Anda di halaman 1dari 67

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN


MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) PADA BALITA DI UPTD
PUSKESMAS MARGASARI

Disusun oleh:
Nama : dr. Yunita Dwi Herwati
NIP : 19900624 201902 2 005
Angkatan : XXXII
No. Urut : 10
Jabatan : Dokter Umum
Golongan/ Ruang : Penata Muda Tingkat Satu / (III b)
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Margasari
Coach : Agus Andriyanto, S.Sos, MM
Mentor : dr. M. Kamal Abdul Kaafi

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Program Pemberian ASI Eksklusif dan


Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada Balita di
UPTD Puskesmas Margasari

Disusun oleh:

Nama : dr. Yunita Dwi Herwati


NIP : 19900624 201902 2 005

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari, Tanggal : 14 Mei 2019
Tempat : Surakarta

Surakarta,
Mengetahui

Coach, Mentor,

Agus Andriyanto, S.Sos, MM dr. M. Kamal Abdul Kaafi


Widyaiswara Ahli Muda Plt. Kepala UPTD Puskesmas
NIP.19700824 199503 1 002 Margasari
NIP. 19821124 201001 1 012
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Program Pemberian ASI Eksklusif dan


Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada Balita di UPTD
Puskesmas Margasari
Nama : dr. Yunita Dwi Herwati
NIP : 19900624 201902 2 005
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Margasari

Telah diseminarkan:
Di : Surakarta
Hari,Tanggal : 14 Mei 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Yunita Dwi Herwati


NIP. 19900624 201902 2 005

Coach, Mentor,

dr. M. Kamal Abdul Kaafi


Agus Andriyanto, S.Sos,MM Plt. Kepala UPTD Puskesmas
Widyaiswara Ahli Muda Margsari
NIP. 19700824 199503 1 002 NIP. 19821124 201001 1 012

Penguji,

Prasetyo Budie Yuwono, ME


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19580905 198302 1 001

iii
PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Program
Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI pada Balita Puskesmas Margasari”
dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya disebut PNS ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas PNS di UPTD Puskesmas Margasari dengan sikap
perilaku PNS dan nilai dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Muhammad Arief Irwanto,M.SI selaku kepala BPSDMD .
2. Prasetyo Budie Yuwono, ME selaku penguji yang memberikan kritik ,
saran dan masukan
3. dr. M. Kamal Abdul Kaafi selaku Plt Kepala Puskesmas Margasari dan
mentor yang telah berkenan membimbing dalam merancang laporan ini.
4. Agus Andriyanto, S.Sos, MM selaku coach yang telah berkenan
membimbing penulis.
5. Bapak/Ibu Widyaiswara dan Binsuh yang telah membagi ilmunya,
sehingga dapat memahamkan penulis tentang ANEKA
6. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan
XXXII
7. Pemerintah Kabupaten Tegal beserta jajarannya yang telah
menyediakan segala sarana dan prasana dalam rangka pelatihan dasar
CPNS
8. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR golongan III angkatan XXXII atas
inspirasi, kekompakan, bantuan dan dukungannya.
9. Orang tua dan suami serta anak yang senantiasa memberikan
dukungan baik moril maupun material kepada penulis setiap saat

iv
sehingga penulis memiliki kekuatan dalam menyelesaikan semua
kewajiban penulis pada masa pelatihan dasar.

Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang
membangun dari berbagai pihak sehingga membuat rancangan laporan ini
menjadi lebih baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Mei 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Isu........................................................................ 3
C. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan ...................................... 7
D. Rumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan ................................................................................... 8
F. Manfaat ................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara .................................................. 10
B. Nilai-Nilai Dasar PNS ............................................................ 11
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI .............................. 23
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil UPTD Puskesmas Margasari ....................................... 28
1. Dasar Hukum ................................................................. 28
2. Visi dan Misi Puskesmas Margasari ................................ 28
3. Strategi Puskesmas Margasari ....................................... 29
4. Letak Geografis ............................................................... 30
5. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................. 30

vi
6. Tata Nilai Puskesmas...................................................... 31
7. Sarana Kesehatan........................................................... 31
8. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ............................ 34
B. Tugas Jabatan Fungsional Dokter Umum ............................. 36
C. Role Model ............................................................................ 38
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA ........................................................................ 39
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.............................................. 51
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 55
B. Saran....................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 58

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu yang berada di Puskesemas Margasari .... 4


Tabel 1.2. Analisis APKL ................................................................... 5
Tabel 1.3. Analisis USG ..................................................................... 7
Tabel 1.4 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ................................. 8
Tabel 2.1 Nilai- nilai dasar ANEKA .................................................... 20
Tabel 3.1 Data Tenaga Kerja Puskesmas Margasari 2018 ................ 32
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 41
Tabel 4.2. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi .............................. 51
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………… .... 53

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Puskesmas Margasari ................... 34


Gambar 3.2. Role Model .................................................................... 38

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat menjadi ASN
menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 menjelaskan tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diklat
tersebut bertujuan untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
yang perofesional dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan
menjadi ANEKA. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam masyarakat serta memiliki daya saing.
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, dibagi menjadi
dua tahapan utama. Tahapan pertama adalah pemahaman nilai-nilai
dasar ANEKA dan tahap kedua adalah aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA di institusi masing-masing. Dalam prosesnya, peserta Diklat

1
harus membuat rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
saat proses aktualisasi nantinya. Dalam rancangan kegiatan ini harus
memuat nilai-nilai dasar profesi PNS yang dapat diaplikasikan
dilingkungan kerja. Setelah disetujui, maka peserta diklat harus
mengaktualisasikan rancangan tersebut di lingkungan kerja instansi
masing-masing.
Puskesmas Margasari merupakan salah satu Puskesmas yang
terletak di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Puskesmas
Margasari sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
dan terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas Margasari memiliki visi
terwujudnya Puskesmas Margasari sebagai tempat pelayanan
kesehatan yang bermutu, menuju masyarakat Margasari sehat.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan tupoksi sebagai dokter
umum Puskesmas, yang dilandasi nilai dasar ANEKA serta visi dan misi
Puskesmas.
Penulis adalah seorang dokter umum di Puskesmas Margasari.
Hasil pengamatan penulis selama orientasi di instansi tempat bekerja
dapat ditarik isu-isu yang terjadi antara lain: belum maksimalnya
pemanfaatan aplikasi P-care untuk pelayanan BPJS di Puskesmas
Margasari, kurang optimalnya program pemberian ASI Eksklusif dan
MP-ASI pada balita di Puskesmas Margasari, belum optimalnya
penggunaan alat pelindung diri saat memeriksa pasien di Puskesmas
Margasari, kurang optimalnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan
posbindu PTM, kurangnya kesadaran masyarakat dalam perwujudan
Open Defecation Free (ODF).
Berdasarkan isu-isu yang ditemukan tersebut, penulis
menganalisis lebih lanjut untuk menemukan satu core issue yang
menjadi prioritas untuk dipecahkan. Pemecahan satu core issue
dilakukan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan inovatif yang

2
dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yang dituangkan dalam sebuah
rancangan aktualisasi.
Sehubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs)
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, menyusui merupakan
salah satu langkah pertama bagi seorang manusia untuk mendapatkan
kehidupan yang sehat dan sejahtera. Sayangnya, tidak semua orang
mengetahui hal ini. Di beberapa negara maju dan berkembang
termasuk Indonesia, banyak ibu karir yang tidak menyusui secara
eksklusif. Di Indonesia hampir 9 dari 10 ibu pernah memberikan ASI,
namun penelitian IDAI (Yohmi dkk, 2015) menemukan hanya 49,8 %
yang memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan sesuai
rekomendasi WHO. Angka ibu yang pernah menyusui di Indonesia
sudah tinggi yaitu 90% namun yang memberikan secara eksklusif
selama 6 bulan masih rendah (20%). Di Puskesmas Margasari sendiri
cakupan program untuk ASI Eksklusif masih belum optimal dari target,
yakni 68% dengan target 75%. Rendahnya cakupan pemberian ASI
eksklusif ini dapat berdampak pada kualitas hidup generasi penerus
bangsa dan juga pada perekonomian nasional.
Berdasarkan identifikasi isu yang terdapat di Puskesmas Margasari
Kabupaten Tegal penulis mengangkat rancangan aktualisasi dengan
judul Optimalisasi Program Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI (MPASI) Pada Balita di UPTD Puskesmas Margasari.

B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi disusun berdasarkan identifkasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan di instansi tempat
bekerja yaitu di Puskesmas Margasari. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan berasal dari aspek : whole of goverment, pelayanan
publik, manajemen ASN. Beberapa isu yang ada ditemukan di
instansi tempat bekerja penulis diantaranya pada tabel berikut ini.

3
Tabel 1.1 Identifikasi Isu yang berada di Puskesmas Margasari
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Belum Manajemen Masih adanya Seluruh petugas aktif
maksimalnya ASN, petugas dan disiplin dalam
pemanfaatan Pelayanan kesehatan yang mengentri pasien
aplikasi P-care Publik tidak mengentri BPJS yang
untuk pasien BPJS di memeriksakan diri ke
pelayanan aplikasi P-Care puskesmas di
BPJS di aplikasi P-Care
Puskesmas
Margasari
2. Kurang Whole of Masih adanya Semua bayi dari
optimalnya Government, bayi 0-6 bulan umur 0-6 bulan harus
program Pelayanan yang tidak mendapatkan ASI
pemberian ASI Publik mendapatkan eksklusif.
Eksklusif dan ASI eksklusif Meningkatkan
dan Makanan dan masih pengetahuan Ibu
Pendamping kurangnya tentang pemberian
ASI (MP-ASI) pengetahuan ibu MPASI yang baik
pada Balita di dalam bagi balita.
Puskesmas memberika MP-
Margasari ASI yang baik
bagi balita
3. Belum Manajemen Masih belum Meningkatnya
optimalnya ASN optimalnya penggunaan APD
penggunaan penggunaan dalam memeriksa
Alat Pelindung APD dalam pasien
Diri saat memeriksa
memeriksa pasien
pasien di
Puskesmas
Margasari
4. Kurang Pelayanan Angka Angka kunjungan
Optimalnya Publik kunjungan masyarakat ke
kesadaran masyarakat ke Posbindu memenuhi
masyarakat Posbindu belum target.
dalam memenuhi
kegiatan target
Posbindu PTM
di Puskesmas
Margasari
5. Kurangnya Whole of Masyarakat Kesadaran
kesadaran Government banyak yang masyarakat untuk
masyarakat tidak tidak buang air besar
dalam mempunyai sembarangan
perwujudan saluran jamban semakin tinggi.

4
Open (septitank) di
Defecation rumahnya
Free (ODF). sehingga
perilaku buang
air besar
sembarangan
masih tinggi

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah


dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu
mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa:
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 1.2. Tabel Analisis APKL


Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Belum maksimalnya pemanfaatan
Tidak Memenuhi
1. aplikasi P-care untuk pelayanan + + - -
Syarat
BPJS di Puskesmas Margasari
Kurang optimalnya program
pemberian ASI Eksklusif dan dan
2. + + + + Memenuhi Syarat
MP-ASI pada Balita di Puskesmas
Margasari

5
Belum optimalnya penggunaan
Alat Pelindung Diri saat
3. + + + + Memenuhi Syarat
memeriksa pasien di Puskesmas
Margasari
Kurang Optimalnya kesadaran
masyarakat dalam kegiatan Tidak Memenuhi
4. + + + -
Posbindu PTM di Puskesmas Syarat
Margasari
Kurangnya kesadaran
5. masyarakat dalam perwujudan + + + + Memenuhi Syarat
Open Defecation Free (ODF).

Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel di atas,


ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai
berikut
1) Belum optimalnya program pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI
pada balita
2) Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat
memeriksa pasien.
3) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam perwujudan Open
Defecation Free (ODF)
Dari ketiga isu yang problematik di atas, ditetapkan isu paling
prioritas menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth)
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.

6
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
Tabel 1.3 Tabel Analisis USG

Kriteria Peringkat
No Isu Ket.
U S G
Kurang optimalnya
program pemberian ASI
1. Eksklusif dan dan MP- 5 5 5 15 I
ASI pada Balita di
Puskesmas Margasari
Kurangnya kesadaran
2. masyarakat dalam 4 5 4 13 II
perwujudan Open
Defecation Free (ODF).
Belum optimalnya
penggunaan Alat
3. Pelindung Diri saat 4 4 3 11 III
memeriksa pasien di
Puskesmas Margasari
1 : sangat tidak urgent
5 : sangat urgent
Dari analisis USG yang telah dilakukan, Isu “Kurang optimalnya
program pemberian ASI Eksklusif dan dan MP-ASI pada Balita di
Puskesmas Margasari.” mendapat prioritas pertama untuk
diselesaikan dengan perolehan skor USG 15.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan. Dampak
dari isu yang tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.4 berikut:
Tabel 1.4 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Whole of Kurang optimalnya Rendahnya cakupan
Government, program pemberian ASI pemberian ASI eksklusif dan
Pelayanan Eksklusif dan MP-ASI MPASI dapat berdampak
Publik pada Balita di pada kualitas hidup generasi
Puskesmas Margasari

7
penerus bangsa dan juga
pada perekonomian nasional.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu diatas, rumusan masalah
pada rancangan aktualisasi ini yaitu “bagaimana cara mengaktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dalam pemecahan isu kurang optimalnya program
pemberian ASI Eksklusif dan MPASI pada Balita di Puskesmas
Margasari?”

E. Tujuan
Tujuan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1. Mengoptimalkan program pemberian ASI Eksklusif dan
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada Balita di
Puskesmas Margasari
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terkandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungbanteng
Kabupaten Tegal
3. Mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi dari
isu yang diangkat

F. Manfaat Penulisan
1. Puskesmas Margasari
a. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas Margasari
b. Membantu mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA.

8
b. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat.
3. Peserta Pelatihan Dasar
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-
nilai dasar ANEKA

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran
berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS
harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan
dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta
tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa
perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta
dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat
memahami modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat
melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.

10
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian
dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan
dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan
latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan (LAN, 2015)

B. Nilai-nilai Dasar PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam

11
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti
korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi
kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya
dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab

12
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun
orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas
dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas
sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir
(LAN, 2015).

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

13
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN, 2015).
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang
harus diperhatikan, yaitu :

a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

14
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara

15
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.

16
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada

17
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir (LAN, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;

18
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai
yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;

19
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus
dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh
Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi (LAN, 2015).
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi diatas terdapat
lima nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi maka kemudian dapat
ditarik nilai-nilai yang terkandung didalam nilai-nilai profesi ASN
tersebut yaitu:
Tabel 2.1. Nilai-nilai Dasar ANEKA
Nilai Dasar Aspek Nilai Dasar Deskripsi
Aneka
Memberi contoh kepada orang
lain dan memiliki komitmen yang
Kepemimpinan
tinggi dalam melakukan
pekerjaan.
Mengungkapkan bentuk
pertanggungjawaban kepada
Transparansi
publik secara terbuka tanpa
harus ditutupi.
Kesesuaian antara perkataan
Integritas
dan tindakan.
kewajiban dari individu atau
Akuntabilitas
Tanggung Jawab lembaga terhadap setiap
tindakan yang telah dilakukan.
Melakukan pertanggungjawaban
Keadilan
secara adil.
Upaya pertanggungjawaban
Kepercayaan yang dilakukan harus memuat
hal hal yang dapat dipercaya.
keseimbangan kapasitas sumber
Keseimbangan
daya dan keahlian yang dimiliki.
Mengetahui kewenangan, peran
Kejelasan
dan tanggung jawab, misi

20
organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi.
Menjamin stabilitas untuk
Konsistensi mencapai lingkungan yang
akuntabel.
Keahlian spesifik untuk
Profesional
menjalankan sesuatu.
Meyakini adanya Tuhan yang
Religius
mengatur kehidupan manusia.
Menghargai perbedaan yang
Toleransi melakat dalam diri setiap
manusia.
Keyakinan akan kemampuan
Percaya Diri
pada diri sendiri.
Menjaga setiap kepercayaan
Amanah
yang dipercayakan.
Mewujudkan pergaulan yang
Humanis
memanusiakan manusia.
Tenggang Rasa Menghargai perasaan orang lain.
Kesadaran bahwa setiap
Persamaan Derajat manusia memiliki derajat yang
Nasionalisme sama
Menghormati setiap orang tanpa
Saling Menghormati
mempermasalahkan perbedaan.
Tidak membedakan satu orang
dengan orang lain dengan latar
Tidak Diskriminatif
belakang suku agama ras dan
antar golongan.
Mengabdi pada bangsa dan
Cinta Tanah Air
negara Indonesia.
Mengorbankan waktu dan
Rela Berkorban kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara.
Mengutamakan Menempatkan kepentingan
Kepentingan Publik publik dalam prioritas utama.
Usaha bersama untuk mencapai
Kerja Sama
tujuan bersama.
Menghormati pihak lain dengan
Menghargai Orang
segala hal yang melekat pada
Lain
diri orang tersebut.
Sifat bersahaja atau tidak
Kesederhanaan
berlebih-lebihan.
Saling membantu untuk
Tolong Menolong meringankan beban satu sama
lain.
Berusaha sepenuh hati dan
Kerja Keras
sekuat tenaga untuk

21
mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Jujur Tidak bohong dan tidak curang.
Kewajiban memikul segala
Bertanggung Jawab
akibat.
Kesesuaian antara ucapan dan
Integritas Tinggi
perbuatan.
Keahlian spesifik untuk
Profesional
menjalankan sesuatu.
Bersikap netral dan
Tidak Berpihak memperlakukan setiap orang
dengan sama.
Bersiakap adil terhadap setiap
Tidak Diskriminatif orang tanpa memandang latar
Etika Publik
belakang.
Kewajiban memikul segala
Bertanggung Jawab
akibat.
Kehati-hatian dalam melakukan
Kecermatan
sesuatu.
Cara melakukan sesuatu dengan
Kesopanan
cara beradab.
Mengikuti segala aturan yang
Taat Aturan
ada.
Kemampuan menjaga informasi
Menjaga Rahasia atau hal lain yang dianggap
rahasia.
Tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik
Efektivitas
menyangkut jumlah maupun
Komitmen mutu hasil kerja.
Mutu Tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak
Efisiensi
terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
Perubahan yang diciptakan untuk
Inovasi mencapai keadaan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Setiap kegiatan atau program
yang dilakukan diarahkan untuk
Berorientasi Mutu pencapaian standar mutU.

22
Tindakan maupun ucapan yang
Kejujuran lurus, tidak berbohong dan tidak
curang.
Mengindahkan, memperhatikan
dan menghiraukan. Rasa
Kepedulian
kepedulian dapat dilakukan
terhadap lingkungan sekitar.
Anti Korupsi Dapat berdiri di atas kaki sendiri,
Kemandirian tidak banyak bergantung kepada
orang lain dalam berbagai hal.
Ketaatan/kepatuhan kepada
Kedisiplinan
peraturan.
Keadaan wajib menanggung
Tanggung Jawab
segala sesuatu.
Kemauan yang memuat tekad,
Kerja Keras daya tahan, ketekunan, dan daya
kerja.
Dibiasakan untuk tidak hidup
Kesederhanaan
boros.
Kesanggupan untuk mengatakan
Keberanian
dan membela kebenaran.
Sama berat, tidak berat sebelah
dan tidak memihak.
Keadilan
Menempatkan segala sesuatu
pada tempatnya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur
sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara
yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat (LAN, 2017).

23
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:

24
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

25
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat (LAN, 2017)

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

26
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan
yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
• penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
• dialog atau pertukaran informasi;
• joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk
kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
• joint working, atau kolaborasi sementara;
• joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
• satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat
dibagi lagi menjadi:
• aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
• union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru (LAN, 2017)

27
BAB III
PROFIL UPTD PUSKESMAS MARGASARI DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Puskesmas Margasari


1. Dasar Hukum
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat;
Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat;
Pemerataan; Teknologi tepat guna; dan Keterpaduan dan
kesinambungan Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentangTenaga Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
Tahun 2008 tentang Rekam Medis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik
PratamaTempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek
mandiri Dokter Gigi.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang pedoman Manajemen Puskesmas
2. Visi, Misi Puskesmas Margasari
a. Visi
Visi dari Puskesmas Margasari adalah terwujudnya
Puskesmas Margasari sebagai tempat pelayanan kesehatan
yang bermutu, menuju masyarakat Margasari sehat.

28
b. Misi
1) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yang
berorientasi pada kepuasan masyarakat
2) Menggerakan peran serta dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat
3) Mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan fasilitas
yang tersedia
4) Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
3. Strategi Puskesmas Margasari
Strategi Puskesmas Margasari dalam pembangunan
kesehatan disusun secara cermat dan teliti agar dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang ditetapkan, strategi merupakan tindakan
nyata yang akan dilakukan dimasa mendatang berisi tentang
kebijakan, hal ini menjadi landasan operasional dalam melakukan
kegiatan dimasa mendatang.
Rincian strategi/kebijakan yang akan dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Pemenuhan sumber daya kesehatan sesuai kebutuhan dan
kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah.
b. Pemberdayaan seluruh sumber daya yang ada, termasuk
perubahan budaya kerja lama menuju budaya kerja
modern/budaya kerja mutu.
c. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Kesehatan keluarga,
Pencegahan dan pemberantasan Penyakit, Promosi kesehatan
dan penyehatan lingkungan, serta perbaikan gizi masyarakat
oleh tenaga kesehatan yang profesional dan terlatih.
d. Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
keluaga menuju kemandirian masyarakat yang bertumpu pada
potensi yang ada.
e. Peningkatan kemampuan SDM pada masing-masing unit
dengan berorientasi pada pelangan.

29
f. Pemantapan manajemen kesehatan Puskesmas Margasari yang
mandiri dan akuntabel.
g. Memantapkan sistem informasi manajemen di Puskesmas
Margasari sehinga setiap pengambilan keputusan selalu
berdasarkan fakta.
h. Mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan yang serasi.
4. Letak Geografis
Puskesmas Margasari merupakan salah satu dari dua
Puskesmas yang ada di Wilayah Kecamatan Margasari.
Puskesmas Margasari teletak di bagian utara sebelah barat Kab.
Tegal, mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Di sebelah utara : Kecamatan Pagerbarang


b. Di sebelah barat : Wilayah kerja Puskesmas Kesambi.
c. Di sebelah timur : Kecamatan Balapulang.
d. Di sebelah selatan : Wilayah Kab. Brebes
Puskesmas Margasari memiliki wilayah kerja sebanyak 7 Desa,
dengan perincian :
a. Desa Margasari : 43.230.000 m2
b. Desa Kalisalak : 44.230.000 m2
c. Desa Jatilaba : 43.510.000 m2
d. Desa Karangdawa : 98.340.000 m2
e. Desa Jembayat : 131.960.000 m2
f. Desa Danaraja : 49.050.000 m2
g. Desa Margaayu : 8.640.000 m2
5. Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas
a. Tugas Pokok Puskesmas
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Ditinjau dari sistem kesehatan nasional, Puskesmas
mempunyai upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

30
b. Fungsi Puskesmas
1) Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal ini
puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan berwawasan kesehatan.
2) Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat.
Dalam hal ini puskesmas berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
3) Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.

6. Tata Nilai Puskesmas


P : Profesionalisme
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mandiri
A : Akuntable

7. Sarana Kesehatan
a. Ketenagakerjaan
Situasi ketenagaan di Puskesmas Margasari berubah dari
tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di
Puskesmas Margasari . :

31
Tabel 3.1 Data Tenaga Kerja Puskesmas Margasari tahun 2018
Jumlah Jumlah
No Jenis Tenaga Keterangan
Yang Ada Kekurangan
1 Dokter Umum 2 0 PNS 1, BLUD 1
2 Dokter Gigi 0 1 -
3 Bidan 28 0 PNS 18, PTT 1
orang
BLUD 9 orang
4 Perawat 19 0 PNS 9 orang, PTT
1 orang, BLUD 9
orang
5 Perawat Gigi 1 0 BLUD
6. Apoteker 1 0 BLUD
7 Asisten 2 0 BLUD 2
Apoteker
8 Tenaga 2 0 PNS 1 BLUD 1
Sanitarian
9 Tenaga 1 0 Tenaga BOK
Promosi
Kesehatan
10 Tenaga 0 1 -
Epidemiologi
Kesehatan
11 Tenaga Teknis 1 1 PNS 1
Gizi
12 Tenaga Analis 2 0 PNS 1 BLUD 1.
Kes /
laboratorium
13 Tenaga 6 0 PNS 1 BLUD 5
Kebersihan
14 Sopir 1 0 PNS
15 Tenaga non 10 0 PNS 6 BLUD 4
Nakes
(Administrasi)
16 Rekam Medik 1 0 PNS 0 BLUD 1

32
Jumlah 77 Tahun 2018
tenaga berjumlah
77 0rang.

b. Pelayanan Puskesmas
Pelayanan Puskesmas Margasari adalah sebagai berikut :
1) BP Umum
2) BP Gigi
3) KIA / KB
4) MTBS
5) Laboraturium
6) Gawat Darurat
7) Farmasi
8) Rawat Inap
9) PONED

33
8. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Puskesmas Margasari


34
b. Job Deskripsi
Pola struktur organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes/PMK) Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Dengan adanya permenkes tersebut,
maka Puskesmas Kalibakung harus menjadikannya sebagai
acuan dalam penyusunan struktur organisasi. Struktur
organisasi Puskesmas Kalibakung dalam permenkes 75 tahun
2014 adalah sebagai berikut:
1) Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas
minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas
2) Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
3) Penanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Membawahi:
a) Pelayanan Promosi Kesehatan Termasuk UKS
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan KIA-KB Yang Bersifat UKM
d) Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi :
a) Pelayanan Kesehatan Jiwa
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c) Pelayanan Kesehatan Lansia
d) Pelayanan Kesehatan Olahraga
5) Penanggungjawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium

35
Membawahi :
a) Pelayanan Pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
c) Pelayanan KIA-KB Yang Bersifat UKP
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP
f) Pelayanan Persalinan
g) Pelayanan Kefarmasian
h) Pelayanan Laboratorium
6) Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Membawahi:
a) Puskesmas Pembantu (PUSTU)
b) Pos Kesehatan Desa (PKD)
c) Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

B. Tugas fungsi Jabatan Fungsional Dokter Umum


Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara Nomor:
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya diterangkan bahwa dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Tugas pokok dokter adalah
memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Rincian kegiatan penulis sebagai calon Dokter Pertama yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 yaitu:
Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
1. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;

36
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
6. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
7. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap;
8. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
9. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
10. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
11. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
12. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
15. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
16. Melakukan pelayanan imunisasi;
17. Melakukan pelayanan gizi;
18. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
19. Melakukan penyuluhan medik;
20. Membuat catatan medik rawat jalan;
21. Membuat catatan medik rawat inap;
22. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
24. Menguji kesehatan individu;
25. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
26. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
27. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1;
28. Menjadi saksi ahli;
29. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
30. Melakukan otopsi dengan pemeriksaam laboratorium;
31. Melakukan tugas jaga panggilan/ on calls;
32. Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit;

37
33. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
34. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

C. Role Model

Gambar 3.2 Role model


Tokoh yang menjadi Role Model penulis adalah Gubernur Jawa Tengah
yaitu Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. Beliau berasal dari keluarga
sederhana. Di tahun 80an beliau membantu ibunya berdagang warung
klontong demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Beliau patut dijadikan teladan karna beliau sosok yang menginspiratif
dan pekerja keras. Beliau memulai karir dari nol sampai saat ini. Sebagai
seorang ASN beliau memiliki nilai-nilai ANEKA yang patut di contoh. Beliau
sosok yang bertanggung jawab dan memiliki integritas tinggi dalam
menjalankan tugasnya. Hal ini bisa penulis jadikan acuan agar bisa bekerja
keras menjadi seorang ASN yang profesional dan berkompeten.
Sebagai seorang pemimpin di Provinsi Jawa Tengah yang banyak
tantangan, beliau berusaha menjadi seorang pemimpin yang profesional,
kreatif dan inovatif, dengan memiliki slogan “Mboten Korupsi Mboten
Ngapusi” dan membranding Jawa tengah dengan Slogan “Jateng Gayeng”
Memberi contoh kepada anak buahnya dan jajaran Aparatur Sipil Negara
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

38
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan ASN
Unit Kerja : Puskesmas Margasari Kabupaten Tegal
Identifikasi Isu : Isu yang di temukan yaitu
1. Belum maksimalnya pemanfaatan aplikasi P-
care untuk pelayanan BPJS di Puskesmas
Margasari
2. Kurang optimalnya program pemberian ASI
Eksklusif dan dan MP-ASI pada Balita di
Puskesmas Margasari
3. Belum optimalnya penggunaan Alat
Pelindung Diri saat memeriksa pasien di
Puskesmas Margasari
4. Kurang Optimalnya kesadaran masyarakat
dalam kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas
Margasari
5. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
perwujudan Open Defecation Free (ODF).
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya program pemberian ASI
Eksklusif dan dan MP-ASI pada Balita di
Puskesmas Margasari.

Gagasan pemecahan isu :


1. Penyuluhan tentang pentingnya ASI
Eksklusif di kelas ibu hamil
2. Edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif
dan Makanan Pendamping Asi (MP-ASI)
sekaligus Praktek Pembuatan MP-ASI di
kelas balita
3. Optimalisasi pemanfaatan pojok laktasi

39
4. Kunjungan ke rumah bayi baru lahir dengan
berat badan lahir rendah
5. Konseling tentang ASI eksklusif serta cara
menyusui yang baik dan benar untuk ibu
bersalin di PONED Puskesmas Margasari.

40
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan • Menyiapkan draft • Tersusunnya • Nasionalisme: Kontribusi Mendukung Ibu hamil tidak
penyuluhan materi penyuluhan. draft materi Berdiskusi dengan mendukung visi nilai mengetahui
tentang penyuluhan atasan, pemegang dan misi organisasi pentingnya
pentingnya • Konsultasi dengan • Adanya program dan bidan puskesmas profesional, manfaat ASI
ASI atasan. persetujuan dan desa sasaran margasari yaitu ramah dan Eksklusif
Eksklusif rekomendasi (musyawarah, misi ke-1 dan 2 akuntabel. untuk
pada kelas dari atasan Pancasila sila ke yaitu Memberikan . kesehatan
ibu hamil. • Berkoordinasi • Adanya saran empat, pelayanan bayi yang
dengan pemegang dan masukan kebersamaan) kesehatan yang akan
Sumber: program dan bidan dari pemegang bermutu dan dilahirkannya
SKP desa sasaran. program dan • Akuntabilitas: Menggerakkan kelak.
bidan desa Melaksanakan peran serta dan
• Membuat konsep • Surat undangan kegiatan sesuai memberdayakan
surat undangan penyuluhan dengan jadwal yang masyarakat untuk
penyuluhan. telah terbuat. telah disepakati hidup sehat.
• Mendistribusikan • Surat undangan (tanggung jawab,
surat undangan terbagi dengan professional)
penyuluhan. rata.
• Bersama bidan • Ibu hamil • Komitmen mutu:
setempat mamahami Menyampaikan
melakukan materi penyuluhan
penyuluhan penyuluhan. berkualitas sesuai
kepada ibu hamil perkembangan ilmu

41
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
tentang pentingnya terbaru (berorientasi
ASI Eksklusif mutu)
• Etika Publik :
Memberi salam pada
• Melakukan tanya • Ibu hamil dapat peserta penyuluhan
jawab bertanya dan memperkenalkan
tentang apa diri dengan bahasa
yang kurang di yang sopan. (nilai
pahami selama kesopanan)
penyuluhan dan
mendapat • Anti Korupsi
jawaban yang Peduli kepada
memuaskan masyarakat agar
atas pertanyaan memahami
tersebut. pentingnya ASI
Eksklusif untuk
kesehatan balita
(nilai kepedulian)
2. Edukasi • Konsultasi • Adanya • Nasionalisme: Kontribusi Mendukung Ibu menyusui
tentang dengan atasan. persetujuan Berdiskusi dengan melakukan nilai tidak
pentingnya dan atasan, pemegang edukasi dan organisasi memahami
ASI Eksklusif rekomendasi program dan bidan praktek yaitu nilai manfaat ASI
dan dari atasan desa sasaran pembuatan MP- profesional, Eksklusif
Makanan • Berkoordinasi • Adanya saran (menghargai ASI mendukung ramah dan untuk
Pendamping dengan PJ dan masukan pendapat, Pancasila visi dan misi akuntabel, kesehatan
Asi (MP-ASI) program dan dari pemegang sila ke empat, organisasi yaitu inisiatif dan balita dan
sekaligus bidan desa program dan kebersamaan) misi ke-1 dan 2 inovatif. dampak bila
Praktek sasaran bidan desa yaitu Memberikan balita diberi

42
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pembuatan • Menyiapkan draft • Tersusunnya Tidak diskriminatif pelayanan makanan
MP-ASI di materi edukasi. draft materi dalam mengedukasi kesehatan yang sebelum
kelas balita. edukasi peserta maupun bermutu dan waktunya.
Sumber : • Menyiapkan • Leaflet telah dalam praktek Menggerarakkan Selain itu
Inovasi leaflet tentang ASI tersedia dan pembuatan MPASI peran serta akan kurang
Eksklusif dan MP- siap disebarkan masyarakat untuk pengetahuan
ASI kepada • Akuntabilitas: hidup sehat secara sumber
peserta. Melaksanakan mandiri. makanan apa
• Menyiapakan alat • Alat dan bahan kegiatan sesuai saja yang
bahan yang untuk praktek dengan jadwal yang harus di
dibutuhkan untuk pembuatan telah disepakati penuhi dalam
praktek MPASI telah (tanggung jawab, membuat
pembuatan tersedia. professional) makan
MPASI Menjelaskan materi pendamping
• Membuat konsep • Surat edukasi dan ASI. Yang
surat undangan undangan memperagakan bergizi
edukasi edukasi telah praktek pembuatan
terbuat. MP-ASI dengan jelas
• Mendistribusikan • Surat dan menggunakan
surat undangan undangan bahasa yang mudah
edukasi. terbagi dengan di mengerti.
rata. (kejelasan)

43
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
• Bersama bidan • Peserta
melakukan memahami • Komitmen mutu:
edukasi kepada materi edukasi. Mengedukasi peserta
ibu tentang sesuai
pentinganya ASI perkembangan ilmu
Ekslusif dan terbaru. (Orientasi
pemberian mutu)
makanan Praktek membuat
tambahan MPASI yang bergizi
pendamping ASI (inovasi)
(MP-ASI).
• Etika Publik :
Memberi salam pada
peserta penyuluhan
• Bersama PJ • Peserta
dan memperkenalkan
program memahami
diri dengan bahasa
mempraktekkan cara membuat
yang sopan.
cara membuat praktek MPASI
Menjawab segala
MP-ASI yang yang baik.
pertanyaan peserta
baik.
dengan bahasa yang
• Meminta salah • Peserta sopan. (kesopanan)
satu peserta memahami dan
untuk membuat bisa membuat
MP-ASI MP-ASI yang
baik.

44
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8

• Anti Korupsi :
Tidak memungut
biaya pada peserta
dalam praktek
pembuatan MP-ASI
pada peserta
(kejujuran)

3. Optimalisasi • Konsultasi • Adanya • Nasionalisme : Mengoptimalkan Mendukung Pemanfaatan


pemanfaatan dengan atasan persetujuan Berdiskusi dengan pemanfaatan nilai pojok ASI
pojok ASI. dan PJ program dan atasan, pemegang pojok ASI organisasi yang sudah
rekomendasi program dan bidan mendukung misi yaitu nilai ada tidak
Sumber : dari atasan desa sasaran puskesmas ke 3 profesional, optimal karna
Inovasi serta masukan (menghargai dan ke 4 yakni ramah dan kurangnya
dari PJ pendapat, Pancasila mengoptimalkan akuntabel, fasilitas dan
program sila ke empat) sumber daya yang inisiatif dan media
• Membuat konsep • Tersusunnya Membenahi dan ada dengan inovatif. edukasi agar
poster tentang konsep poster menata pojok ASI fasilitas yang ibu mau
pentingnya ASI tentang ASI yang sudah ada, tersedia dan memberi ASI
Eksklusif Eksklusif membersihkan dan meningkatkan Eksklusif
• Konsultasi • Adanya memindahkan akses masyarakat pada balita.
dengan atasan rekomendasi perabot ( untuk
dan PJ program dan masukan Mengembangkan mendapatkan
tentang konsep dari atasan perbuatan yang pelayanan yang
poster ASI maupun PJ luhur, yang berkualitas.
Eksklusif Program mencerminkan

45
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
• Menyiapkan alat- • Alat yang sikap dan suasana
alat yang dibutuhkan kekeluargaan dan
dibutuhkan untuk tersedia. kegotongroyongan,
mengoptimalkan sila ke 5 Pancasila)
pojok ASI seperti
(cup feeder, • Akuntabilitas:
nursing apron, Bertanggung jawab
leaflet, washlap, dan konsisten dalam
hand sanitizer) mengoptimalkan
• Membenahi dan • Ruang pojok pemanfaataan pojok
menata pojok ASI ASI terlihat ASI (tanggung
yang sudah ada bersih dan rapi jawab,
dengan professional)
membersihkan
dan • Etika Publik :
memindahkan Bersikap hati-hati,
perabot yang santun dalam
dianggap tidak di bekerja sama
perlukan. membenahi pojok
• Menempel poster • Pojok ASI lebih ASI dengan tenaga
di dinding optimal untuk kesehatan yang lain
ruangan Pojok digunakan (kesopanan,
ASI dan menata dengan adanya kecermatan)
alat- alat poster, leaflet
perlengkapan dan alat • Komitmen mutu:
menyusui. perlengkapan Tersusunnya konsep
menyusui. pembuatan poster
tentang pentingnya

46
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
ASI ( efektif,
efisien, inovatif)
• Anti Korupsi :
tidak memungut
biaya kepada
pengunjung pojok
ASI, bekerja
membenahi pojok
asi untuk
kenyamanan
pengungjung.
(kejujuran, kerja
keras)
4. Melakukan • Konsultasi dengan • Adanya • Nasionalisme: Kegiatan home Mendukung Ibu tidak
kunjungan ke atasan persetujuan Berdiskusi dengan visit dilakukam nilai organisasi memahami
rumah bayi dan bidan (menghargai dengan penuh yaitu nilai bahwa bayi
baru lahir rekomendasi pendapat, Pancasila tanggung jawab profesional, dengan berat
dengan berat dari atasan. sila ke empat mendukung misi ramah dan badan lahir
badan lahir • Berkoordinasi • Mendapatkan Tidak diskriminatif) puskesmas ke 1 akuntabel, rendah juga
rendah dengan bidan masukan dan • Akuntabilitas: dan ke 4 . inisiatif dan membutuhkan
Sumber : desa saran dari Melaksanakan inovatif ASI Eksklusif
SKP bidan desa. kegiatan sesuai dan tidak
• Mendatangi • Mengetahui dengan jadwal yang memahami
rumah bayi baru kondisi bayi telah disepakati cara
lahir dengan berat saat ini (tanggung jawab, menyusui bayi
badan lahir professional) dengan berat
rendah. badan lahir

47
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
• Melakukan • Bayi • Etika Publik : rendah
pemeriksaan mendapatakan Memberikan salam dengan baik
komprehensif pemeriksaan saat berkunjung, sehingga
kepada bayi secara menjaga kesopanan, status gizinya
komprehensif menjaga rahasia dapat
• Edukasi tentang • Ibu memahami rekam medis( meningkat
pemberian ASI pentingnya ASI kesopanan,
Eksklusif dan Eksklusif dan kepedulian)
MPASI pemberian
makanan • Komitmen mutu:
pendamping efektif, orientasi
ASI mutu, empati.
• Edukasi tentang • Ibu memahami
cara menyusui tentang cara • Antikorupsi :
yang baik dan menyusui yang Tidak memungut
benar untuk bayi baik dan benar biaya pada pasien
dengan berat lahir untuk bayi home visit tsb dan
rendah. dengan berat tidak menerima
lahir rendah. gratifikasi dalam
bentuk apapun
(kejujuran)
5. Konseling • Menyiapkan • Leaflet siap • Nasionalisme: Konseling Mendukung Ibu dan
tentang ASI leaflet digunakan Berdiskusi atasan dn dilakukan dengan nilai organisasi keluarga tidak
eksklusif untuk media bidan penanggung penuh tanggung yaitu nilai memahami
serta cara edukasi jawab jawab untuk profesional, bagaimana

48
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
menyusui • Konsultasi dengan • Mendapatkan PONED(menghargai mendukung ramah dan pemberian
yang baik atasan persetujuan pendapat, Pancasila terhadap visi dan akuntabel, ASI yang
dan benar dan sila ke empat, misi ke-1, ke 3 dan optimal.
untuk ibu rekomendasi Tidak diskriminatif) ke 4.
bersalin di dari atasan • Akuntabilitas :
PONED • Berkoordinasi • Mendapatkan Bertanggung jawab,
Puskesmas dengan bidan masukan dan memberikan
Margasari penanggung saran dari penjelasan dengan
Sumber : jawab PONED bidan sejelas-jelasnya
Perintah penanggung menggunakan
Atasan jawab PONED bahasa yang mudah
• Memberikan • Ibu baru di pahami.
edukasi tentang bersalin dapat (kejelasan)
Inisiasi Menyusui melakukan IMD
Dini (IMD) pada setelah • Etika Publik :
ibu baru bersalin melahirkan Pengucapan salam,
• Memberikan • Ibu baru penggunaan bahasa
konseling kepada bersalin dan dan sikap yang
ibu dan juga keluarga santun dan sopan.
keluarga tentang mendapat (kesopanan)
pentingnya ASI pengetahuan
Eksklusif serta dan memahami • Komitmen mutu :
cara menyusui tentang Orientasi mutu,
yang baik dan pentingnya ASI Empati
benar agar bayi Eksklusif dan
mendapatkan ASI cara menyusui
yang optimal.

49
Dampak
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan Apabila
Output/Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai Kegiatan
Kegiatan
Dasar ANEKA Misi Organisasi Organisasi Tidak
Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
yang baik dan • Anti Korupsi :
benar. Tidak memungut
biaya pada pasien
konseling.
(kejujuran,
kepedulian)

50
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

N Kegiatan Bukti Kegiatan


o
Mei
I II III IV I II III IV
1. Melakukan penyuluhan tentang a. Surat persetujuan dari
pentingnya ASI Eksklusif pada pimpinan
kelas ibu hamil. b. Materi penyuluhan
c. Surat undangan
d. Daftar hadir peserta
e. Foto dan video kegiatan
2. Edukasi tentang pentingnya ASI a. Surat persetujuan dari
Eksklusif dan Makanan pimpinan
b. Materi penyuluhan
Pendamping Asi (MP-ASI) c. Leaflet
sekaligus Praktek Pembuatan d. Surat undangan
e. Daftar hadir peserta
MP-ASI di kelas balita.
f. Foto dan video kegiatan
3. Optimalisasi pemanfaatan pojok a. Surat persetujuan dari
ASI. pimpinan
b. Poster, leaflet
c. Foto dan video kegiatan

51
4. Melakukan kunjungan ke a. Leaflet
b. Foto dan video kegiatan
rumah bayi baru lahir dengan
berat badan lahir rendah
5. Konseling tentang ASI a. Surat persetujuan dari
pimpinan
eksklusif serta cara
b. Leaflet
menyusui yang baik dan c. Foto dan video kegiatan.
benar untuk ibu bersalin di
PONED Puskesmas
Margasari

52
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan pada
tanggal 16 Mei 2019 sampai dengan 26 Juni 2019 di institusi tempat
kerja. Tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan menemui hambatan dan kendala sehingga kegiatan yang
telah direncanakan kurang optimal, oleh karena itu untuk menghadapi
berbagai kendala yang mungkin terjadi diperlukan antisipasi agar
hambatan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi hambatan dan kendala selama kegiatan aktualisasi dapat
diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala aktualisasi :

Antisipasi dan Strategi


No. Kegiatan Kendala
Menghadapi Kendala
1. Melakukan Ibu hamil kurang Menggunakan bahasa yang
penyuluhan antusias dalam mudah dipahami dan
tentang mendengarkan mengemas penyuluhan supaya
pentingnya ASI penyuluhan menarik (dengan memberikan
Eksklusif pada games dan doorprize)
kelas ibu hamil.

2. Edukasi tentang Daftar hadir ibu Berkoordinasi dengan bidan desa,


pentingnya ASI menyusui sedikit. kader dan kepala desa.
Eksklusif dan
Makanan
Pendamping Asi
(MP-ASI)
sekaligus
Praktek
Pembuatan MP-
ASI di kelas
balita.

3. Optimalisasi Tenaga Berkoordinasi dengan kepala


pemanfaatan kesehatan kurang puskesmas, dan kepada bidan
pojok ASI antusias dalam penanggung jawab agar para
membantu tenaga kesehatan semangat
mengoptimalkan untuk membantu mengoptimalkan
pemanfaatan pojok ASI.
pojok ASI
4. Melakukan Ibu dan bayi tidak Berkomunikasi terlebih dahulu
kunjungan ke di rumah dengan kader untuk memberitahu
rumah bayi baru lebih dulu
lahir dengan
berat badan
lahir renda

53
5. Konseling Ibu baru Konseling menggunakan
tentang ASI melahirkan dan pendekatan dengan rasa empati
eksklusif serta keluarga tidak dan menggunakan bahasa yang
cara menyusui kooperatif saat di mudah di pahami. Konseling di
yang baik dan lakukan konseling lakukan dengan santai dan tidak
benar untuk ibu mengintervensi .
bersalin di
PONED
Puskesmas
Margasari

54
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan
rancangan kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu
yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan analisa USG.
Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun
dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi. Dari
beberapa isu tersebut kemudian dilakukan identifikasi dengan metode
USG. Isu yang diangkat yaitu Kurang Optimalnya Program
Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI)
pada Balita di Puskesmas Margasari. Dari isu tersebut muncul
gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan. Adapun
kegiatan tersebut sebagai berikut:
6. Penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif di kelas ibu hamil
7. Edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif dan Makanan
Pendamping Asi (MP-ASI) sekaligus Praktek Pembuatan MP-ASI
di kelas balita
8. Optimalisasi pemanfaatan pojok laktasi
9. Kunjungan ke rumah bayi baru lahir dengan berat badan lahir
rendah
10. Konseling tentang ASI eksklusif serta cara menyusui yang baik
dan benar untuk ibu bersalin di PONED Puskesmas Margasari
Dari setiap rancangan kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Margasari terdapat nilai-nilai dasar ANEKA dan peran kedudukan ASN
yang harus dimiliki setiap ASN guna menjalankan tugas dan perannya
dengan maksimal sehingga dapat menjadi ASN yang profesional dan
berintegritas tinggi. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
mewujudkan visi dan misi Puskesmas Margasari. Melalui rancangan
aktualisasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis

55
berharap mampu mengimplementasikan dan menghabituasi nilai-nilai
dasar ANEKA dan peran kedudukan ASN dengan baik ketika
melaksanakan kegiatan aktualisasi di instansi.

B. SARAN
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang
terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan karena ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk
memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada
bayi berumur 6-12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Sehingga guna
memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan MP-ASI.
Setelah umur 1-2 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari
kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat.
Program ASI Eksklusif di pelayanan kesehatan haruslah optimal.
Bagi organisasi dengan pelayanan kesehatan yang optimal berarti
melaksanakan visi dan misi dengan berkesinambungan dan
mendukung program pemerintah. Demikian Rancangan Aktualisasi ini
penulis buat, besar harapan penulis dapat bermanfaat untuk orang
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis
menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu saran
dan kritik membangun sangat diharapkan agar laporan ini dapat di
susun dan dikembangkan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

56
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS


Golongan I dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.

57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. NamaLengkap dr. Yunita Dwi Herwati


2. Formasi Jabatan Dokter Umum

3. NIP 199006242019022005
4. Tempat dan Bandung 24 Juni 1990
TanggalLahir
5. Alamat Rumah Jl Anggrek I RT 03/RW01
Karagdawa Margasari Tegal

6. Nomor HP 087824335363
7. Alamat Kantor UPTD Puskesmas Margasari
Jl. Raya Lapangan Barat
Margasari Kec Margasari
Kab Tegal
8. Alamat e-mail yherwati@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Tahun
Nama Sekolah Jurusan
Lulus

SD Negeri Percontohan Tulang


2002 -
Ampiang Denpasar

SMP Negeri 3 Denpasar 2005 -

SMA Negeri 8 Yogyakarta 2008 IPA

Universitas Muhammadiyah S1 Kedokteran


2012
Yogyakarta Umum
Universitas Muhammadiyah
2014 Profesi Dokter
Yogyakarta
Magister
Universitas Muhammadiyah
2015 Manajemen Rumah
Yogyakarta Program Pasca Sarjana
Sakit

58

Anda mungkin juga menyukai