Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No.

DESAIN DAN STANDAR PERPUSTAKAAN DIGITAL1

Setyo Edy Susanto


Sekretaris Perpustakaan IPB, email : setyosu@ipb.ac.id
1Disampaikan dalam Workshop Pengembangan Design dan Standarisasi Database Perpustakaan Digital

Perpustakaan RI. Ardi Koesoema, Bogor, 8 Nopember 2010

ABSTRAK
Perpustakaan digital adalah perpustakaan modern yang sudah menggunakan sistem otomasi dalam
operasionalnya serta mempunyai koleksi bahan pustaka sebagian besar dalam bentuk format digital yang
disimpan dalam arsitektur komputerisasi dan bisa diakses melalui komputer. Koleksi dari perpustakaan digital
adalah dokumen digital umumnya terdiri dari lima jenis yaitu teks, gambar, suara, gambar bergerak (video),
dan grafik. Hal-hal yang mendasari perancangan perpustakaan digital diantaranya adalah Knowledge society,
Knowledge management, Knowledge Creation, dan Knowledge Management System. Rancangan dasar dari perpustakaan
digital meliputi dua bidang yaitu digitalisasi dokumen dan pembangunan basis data. Proses perancangan
Perpustakaan Digital meliputi Struktur rancangan, konfigurasi six-ware (software, hardware, netware, dataware,
brainware, environmentware), implementasi, dan evaluasi seluruh jaringan. Standarisasi Perpustakaan Digital
meliputi six-ware, koleksi digital, pengumpulan konten digital, proses scanning, inisial penamaan unit, isi file,
tatanama file dan folder, keamanan koleksi digital, peminjaman koleksi digital, dan pertukaran data. Beberapa
masalah dalam Perpustakaan Digital diantaranya ialah dalam digitalisasi dokumen dan masalah hak cipta.
Kata kunci: perpustakaan digital, software, hardware, netware, dataware, brainware, environmentware, rancangan
perpustakaan digital, standar perpustakaan digital, digitalisasi, knowledge.

Pendahuluan dalam mengakses semua informasi yang


Istilah perpustakaan digital untuk tersedia pada database perpustakaan.
pertama kali diperkenalkan lewat proyek Jenis perpustakaan digital berbeda
NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries dengan jenis perpustakaan konvensional yang
Initiative pada tahun 1994 dalam bidang berupa kumpulan koleksi tercetak, film mikro
digitalisasi dokumen dan pembangunan sistem (microform dan microfiche), ataupun kumpulan
untuk dokumen digital. Perpustakaan digital kaset audio, video, dan lain-lain. Isi dari
(digital library atau electronic library) adalah perpustakaan digital berada dalam suatu
perpustakaan yang mempunyai koleksi bahan komputer server yang bisa ditempatkan secara
pustaka sebagian besar dalam bentuk format lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun
digital yang disimpan dalam arsitektur dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat
komputerisasi dan bisa diakses melalui jaringan komputer. Transformasi dari sistem
komputer. Perputakaan digital merupakan perpustakaan tradisional ke perpustakaan
sebuah sistem perpustakaan yang digital, memerlukan formulasi kebijakan,
menggunakan elektronik dalam perencanaan strategis secara holistik termasuk
menyampaikan informasi dari sumber yang aspek hukum (copyrights), standarisasi,
dimiliki dan menggabungkan koleksi-koleksi, pengembangan koleksi, infrastruktur jaringan,
layanan dan sumber daya manusia untuk metoda akses, pendanaan, kolaborasi, kontrol
mendukung penuh siklus penciptaan, bibliografi, pelestarian, dan sebagainya untuk
diseminasi, pemanfaatan dan penyimpanan memandu keberhasilan mengintegrasikan
data informasi, serta pengetahuan dalam format non digital ke format digital.
format digital yang telah dievaluasi, diatur, Koleksi dari perpustakaan digital adalah
diarsip dan disimpan, melalui komputer stand dokumen digital umumnya terdiri dari lima
alone, intranet, atau internet. Penerapan sistem jenis yaitu teks, gambar, suara, gambar
perpustakaan digital ini akan sangat bergerak (video), dan grafik. Bentuk teks
membantu pustakawan dan para pengguna digital akan memudahkan proses manipulasi
perpustakaan. Bagi pustakawan, sistem ini data, ukuran datanya lebih kecil karena data
akan sangat membantu pekerjaan mereka terformat dalam bentuk SGML (Standard
melalui fungsi-fungsi otomasi yang tersedia, Generalized Markup Language). Begitu juga jenis
sehingga proses pengelolaan perpustakaan data digital yang lain (gambar, suara, gambar
akan menjadi efektif dan efisien. Sistem ini bergerak, dan multimedia) akan lebih mudah
juga sangat membantu pengguna perpustakaan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, serta

17
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2
 

memudahkan dalam proses penelusuran. pengetahuan atau informasi di suatu negara


SGML merupakan kumpulan dari kode-kode dan bangsa, antar negara/bangsa. Knowledge
yang menyatukan komponen-komponen Society sangat berbeda dengan masyarakat
(judul, formula, paragraf diagram dan lain- industri (knowledge economy) yang bertujuan
lain). Dokumen SGML dapat disimpan lebih merubah masyarakat dari pemenuhan
efisien dan dapat diperoleh kembali secara kebutuhan dasar seperti : pendidikan,
keseluruhan ataupun per komponen. Lebih kesehatan, pertanian dan pemerintahan
penting lagi, SGML melindungi bentuk atau dengan harapan akan melahirkan generasi
tampilan dari sebuah dokumen, dan dapat dengan produktivitas tinggi.
dilihat (preview) sebelum dicetak. 2. Knowledge management adalah suatu proses
Sebelum membahas desain dan standar yang secara sistematis dari pengelola
perpustakaan perlu diketahui beberapa istilah informasi, untuk meningkatkan
yang berkaitan dengan perkembangan pengetahuan dan pemahaman secara
Perpustakaan di instansi pemerintah adalah komprehensif pada area yang spesifik, serta
sebagai berikut : bagaimana mengorganisasikan acquiring,
1. Perpustakaan Kuno: perpustakaan zaman storing, utilizing knowledge for problem solving,
dulu yang belum memakai katalog; dynamic learning, strategic planning and decision
2. Perpustakaan Tradisional : kumpulan making.
koleksi buku dan tidak ada otomasi 3. Knowledge Creation ada dua yaitu explicit dan
katalog; tacit knowledge. Explicit knowledge seperti:
3. Perpustakaan Semi Modern : adanya buku, prosiding, makalah/artikel,
katalogisasi, pengindeksan dan klasifikasi presentasi, notulen, catatan harian, dan
secara manual dan automasi (disebut hybrid sebagainya, sedangkan tacit knowledge
library); terdapat di masing-masing orang, sehingga
4. Perpustakaan Modern : semuanya full perlu suatu cara atau mekanisme yang
automation atau menggunakan komputer secara sistematis untuk mengamati atau
dan jaringan komputer sebagai alat bantu menangkap data atau informasi dari setiap
layanan perpustakaan dan pengelolaannya individu dalam suatu organisasi yang ada
(penekanannya pada proses dan sarananya untuk memecahkan masalah yang dihadapi
yang elektronik/digital), tetapi koleksinya oleh suatu organisasi dimana perpustakaan
sebagian besar dalam bentuk tercetak, digital sebagai komponen penting untuk
sifatnya relatif tergantung dari menangkap explicit knowledge.
perkembangan zaman dan teknologi; 4. Knowledge Management System adalah proses
5. Perpustakaan Digital: secara fisik mirip pengelolaan pengetahuan secara sistematis
dengan perpustakan modern, tetapi dan terstruktur untuk memperkuat
penekanannya pada koleksinya, dimana knowledge creation melalui jaringan komputer
sebagian besar sudah dapat diakses dalam baik intranet maupun internet.
bentuk file digital ; dan Design dasar dari perpustakaan digital
6. Perpustakaan Maya/Virtual : seluruh meliputi dua bidang yaitu digitalisasi dokumen
koleksinya dalam bentuk digital (e-document) dan pembangunan basis data (database) digital
dan diakses melalui internet, intranet yang dapat diakses oleh pengguna. Bidang-
(dalam suatu jaringan), serta terkadang bidang lainnya pada dasarnya adalah sama
tidak ada bentuk fisik perpustakaannya. dengan perpustakaan modern, dimana proses
otomasi perpustakaan sudah berjalan dengan
Design Perpustakaan Digital baik. Hal-hal yang berkaitan dengan digitalisasi
dokumen diantaranya adalah :
Hal-hal yang mendasari design
1. Pemilihan alat digitalisasi dokumen
perpustakaan digital diantaranya adalah:
(scanner), meliputi kecepatan, ukuran
1. Knowledge society adalah kelompok atau
dokumen, hitam putih/berwarna, bisa
gugus pengetahuan dalam lingkup yang
banyak lembar atau perlembar, variasi
luas dan merupakan salah satu fondasi
output data, kualitas hasil, dan jaminan
dasar bagi perkembangan suatu bangsa dan
purna jual;
negara, dimana perpustakaan digital adalah
2. Persiapan dokumen tercetak yang dapat
salah satu instrumen untuk pertukaran
memudahkan proses digitalisasi, meliputi
18
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2

kondisi koleksi dan kertas (apakah perlu Dalam merancang (design) perpustakaan
dibongkar atau digandakan), kejelasan digital perlu diperhatikan hal-hal sebagai
tulisan/gambar, bentuk dokumen berikut :
(lembaran lepas atau terjilid); 1. Infrastruktur information communications
3. Proses digitalisasi meliputi teknik, technology (ICT) yang mendukung;
kecepatan, kerapian, dan ketelitian; 2. Sumberdaya manusia (SDM) yang handal
4. Proses edit data digital merupakan proses dalam mengelola pengetahuan, skill, sikap,
pemeriksaan dan perbaikan data digital dan mental;
baik tampilannya maupun kelengkapannya 3. Kebijakan dan strategi pengembangan
seperti bookmark dan lain-lain; regional dan lokal;
5. Pembuatan metadata adalah pemberian 4. Keunggulan isi lokal (local content);
keterangan tambahan yang merupakan 5. Apresiasi terhadap pengelola pengetahuan
identitas dari data sehingga dapat dan jaringan data;
membantu dalam proses penelusuran 6. Pemahaman atas pentingnya dukungan
informasi; ICT dan manajemen;
6. Proses link terhadap sistem data bibliografi 7. Mengubah paradigma lama ke paradigma
merupakan proses penyesuaian yang baru yaitu knowledge sharing;
menghubungkan antara data file digital 8. Perubahan fungsi perpustakaan manual ke
dengan data bibliografi pada katalog perpustakaan digital yang berjejaring dalam
koleksi. kerangka berbagi dan bertukar informasi
Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan atau pengetahuan; dan
basis data diantaranya adalah: 9. Perubahan sistem layanan perpustakaan.
1. Penentuan struktur data yang sesuai Pada dasarnya perancangan
dengan jenis dan karakteristik koleksi; perpustakaan digital merupakan bagian dari
2. Proses input data yang lengkap sesuai metodologi pengembangan perpustakaan
dengan struktur data yang telah dibuat; digital yang meliputi : perencanaan; analisa;
3. Verifikasi data, merupakan proses perancangan; uji coba sistem; implementasi
pencocokan kembali dengan data fisik dan migrasi bertahap; dan evaluasi. Proses
koleksi; perancangan sendiri meliputi : struktur
4. Mengunggah data ke server untuk perancangan; konfigurasi six-ware;
penggabungan; implementasi; dan evaluasi kinerja seluruh
5. Sinkronisasi dengan software termasuk jaringan sub jaringan.
proses pengindeksan serta konsep Dari pemaparan di atas dapat dibuat
penelusuran yang baik dan benar. kerangka perancangan (design) dari
perpustakaan digital yang berbentuk ikan (fish-
design) berikut ini:

PERPUSTAKAAN MODERN
 Koleksi  sesuai kebutuhan 
 Komputerisasi/otomasi  
(intranet/internet) 
pengadaan/pengolahan koleksi, 
GITALISASI  keanggotaan, pelayanan dan 
KOLEKSI  administrasi 
 SDM sesuai dengan kebutuhan  PERPUSTAKAAN 
 Lingkungan, budaya  dan sarana  DIGITAL 
prasarana yang kondusif 

ANALISIS DATA 
KOLEKSI DIGITAL 

19
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2
 

Adapun kerangka rancangan (design) media koleksi digital adalah menggunakan


dari pengumpulan/pengambilan data dari model bintang (star-media) sebagai berikut:

BASIS DATA KOLEKSI 
DIGITAL 

Dari struktur rancangan di atas (fish- budayanya), material (koleksi digital), money,
design) terlihat bahwa posisi awal dari management (aturan, penyimpanan, hak
perpustakaan digital adalah sudah menjadi cipta, dll.), machine (sarana elektronik dan
perpustakaan yang modern, dimana otomasi termasuk software-nya), dan
komponen utama perpustakaan digital metadata (kelengkapan basis data).
yaitu six-ware yang meliputi software, Berdasarkan struktur rancangan
hardware, netware, dataware, brainware, yang dibuat kemudian ditentukan
environmentware sudah terintegrasi dengan konfigurasi dan kombinasi six-ware yang
baik dipandang dari sudut proses dan paling optimal sesuai dengan kebutuhan,
sarananya. Untuk menjadi perpustakaan situasi, dan kondisi. Software yang akan
digital perlu dilakukan peningkatan digunakan harus mengakomodasi otomasi
kapasitas dataware (melalui digitalisasi pengadaan/pengolahan koleksi,
dokumen dan pengembangan basis data) keanggotaan, pelayanan dan administrasi
dimana metadata yang sudah ada perpustakaan, baik dalam jaringan intranet
dilengkapi dengan file digitalnya dan dapat maupun internet. Komputer untuk
diakses dengan baik oleh pelayanan digital pun harus dilengkapi
pengguna/pemustaka melalui katalog stand software nya agar bisa dapat menampilkan
alone, katalog intranet ataupun melalui koleksi digital secara baik.
katalog internet menjadi onelib system. Hardware pun harus disesuaikan
Istilah lain yang dapat digunakan dengan rancangan perpustakaan digital
untuk komponen utama dalam yang meliputi komputer input dan
perpustakaan digital adalah six-M yang pengolahan data digital dimana kapasitas
meliputi, man (internal dan eksternal, serta pengolahan file koleksi digital akan
20
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2

membutuhkan kapasitas yang besar Environmentware meliputi kondisi


(sekitar 1 Terabyte). Komputer server tempat dan lingkungan sekitar maupun
merupakan prioritas utama untuk budaya masyarakatnya (pegawai dan
ditingkatkan kapasitas penyimpanannya pengguna), dimana perpustakaan digital
maupun kecepatannya. akan banyak menggunakan sarana
Netware yang merupakan perangkat elektronik sehingga memerlukan kondisi
jaringan dengan sistem intranet maupun lingkungan yang kondusif, baik dari segi
internet harus ditingkatkan bandwidth dan suhu udara, kelembaban, listrik dan lain-
luas jangkauannya baik yang melalui kabel, lain. Selain baik untuk sarana yang ada,
fiber optic ataupun wireless. Untuk juga akan membuat pengguna merasa
menghasilkan kecepatan transfer data yang nyaman berada di perpustakaan. Budaya
baik, maka jenis kabel, fiber optic, HUB, masyarakat yang mulai berubah dari era
maupun alat pemancar wireless harus industri ke era teknologi informasi akan
dengan kualitas yang baik, karena aliran sangat membantu berbagai macam proses
data yang akan dilewatkan bukan hanya dalam perpustakaan digital.
data teks, suara dan gambar tetapi juga
mencakup data video. Standar Perpustakaan Digital
Dataware adalah seperangkat data Standar perpustakaan digital pada
yang membentuk berbagai gugusan umumnya hampir sama dengan standar
informasi yang siap untuk diakses oleh perpustakaan non digital, seperti yang
para pengguna. Ukuran dari isi data akan tercantum dalam pasal 11 UU No. 43
berpengaruh pada proses pengaliran data Tahun 2007 tentang Perpustakaan
baik pada proses pengolahan maupun (standar koleksi, standar sarana prasarana,
proses pelayanan. Sebagai langkah awal, standar pelayanan, standar tenaga
data mayoritas yang dilayankan adalah dari perpustakaan, standar penyelenggaraan,
jenis teks digital karena lebih mudah standar pengelolaan), namun lebih
penanganannya. Lebih lanjut dapat pula ditekankan pada koleksi dan pelayanan
dilayankan data digital dari jenis gambar, digitalnya. Standar khusus untuk
suara, grafik, video ataupun multimedia. perpustakaan digital ini secara angka masih
File digital dari jenis teks biasanya dalam belum ditentukan dengan jelas, sehingga
ekstensi pdf dan disarankan dalam format diperlukan rapat kerja khusus untuk
OCR (optical character recognition) dimana menentukan standarisasinya. Beberapa
setiap kata yang ada dapat terindeks standar yang perlu mendapat perhatian
sehingga akan memudahkan dalam proses adalah sebagai berikut:
penelusuran informasi. 1. Standarisasi six-ware (sudah dibahas
Brainware dapat diartikan sebagai pada bagian design perpustakan digital),
sumberdaya pengetahuan yang ada dalam yaitu : 1) Standarisasi software, 2)
diri pegawai perpustakaan baik secara Standarisasi hardware, 3) Standarisasi
perorangan maupun secara kolektif. netware, 4) Standarisasi dataware, 5)
Sumberdaya pengetahuan ini akan Standarisasi brainware, dan 6)
beragam jenisnya, dan sebaiknya Standarisasi environmentware
terdistribusi secara tepat sesuai dengan 2. Standarisasi koleksi digital yang
kebutuhan masing-masing bidang. Untuk meliputi: 1) Rasio antara jumlah koleksi
perpustakaan digital diperlukan satu digital dengan jumlah pengguna
pengetahuan dasar yang harus dimiliki potensial, contoh: 700/1000 = 70 %,
oleh setiap individu yaitu pengetahuan 2) Rasio antara koleksi teks digital
tentang penggunaan komputer serta dengan total koleksi digital, 3) Rasio
pengetahuan data digital. antara koleksi gambar digital dengan
total koleksi digital, 4) Rasio antara
21
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2
 

koleksi suara digital dengan total 8. Standarisasi keamanan file digital


koleksi digital, 5) Rasio antara koleksi 1) Dokumen file pdf adobe image tidak
video dengan total koleksi digital, 6) dapat copy paste
Rasio antara koleksi multimedia dengan 2) Security system pada file adobe pdf
total koleksi digital, 7) Rasio antara a.Tidak dapat diprint untuk halaman
tingkat akses koleksi digital dengan atau file tertentu atau dapat
koleksi non digital. diprint dengan resolusi rendah
3. Standarisasi pengumpulan konten b. Dipasang password untuk file
digital, yaitu berasal dari softcopy adobe pdf
langsung dari penyusun atau hasil c. Watermark identity
scanning dan kelengkapan dan 3) Termasuk standarisasi untuk backup
kesesuaian isi. data
4. Standarisasi proses scanning (sudah 9. Standarisasi peminjaman koleksi
dibahas pada bagian design perpustakaan digital
digital). Proses peminjaman koleksi
5. Standarisasi inisial dari sub unit digital dapat dilakukan untuk koleksi
organisasi maupun inisial jenis koleksi. yang mempunyai hak cipta seperti
Contoh: UPT1 = Unit Pelaksana buku, dengan sistem keamanan
Teknis di Kalimantan Timur dokumen yang maksimal, dimana
6. Standarisasi isi file digital (meliputi isi hanya bisa dibaca dan tidak dapat
dan tingkat akses) dicopy ataupun di edit, serta setelah
Contoh: jangka waktu peminjaman terlewati
Isi file adalah lengkap, tetapi yang dapat maka file digital tersebut akan rusak
diakses hanya sampul, kata pengantar, dengan sendirinya. Jumlah peminjam
keterangan penerbit, daftar isi, abstrak, (dalam hal ini sama dengan jumlah
lembar pengesahan, kesimpulan/saran, eksemplar untuk koleksi tercetak) bisa
dan daftar pustaka. Dengan demikian diatur secara otomatis, begitu pula
diperlukan file digital yang terpisah- dengan jumlah pinjaman per
pisah untuk setiap bab. Hal ini akan pengguna.
memudahkan dalam pengaturan tingkat 10. Standar pertukaran data misalnya
akses serta mempercepat proses akses. adalah Z 39.50 oleh the American
7. Standarisasi tata nama file, folder, dan National Standards Institute yang
merupakan standar pertukaran data
basis data digital
katalog melalui internet, disamping itu
Contoh: D2009sby = Folder yang berisi
juga the Dublin Core Metadata yang
file-file per bab dari Disertasi tahun 2009 berisi 15 elemen yang telah disetujui
yang disusun oleh Susilo Bambang dalam suatu pertemuan International
Yudoyono di Dublin, Ohio, ke 15 elemen
D2009sby0 = File Sampul sampai tersebut adalah : title, creator, subject,
dengan daftar isi dari Disertasi tahun descriptions, publisher, constributor, date,
2009 yang disusun oleh Susilo type, format, identifier, source, language,
Bambang Yudoyono relation, coverage dan rights.
D2009sby1 = File Bab 1 dari
Disertasi tahun 2009 yang disusun oleh Masalah Perpustakaan Digital
Susilo Bambang Yudoyono. Digitalisasi Dokumen
LP2008rko = Folder yang berisi 1. Proses digitalisasi melalui softcopy
file-file dari Laporan Penelitian tahun langsung dari penyusun terkadang
2008 yang disusun oleh Rita isinya tidak lengkap atau tidak sesuai
Komalasari. dengan format yang diharapkan,
22
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 2

sehingga perlu dilakukan koreksi dan Teknologi-Bandung, diakses tanggal


pengaturan ulang. 1 Nopember 2010.
2. Proses digitalisasi melalui proses ITB Digital Library. Kebijakan Pengelolaan
scanning akan menemui kendala pada Konten. www.lib.itb.ac.id/
koleksi tua yang hurufnya sudah tidak ~mahmudin/.../Digital%20library-
jelas, sehingga perlu diketik ulang. Policy-ena.ppt, diakses tanggal 1
Nopember 2010.
Hak Cipta Pudjiono. Membangun Citra: Perpustakaan
Aspek hukum dari kewenangan Perguruan Tinggi di Indonesia Menuju
perpustakaan untuk menampilkan isi Perpustakaan Bertaraf Internasional.
dokumen secara utuh masih menjadi http://www.lib.ui.ac.id/files/
perdebatan diantara pengguna, penyusun, Pudjiono.pdf, diakses tanggal 1
penerbit, serta instansi terkait. Akibatnya Nopember 2010.
perpustakaan harus banyak menambah Setiarso, Bambang. Pengembangan
waktu dan sumberdaya untuk memilah- Perpustakaan Digital (DL) di Instansi
milah file digital untuk menentukan isi Pemerintah.
mana yang boleh dan yang tidak boleh http://118.98.171.131/webs/websit
ditampilkan. Masalah hak cipta juga akan es/Ilmu%20Komputer/
berimbas pada proses digitalisasi buku dan ilmukomputer.com/2006/10/17/pe
proses peminjamannya. ngembangan-digital-library-di-
instansi-pemerintah/index.html,
Penutup diakses tanggal 1 Nopember 2010.
Subrata, Gatot. Perpustakaan Digital.
Dalam proses rancangan http://library.um.ac.id/images/stori
perpustakaan digital harus benar-benar es/
memperhatikan seluruh aspek dalam six- pustakawan/kargto/Perpustakaan%
ware, serta penggunaan istilah digital harus 20Digital.pdf, diakses tanggal 1
mencakup minimal dua hal yaitu aspek Nopember 2010.
teknis operasional dan aspek koleksi, Wikipidia Indonesia.
termasuk tipe koleksi atau dokumennya. http://id.wikipedia.org/wiki/Perpu
Standarisasi perpustakaan digital stakaan_digital, diakses tanggal 1
memerlukan aspek legal dan dikeluarkan Nopember 2010.
oleh instansi yang berwenang sehingga Yuadi, Imam. Perpustakaan Digital:
dapat dipergunakan bersama oleh berbagai Paradigma, Konsep, dan Teknologi
perpustakaan. Standar ini juga dapat Informasi yang digunakan.
digunakan untuk proses penilaian kinerja http://www.journal.unair.ac.id/filer
dari suatu perpustakaan digital. PDF/ PERPUSTAKAAN%
20DIGITAL.pdf, diakses tanggal 1
Daftar Pustaka Nopember 2010.
Hasanah, Nanan. Implementasi Perpustakaan Zhuang, Yeting. 2006. Cross-Media
Digital di Institut Teknologi Bandung. Intellegent Searching in Digital Library.
Jurnal Pustakawan Indonesia, vol 6 www.bibalex.org/.../(Yueting_Zhua
no 1. http://www.docstoc. com/ ng)_Cross_media_Intelligent_Searc
docs/ 37718051/Implementasi- hing_in_Digital_Library.ppt, diakses
Perpustakaan-Digital-di-Institut- tanggal 1 Nopember 2010.
 

23

Anda mungkin juga menyukai