Anda di halaman 1dari 10

Analisis Beban Kerja Dan Kebutuhan Real Perawat Bedah Di Rumah

Sakit Dengan Menggunakan Modifikasi Metode Nasa-TLX Dan


WINS

Agung Prasetyo Wibowo

Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta, Indonesia

Abstrak - Rumah sakit di era globalisasi dan pasar Menurut (Ernawati et al. 2011) di era
bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya
sakit baik pemerintah maupun swasta. Meningkatnya persaingan antar rumah sakit baik pemerintah maupun
tuntutan kualitas pelayanan serta meningkatnya swasta. Masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat
pesaing lokal maupun global menuntut rumah sakit memberikan pelayanan dengan konsep one step quality
untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM)
yang profesional pula. Salah satu upaya penting yang
services yang artinya seluruh kebutuhan pelayanan
harus dilakukan pimpinan rumah sakit adalah kesehatan dan pelayanan yang terkait dengan
merencanakan kebutuhan SDM secara tepat sesuai kebutuhan pasien harus dapat dilayani rumah sakit
dengan fungsi pelayanan setiap unit, bagian dan secara mudah, cepat, akurat bermutu dan biaya
instalasi rumah sakit. Solusi untuk menghitung beban terjangkau. Meningkatnya tuntutan kualitas pelayanan
kerja perawat di rumah sakit dengan Metode NASA- serta meningkatnya pesaing lokal maupun global
TLX (National Aeronautics and Space Administration menuntut rumah sakit untuk menyediakan sumber daya
Task Load Index) merupakan metode yang digunakan manusia (SDM) yang profesional pula.
untuk menganalisis beban kerja mental yang dihadapi
oleh pekerja yang harus melakukan berbagai Sumber daya manusia adalah salah satu unsur
aktivitas dalam pekerjaannya. Dari perhitungan
pendukung berfungsinya operasional rumah sakit.
beban kerja dengan NASA-TLX beban kerja
sebanyak 4 perawat bedah beban kerja sangat tinggi Perencanaan tenaga keperawatan atau staffing
dan 2 perawat bedah tinggi yang disebabkan proses merupakan fungsi organik manajemen yang merupakan
beban kerja perawat sangat tinggi dan kurang dasar atau titik tolak dari kegiatan pelaksanaan kegiatan
tenaga perawat kemudian di analisa kebutuhan tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi
tenaga perawat bedah dengan menggunakan WINS (Rakhmawati 2008) . Ketersediaan SDM di rumah sakit
peroleh data 0,373 berdasarkan rasio diatas jika disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit berdasarkan
rasio WINS , < 1 artinya SDM yang ada belum cukup tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan kepada
dan belum sesuai beban kerja. Butuh tambahan masyarakat. Untuk itu ketersediaan SDM di rumah
perawat bedah 2 orang maka 6/8 = 0,75 atau 75 %
sakit harus menjadi perhatian pimpinan. Salah satu
tenaga perawat bedah sudah terpenuhi di Rumah
Sakit PKU Gamping. upaya penting yang harus dilakukan pimpinan rumah
sakit adalah merencanakan kebutuhan SDM secara
Kata Kunci : Sumber daya menusia, Beban Kerja, efisiensi, tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, bagian
NASA-TLX, WINS dan instalasi rumah sakit (Ilyas 2011).

PENDAHULAN Perawatan bedah merupakan bagian integral


dari pelayanan kesehatan di seluruh dunia dengan
Berdasarkan Undang-Undang Republik perkiraan sebesar 234 juta operasi setiap tahunnya
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009. Tentang Rumah (Haynes et al, 2009). Menurut (WHO 2008 n.d.)
Sakit pasal 1 adalah institusi pelayanan kesehatan bagi perawat bedah sebagai tenaga terdepan yang
masyarakat dengan karateristik tersendiri yang bersentuhan langsung dengan pasien bertanggung jawab
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan menyediakan layanan yang menunjang keselamatan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial tersebut. menyatakan bahwa keselamatan pasien
ekonomi. Masyarakat yang harus tetap mampu merupakan komponen penting dan vital dalam asuhan
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan yang berkualitas. Dalam pengawasan pasien
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat berdasarkan surgical (patient safety) yang menyatakan
kesehatan yang setinggi-tingginya (Menkes RI 2009) bahwa ada tiga pembagian fase dalam menentukan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


125 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
checklist surgical (patient safety) yaitu : Sign in, Time tenaga akan mengakibatkan terjadinya penggunaan
out, dan Sign out waktu yang tidak produktif atau sebaliknya kekurangan
tenaga akan mengakibatkan beban kerja berlebihan
Menurut ANA (America Nurses Association) (Krisna, 2012).
bahaya yang dapat dihadapi perawat kamar bedah dan
tim bedah lainnya antara lain terpotong, tertusuk, Salah satu metode yang digunakan untuk
tergores dalam penggunaan pisau bedah, terpapar gas melakukan perhitungan jumlah tenaga berdasarkan
anastesi, penggunaan cairan pembersih, desinfektan dan kebutuhan adalah Workload Indicators Of Staffing Need
alat sterilisasi dapat merusak kulit, peralatan listrik Method (metode WISN). Menurut Depkes, Metode
dapat menyebabkan kulit terbakar, masalah otot dan Indikator Of Staff Needs dan metode daftar susunan
tulang serta nyeri punggung akibat posisi yang salah pegawai mudah dioperasikan, mudah digunakan sacara
dalam memindahkan pasien, stres dan jenuh yang teknis dan mudah diterapkan, komperhensif serta
disebabkan oleh jadwal dinas. kerja malam dan faktor realistis. Pengumpulan data beban kerja obyektif
psikologis lainnya, waktu kerja yang melebihi batas perawat bedah di ruang operasi rumah sakit umumnya
waktu kerja yang telah ditentukan karena kekurangan dilakukan oleh peneliti melalui pengamatan dengan
tenaga perawat kamar bedah sehingga dapat metode time and motion study. Metode ini merupakan
menyebabkan kelelahan dan kesalahan serta kecelakaan salah satu metode yang di anjurkan oleh Departemen
kerja. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa waktu Kesehatan Republik Indonesia melelui kepmenkes
kerja perawat tidak boleh melebihi 12 jam dalam setiap Nomor 81/MENKES/1/2004. Time and motion study
jadwal dinas atau 40 jam dalam satu minggu (American adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu
Nurses Association, 2011). yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki
skill rata-rata dan terlatih)baik dalam melaksanakan
Beban kerja dapat dilihat dari aktivitas atau sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja
kegiatan yan dilakukan staf pada waktu kerja baik yang normal (Adi, 2009).
kegiatan langsung maupun tidak langsung (Rubbiana,
2015) (Hendrayanti 2008). Menurut Achmad (2015), Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan
aktivitas manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Juli-Agustus yang dilakukan di Rumah Sakit PKU
aktivitas fisik dan aktivitas mental. Aktivitas ini tidak Muhammadiyah Gamping diketahui julmah operasi
dapat dipisahkan. Tetapi masih dapat dikelompokkan dalam tiga bulan terkahir ini adalah sebanyak 1086
mana pekerjaan yang didominasi aktivitas fisik dan operasi. Jenis-jenis operasi dibagi menjadi tiga yaitu
aktivitas mental. Kedua aktivitas ini dapat menyebabkan operasi besar sebanyak 27%, operasi sedang sebanyak
beban kerja, baik beban kerja fisik maupun beban 58% dan operasi kecil sebanyak 15%. Dalam tiga bulan
kerjamental. terakhir ini jumlah operasi dalam satu hari sebanyak ±
14 operasi dan jumlah operasi dalam satu bulan
Solusi untuk menghitung beban kerja perawat sebanyak ± 364 operasi.
di rumah sakit dengan Metode NASA-TLX (National
Aeronautics and Space Administration Task Load Index) Dalam mengitung jumlah kebutuhan tenaga
merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis kerja perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
beban kerja mental yang dihadapi oleh pekerja yang Gamping menggunakan WINS, dimana hal ini
harus melakukan berbagai aktivitas dalam pekerjaannya. berdasarkan Departemen Kesehatan Republik
Metode NASA-TLX dikembangkan oleh Sandra G. dari Indonesia melalui kepmenkes Nomor
NASA-ames research center dan Lowell E. Staveland dari 81/MENKES/1/2004. Berdasarkan uraian di atas,
San Jose state university pada tahun 1981. Metode ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
di kembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan bagaimana analisis beban kerja dan kebutuhan real
pengukuran subjektif yang terdiri dari skala Sembilan perawat bedah di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
factor (kesulitan tugas, tekanan waktu, jenis aktivitas, Yogyakarta Unit II dengan menggunakan modifikasi
usaha fisik, usaha mental, performansi, frustasi, stress metode NASA TLX dan WINS.
dan kelelahan). Dari Sembilan faktor ini disederhanakan
lagi menjadi 6 yaitu Kebutuhan Mental demand (MD), METODE
Physical demand (PD), Temporal demand (TD),
Performance (P), Frustation level (FR)(Pt et al. 2013). Dengan menggunakan metode NASA TLX dan WINS :

Karena begitu besarnya peran perawat dalam 1. Pengukuran beban kerja NASA-TLX
menunjang operasional rumah sakit maka perencanaan A. Pembobotan
kebutuhan SDM nya harus sesuai dengan kebutuhan, B. Pemberian Rating
baik dari segi jenis dan jumlahnya. Untuk itu harus C. Perhitungan nilai WWL (weighted workload)
dilakukan analisis kebutuhan tenaga, karena kelebihan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


126 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
WWL = ∑ Produk ....................Rumus (1) NASA- Perawat Responden
TLZ WWL (weighted workload) Jenis Kelamin Laki-laki 4
D. Pengkategorian penilaian beban kerja. Perempuan 2
∑ Produk
Skor = ▬▬▬▬▬▬................Rumus (2) Umur (tahun) 20 s/d 25 0
15 26 s/d 30 4
Kategori penilaian beban kerja terdiri dari tiga ≥ 30 2
tingkatan, yaitu rendah dengan skala interval 0 –
9, sedang dengan skala interval 10 – 29, agak
tinggi dengan skala interval 30 – 49, tinggi dengan Lama kerja di 1≤ 0
skala interval 50 – 79 dan sangat tinggi dengan ruang operasi / 1 s/d 2 0
skala interval 80 – 100. tahun 2 s/d 3 3
2. Analisis kebutuhan perawat bedah 3 s/d 4 1
A. Menetapkan waktu kerja tersedia ≥5 2
berdasarkan hari kerja,cuti tahunan,
pendidikan dan pelatihan, hari libur nasional Pendidikan D3 6
dan cuti tahunan, ketidakhadiran kerja dan terakhir Keperawatan
waktu kerja perawat selama satu tahun. Status Kontrak 0
Waktu Kerja Tersedia kepegawaian Tetap 6
= [A-(B+C+D+E)] x F.....Rumus (1) WISN
(Workload Indicators of Staffing
Need )
B. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM 2. Pengukuran beban kerja perawat bedah dengan
yang dihitung. NASA-TLX (National Aeronautics and Space
C. Menyusun standar beban kerja. Administration Task Load Index)
D. Menyusun standar kelonggaran. A.Pembobotan
Gambar tabel 2.7
Tabel Pembobotan
hasil kuesioner

B.Pemberian Rating
E. Menghitung kebutuhan tenaga perunit kerja. Gambar tabel 2.8
Tabel Pemberian Reting

Nama
MD PD TD P E TD
perawat
1) Jika rasio WISN = 1 artinya SDM
cukup dan sesuai beba kerja berdasarkan
sop yang telah ditetapkan Perawat
2 2 3 3 2 3
2) Jika rasio WINS < 1 artinya SDM A 15
yang ada belum cukup dan belum sesuai Perawat
1 4 2 2 3 3
beban kerja B 15
3) Jika rasio WISN > 1 maka SDM Perawat
3 3 2 1 3 3
berlebihan. C 15
Perawat
4 4 1 4 2 0 15
HASIL D
1. Karateristik Responden Perawat
2 4 2 1 4 2
Gambar tabel 2.3 E 15
Karakteristik Perawat Bedah Perawat
2 2 3 2 3 3
F 15
Karakteristik Identitas Jumlah

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


127 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
Nama D. Pengkategorian penilaian beban kerja.
peraw MD PD TD P E TD
at

Peraw Gambar Tabel 2.8


80 80 90 90 90 80 Tabel Perhitungan Nilai WWL Dan Rata-Rata
at A 85
WWL
Peraw 81,6 81,6 81,6 83,3 82,7
70 90
at B 7 7 7 4 8
Peraw 81,6 81,6 78,3 83,3 81,6
80
at C 7 7 4 4 7 81,1 Nama RATA-RATA Kategori
Peraw 78,3 73,3 78,3 66,6 perawat WWL
78,3 75 75
at D 3 4 4 7 Sangat tinggi
Peraw 76,6 76,6 Perawat A
78,3 80 75 80 77,7 85,3
at E 7 7 8 Sangat tinggi
Peraw 81,6 81,6 Perawat B
85 85 85 85 83,8 83,4
at F 7 7 9 Sangat tinggi
Perawat C
81,56
tinggi
Perawat D
77,56
C. Perhitungan nilai WWL (weighted workload)
tinggi
Gambar tabel 2.8 Perawat E
Tabel Perhitungan nilai WWL Dan Rata-rata 78,56
WWL Sangat tinggi
Perawat F
84,1

NAMA
MD PD TD P E TD Berdasarkan
PERAWAT RATA- diagram diatas sebanyak 4 perawat bedah
beban
TOTAL RATA kerja sangat tinggi dan 2 perawat bedah tinggi
WWL yang di
WWL sebabkan lama waktu berkerja di meja operasi
yang membutuhkan daya tahan tubuh, tenaga dan fokus
Perawat A 160 160 270 270 180 240
1280dalam jalannya
85,3 operasi.

Perawat B 70 360 163,3 163,3 245 250 3. Analisa


1251,67 83,4 kebutuhan perawat bedah WINS (Workload
Indicators of Staffing Need )
Perawat C 245 245 160 78,3 250 245
1223,3 81,56
A. Waktu Kerja Tersedia
Perawat D 313,3 313,3 73,3 313,3 150 0 1163,3 [A-(B+C+D+E)] x F
77,56
[ 348 − (12+9+11+12)]×7
Perawat E 156,67 320 153,3 75 320 153,3 [ 348 − 44] × 7
1178,3 78,56
304 × 7
Perawat F 170 163,3 255 163,3 255 255 = 2.128 Jam
1261,67 84,1
RATA- 186 260 179,15 177,2 233 190 1226 81
RATA

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


128 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
Gambar tabel 2.3
Tabel katergori kegiatan keperawatan langsung di ruang operasi

Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Rata-Rata Perawat


A B C D E F A,B,C,D,E,F
Kegiatan Keperawtan Langsung Di Ruang total/menit rata- total/menit rata- total/ rata- total/ rata- total/menit rata- total/menit rata- total/menit rata-
Operasi rata/menit tata/menit menit tata/menit menit tata/menit tata/menit tata/menit tata/menit
Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis 57 5 74 8 68 7 70 6 58 6 47 7 413 6
pembedahan.
cuci tangan 42 4 39 4 34 4 46 4 32 4 35 5 253 4
Menyaipkan bahan desinfektan, dan bahan lain 56 5 39 4 34 4 48 4 35 5 34 5 273 4
sesuai keperluan pembedahan.
Mengenakan jas steril dan sarung tangan dan 58 5 60 6 49 6 56 5 40 5 39 7 336 6
Menata instrumen steril di meja mayo sesuai
urutan prosedur pembedahan
Melakukan desinfeksi kulit daerah yang akan 51 5 41 4 46 5 45 4 33 4 39 5 282 4
disayat.
melakukan prosedur drapping dan berdoa 55 5 56 5 41 4 41 4 39 5 30 4 289 4
Selesai operasi dan menutup luka dengan kain kasa 64 7 87 9 69 8 68 6 32 4 24 3 381 6
steril
Memindahkan pasien dari kereta dorong ke meja 73 9 83 17 76 11 85 14 56 8 29 6 467 11
operasi, memasang elektrode, Lampu operasi dan
Suction pump.
Membantu mengenakan jas steril 25 5 34 7 22 4 13 3 16 3 60 12 204 6
menyiapkan cairan untuk mencuci luka 31 3 20 3 23 3 18 15 18 3 40 7 184 6
Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta 73 9 44 11 121 12 31 8 67 11 18 9 414 10
dorong melepaskan electrode
Jenis-Jenis Operasi Yang Di Lakukan Oleh
Perawat
A. Operasi (orif) 181 60 110 55 89 44 125 62 94 47 67 67 954 58
B. Operasi (removal) 26 26 124 41 53 53 370 42
C. Operasi (hernia) 52 52 116 58 33 33 104 52 48 48 596 49
D. Operasi (APP) 124 62 62 62 104 52 48 48 53 56 671 56
E. Operasi (EKSISI) 205 51 67 33 27 53 72 36 544 43
D.Operasi (SC) 62 62 101 50 62 62 27 62 62 550 53
F.Operasi (kistektomi) 73 73 217 363 73
G. Operasi (amputasi) 68 68 136 68
H. Operasi (hemoroid) 51 51 62 165 51
I. Operasi (histerektomi) 63 63 63

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


129 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
Gambar tabel 2.3
Tabel katergori kegiatan keperawatan langsung di ruang operasi

Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Rata-Rata Perawat


A B C D E F A,B,C,D,E,F
Kegiatan Keperawtan Langsung Di Ruang total/menit rata- total/menit rata- total/ rata- total/ rata- total/menit rata- total/menit rata- total/menit rata-
Operasi rata/menit tata/menit menit tata/menit menit tata/menit tata/menit tata/menit tata/menit
1173 313 1175 480 1127 247 980 383 663 304 712 351 7908 347

Gambar tabel 2.4


Tabel katergori kegiatan keperawtan tidak langsung di ruang operasi
Perawat Perawat Perawat Perawat Perawa Perawat Rata-rata perawat
A B C D E F A,B,C,D,E,F
kegiatan total/me rata- total/me rata- total/me rata- total/me rata- total/me rata- total/me rata- total/me rata-
keperawtan tidak nit rata/me nit tata/me nit tata/me nit tata/me nit tata/me nit tata/me nit tata/me
langsung di ruang nit nit nit nit nit nit nit
operasi
Cek bahan 62 31 36 36 103 25 101 25 26 26 25 25 521 28
Kelengkapan obat –
obatan di apotek
Input data 28 28 10 10 128 16 116 16 21 108 14 42 537 37

membawa alat ke 13 2 18 2 54 7 2 6 11 64 179 16


CSSD
cuci alat 76 19 86 17 45 15 38 19 27 80 15 106 543 43

bungkus alat / packing 38 12 83 17 29 14 42 21 17 52 11 64 400 30


alat
217 92 233 82 305 70 351 88 111 272 76 301 2087 151

151 menit = 6 jam

Standar Kelonggaran = ▬▬▬▬▬▬▬ = 0,001174

2.128 jam

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


130 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
selama satu tahun adalah 2.128 jam,
menetapkan unit kerja dan kategori SDM
B. Menghitung kebutuhan tenaga perunit yang dihitung pada tabel 2.3, menyusun standar
kerja beban kerja adalah 354 jam, menyusun
standar kelonggaran adalah 0,001174 dan
menghitung kebutuhan tenaga perunit kerja adalah
132 jam peroleh data 0,373 berdasarkan rasio diatas jika
Kebutuhan SDM = + 0,001174 rasio WINS , < 1 artinya SDM yang ada belum
354/ jam cukup dan belum sesuai beban kerja. Jumlah SDM
yang berada di ruang operasi yang ada 6
=0,373 sedangkan yang di butukan dari 6 x 0,373 = 2,238
butuh tambahan perawat bedah 2 orang maka 6/8
Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, = 0,75 atau 75 % tenaga perawat bedah sudah
kebutuhan SDM untuk dengan mengunakan terpenuhi di Rumah Sakit PKU Gamping.
WINS langkah terakhir dalam perhitungan WINS
dan berhubungan dngan pengambilan keputusan Saran
yaitu rasio dari hasil perhitunagn kebutuhan SDM
di peroleh data 0,373 berdasarkan rasio diatas 1. Bagi Rumah Sakit PKU Gamping
jika rasio WINS , < 1 artinya SDM yang ada a. Untuk menghitung beban kerja perawat
belum cukup dan belum sesuai beban kerja. di unit yang lain
Jumlah SDM yang berada di ruang operasi yang b. Melakukan evaluasi beban kerja perawat
ada 6 sedangkan yang di butukan dari 6 x 0,373 = di unit yang lain
2,238 butuh tambahan perawat bedah 2 orang c. Menentukan jumlah tenaga perawat
maka 6/8 = 0,75 atau 75 % tenaga perawat bedah yang dibutuhkan pada masa yang datang
terpenuhi perlu dibuat perencanaan kebutuhan
jumlah tenaga perawat bedah yang
sesuai dengan beban kerja dan jumlah
SIMPULAN DAN SARAN tenaga keperawatan yang optimal
berdasarkan waktu kerja perawat
Simpulan d. Tenagga CSSD perlu dilakukan shift agar
tidak bertumpuk pada shift pagi saja
untuk membantu tenaga perawat bedah
1. Beban kerja perawat bedah yang di nilah yang bershif pada siang hingga operasi
dengan motode WISN (Workload selesaai.
Indicators of Staffing Need) e. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan
Dapat disimpulkan beban kerja sebanyak 4 pertimbangan manajemen rumah sakit
perawat bedah beban kerja sangat tinggi dan 2 untuk mengambil kebijakan penambahan
perawat bedah tinggi yang disebabkan proses tenaga perawat di ruang medikal bedah
beban kerja perawat sangat tinggi yang di sebabkan secara bertahap. Selanjutnya perlu
oleh kurang tenaga perawat bedah yang harus dilakukan penelitian penghitungan
berkerja lebih keras pada shift siang untuk kebutuhan tenaga perawat berdasarkan
mencuci alat dan mensterilkan sendiri apa lagi jika WISN di unit kerja yang lain.
operasi banyak dan jumlah alat operasi terbatas. f. Penyediaan tenaga perawat yang cukup
Maka ini faktor yang menyebabkan beban kerja memang akan memberikan peningkatan
perawat bedah ,meningkat. Peneliti berkesimpulan kualitas pelayanan kesehatan dan bisa
untuk melakukan analisis data menggunakan WINS mengurangi burnout, KTD, KPC dan
untuk mengetahui jumlah kebutuhan perawat KNC.
bedah di rumah sakit PKU Gamping. g. Apabila tenaga perawat sudah terpenuhi
memberikan keunggulan atas rumah
2. Analis kebutuhan tenaga kerja dengan motode sakit yang lain dengan cara menyediakan
WISN (Workload Indicators of Staffing Need ) pelayanan yang cepat dan membuat
pelayanan unggulan.
analisis data menggunakan WINS adalah 2. Bagi Peneliti Lain
menetapkan waktu kerja tersedia berdasarkan a. Hendak melakukan penelitian lain yang
hari kerja,cuti tahunan, pendidikan dan pelatihan, sejenis namun pada unit yang berbeda
hari libur nasional dan cuti tahunan, b. Agar data dapat mewakili keadaan
ketidakhadiran kerja dan waktu kerja perawat sebenarnya, maka perlu dilakukan

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


132 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
penelitian dengan waktu pengamatan (WISN). Jurnal Ners, 6(1), pp.86–93.
yang lebih lama dan mendetail.
Haryanti, Aini. F., & Purwaningsih, P. (2013).
Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres
KEPUSTAKAAN Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen
Achmad, F. (2015). Analisa Beban Kerja Mental Keperawatan . Volume 1, No. 1, Mei 2013;
Untuk Menentukan Jumlah Perawat Optimal 48-56.
pada IGD RSPAU dr. S. Harjo Lukito. Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Harijanto, W., Moestopo, F.R. & NI, Y.N., 2014.
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penentuan Kebutuhan Tenaga di RS HVA
Toeloengredjo dengan Metode Workload
Adi, 2009. Perancangan Tata Cara dan Pengukuran Indicators of Staffing Need (WISN) untuk
Kerja. Http://www. Googles.co. id/ adi. Efisiensi
Bogorlab. Com/ download/
materi_kuliah_ITI/peng_Tehnik_Industri/. Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber
doc. Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Hart, Sandra, G., 2006. NASA-task load index
Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit (NASA-TLX); 20 years later. Human Factors
PT Rineka Cipta, Jakarta and Ergonomics Society Annual Meting,
pp.904–908.
Arwani dan Supriyatno, H.2006. Manajemen
Bangsal Keperawatan. Jakarta:Penerbit Hendrayanti, E., 2008. Analisis beban kerja sebagai
Buku Kedokteran EGC. dasar perencanaan kebutuhan sdm. e-journal
unisma.net, 9(1), pp.1–11. Available at:
Ambarwati, D. (2014). Pengaruh Beban Kerja http://www.ejournal-
Terhadap Stres Perawat IGD dengan unisma.net/ojs/index.php/paradigma/article/vi
Dukungan Sosial sebagai Variabel ew/111.
Moderating. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Hidayat, T.F. et al., 2013. Pengukuran Beban Kerja
Perawat Menggunakan Metode Nasa-Tlx.
Andini S. Analisa Kebutuhan Tenaga Keperawatan Teknik Industri, 2(1), pp.42–47.
Di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit
Umum Pusat Persahabatan Berdasarkan Hoonakker, P., et al (2012). Measuring Workload
Beban dan Kompetnsi Kerja.Tesis. of ICU Nurses with a Questionnaire Survey:
Program Pasca Sarjana Fakultas The Nasa Task Load Inde (TLX). IIE Trans
Kesehatan Masyarakat Universitas Healthc Syst Eng. Author manuscript;available in
Indonesia2013. PMC 2012 October 12. Di akses pada 26 Juni
2016, dari Pubmed: 1(2) 131–143.
Association, A.N., 2011. Hazards of the Rn Work
Environment. Nursing, (301), pp.1–3. Ilyas Y, (2011). Perencanaan SDM Rumah Sakit,
Teori, Metoda dan Formula.. Penerbit Fakultas
Arwani dan Supriyatno, H.2006. Manajemen Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Bangsal Keperawatan. Jakarta:Penerbit Depok, Jawa Barat.
Buku Kedokteran EGC.
Kementerian Kesehatan RI, 2004. Keputusan
American Nurses Association, 2011. Hazards of Menteri Kesehatan RI Nomor 81 tentang
the Rn Work Environment. Nursing, (301), Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM
pp.1–3. Kesehatan di tingkat Propinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. , pp.1–
E, de V., 2010. Effect of a comprehensive surgical 53.
safety system on patient outcomes. N Engl J
Med, 363, pp.1928–1937. Krisna, M (2012). Analisis Beban Kerja dan
Kebutuhan Tenaga di Instalasi Farmasi Rumah
Ernawati, N.L.A.K., Nursalam & Lilik, D., 2011. Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun
Kebutuhan Riil Tenaga Perawat dengan 2012. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Metode Workload Indicator Staff Need Program Kajian Administrasi Rumah Sakit

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


133 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4
Universitas Indonesia, Depok Tahun 2015,

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif


kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Menkes RI, 2009. UU RI No 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Peraturan Menteri Suharyono, M.W. & Adisasmito, W.B.., 2006.
Kesehatan tentang Rumah Sakit, pp.1–24. Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Pekarya
Available at: http://dapp.bappenas.go.id. Dengan Work Sampling di Unit Layanan Gizi
Pelayanan Kesehatan. Manajemen Pelayanan
Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan, 09 No.2, pp.72–79.
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Suhartati, S., 2011. Standar Pelayanan
Keperawatan Kamar Bedah Di Rumah Sakit
Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian DIREKTORAT BINA PELAYANAN
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN
MEDIK DIREKTORAT JENDERAL BINA
M. Manulang 2008. Dasar-dasar Manajemen. UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN
Yogyakarta : Gajah Mada University Press. KESEHATAN RI TAHUN 2011.
Nasa, 2006. NASA Task Load Index. Human Strauss, Anslem & Corbin, Juliet. 2007.Dasar-
mental workload, 1(6), pp.21–21. Available at: Dasar Penelitian Kualitatif Tatalangkah dan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcg Teknik-Teknik Teorisasi Data. Yogyakarta:
i?cmd=Retrieve&db=PubMed&dopt=Citatio Pustaka Pelaja
n&list_uids=16243365.
WHO 2008, MANUALIM PLEMENTATION
Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistit: MANUAL SURGICAL SAFETY CHECKLIST
Kualitati]. Bandung: Tarsito. (FIRST EDITION)All rights reserved. Publications
of the World Health Organization can be
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengantar obtained from WHO Press, World Health
Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva
PerilakuKesehatan. Edisi I, Andi Offset, Yog 27, Switzerland,
jakarta.

Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Pt, D. et al., 2013. Tingkat Beban Kerja Mental


Masinis Berdasarkan NASA-TLX ( Task
Load Index ). , 1(1), pp.69–77.

Rakhmawati, W., 2008. Perencanaan Kebutuhan


Tenaga Keperawatan Di Unit Keperawatan. ,
pp.1–14. Available at:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/03/perencanaan_kebu
tuhan_tenaga_kepewaratan.pdf.

Rauhala, A. & Fagerström, L., 2007. Are nurses’


assessments of their workload affected by
non-patient factors? An analysis of the
RAFAELA system. Journal of Nursing
Management, 15(5), pp.490–499.

Rubbiana, N.I., 2015. Analisis Beban Kerja dan


Kebutuhan Tenaga Perawat Pelaksana dengan
Metode Workload Indicator Staff Need (WISN)
di Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 5


134 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM)
ISBN: 978-602-19568-5-4

Anda mungkin juga menyukai