Anda di halaman 1dari 5

Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang

⌚ December 12, 2013 by M Mustafa

Berikut ini kita akan membahas tentang Harga pokok Penjualan atau HPP untuk perusahaan dagang.
Dan kita mencoba menyelesaikan soal dari perusahaan mitra mart yang mana dalam soal tersebut
kita di minta untuk melakukan penyelesaian perhitungan Harga Pokok Penjualan.

Silahkan kihat artikelnya di Contoh Soal Perusahaan Dagang yang mana dalam artikel tersebut ada
soal tetang hitunglah harga pokok Penjualan dari mitra mart (Point 3).

Berdasarkan siklus akuntansi yang kita telah peroleh dari perusahaan Pak Jono (Mitra Mart) kita
telah memperoleh neraca lajur yang sudah bisa dijadikan dasar perhitungan harga pokok penjualan.
Tetapi sebelumnya silahkan baca artikel Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk melihat formatnya.

Dari transaksi pak jono kita melihat bahwa hal-hal yang mempengaruhi Laporan HPP adalah :

Penjualan

Return Penjualan

Potongan Penjualan

Pembelian

Rerturn Pembelian

Potongan Pembelian

Ongkos Angkut Pembelian

Persediaan Awal

Persediaan Akhir

Ada beberapa perkiraan yang tidak ada dalam Usaha Dagang Milik Pak Jono tersebut. Sehingga
gambaran dari laporan perusahaan Mitra Mart milik pakjono adalah sebagai berikut :
Contoh HPP Perusahaan Dagang

Kita melihat bahwa Posisi Harga Pokok Penjualan Pak Jono adalah Rp. 494.550.000. secara singkat
kami jelaskan cara menghitungnya.

1. Menghitung Penjualan Bersih

Rumusnya : Penjualan – (Return Penjualan + Potongan Penjualan) = Penjualan Bersih

Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum saja.

2. Menghitung Pembelian Bersih

Rumusnya : (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Return Pembelian + Potongan Pembelian) =


Pembelian Bersih

3. Menghitung Persediaan Barang

Rumusnya : Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Rumusnya : Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

5. Menghitung Laba Kotor

Rumusnya : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor


6. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak

Rumusnya : Laba Kotor – Akumulasi Biaya = Labaa Bersih Sebelum Pajak.

Contoh Laporan HPP Perusahaan Dagang

Aug 27, 2015 Artikel, Pembukuan dan Administrasi 0

Laporan HPP Perusahaan Dagang

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan salah satu unsur elemen dari Laporan Laba-rugi suatu
perusahaan dagang. Apabila perusahaan akan menyusun lapran keuangan khusunya laporan laba-
rugi, maka harus dilakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan yang terjadi dalam periode berjalan.
Ketepatan perhitungan HPP mempengaruhi keakuratan laba yang diraih perusahaan atau rugi yang
ditanggung perusahaan. Dengan demikian semakin tepat perhitungan laporan HPP yang dilakukan
akan berakibat semakin akurat laporan laba atau rugi perusahaan.

Dalam perhitungan laporan HPP, hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah unsur-unsur yang
membentuk HPP. Unsur-unsur yang membentuk Harga Pokok Penjualan antara lain persediaan awal,
persediaan akhir, dan pembelian bersih barang dagangan. Secara lebih detail tentang unsur-unsur
tersebut simak pembahasan berikut ini:

Persediaan awal Barang Dagang

Persediaan awal barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang tersedia pada awal
suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal perusahaan dagang terdapat pada
neraca saldo periode berjalan atau pada neraca awal perusahaan atau laporan neraca tahun
sebelumnya.

Persediaan akhir Barang Dagang

Persediaan akhir barang dagangan merupakan persediaan barang-barang pada akhir suatu periode
atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan akhir perusahaan akan diketahui dari data penyesuaian
perusahaan pada akhir periode.
Pembelian Bersih

Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan perusahaan baik
pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian barang dagangan secara kredit,
ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta dikurangi dengan potongan pembelian dan
retur pembelian yang terjadi. Setelah mengetahui unsur-unsur laporan HPP seperti penjelasan diatas
selanjutnya dapat memahami proses perhitungan HPP sebagai berikut:

Rumus perhitungan Harga Pokok Penjualan

Note:

Rumus HPP diatas bersifat fleksibel, maksudnya apabila dalam perusahaan Unsur-unsur HPP tidak
lengkap seperti pada Rumus, misalnya tidak terdapat retur pembelian, atau tidak terdapat potongan
pembelian atau tidak terdapat biaya angkut pembelian dan sebaginya, maka perhitungan HPP tetap
dapat dilakukan tanpa mengikut sertakan unsur tersebut dalam perhitungan. Untuk meningkatkan
pemahaman berikut ini diberikan contoh perhitungan HPP sebagai berikut.

Dalam neraca saldo sebagian Perusahaan Bayu Jaya terdapat data seperti nampak di bawah ini:

PD Bayu Jaya, Malang per 31 Desember 2014.

Persediaan barang dagangan (awal) Rp 7.500.000,00

Pembelian Rp 24.950.000,00

Retur pembelian Rp 1.350.000,00

Potongan pembelian Rp 276.000,00

Persediaan barang dagang (akhir) Rp 7.900.000,00

Dari data tersebut terlihat saldo unsur-unsur HPP yaitu Persediaan awal pada neraca saldo sebagian
dan persediaan akhir pada data penyesuaian, serta elemen pembelian bersih pada neraca saldo
sebagian seperti pembelian, retur pembelian dan potongan pembelian. Meskipun dalam data
tersebut tidak terdapat biaya angkut pembelian, namun proses perhitungan HPP dapat dilakukan
sebagai mana mestinya. Berikut ini proses perhitungannya.

Anda mungkin juga menyukai