KELOMPOK 3 :
~Malinda Handayani Putri
~Amara Tarasti
~Treyla Maulia
~Ariq Rizki
~Romeo Tastary
Kebijakan Akuntansi Belanja, Beban dan Transfer adalah salah satu bab
BAB XII.
Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan di lingkungan pemerintah pusat, perlu mengatur
kembali ketentuan mengenai kebijakan akuntansi pada pemerintah pusat. Salah satunya adalah dalam
pada tanggal 31 Desember 2019 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Permenkeu
225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat diundangkan di Jakarta pada tanggal
31 Desember 2019 oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kemenkumham RI, Widodo Ekatjahjana.
Pemerintah Pusat ditempatkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1792.
BEBAN
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa atau biaya yang timbul akibat transaksi
tersebut dalam periode laporan yang berdampak pada
penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi
aset, atau timbulnya kewajiban.
JENIS JENIS
1)Beban Pegawai
2)Beban Persediaan
3)Beban Barang dan Jasa
4)Beban Pemeliharaan
5)Beban Perjalanan Dinas
6)Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
7)Beban Bunga
8)Beban Subsidi
9)Beban Hibah
10)Beban Bantuan Sosial
11)Beban Transfer
12)Beban Penyusutan dan Amortisasi
13)Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
B. Terjadinya
konsumsi aset
pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak
aset tidak berwujud. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari
pihak lain kepada Pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari Kas
Perlakuan berbeda untuk pengembalian beban transfer ke daerah dan dana desa dilakukan
pada periode berikutnya, bahwa pengembalian beban transfer tersebut dicatat sebagai
pengurang beban transfer tahun berikutnya.
F. Penyajian dan Pengungkapan
pemerintah.
JENIS-JENIS
Belanja Belanja
Belanja barang Belanja
bunga
utang modal subsidi
Belanja Belanja
Belanja Belanja
hibah bantuan
pegawai lain lain
sosial
Pengakuan
Secara umum belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening
Kas Umum Negara atau pengesahan dari Bendahara Umum Negara/Kuasa
Bendahara Umum Negara.
Pengukuran
Pengukuran transfer keluar didasarkan pada nilai nominal yang
tercantum dalam dokumen sumber pengeluaran yang sah untuk
pengeluaran dari Kas Negara (SP2D). Terhadap pengeluaran
transfer yang terdapat potongan maka pengakuan nilai transfer
diakui sebesar nilai bruto.
pengembalian transfer
Pengembalian transfer keluar jika dilihat berdasarkan waktu kejadiannya dapat
diperlakukan dalam 2 (dua) jenis, yaitu:
1)Pengembalian transfer keluar atas transfer keluar tahun anggaran berjalan, maka
dibukukan sebagai pengurang transfer keluar pada tahun berjalan; dan
2)Pengembalian transfer keluar atas transfer keluar tahun anggaran lalu, maka
dibukukan sebagai penerimaan negara bukan pajak.