam rapat,90% -
100% dari luas areal harus dihijaukan.
Sedangkan areal lainnya dapat digunakan
untuk kelengkapan penunjang kawasan
tersebut.
TATA HIJAU
Tujuan Penataan RTH

 Meningkatkan mutu/kualitas lingkungan hidup


perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih dan
nyaman
 Menciptakan keserasian lingkungan alam dalam
lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan
masyarakat.
 Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem
lingkungan perkotaan
 Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam
dan lingkungan buatan/ binaan di wilayah perkotaan
Fungsi Dan Peran Khusus RTH
Perkotaan
 Fungsi ekologis; RTH diharapkan dapat memberi kontribusi
dalam peningkatan kualitas air tanah, mencegah terjadinya banjir,
mengurangi polusi udara.
 Fungsi sosial budaya; RTH diharapkan dapat berperan terciptanya
ruang untuk interaksi sosial, sarana rekreasi, dan sebagai penanda
(tetenger/ landmark) kawasan.
 Fungsi arsitektural/estetika; RTH diharapkan dapat
meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kawasan, melalui
keberadaan taman, dan jalur hijau
 Fungsi ekonomi; RTH diharapkan dapat berperan sebagai
pengem-bangan sarana wisata hijau perkotaan, sehingga menarik
minat masyarakat/ wisatawan untuk berkunjung ke suatu kawasan,
sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan
ekonomi
Manfaat Perencanaan RTH
Perkotaan
 Sarana untuk mencerminkan identitas (citra) daerah
 Sarana penelitian, pendidikan, dan penyuluhan
 Sarana rekreasi aktif dan rekreasi pasif, serta interaksi sosial
 Meningkatkan nilai ekonomis lahan perkotaan
 Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise
daerah
 Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan
manula
 Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat
 Memperbaiki iklim mikro, dan
 Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
Klasifikasi RTH Perkotaan
NO KLASIFIKASI BENTUK
1 Bobot Kealamian • RTH alami
• RTH non alami/binaan
2 Sifat dan Karakter • RTH Kawasan
Ekologis • RTH jalur
3 Penggunaan Lahan/ • RTH Kawasan
Fungsionalitas Perdagangan
• RTH Kawasan Industri
• RTH Kawasan
Permukiman
• RTH Kawasan Pertanian
• RTH Kawasan Khusus
4 Status Kepemilikan • RTH Publik
• RTH Privat
Elemen Pengisi RTH Perkotaan
Persyaratan umum tanaman untuk ditanam di wilayah perkotaan:
 Disenangi dan tidak berbahaya bagi warga kota
 Mampu tumbuh pada lingkungan yang marjinal (tanah tidak
subur, udara dan air yang tercemar)
 Tahan terhadap gangguan fisik (vandalisme)
 Perakaran dalam sehingga tidak mudah tumbang
 Tidak gugur daun, cepat tumbuh, bernilai hias dan arsitektural
 Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan
kota
 Bibit/benih mudah didapatkan dengan harga yang
murah/terjangkau oleh masyarakat
 Prioritas menggunakan vegetasi endemik/lokal
 Keanekaragaman hayati
Teknis Perencanaan RTH Perkotaan
4 hal utama dalam rencana pembangunan dan
pengembangan RTH yang fungsional suatu perkotaan:
a. Luas RTH Minimum
 Kapasitas/daya dukung alami wilayah
 Kebutuhan Per Kapita (Kenyamanan, kesehatan, dan
bentuk pelayanan lainnya)
 Arah dan tujuan pembangunan kota
b. Lokasi lahan kota yang potensial dan tersedia untuk
RTH
c. Struktur dan Pola RTH yang dikembangkan
d. Seleksi tanaman sesuai kepentingan dan tujuan
pembangunan kota.
Issue & Action Plan RTH Perkotaan
Analisis kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH dihitung berdasarkan kebutuhan oksigen
manusia dan kebutuhan oksigen pada kendaraan

1. Kebutuhan Oksigen manusia (X)


Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3

Keterangan :
X = jumlah kebutuhan oksigen manusia (ton/hari)
P = jumlah penduduk
4420,8 = rata-rata kapasitas hisap oksigen pada manusia per
harinya
1,2 = rata-rata konstanta bobot udara 1 m udara
menghasilkan 1,2 kg/m3
2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z)
Z = 0,014 x jumlah BBM bensin

3. Kebutuhan RTH ( L )
(X + Z )
L = ----------------- x m2
(54)(0,9375)

L = Luas RTH yang dibutuhkan ( m2 )


X = Kebutuhan oksigen manusia (ton/hari)
Z = Kebutuhan oksigen kendaraan bermotor (ton/hari)
54 = konstanta yang menyarankan bahwa setiap 1 m2
tanaman perhari dapat menghasilkan 54 gram bahan
kering
0,9375 = nilai konstanta yang menunjukkan bahwa 1 gram bahan
kering dapat menghasilkan oksigen sebanyak 0,9375
Berapa seharusnya RTH Kota “A”
Berapakah sebaiknya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
tersedia di Kota “A” dengan data sbb:
a. Luas RTH saat ini di kota “A”
= 40.306 Hektar
b. Jumlah penduduk kota “A”
= 4.379.140 jiwa
c. Jumlah kendaraan bermotor di kota “A”
= 2.000.000 unit
Luas RTH yang seharusnya di Kota “A” :

1. Kebutuhan Oksigen manusia (X)


Rumus : X = P x 4420,8 liter/hari/orang x 1,2 kg/m3
= 4.379.140 x 4420,8 x 1,2
= 23,231,162,534.40

2. Kebutuhan oksigen pada kendaraan (Z)


Z = 0,014 x jumlah BBM bensin
= 0,014 x 2.000.000 unit
= 28000
3. Kebutuhan RTH ( L )
(X + Z )
L = ----------------- x m2
(54)(0,9375)

(23,231,162,534.40 + 28.000 )
= -------------------------------------------x m2
(54)(0,9375)

= 458.887,71 m2
-------------------------
10.000 m2
= 45.888,78 Ha
Kenyataannya : 40.306 Ha
Kurang : 45.888,78 – 40.306 = 5.582,78 Ha
Atau kurang 5.582,78/ 45.888,78 = 12%
Let's open discussion session...!

Anda mungkin juga menyukai