Prosiding Simposium Penerapan Ekolabel Hutan-10
Prosiding Simposium Penerapan Ekolabel Hutan-10
LAHAN HUTAN
NAMA:MOHAMAD SHOLEH SAADILAH
NPM : 16.03.0640
A. PENDAHULUAN
Pembangunan hutan saat ini tidak hanya bertujuan untuk kelestarian
danhasil hutan lainnya juga berupa manfaat ekologi yang meliputi hidrologi,
Peraturan Pemerintah Nomor 3/2008 dinyatakan bahwa dalam satu unit pengelolaan
hutan produksi baik dalam bentuk IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT dapat digunakan
pada saat ini belum optimal. Dalam pengelolaan hutan alam produksi menggunakan
sistem silvikultur TPTI hanya terkonsentrasi pada areal yang masih potensial saja,
sehingga areal-areal yang tidak potensial seperti hutan alam yang sudah rusak,
belukar, alang-alang dan tanah kosong dibiarkan begitu saja. Demikian pula pada
areal IUPHHK-HT, pada umumnya masih terdapat areal-areal hutan alam yang cukup
produktif/potensial untuk dikelola dengan sisitem silvikultur TPTI tetapi harus ditebang
habis untuk persiapan lahan. Dari aspek ekologis penebangan habis di hutan alam
Silvikultur berasal dari kata sylva yang berarti hutan dan culture yang berarti
hutan. Dalam sistem silvikultur terdapat pengaturan mengenai kelas diameter, kelas
Silvikultur adalah seni dan ilmu membangun dan memelihara hutan dengan
Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
budidaya hutan mulai dari memilih benih atau bibit, menyemai, menanam, memelihara
tanaman dan memanen. Definisi serupa juga termuat dalam Surat Keputusan Menteri
C. Teknik Silvikultur