Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan 4

Akuntansi Belanja &


Beban
Rencana Pembelajaran
(3) Akutansi
(1) Sistem Akuntansi (2) Laporan
Anggaran &
& Pelaporan Keuangan
Akuntansi
Keuangan Pempus Pemerintah Pusat
Pendapatan

(4) Akuntansi
(6) Akuntansi Kas
Belanja dan (5) Ujian Harian I
dan Setara Kas
Beban

(7) Akuntansi (8) Akuntansi


Piutang Persediaan
DEFINISI

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum


BELANJA Negara (RKUN) yg mengurangi Saldo Anggaran
Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran
bersangkutan dan tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa


termasuk potensi pendapatan yg hilang, atau
BEBAN biaya yg timbul akibat transaksi tsb dlm periode
pelaporan yg berdampak pd penurunan ekuitas,
baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
PENGAKUAN
Pengakuan Pengakuan
Belanja Beban

- saat terjadinya peralihan hak dari


Diakui pada saat terjadinya pihak lain ke pemerintah tanpa
pengeluaran dari Rekening Kas diikuti keluarnya kas dari kas
Umum Daerah. umum daerah
- konsumsi aset adalah saat
pengeluaran kas kepada pihak lain
Khusus pengeluaran melalui yang tidak didahului timbulnya
bendahara pengeluaran, kewajiban dan/atau konsumsi aset
pengakuan terjadi pada saat nonkas dalam kegiatan
pertanggungjawaban atas operasional pemerintah
pengeluaran tersebut disahkan - penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa terjadi pada saat
oleh unit perbendaharaan
penurunan nilai aset sehubungan
(KPPN). dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu
PENGUKURAN
Pengukuran Belanja Pengukuran Beban azas bruto -
- Beban dari transaksi
-
berdasarkan nilai pertukaran diukur dengan nominal yang
menggunakan harga
dikeluarkan dan sebenarnya (actual price) yang tercantum
dalam dibayarkan ataupun yang
dokumen pengeluaran menjadi tagihan sesuai dengan yang
sah. perjanjian yang telah
membentuk harga.

-Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang


digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut
diukur dengan nilai wajar.
PENYAJIAN
LRA LO
Basis Kas Basis Akrual

Penyajian: Penyajian:
• Belanja Pegawai Kegiatan Operasional
• Belanja Barang dan Jasa • Beban Pegawai
• Belanja Modal • Beban Persediaan
• Belanja Bansos • Beban Barang dan Jasa
• Beban Pemeliharaan
• Beban Perjalanan Dinas
• Beban Barang untuk diserahkan ke Masyarakat
• Beban Bansos
• Beban Penyusutan dan Amortisasi
• Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Kegiatan Non Operasional
• Beban Pelepasan Aset Non Lancar
• Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
51 - BELANJA PEGAWAI
 Kompensasi terhadap pegawai baik dalam
bentuk uang atau barang, yang harus
dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di
dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama
periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
 Pembayaran kepada pekerja yang
dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan
karyawan pemerintah tidak termasuk dalam
kelompok belanja pegawai tetapi dalam
kelompok belanja barang dan jasa.
52 - BELANJA BARANG
Pengeluaran untuk menampung pembelian barang
dan
jasa yang habis pakai untuk memproduksi dan jasa
barang
yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan
belanja perjalanan, termasuk.
 ATK dan operasional kantor lainnya;
 Biaya pemeliharaan;
 Biaya perjalanan;
 Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat.
Struktur Belanja Barang

52
521 522 523 524 525 526 527
Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja
Barang Jasa Pemeliharaan Perjalanan BLU Barang Barang
untuk untuk
Diserah- Diserahka
kan Kpd n Kpd
Masy./ Mantan
Pemda Presiden/
Wakil
Presiden
526 - BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN
KEPADA MASYARAKAT/PEMDA (1/2)

Sebelumnya jenis alokasi yang akan diserahkan


masyarakat/pemda menggunakan akun
kepada
521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya), tidak
sehingga nampak informasi modal/investasi
pemerintah yang diberikan kepada publik.

Dengan adanya kelompok akun 526, maka


terinformasikan bahwa terdapat pengalihan berupa
modal/investasi dari pemerintah pusat kepada
masyarakat/pemda dalam kerangka mendukung arah
kebijakan fiskal pemerintah.
BELANJA MODAL
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran
untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud,
tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 bulan, dan aset kerjasama dengan
pihak ketiga
(kemitraan).
Struktur Belanja Modal

Belanja Modal
(53)

Belanja Modal Belanja Modal Belanja Modal Belanja


Belanja Modal
Peralatan dan Gedung dan Jalan, Irigasi Modal
Tanah
Mesin Bangunan dan Jaringan Lainnya
(531)
(532) (533) (534) (536)
Belanja Bantuan Sosial
 Bantuan Sosial merupakan Pengeluaran berupa transfer uang,
barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah kepada
masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko
sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau
kesejahteraan masyarakat.
Klasifikasi Belanja Bantuan Sosial

 Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis


kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi
Belanja Bantuan Sosial.

57
571 572 573 574 575 576
Belanja Belanja Belanja Bansos Belanja Belanja Bansos Belanja
Bansos utk Bansos utk utk Pemberda- Bansos utk utk Bansos utk
Rehabilitasi Jaminan Sosial yaan Sosial Perlindungan Penanggula- Penanggula-
Sosial Sosial ngan ngan
kemiskinan Bencana
ILUSTRASI JURNAL
BELANJA & BEBAN
Belanja
Tanggal Akun Debet Kredit
Pada Tanggal 2 Januari 2015 2/01/2015 Beban Gaji 50.000.000
di terbitkan SPP/ SPM
Belanja Pegawai yang Masih harus Dibayar 50.000.000
pembayaran Gaji dan
Tunjangan PNS bulan SP2D (Akrual):
Januari 2015 Sebesar
Rp100.000.000,- Tanggal Akun Debet Kredit
02/01/201 Belanja Pegawai yang Masih harus Dibayar 50.000.000
Pada tanggal 2 Januari 2015
5 Ditagihkan ke Entitas Lain 50.000.000
tersebut terbit SP2D Gaji dan
Tunjangan PNS bulan SP2D (Kas):
Januari 2015. Tanggal Akun Debet Kredit
02/01/2015 Belanja Pegawai 50.000.000
Ditagihkan ke Entitas Lain 50.000.000

Pegawai Resume Tagihan/SPP (Akrual):


Jasa Tanggal Akun Debet Kredit
Pada tanggal 01 Maret 2015,
PPK membuat kontrak 10/03/2015 Beban Jasa 50.000.000
pengadaan akomodasi hotel Utang yg blm Diterima Tagihannya 50.000.000
untuk keperluan kegiatan
sosialisasi satuan kerja dengan Resume Tagihan/SPP (Akrual):
nomor SPK-15/WPB.01/III/2015 Tanggal Akun Debet Kredit
dengan nilai kontrak sebesar
Rp50.000.000,-. 15/03/2015 Utang yg blm Diterima Tagihannya 50.000.000
Belanja Barang yang Masih harus Dibayar 50.000.000 SP2D
BAPP dibuat tanggal 10 Maret
dan Invoice atas kegiatan (Akrual):
tersebut diterima Satker tanggal
15 Maret 2015, dan langsung di Tanggal Akun Debet Kredit
buat SPP/SPM atas tagihan 16/03/2015Belanja Barang yang Masih harus Dibayar 50.000.000
tersebut. SP2D atas SPP/SPM
terbit tanggal 16 Maret 2015.
Ditagihkan ke Entitas Lain 50.000.000
SP2D (Kas):
BAST/BAPP (Akrual):
Belanja
Tanggal Akun Debet Kredit
16/03/2015 Belanja Jasa 50.000.000
Ditagihkan ke Entitas Lain 50.000.000
Belanja

Pada bulan Januari 2015 dilakukan pembelian Alat Tulis Kantor (ATK).
PPK menunjuk CV. Berkah sebagai rekanan. PPK membuat kontrak pengadaan Alat Tulis
Kantor untuk keperluan perkantoran dengan nomor SPK-01/WPB.01/I/2015 tanggal 5
Januari 2015. Tanggal mulai pelaksanaan kontrak 5 Januari 2015 dan selesai tanggal 7
Januari 2015 dengan cara pembayaran kontrak Sekaligus. Nilai kontrak sebesar Rp
150.000.000. ATK diserahterimakan dari CV. Berkah kepada satker tanggal 7 Januari
2015 dengan BAST No. 09/CV.B/I/2015.

BAST Perolehan Persediaan (Akrual):


Tanggal Akun Debet Kredit
5/01/2015 Persediaan yang belum Diregister 150.000.000
Utang yg blm Diterima Tagihannya 150.000.000

Barang yg menghasilkan Barang


Belanja
Persediaan
Berdasarkan BAST tersebut, pada tanggal 7 Januari 2015 Operator SPM membuat
Surat Perintah Pembayaran (SPP) untuk kemudian divalidasi oleh PPK. Setelah SPP
untuk dimintakan Nomor Tagihan.

Resume Tagihan (Akrual):


Tanggal Akun Debet Kredit
7/01/2015 Utang yg blm Diterima Tagihannya 150.000.000
Belanja Barang yang Masih harus Dibayar 150.000.000

Setelah Resume Tagihan diberikan Nomor Tagihan oleh KPPN, Operator SPM mencetak
SPM untuk divalidasi/disetujui oleh PPSPM. Setelah divalidasi/disetujui, SPM
diajukan ke KPPN, dengan mengirimkan ADK SPM, untuk dimintakan nomor SP2D

Pencairan Dana/SP2D (Akrual):


Tanggal Akun Debet Kredit
7/01/2015 Belanja Barang yang Masih harus Dibayar 150.000.000
Ditagihkan ke Entitas Lain 150.000.000
divalidasi, selanjutnya PPK membuat ADK Resume Tagihan dan mengirimkan ke KPPN
Buku besar Kas:
Tanggal Akun Debet Kredit

Pembukuan persediaan definitif:


Tanggal Akun Debet Kredit
8/01/2015 Persediaan 150.000.000
Persediaan yang belum Diregister 150.000.000

Pada 1 Maret 2015 digunakan persediaan senilai Rp. 117.000.000


Buku besar akrual:
Tanggal Akun Debet Kredit
1/03/2015 Beban Persediaan 117.000.000
Persediaan 117.000.000
7/01/2015 Belanja Barang 150.000.000
Ditagihkan ke Entitas Lain 150.000.000
BAST/BAPP Perolehan Aset Tetap (Akrual):

Tanggal Akun Debet Kredit


5/01/2015 Aset Tetap yang belum Diregister xx
Utang yg blm Diterima Tagihannya xx
Belanja Modal
Resume Tagihan (Akrual):
Tanggal Akun Debet Kredit
7/01/2015 Utang yg blm Diterima Tagihannya Xx
Belanja Modal yang Masih harus Dibayar xx
Pencairan Dana/SP2D (Akrual):
Tanggal Akun Debet Kredit
7/01/2015 Belanja Modal yang Masih harus Dibayar xx
Ditagihkan ke Entitas Lain xx
Buku besar Kas:
Tanggal Akun Debet Kredit
7/01/2015 Belanja Modal Xx
Ditagihkan ke Entitas Lain xx
Selanjutnya, Aset Tetap Definitif dibukukan dalam aplikasi SIMAK BMN dan menghasilkan jurnal
balik atas Aset Tetap yg belum Diregister
Penerimaan UP (SP2D UP/TUP):
Tanggal Akun Debet Kredit
Kas di Bendahara Pengeluaran xx
Uang Muka dari KPPN xx
Belanja melalui Uang Persediaan (UP)
Pertanggungjawaban disahkan (SP2D -GU Isi):
Tanggal Akun Debet Kredit
Beban xx xx
Persediaan yg belum Diregister xx
Aset Tetap yg belum
Pencairan Dana/SP2D Diregister
(Akrual): xx
Ditagihkan ke Entitas Lain xx
Buku besar Kas:
Tanggal Akun Debet Kredit
Belanja Barang xx
Belanja Modal xx
Ditagihkan ke Entitas Lain xx
Pertanggungjawaban akhir tahun disahkan (SP2D-GU Nihil):
Jurnal sama dengan SP2D isi ditambah jurnal potongannya sbb:

Tanggal Akun Debet Kredit


Uang Muka dari KPPN xx
Pencairan Dana/SP2D (Akrual):
Kas di Bendahara Pengeluaran Xx

Pengembalian sisa UP (SSBP):


Jurnal sama dengan jurnal potongan yaitu membalik jurnal penerimaan UP sejumlah
Nilai sisa UP yang disetor

Anda mungkin juga menyukai