A. LATAR BELAKANG
Merawat lansia (orang lanjut usia) memberikan sesuatu tantangan
perawatan tertinggi. Banyak pekerjaan yang di lakukan dalam area ini dalam
praktik, penelitian, dan pendidikan menunjukan pekerjaan atau profesi yang
terbaik. Perawat berada dalam posisi yang unik ketika merawat lansia untuk
mempengaruhi hasil keperawatan, tidak hanya melalui aplikasi praktik biasa,
akan tetapi juga melatih keterampilan dan melakukan koordinasi dengan
disiplin ilmu lain untuk mencapai kepuasan hasil yang di harapkan pada setiap
uindividu. Pertambahan jumlah lansia Indonesia, dalam kurun waktu tahun
1990-2025, tergolong tercepat didunia (kompas, 25 Maret 2002:10).
Pelayanan yang digunakan ini terutama perawatan dirumah, bantuan
kehidupan sehari-hari, pelayanan rawat jalan, dan “adult day care”. Ada 3
factor penuaan yang mempengaruhi kesehatan lansia, yaitu perubahan biologis
(misalnya nutrisi, defisit sensori), perubahan sosiologis (misalnya pensiun,
kematian teman), dan perubahan psikologis (misalnya kesepian, ketakutan akan
kematian, kehilangan harga diri). Depresi adalah masalah yang sering dialamai
lansia dan terkadang dibingungkan dengan demensia (penurunan daya ingat).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami tentang Format Dokumentasi Keperawatan pada
Usia Lanjut.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep pengertian lansia
b. Mahasiswa mampu mengetahui masalah keperawatan yang sering
muncul pada pasien lansia
c. Mahasiswa mampu memamahami format pengkajian, penetapan
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada pasien Lansia.
1
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pengertian Lansia
Kushariyadi (2010) menyebutkan bahwa gerontologi berasal dari bahasa
latin yaitu geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti ilmu. Gerontologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang
terjadi pada usia lanjut.
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yag telah memasuki tahap akhir
dari fase kehidupannya (WHO,2009). Menurut Effendi dan Makhfudli (2009)
lansia adalah seseorang yang usianya 65 tahun keatas.
2
2. Aspek psikologis
a. Coping tidak efektif b/d percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan
koping, dukungan sosial tidak adekuat yang di bentuk dari
karakteristik atau hubungan.
b. Gangguan harga diri b/d ketergantungan, perubahan peran, perubahan
citra tubuh dan fungsi seksual.
c. Cemas b/d perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran, lingkungan, status ekonomi, yang di tandai
dengan ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup, mudah
tersinggung, dan gangguan tidur.
d. Distres spritual b/d perubahan hidup, kematian atau sekarat diri atau
orang lain, cemas, mengasingkan diri, kesendirian atau pengasingan
sosial, kurang sosiokultural.
3
Sebelum memulai anamnesis, pastikan bawha indentitas klien
sesuai dengan catatan medis, guna menghindari kesalahan yang
berakibat fatal. Perawat hendaknya memperkenalkan diri,
sehingga terbentuk hubungan yang baik dan saling percaya yang
akan mendasari hubungan tarapeutik antara perawat dan klien
dalam asuhan keperawatan. Identitas klien terdiri dari nama,
umur, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, status
perkawinan, alamat, jenis kelamin, orang yang paling dekat
dihubungi, hubungan dengan usila, alamat dan jenis kelamin
orang dan kelurga tersebut.
b) Privasi
Pastikan bahwa anamnesis dilakukan ditempat yang tertutup dan
kerahasiaan klien terjaga. Terlebih ketika perawat melkukan
pemeriksaan fisik pada bagian tertentu.
c) Pendamping
Hadirkan pemdamping klien. Hal ini dibutuhkan untuk
menghindari hal-hal yang kurang baik untuk klien dan juga
untuk perawat. Selain itu pendamping klie juga bisa membantu
memperjelas informasi yang dibutuhkan.
d) Aseptik dan disinfeksi
Tangan perawat adalah perantara penularan kuman dari satu
klien ke klien lain. Untuk itu, sebaiknya perawat mencuci tangan
sebelum dan sesudah memeriksa seorang klien agar tidak terjadi
infeksi silang.
4
b) Berikan waktu yang cukup kepada klien untuk menjawab
pertanyaan, berkaitan dengan kemunduran kemampuan
merespon verbal.
c) Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien.
d) Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena klien lansia
kesulitan dalam berfikir abstrak.
e) Perawat dapat mempelihatkan dukungan dan perhatian dengan
memberikan respon non verbal seperti kontak mata secara
langsung,duduk,dan menyentuh pasien.
f) Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda
kepribadian klien dan distres yang ada.
g) Perawat tidak boleh berasumsi bahwa klien memahami tujuan
anamnesis
h) Perawat harus memperhatikan klien dengan cermat
mendengarkan dan tetap mengobservasi
i) Tempat anamnesis tidak boleh merupakan tempat baru dan asing
bagi klien
j) Lingkungan dan kursi harus dibuat senyaman mungkin.
k) Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia
yang sensitif terhadap suara berfrekuensi tinggi atau perubahan
kemampuan penglihatan
l) Perawat harus mengonsultasikan hasil wawancara pada keluarga
klien atau orang lain ang sangat mengenal klien
m) Memperhatikan kondisi fisik klien pada waktu anamnesis
b. periksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, baik secara inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi. Beberapa tes khusus diperlukan
5
seperti tes neurologi. Pemeriksaan fisik ini dilakukan secara head
to toe (kepala ke kaki) dan review of system (sistem tubuh).
1) pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:
a) mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien;
b) menambah, mengonfirmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan;
c) mengonfirmasikan dan mengindetifikasi diagnosa
keperawatan
d) membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan
klien dan penatalaksanaan;
e) mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
6
(3) Somnolen (kesaran lebih rendah, yang ditandai klien
tampak mengantuk,selalu ingin tidur, tidak responsif
terhadap rangsangan ringan tetapi masih responsif
terhadap rangsangan kuat).
(4) Sopor (tidak memberikan respon ringan maupun sedang
tetapi masih sedikit respon terhadap rangsangan yang
kuat, refleks pupil terhadap cahaya masih positif).
(5) Koma (tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun,
refleks pupil terhadap cahaya tidak ada).
(6) Delirium (tingkat kesadaran paling rendah, disorientasi,
kacau dan salah persepsi terhadap rangsangan).
c) Penilaian kuantitatif
Diukur melalui GCS (glasgow Coma Scale)
(1) Membuka mata/ Eye Movement (E)
(2) Repons verbal (V)
(3) Respon motorik (M)
7
Berlebih : 25-29,9
Obesitas : > 30
c. Head to toe
1) Kepala :
Kebersihan
Kerontokan rambut
Keluhan
Jika iya,jelaskan
2) Mata :
Konjungtiva
Sklera
Strabismus
Pengelihatan
Peradangan
Katarak
Penggunaan kacamata
Keluhan
Jika iya,jelaskan
3) Hidung
Bentuk
Peradangan
Penciuman
Keluhan
Jika iya,jelaskan
4) Mulut, tenggorakan dan telinga
Kebersihan
Mulkosa
Peradangan/stomatitis
Gigi
8
Radang gusi
Kesulitan mengunyah
Kesulitan menelan
Kebersihan
Peradangan
Pendengaran
Jika terganggu,jelaskan
Keluhan lain
Jika iya, jelaskan
5) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid
JVD
Kaku kuduk
Keluhan
6) Dada
Bentuk dada
Retraksi
Suara nafas
Wheezing
Suara jantung tambahan
7) Abdomen
Bentuk
Nyeri tekan
Kembung
Supel
Bising usus
Massa
Keluhan
Jika iya,jelasakan
8) Genetalia
9
Kebersihan
Hemoroid
Hernia
Keluhan
Jika iya, jelaskan
9) Ekstremitas
Kekuatan otot (skala 1-5)
Kekuatan otot
0: lumpuh
1: ada kontaksi
2: melawan grafitasi dengan sokongan
3: melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4: melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5: melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak
Deformitas
Tremor
Paralysis
Reflek
o Kanan dan atau kiri
o Biceps
o Triceps
o Patelar
o Achiles
10) Integumen
Kebersihan
Warna
Kelembaban `
Lesi/luka
Perubahan tekstur
10
Gangguan pada kulit
11
2) Barthel indeks
No Kriteria Dengan Mandiri
bantuan
1 Makan 5 10
2 Aktivitas ke toilet 5 10
3 Berpindah dari korsi roda 5-10 15
atau sebaliknya,termasuk
duduk di tempat tidur
4 Kebersihan diri mencuci 0 5
muka,menyisir rambut
dan menggosok gigi
5 0 5
Mandi
6 Berjalan di permukaan
10 25
datar
8. Berpakaian 5 10
Mengontrol defekasi
5 10
9.
10.
Mengontrol berkemih 5 10
total
100
Penilaian:
0-20 : ketergantungan
12
21-61 : ketergantungan berat/ sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
3) Pengkajian posisi dan keseimbangan ( sullivan indeks katz)
13
jumlah
Keterangan:
Nilai :
14
(MMSE), inventaris depresi back (IDB), skala depresi geriatrik
yesavage.
Berikut akan di uraikan secara singkat aspek pengkajian tersebut:
1) short portable mental status questionnaire (SPMSQ)
pengkajian ini di gunakan untuk mendeteksi ada nya tingkat
kerusakan intelektual instrumen SPMSQ terdiri dari 10
pertanyaan tentang orientasi, riwayat pribadai memori dalam
hubungan nya dengan kemampuan perawatan diri, memori
jauh dan kemampuan matematis penilaian dalam pengkajia
SPMSQ adalah nilai satu jika rusak atau salah dan nilai 0 tidak
rusak/benar.
15
Jumlah
Interprestasi
16
menumbuhkan kekuatan yang timbul di luar kekuatan manusia
(fozier 2005).
17
Format Dokumentasi pada Lansia
1. Pengkajian
anamnese
a. Identitas
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Golongan darah :
Agama :
Status perkawinan :
Alamat :
Jenis kelamin :
Orang yang paling dekat di hubungi :
Hubungan dengan usila :
Jenis kelamin keluarga :
Alamat keluarga :
b. Riwayat keluarga
Pasangan :
Kesehatan :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Kematian :
Sebab kematian :
Tahun meninggal :
Anak :
Nama :
Alamat :
Kematian :
Sebab kematian :
18
c. Riwayat pekerjaan anak
Status pekerjaan saat ini :
Pekerjaan sebelummnya :
Alamat :
Pekerjaan :
Jarak tempat kerja dari rumah :
Alat transportasi :
d. Riwayat lingkungan
Tipe tempat tinggal/panti :
Jumlah kamar :
Jumlah orang yang tinggal di rumah atau panti :
Derajat privacy :
Tetangga terdekat :
Alamat :
Telepon :
Kondisi rumah/panti :
e. Riwayat rekreasi
Hobby/minat :
Keanggotaan organisasi :
Liburan perjalanan :
Kegiatan di rumah/panti :
19
g. Status kesehatan masa lalu
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
Pemeriksaan fisik
2) Keadaan umum
Tingkat kesadaran :
GCS :
TTV : S:………. N:…….. TD:……RR:……
BB dan TB :
Bagaimana postur tulang belakang lansia :
Tegap membungkuk kifosis
Skoliosis lordosis
Keluhan :
3) Tingkat kesadaran (kualitatif)
Compos mentis apatis somnolen
Sopor koma delirium
4) Penilaian kuantitatif
Di ukur melalui GCS (glasgow coma scale)
1) Membuka mata / Eye movement (E) :………
2) Respons Verbal (V) :………
3) Respons Motorik (M) :………
5) Indeks Massa Tubuh
(3) Berat Badan (kg) :………
(4) BMI :………
6) Head to toe
11) Kepala :
Kebersihan :kotor/bersih
Kerontokan rambut :iya/tidak
20
Keluhan : iya/tidak
Jika iya,jelaskan :………………………………..
12) Mata :
Konjungtiva :anemis/tidak
Sklera :ikterik/tidak
Strabismus :iya/tidak
Pengelihatan :kabur/tidak
Peradangan :iya/tidak
Katarak :iya/tidak
Penggunaan kacamata :iya/tidak
Keluhan :iya/tidak
Jika iya,jelaskan :………………………………..
13) Hidung
Bentuk :simetris/tidak
Peradangan :iya/tidak
Penciuman :terganggu/tidak
Keluhan :iya/tidak
Jika iya,jelaskan :………………………………...
14) Mulut, tenggorakan dan telinga
Kebersihan :baik/tidak
Mulkosa :kering/lembab
Peradangan/stomatitis :iya/tidak
Gigi :karies/tidak,omopng/tidak
Radang gusi :iya/tidak
Kesulitan mengunyah :iya/tidak
Kesulitan menelan :iya/tidak telinga
Kebersihan :bersih/tidak
Peradangan :iya/tidak
Pendengaran :terganggu/tidak
Jika terganggu,jelaskan :……………….
21
Keluhan lain :iya/tidak
Jika iya, jelaskan :……………….
15) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid :iya/tidak
JVD :iya/tidak
Kaku kuduk :iya/tidak
Keluhan :………………..
16) Dada
Bentuk dada :normal chest/barrel/pigeonchest
Retraksi :iya/tidak
Suara nafas :vesikuler/tidak
Wheezing :iya/tidak
Rochi :iya/tidak
Suara jantung tambahan :ada/tidak
Ictus cordis :ics……………..
Jika iya,jelaskan :………………..
17) Abdomen
Bentuk :distended/flat/lainya
Nyeri tekan :iya/tidak
Kembung :iya/tidak
Supel :iya/tidak
Bising usus :ada/tidak,frekuensi:...kali/menit
Massa :iya/tidak,regio
Keluhan :iya/tidak
Jika iya,jelasakan :…………………
18) Genetalia
Kebersihan :baik/tidak
Hemoroid :iya/tidak
Hernia :iya/tidak
22
Keluhan :iya/tidak
Jika iya, jelaskan :………………..
19) Ekstremitas
Kekuatan otot (skala 1-5) :
Rentang gerak :maksimal/terbatas
Deformitas
:iya/tidak,jelaskan………………………………………
…
Tremor :iya/tidak
Paralysis :iya/tidak
Reflek
o Kanan dan atau kiri
o Biceps
o Triceps
o Patelar
o Achiles
20) Integumen
Kebersihan :baik/tidak
Warna :pucat/tidak
Kelembaban ` :kering/lembab
Lesi/luka :iya/tidak
Perubahan tekstur :iya/tidak
Gangguan pada kulit :iya/tidak
Jelaskan :………………………………………………….
23
Status fungsional
a. barthel indeks
No Kriteria Dengan bantuan mandiri
1 Makan
2 Aktivitas ke toilet
3 Berpindah dari
korsi roda atau
sebaliknya,
termasuk duduk
ditempat tidur
4 Kebersihan dari
mencuci muka
menyisir rambut
dan menggosok
gig
5 mandi
6 Berjalan
dipermukaan
datar
7 Naik turun tangga
8 berpakaian
9 Mengontrol
defekasi
10 Mengontrol
berkemih
Total
24
b. pengkajian posisi dan keseimbangan (sulivan indeks katz)
No Tes koordinasi Keterangan nilai
1 Berdiri dengan postur normal
2 Berdiri dengan postur normal
menutup mata
3 Berdiri dengan kaki rapat
4 Berdiri dengan satu kaki
5 Berdiri fleksitrunk dan berdiri
ke posisi netral
6 Berdiri lateral dan fleksi trunk
7 Berjalan tempatkan tumit
salah satu kaki di depan jari
kaki yang lain
8 Berjalan sepanjang garis lurus
9 Berjalan mengikuti tanda
gambar pada lantai
10 berjalan menyamping
11 Berjalan mundur
12 Berjalan mengikuti lingkaran
13 Berjalan pada tumit
14 Berjalan dengan ujung kaki
jumlah
25
Status kognitif atau afektif
26
Aspek Spiritual
Lainnya sebutkan………………………………………………………………..
b. Sumber kekuatan saat sakit
Tuhan Allah Dewa
Lainnya sebutkan………………………………………………………………..
c. Ritual agama yang bermakna atau berarti atau diharapkan saat ini
Lainnya sebutkan………………………………………………………………...
d. Keyakina kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi
sakit
Ya tidak
e. Presepsi terhadap penyakit
Hukuman cobaan/peringatan
27
1. Diagnosa
No Data S Data O Etiologi
28
3. Perencanaan
29
4. Implementasi
30
5. Evaluasi
NO TGL DATA SOAP
S:
O:
A:
P:
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Pudjiastuti & Utomo,
2003).
Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau
semua watak asli yang dapat di jadikan dalam persoalan hukum, dan
merupakan bukti pencatatan dalam pelaporan yang dimiliki perawat dan
tim kesehatan lainnya. Dokumentasi keperawatan ini mengacu pada
Nursing proses yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa format Dokumentasi pada Lansia ini belum
sepenuhnya sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun.
32
DAFTAR PUSTAKA
33