Makalah-Seminar-Studi-Pustaka 9
Makalah-Seminar-Studi-Pustaka 9
Oleh :
ARACELLI NASRUN
I11116 567
i
.
Oleh :
Aracelli Nasrun
I11116 567
ii
.
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui,
Mengetahui,
iii
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
Jenis Susu yang Berbeda”, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
penulisan makalah seminar studi pustaka yang telah mencurahkan perhatian untuk
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran
Penulis
iv
.
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
v
.
macam produk yang mengandung nutrisi berupa protein, lemak, karbohidrat, dan
vitamin yang baik bagi kebutuhan manusia. Perkembangan ilmu didukung dengan
nutrisi dan manfaat susu dengan pengolahan tertentu, salah satunya dengan
fermentasi.
untuk mengawetkan produk pangan, memberi cita rasa/flavor dan memberi tekstur
rekonstruksi atau susu segar yang berasal dari berbagai macam hewan, seperti susu
kambing, susu sapi maupun susu kedelai. Pembuatan susu fermentasi dalam
susu, semakin lama susu fermentasi disimpan, akan semakin banyak asam laktat
karakteristik fisik susu fermentasi, salah satunya yaitu perubahan cita rasa.
PEMBAHASAN
Susu adalah cairan yang berasal dari ambing sehat dan bersih yang
diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali
2
.
Nasional, 2011).
Pada umumnya susu dari ternak yang dikonsumsi oleh manusia adalah susu
sapi, susu kambing dan susu kerbau. Susu merupakan salah satu pangan hewani
yang kaya zat gizi dan mudah dicerna karena berbentuk cair. Susu segar diperoleh
dari ternak perah, baik ternak sapi, kerbau atau kambing (Zain, 2013).
Secara kimiawi susu tersusun atas dua komponen utama, yaitu air yang
berjumlah sekitar 87% dan bahan padat yang berjumlah sekitar 13%. Pada bahan
padat susu terdapat berbagai senyawa kimia, baik yang tergolong senyawa zat gizi
makro (makronutrien) seperti lemak, protein dan karbohidrat, maupun senyawa zat
gizi mikro (mikro nutrien) seperti vitamin dan mineral serta beberapa senyawa
3
.
Banyak orang tidak suka mengkonsumsi susu dalam bentuk cair, oleh
karena itu terdapat beberapa jenis produk olahan susu dengan mempertahankan
nilai-nilai gizi susu dan membuatnya mudah diterima konsumen. Salah satu contoh
produk olahan susu adalah produk susu fermentasi (Kumbhar et al. 2009).
karena mikroorganisme sulit tumbuh pada suasana asam dan kondisi kental.
Fermentasi menjadi populer karena proses tersebut tidak hanya dapat mengubah
makanan untuk menjadi lebih awet, namun juga memberikan citarasa, aroma yang
gambar berikut:
dipanaskan penambahan
susu 2liter disaring
45'C gula 15 gram
inokulasi dipasteurisasi
penambahan pendinginan
95'C selama 30
2ml flavour 2,5 gram sampai 45'C
menit
susu penyimpanan
inkubasi 45'C
selama 0, 24,
selama 3 jam fermentasi dan 72 jam
4
.
Nilai pH susu segar berada di antara pH 6,6 - 6,7 dan bila terjadi cukup
banyak pengasaman oleh aktivitas bakteri, angka-angka ini akan menurun secara
Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu
dapat bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikit kebiruan. Warna putih
sedikit kebiruan dapat tampak pada susu yang memiliki kadar lemak rendah atau
Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas. Rasa manis
disebabkan adanya gula laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada
sedikit rasa asin yang disebabkan oleh klorida. Bau khas susu disebabkan oleh
beberapa senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil.
Oleh sebab itu, beberapa jam setelah pemerahan atau setelah penyimpanan, aroma
5
.
menunjukkan peningkatan kadar asam pada susu fermentasi. Hal ini diakibatkan
oleh adanya penambahan bakteri asam laktat selama proses penyimpanan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Frazier dan Westhoff (1988) yang menyatakan bahwa
selama proses fermentasi, terjadi penguraian laktosa susu menjadi asam laktat
Nilai pH susu fermentasi kambing lebih rendah dari susu fermentasi sapi
setelah fermentasi, hal ini dikarenakan tingginya kadar laktosa pada susu kambing.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian kualitas fisiko-kimia susu kambing dan sapi
dari Widodo dkk (2013) yang menyatakan bahwa laktosa pada susu kambing yaitu
baik dibandingkan dengan jenis susu sapi yaitu 4,28. Hal ini sesuai dengan
pendapat Setiawati dan Rahayu (1992) bahwa nilai pH susu fermentasi yang baik
6
.
Keterangan: 5.0 = Sangat Bagus; 4,9-4,0 = Baik; 3,9-3,0 = Cukup; 2,9-2,0 = Kurang;
1,9-1,0 = Buruk
Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa susu fermentasi sapi dan susu fermentasi
kambing lebih cenderung ke susu fermentasi sapi. Hal ini disebabkan karena rasa
yang dihasilkan oleh susu kambing cenderung lebih asam dibandingkan dengan
susu sapi, menunjukkan produksi asam oleh bakteri lebih cepat dikarenakan
bakteri juga berkembang lebih cepat pada susu kambing dibandingkan dengan
susu sapi. (
7
.
KESIMPULAN
citarasa susu fermentasi pada penyimpanan 72 jam, panelis lebih menyukai susu
8
.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, G. 2012. Penetapan Kadar Lemak Pada Susu Kental Manis Metode
dan veteriner.
Mohamad, A. 2002. Sifat Kimia, Fisik dan Mikrobiologis Susu. Skripsi. Fakultas
9
.
Olusola Ladokun, Sarah Oni. 2014. Fermented Milk Products from Different Milk
Nigeria
Surono, I.S., 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya,
Jakarta.
Zain, W.N.H. 2013. Kualitas Susu Kambing Segar di Peternakan Umban Sari dan
10