Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI PMBA BAGI PETUGAS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEROWARU


BULAN APRIL 2017

A. LATAR BELAKANG

Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan dan gizi anak sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Tahun 1945 dan
kesepakatan internasional seperti Konvensi Hak Anak (Komisi Hak Azasi Anak PBB, 1989,
Pasal 24), adalah memberikan makanan yang terbaik bagi anak usia di bawah 2 tahun.
Untuk mencapai hal tersebut, Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI dan MP -ASI
merekomendasikan pemberian makanan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak 0-24 bulan adalah:
(1) mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir; (2) pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan;
(3) memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan; (4) meneruskan
pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.Sejak lahir, bayi hanya diberi ASI saja hingga usia 6
bulan yang disebut dengan pemberian ASI Eksklusif. Selanjutnya pemberian ASI diteruskan
hingga anak berusia dua tahun dengan penambahan makanan lunak/padat yang disebut makanan
pendamping ASI (MP-ASI) yang cukup dalam jumlah maupun mutunya.
MP-ASI mulai diberikan sejak bayi berumur 6 bulan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan anak selain dari ASI. MP-ASI yang diberikan dapat berupa
makanan berbasis pangan lokal. Pemberian MP-ASI berbasis pangan lokal dimaksudkan agar
keluarga dapat menyiapkan MP-ASI yang sehat dan bergizi seimbang bagi bayi dan anak
6-24 bulan di rumah tangga sekaligus sebagai media penyuluhan. Dalam keadaan tertentu
keluarga dapat memberikan MP-ASI pabrikan.Agar ibu-ibu dapat lebih berhasil menyusui
diperlukan bantuan moril.
Untuk melatih kader yang tersebar diseluruh desa di Indonesia agar menjadi
seorang konselor PMBA yang baik, maka perlu dilakukan pelatihan berjenjang. Dimulai dari
melatih pelatih Konseling PMBA kader tingkat Propinsi/Kabupaten dilanjutkan dengan
melatih pelatih PMBA kader tingkat Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan
kader posyandu didaerahnya.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
a. Memberi panduan kepada penyelenggara pelatihan konseling PMBA dan
b. pelatihan pelatih konseling PMBA agar mampu menyelenggarakan pelatihan sesuai
standar.
Tujuan Khusus
a. Dipahaminya tata cara penyelenggaraan pelatihan konseling PMBA dan pelatihan
pelatih konseling PMBA sesuai standar.
b. Terselenggaranya pelatihan konseling PMBA dan pelatihan pelatih konseling PMBA sesuai
standar.
c. Diperolehnya tenaga konselor dan fasilitator PMBA yang berkualitas.Kelompok
pendukung ASI (KP-ASI) dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
D. PELAKSANAAN PROGRAM
1. Waktu dan Tempat :
- Waktu pelaksanaan Tanggal 17,18,19 April 2017
- Lokasi pelaksanaan di Puskesmas Jerowaru

2. Peserta
- 12 orang bidan yang belum pernah mengikuti pelatihan PMBA
3. Bahan atau Materi Pemberdayaan yang Disiapkan
- Modul Pelatihan PMBA
- Konseling KIT
4. Narasumber : Fasilitator Puskesmas

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan :
- Terlaksananya pelatihan PMBA ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
kader tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sehingga dapat mencegah
terjadinya masalah gizi pada masyarakat
2. Saran :
- perlu dailakukan pelatihan tidak hanya kepada petugas dan kader saja tetapi secara
umum kepada masayarakat.

Pelapor,

IDA LAILATUL HUSNA

Anda mungkin juga menyukai